Analisis Sebab Harga Beras Mahal dan Langka di Indonesia

Analisis Sebab Harga Beras Mahal dan Langka di Indonesia

 



wirausahanesia.com - Semarang 20/02/2024. Bebepa pekan belakangan banyak warganet yang mengeluhkan naiknya harga beras dan pembelian yang dibatasi karena stok langka. Sempat muncul dugaan kelangkaan dan naiknya harga beras karena banyak diborong oleh politisi sebagai bansos jelang pemilu namun, tanpa bermaksud membela pemerintah, fenomena naiknya harga beras dan berkurangnya stok di pasarang adalah bagian dari efek domino global, mari kita analisis.

India, sebagai salah satu negara eksportir beras paling besar di dunia, sudah sejak tiga bulan lalu membatasi ekspornya. Bukan karena permintaan berkurang, justru lagi banyak-banyak permintaan. Akan tetapi kebijakan tersebut harus diambil untuk melindungi kebutuhan dalam negeri dan produksi dalam negeri yang tidak sebesar biasanya.

Selain kebutuhan dunia yang selalu bertambah seiring bertambahnya jumlah manusia, kelangkaan stok di dunia ini dipengaruhi beberapa sebab yaitu:


1. Kondisi alam
Afek global warming itu nyata, cuaca jadi tidak menentu setahun terakhir kita mengalami suhu panas tinggi dan musim kemarau panjang. Hal ini sangat berpengaruh pada porduk pertanian wabil khusus padi yang pertumbuhannya butuh suplai air stabil, untuk beberapa daerah yang mengandalkan air hujan sebagai pengairan, jelas produksinya agar terganggu dan fenomenan ini tidak hanya terjadi di Indonesia namun seuruh dunia.

Apesnya, saat musih hujan tiba dengan curah tinggi, banyak sawah yang tergenang banjir. Sebut saja wilayah demak yang kemarin banjir bandang, bisa perkirakan banyaknya lahan sawah yang bakal gagal panen.



2. Lahan sawah produktif menyempit
Jika sobat perhatikan dalam kurun beberapa tahun terkahir banyak sawah yang jadi rumah dan pemukiman, banyak faktor kenapa petani rela menjual sawahnya dan jadi perumahan namun yang pasti alih lahan ini akan mengurangi jumlah produksi padi dan beras.



3. Mahalnya biaya produksi
Untuk menghasilkan gabah dan beras, sekarang petani harus megeluarkan lebih banyak modal untuk bibit, pupuk, pestisida hingga upah buruh tani yang semakin naik. Sayangnya saat musim panen tiba tidak jarang pemerintah justru membuka kran impor beras sehingga harga jual gabah petani lokal anjlok dan keuntungannya makin tipis.


4. Kondisi geopolitik dan rantai distribusi
Konflik dan perang yang terjadi diberbagai negara sedikit banyak mempengaruhi produksi dan rantai distribusi. Biaya logistik semakin mahal dan barang semakin sulit pasokannya.


Demikian tadi postingan kami kali ini tentang Analisis Sebab Harga Beras Mahal dan Langka di Indonesia, mungkin sobat punya pendapat lain bisa share di kolom komentar. Semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis
Symon SP
Peluang Bisnis Rongsok dan Barang Bekas Ramah Lingkungan Sekaligus Cuan

Peluang Bisnis Rongsok dan Barang Bekas Ramah Lingkungan Sekaligus Cuan

 



wirausahanesia.com - Manusia sebagai makhluk hidup untuk memenuhi kebutuhannya tanpa sadar setiap hari memproduksi sampah. Baik sampah organik maupun unorganik yang tidak serta merta bisa direduksi alam secara alami.

Bersama dengan kemajuan teknologi pengemasan makanan dan minuman, manusia setiap hari ikut andil memproduksi sampah dari kemasan hal yang dimakan dan diminum. Belum lagi aneka perabot elektronik yag telah rusak menambah daftar panjang rongsokan yang bakal jadi masalah bagi alam.

Sampah bagi banyak masyarakat dipandang sebagai masalah, bukan tanpa alasan karena faktanya memang demikian. Tapi bagi sebagian lagi sampah sama dengan cuan.

Bisnis barang bekas dan rongsokan ini bisa jadi cuan jika ditelateni, tapi sebelumnya harus effort untuk mencari dan mengumpulkan serta memisahkan mana sampah plastik, kertas dan kardus, logam serta elektronik.

Sekilo sampah bahan kertas, kardus dan plsatik kemasan botol minuman biasanya dihargai Rp 1.000-2.000 per kilo gram, nanti di pusat pengepul atau pabrik daur ulang bisa lebih mahal.

Untuk jenis logam seperti besi bakal lebih mahal lagi harganya tapi banyak peminatnya. Khusus sampah elektronik seperti handphone, laptop, komputer, printer atau lainnya biasanya bernilai 5,000 hingga 50.000 terggantung kondisi, sebelum didaura ulang biasanya bagian-bagian komponen yang masih bagus bisa gunakan lagi baik sebagai sparepart service atau dijual per bagian tertentu.

Beda lagi dengan elektronik rumah tangga seperti kipas angin misalnya, beberapa pengepul rosok yang telaten biasanya akan memperbaiki dan dijual sebagai barang second, jangan salah banyak lho peminatnya biasa disebut dengan preloved, thrifting atau secondhand.

Jika sobat tinggal di desa bisa berkeling dari rumah ke rumah menanyakan ada barang rosok apa untuk dibeli, jika sobat di kota bahkan bisa menemukan tukang rosok yang berkeliling hingga larut malam, karena banyak sampah plastik dan kertas yang dihasilkan.

Demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang Peluang Bisnis Rongsok dan Barang Bekas Ramah Lingkungan Sekaligus Cuan, semoga bermanfaat sampai jumpa.




Penulis
Symon SPS
Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Pelatihan Pembuatan Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk Kepada Perangkat Desa Tanggulanom, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

Mahasiswa KKN TIM I UNDIP Melakukan Pelatihan Pembuatan Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk Kepada Perangkat Desa Tanggulanom, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah

 


wirausahanesia.comPiramida Penduduk merupakan alat analisis untuk menggambarkan komposisi penduduk menurut umur dan jenis kelamin (struktur penduduk). Mengetahui struktur penduduk sangat penting bukan saja mampu mendeskripsikan jumlah penduduk menurut umur dan jenis kelamin. Namun, struktur penduduk menginformasikan gambaran keadaan agregat penduduk di suatu wilayah yang selanjutnya juga mencerminkan bekerjanya peubah - peubah demografi dan non-demografi. Kemungkinan bekerjanya peubah-peubah tersebut dapat diketahui melalui piramida penduduk.

Bentuk piramida penduduk yang berbeda menunjukkan adanya perbedaan peristiwa - peristiwa demografi seperti kelahiran, kematian, dan migrasi. Misalnya, kelahiran dan kematian, di sekitar kelahiran dapat dilihat pada bentuk balok pada piramida bagian bawah. Peubah non-demografi seperti kesehatan ibu dan penggunaan obat-obatan terlarang (narkoba) dapat juga menjelaskan bentuk balok pada piramida bagian Tengah. Bentuk-bentuk tersebut dapat dibandingkan di antara jenis kelamin serta antar tahun.

Oleh karena itu para Mahasiswa Tim KKN I UNDIP melakukan pelatihan kepada perangkat desa melalui program kerja monodisiplin yaitu dalam membuat Visual Demografi Berupa Piramida Penduduk agar dapat dipraktikan pada data-data kependudukan di Desa Tanggulanom. 

Pelaksanaan program ini dilakukan pada bulan Januari 2024 dengan metode sosialisasi dan bimbingan secara langsung kepada perangkat Desa Tanggulanom. Pelatihan ini ditargetkan langsung kepada perangkat desa agar ilmu tentang pembuatan dan penyusunan Visual Demografi berupa Piramida Penduduk ini dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan di Desa Tanggulanom.





Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 Melakukan Pelatihan Manajemen Keuangan Kelompok Tani Di Desa Tanggulanom, Temanggung

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 Melakukan Pelatihan Manajemen Keuangan Kelompok Tani Di Desa Tanggulanom, Temanggung



wirausahanesia.com - Manajemen keuangan adalah proses pengelolaan dan pengaturan sumber daya keuangan untuk mencapai tujuan keuangan yang diinginkan. Ini melibatkan perencanaan, pengawasan, pengorganisasian, pengendalian, dan pengambilan keputusan terkait dengan aspek keuangan. Pengelolaan keuangan usaha tani bertujuan membantu petani untuk merencanakan kegiatan usahatani tanaman yang berbeda yang dilakukan, mencatat angka realisasi dan perkembangan kegiatan usahatani tanaman, dan membandingkan angka realisasi dengan angka saat perencanaan.

Mahasiswa KKN Tim I UNDIP melakukan program kerja yang berbeda dengan tahun – tahun sebelumnya, pada tahun ini program kerja yang dilaksanakan berfokus pada pelatihan dan pemanfaatan sumber daya manusia agar program yang dijalankan dapat berlanjut di kemudian hari. Oleh karena itu Mahasiswa KKN UNDIP melakukan pelatihan Manajemen Keuangan pada Kelompok Tani di Desa Tanggulanom.

Desa Tanggulanom berada di lereng Gunung Sumbing dan rata-rata masyarakatnya bermata pencaharian sebagai petani dan peternak. Sehingga mendorong Mahasiswa KKN UNDIP untuk melakukan pelatihan manajemen keuangan agar dalam kelompok tani Desa Tanggulanom pengelolaannya lebih tertata. Pelatihan ini dilakukan dengan metode sosialisasi dan bimbingan langsung kepada anggota kelompok tani yang bertempat di Balai Desa Tanggulanom pada selasa 23 januari 2024. 




Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 Jurusan Arsitektur : Membuat 3D Pendopo Petilasan Kali Lerek Bersama Perangkat Desa Jetis, Kec. Selopampang, Kab. Temanggung

Mahasiswa KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 Jurusan Arsitektur : Membuat 3D Pendopo Petilasan Kali Lerek Bersama Perangkat Desa Jetis, Kec. Selopampang, Kab. Temanggung

 



wirausahanesia.comPetilasan adalah adalah istilah yang diambil dari bahasa Jawa (kata dasar "telas" atau bekas) yang menunjuk pada suatu tempat yang pernah disinggahi atau didiami oleh seseorang (yang penting). Menurut warga setempat, petilasan di Desa Jetis merupakan makam seorang ibu dari kepala desa terdahulu. 

Desa Jetis memiliki tradisi gotong royong, yang salah satunya berlokasi di Petilasan Kali Lerek. Setelah gotong royong, para warga akan berkumpul dan makan bersama. Sehingga, perangkat Desa Jetis berencana membuat pendopo petilasan agar warga dapat berkumpul dengan nyaman. 

Baiq Alya Maharani (22), KKN Tim 1 Universitas Diponegoro Tahun 2024 dari Jurusan Arsitektur mengusulkan program kerja ini, sebagai gambaran untuk perangkat desa dan warga desa mengenai visualisasi 3D pendopo Petilasan Kali Lerek. Untuk mewujudkan hal itu, mahasiswa tersebut membuat program kerja pelatihan dan pendampingan pembuatan 3D pendopo petilasan Kali Lerek menggunakan aplikasi sketchup. 

Dalam pelaksanaan mahasiswa berdiskusi bersama kepala dan perangkat desa untuk menghasilkan desain yang sesuai kebutuhan masyarakat agar pembangunan dapat berjalan dengan baik. Pelaksanaan program dibagi menjadi dua tahap, yaitu membuat pendopo sederhana bersama perangkat desa menggunakan aplikasi sketchup dan presentasi hasil desain 3D Petilasan Kali Lerek.



Editor:
Achmad Munandar
Mengenalkan Konsep Green Building, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Green Building Menggunakan EDGE APP di Desa Jetis

Mengenalkan Konsep Green Building, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Green Building Menggunakan EDGE APP di Desa Jetis

 




wirausahanesia.comTemanggung - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2024 memperkenalkan konsep green building atau bangunan hijau sebagai progam kerja monodisiplin di Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa melakukan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa.

Pemanasan global adalah suatu masalah yang menjadi perhatian khusus oleh berbagai negara. Hasil studi yang dilakukan oleh International Energy Agency (IEA), pengoperasian gedung menyumbang 30% konsumsi energi  dan 26% emisi global (8% merupakan emisi langsung gedung dan 18% emisi tidak langsung dari produksi listrik dan panas yang digunakan gedung). Pada tahun 2022, penggunaan energi sektor bangunan meningkat sekitar 1%. Maka dari itu, mengurangi sumbangan gas emisi penyebab pemanasan global muncul konsep bangunan hijau. Konsep green building ini diharapkan dapat menciptakan ruang yang mendukung kesehatan manusia dan ramah lingkungan.  

Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dari jurusan arsitektur, Baiq Alya Maharani (22), pada pelaksaan program kerja pelatihan dan pendampingan konsep green building dalam konservasi energi ini, dilakukan dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian materi mengenai konsep green building dan pengenalan EDGE APP yang diikuti oleh perangkat desa. Lalu, tahap kedua yaitu pelatihan dan pendampingan perhitungan konservasi energi menggunakan EDGE APP. 

Menurut salah satu perangkat desa, Bapak Sarmin, beliau mengungkapkan bahwa konsep bangunan hijau ini merupakan ilmu yang baru dan sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari karena sangat bermanfaat untuk kehidupan kedepannya, terutama di Desa Jetis, tuturnya ketika mahasiswa menjelaskan mengenai program kerjanya. Hasil program kerja ini berupa modul green building dan cara menggunakan EDGE APP yang kemudian diserahkan kepada perangkat desa.




Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan

 


wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Melakukan Kegiatan Belajar Mengajar Tambahan di Balai Desa Kebonagung Guna Menambah Wawasan. Pendidikan merupakan kegiatan penting bagi perkembangan sumber daya manusia. 

Proses belajar mengajar menghasilkan interaksi antara berbagai komponen. Belajar tambahan merupakan salah satu sumber belajar yang membantu siswa dalam memecahkan masalah dalam proses pembelajaran yang tidak hanya dilakukan di sekolah. Kegiatan ini dilaksanakan setiap hari Senin. 

Dalam pelaksanaannya peserta yang hadir tidak hanya dari anak SD tetapi dari TK sampai SMP, para peserta diberikan penjelasan mengenai sejarah, dilanjutkan dengan mengerjakan pekerjaan rumah setelah itu pemaparan materi dan diakhiri dengan sesi tanya jawab.
 
Kegiatan tersebut dilakukan guna menambah wawasan dan meningkatkan daya berpikir kritis. Desa Kebonagung tidak mempunyai Sekolah Dasar oleh karena itu, kegiatan belajar mengajar tambahan ini diharapkan dapat membantu para siswa dalam mendapatkan informasi-informasi dan pengetahuan yang lebih luas.




Penulis: 
Shiva Ayesha 
Sejarah (FIB)


Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Membantu Program 0 KM Dukcapil di Desa Kebonagung, Memudahkan Urusan Administrasi Kependudukan hanya dari Rumah

Mahasiswa KKN Undip Tim I 2024 Membantu Program 0 KM Dukcapil di Desa Kebonagung, Memudahkan Urusan Administrasi Kependudukan hanya dari Rumah




wirausahanesia.com - Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung (10/01/2024) - Mahasiswa KKN Tim I Universitas Diponegoro berpartisipasi membantu salah satu program Dukcapil, yaitu Program 0 KM. Pelaksanaan kegiatan dimulai dengan sosialisasi oleh Dukcapil mengenai program 0 KM. Kemudian, dilanjutkan dengan diskusi dan pemaparan program oleh Tim KKN Undip kepada perangkat Desa Kebonagung. 

Diskusi bersama perangkat desa menghasilkan kesimpulan bahwa Desa Kebonagung telah memenuhi target yaitu 25%. Sehingga dalam kebelanjutan pelaksanaan program, Tim KKN Undip Desa Kebonagung membantu dalam sinkronisasi dan penambahan anggota baru pada APDK. APDK ini disiapkan langsung oleh Dukcapil untuk membantu tugas administrasi data kependudukan. Pada input anak baru lahir, maka akan ditambahkan sebagai anggota keluarga baru pada APDK. Input orang meninggal dan pindah keluar Desa Kebonagung, akan menghapus data dari APDK. Sedangkan untuk penduduk pindah atau datang ke Desa Kebonagung, akan ditambahkan sebagai KK baru.

Program Dukcapil menghadirkan hal positif yaitu pelayanan “realtime” atau ketepatan pada seluruh layanan kepengurusan administrasi kependudukan. Dengan kemudahan layanan tersebut, masyarakat dapat mengurus administrasi kependudukan secara efektif dan efisien, serta menciptakan sinergitas dan hubungan baik seluruh elemen masyarakat.




Penulis:
1. Adelina MGD Nainggolan (Akuntansi – FEB)
2. Ainun Hidayah (Teknik Sipil – FT)
3. Aisyah Zahra Difa’ul Haq (Arsitektur – FT)
4. Hilyatul Aulia El Azizi (Matematika – FSM)
5. Ibnu Achmad Fauzan (Peternakan – FPP)
6. Lailatul ‘Aziizah (Akuntansi – FEB)
7. Shiva Ayesha (Sejarah – FIB)

Dosen Pembimbingan Lapangan: 
Dr. dra. Rr. Hermini Susiatiningsih., M.Si

Lokasi KKN: 
Desa Kebonagung, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar
Langkah Pertama Untuk Pertolongan Pertama

Langkah Pertama Untuk Pertolongan Pertama




wirausahanesia.com - Jetis, Kab Temanggung (24/1/24) Pertolongan pertama yaitu pemberian pertolongan segera kepada penderita sakit/ cedera atau kecelakaan yang memerlukan penanganan medis dasar. Hal tersebut bertujuan untuk menyelamatkan jiwa penderita, mencegah cacat, memberikan rasa nyaman dan menunjang proses penyembuhan. 

Pertolongan pertama yaitu keterampilan yang penting bagi semua orang, termasuk ibu-ibu, karena mereka sering kali menjadi orang pertama yang merespons keadaan darurat dalam kehidupan sehari-hari. 

Program kerja ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undip, dalam pelaksanaanya diawali dengan memberikan materi yang dilanjutkan dengan pelatihan dan pendampingan pertolongan pertama. Pelatihan yang diberikan merupakan cedera yang sering terjadi di kehidupan sehari-hari seperti mimisan, luka bakar dan lain-lain. Ketercapaian kegiatan terlihat dari sesi tanya jawab yang dilakukan antara mahasiswa dengan ibu-ibu kader kesehatan.

Setelah dilakukannya program kerja ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang lebih efektif dan tepat saat dibutuhkan. Selain itu juga dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat setempat. Dengan pengetahuan yang diperoleh dari pelatihan ini, ibu-ibu kader kesehatan akan menjadi lebih siap dalam menghadapi berbagai keadaan darurat dan ini akan meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat.



Penulis: 
Andriea Windriasti
Kesehatan Masyarakat

Editor:
Achmad Munandar
Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan APAR

Guna Meningkatkan Kesiapsiagaan Masyarakat, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pelatihan dan Pendampingan Penggunaan APAR

 


wirausahanesia.com - Jetis, Kab. Temanggung (19/1/2024) - Kebakaran merupakan bencana yang bisa terjadi dimana saja. Oleh karena itu, penting untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang tepat dalam penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Kali ini akan dilakukan bagaimana pelatihan dan pendampingan dalam penggunaan APAR sehingga dapat membantu meningkatkan keselamatan masyarakat Jetis dalam menghadapi situasi darurat seperti kebakaran.

Setelah melakukan survey dan pengamatan di Desa Jetis, diketahui kurangnya keterampilan masyarakat Jetis dalam mengoperasikan Alat Pemadam Api Ringan (APAR). Hal ini menimbulkan keprihatinan karena APAR merupakan salah satu alat yang sangat penting untuk memadamkan kebakaran dan mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh api.

Program kerja ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip kepada perangkat desa untuk memberikan pelatihan dan pendampingan meliputi tata cara penggunaan APAR yang benar, inspeksi APAR, pemasangan dan perawatan APAR. Selain memberikan informasi secara langsung kepada peragkat desa, materi edukasi berupa modul yang informatif dan mudah dipahami tentang APAR juga diberikan.

Harapannya masyarakat desa dapat memahami bagaimana cara menggunakan APAR dengan benar saat terjadi kebakaran. Hal ini diharapkan dapat membantu mengurangi risiko kerusakan yang disebabkan oleh kebakaran di Desa Jetis dan daerah sekitarnya.



Penulis: 
Andriea Windriasti
Kesehatan Masyarakat

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Mengadakan Pelatihan Pemeliharaan Bangunan Struktur Kayu di Desa Jetis, Kabupaten Temanggung

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Mengadakan Pelatihan Pemeliharaan Bangunan Struktur Kayu di Desa Jetis, Kabupaten Temanggung

 


wirausahanesia.com - Jetis, Kab. Temanggung (26/01/2024) – Material kayu banyak digunakan sebagai alternatif perencanaan pekerjaan sipil, seperti rangka kuda-kuda, rangka dan gelagar jembatan, ataupun untuk bangunan seperti joglo. Pada dasarnya kayu merupakan bahan alam yang memiliki kelemahan struktural, sehingga pengguna kayu sebagai bahan struktur perlu memperhatikan sifat-sifat kayu tersebut dan cara pemelihaaraanya.

Kayu merupakan bahan yang higroskopis secara alami, artinya kayu memiliki kemampuan menyerap dan melepaskan air sebagai respons terhadap perubahan kelembapan relatif udara. Setelah dilakukan survei di sekitar wilayah Desa Jetis, terdapat banyak gazebo serta rumah warga dengan plafond, kusen pintu maupun jendela, dan rangka kuda-kudanya menggunakan material kayu. 

Curah hujan yang tinggi pada awal tahun ini dapat mengurangi keawetan struktur kayu tersebut karena terjadi proses pemuaian dan penyusutan yang terus menerus. Selain itu, hal tersebut juga mendukung perkembangan rayap serta jamur yang dapat menyebabkan cacat kayu, seperti retak dan lapuk. Untuk mencegah hal tersebut, maka dapat dilakukan pemeliharaan struktur kayu guna memastikan keamanan dan kekokohan bangunan tersebut.

Program kerja ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Undip kepada perangkat desa, khususnya kaur perencanaan, serta warga Desa Jetis dengan memberikan materi berupa PPT serta modul mengenai karakteristik bangunan struktur kayu serta metode pemeliharaan dan perawatan bangunan struktur kayu. Kegiatan ini dilakukan guna mengupayakan perhatian warga terhadap keamanan bangunan struktur kayu melalui pemeriksaan serta perawatan berkala dari bangunan tersebut.

Pemeriksaan berkala dapat diperhatikan melalui kondisi kilap kayu atau adanya perubahan warna serta bentuk yang menunjukan kerusakan atau cacat kayu. Setelah dilakukannya program kerja ini, diharapkan dapat memberikan edukasi serta memunculkan kesadaran mengenai pemeliharaan bangunan struktur kayu melalui tata cara serta metode yang sederhana sehingga dapat menciptaan keamanan, kenyamanan, serta keselamatan bagi pengguna bangunan tersebut. Diharapkan pula ilmu ini dapat terus berkelanjutan serta dapat diterapkan kepada seluruh warga Desa Jetis.



Penulis:
Firda Rahma Putri Purwanda
(Teknik Sipil - Fakultas Teknik Univeristas Diponegoro)


Editor:
Achmad Munandar
Guna Atasi Kekeringan, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pemanenan Air Hujan Menggunakan Filter Air Konvensional

Guna Atasi Kekeringan, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Lakukan Pemanenan Air Hujan Menggunakan Filter Air Konvensional

 


wirausahanesia.com - Jetis, Kab. Temanggung (30/01/2024) - Curah hujan yang tinggi di beberapa daerah pedesaan kebanyakan terbuang mengalir begitu saja ke sungai. Dalam rangka penyediaan air bersih di pedesaan yang memiliki curah hujan yang tinggi, dapat dikembangkan Sistem Pemanfaatan Air Hujan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat desa. 

Setelah dilakukan survei dan observasi di sekitar wilayah Desa Jetis, diketahui bahwa Desa ini mengalami kekeringan yang disebabkan tidak adanya penjaringan air ke rumah-rumah warga. Setiap warga harus mengambil air pada sumber mata air terlebih dahulu yang jaraknya lumayan jauh dari Desa untuk mendapatkan air bersih. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Undip merencanakan program  pemanfaatan atau pemanenan air hujan menggunakan filter konvensional.


Program kerja ini dilaksanakan oleh Mahasiswa KKN Undip di Kantor Balai Desa Jetis guna mengedukasi warga dalam pengaplikasian pemanfaatan air hujan yang layak dikonsumsi oleh masyarakat desa. Sistem pemanfaatan air hujan ini dapat memberikan tambahan sumber air untuk kehidupan sehari-hari serta untuk keperluan bersuci (beribadah). Bentuk pemanfaatan air hujan tidak dapat langsung dimanfaatkan, namun air hujan dapat disaring terlebih dahulu untuk menghindari kontaminasi kotoran yang ada pada atap rumah.

Pembuatan unit filtrasi ini memerlukan pipa sebagai delivery system yang menyalurkan air hujan dari atap ke tempat penampungan melalui talang. Di dalam pipa ini nantinya akan diberikan unit filtrasi sebelum air disimpan ke storage reservoir (tempat penyimpanan air hujan) yang dapat berupa tong, bak, atau kolam. Unit filtrasi yang digunakan cukup mudah dicari, yaitu berupa ijuk (serat alami) sebagai penyaring partikel yang lolos, kerikil (batuan alam) sebagai penetral pH air, karbon aktif (arang) sebagai penyerap zat-zat berbahaya, serta spons filter sebagai absorben dengan pori-pori halus.

Setelah dilakukannya program kerja ini, diharapkan ilmu ini dapat berlanjut dan bermanfaat untuk warga desa sehingga bisa dengan mudah mendapatkan air bersih melalui pemanfaatan air hujan.



Penulis:
Firda Rahma Putri Purwanda
(Teknik Sipil - Fakultas Teknik Univeristas Diponegoro)


Editor:
Achmad Munandar
Pembuatan Wadah Informasi Digital Pada Peta oleh Tim KKN 1 UNDIP Kelurahan Dukuh

Pembuatan Wadah Informasi Digital Pada Peta oleh Tim KKN 1 UNDIP Kelurahan Dukuh




wirausahanesia.com - Pada tanggal 9 Januari 2023, Mahasiswa Tim KKN I Universitas Diponegoro melakukan penerjunan dalam pelaksanaan Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Kecamatan Sukoharjo, Kelurahan Dukuh.

Muhammad Irvan Aryadi selaku anggota Tim KKN Kelurahan Dukuh memiliki inisiatif untuk membantu Kelurahan Dukuh dalam penyediaan informasi yang dapat diakses secara digital. Hal ini didukung oleh hasil diskusi dengan Bapak Lurah (Budhi) dan Sekretaris Kelurahan Dukuh (Dandung) yang membahas mengenai pengadaan peta digital untuk Kelurahan Dukuh.

Wadah informasi digital ini berisi nomor telepon pengurus desa, lokasi UMKM, tempat ibadah, dan lain-lain yang dapat diinformasikan dan diakses oleh masyarakat luas. Perancangan wadah informasi ini didasari oleh sedikitnya informasi yang terdapat dikelurahan yang ingin dikembangkan namun kekurangan inspirasi untuk merealisasikannya.

Peta Wadah Informasi Kelurahan Dukuh ini berupa peta fisik yang disematkan QR-code. Tautan yang terdapat di dalam QR-code mengarahkan pengguna atau masyarakat yang memindainya ke laman Google Sheet yang berisi informasi nomor telepon pengurus desa, lokasi UMKM, tempat ibadah, dan informasi lainnya. Luaran dari perancangan ini adalah peta fisik yang akan di pajang di Kantor Kelurahan Dukuh.

Bapak Budhi selaku lurah Kelurahan Dukuh berharap agar Wadah Informasi ini dapat memudahkan masyarakat Dukuh dan masyarakat umum dalam mencari informasi yang dibutuhkan, seperti nomor kontak bapak RT, RW, ataupun pengurus masjid. Irvan juga berharap dengan adanya Peta Informasi ini dapat berguna dalam aksi cepat tanggap apabila terdapat musibah di Kelurahan Dukuh.




Penulis:
Muhammad Irvan Aryadi

Lurah Dukuh: 
Budhi Purwanto, SH.,M.M

Camat Sukoharjo: 
Havid Danang P.W., S.H., M.H.

Dosen Pembimbing Lapangan : 
1. Prof. Dr. Eng. Agus Setyawan, S.Si., M.Si.
2. Muhammad Azhar, S.H., LL.M

Lokasi: 
Kelurahan Dukuh, Kecamatan Sukoharjo, Kabupaten Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2024 Turut Membantu Dukcapil Kabupaten Temanggung dalam Menerapkan Program Zero Kilometer di Desa Plumbon

Mahasiswa KKN UNDIP Tim I 2024 Turut Membantu Dukcapil Kabupaten Temanggung dalam Menerapkan Program Zero Kilometer di Desa Plumbon

 




wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Tim I UNDIP 2024 turut serta membantu pelaksanaan program Zero Kilometer dari Dukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kabupaten Temanggung, yaitu program pelayanan berbasis online dan elektronik yang bisa diakses oleh masyarakat untuk mengurus data kependudukan hanya dari rumah mereka yang di dalamnya memuat kegiatan penuntasan e-KTP (KTP elektronik), AKL (Akta Kelahiran), IKD (Identitas Kependudukan Digital) dengan target 25% per desa, dan KIA (Kartu Identitas Anak). 

Pelaksanaan program diawali dengan kegiatan sosialisasi oleh pihak Dukcapil di kantor Dukcapil Temanggung pada tanggal 10 Januari 2024 untuk memaparkan materi dan arahan teknis kegiatan. Kemudian pihak Dukcapil memberikan data-data yang perlu dituntaskan permasalahannya kepada masing-masing perwakilan desa. Untuk Desa Plumbon sendiri hanya mendapatkan tanggung jawab dalam penuntasan AKL, IKD, dan KIA sedangkan e-KTP tidak ada masalah.

Kegiatan penuntasan AKL di Desa Plumbon dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2024 dengan mendatangi rumah warga yang bersangkutan secara door to door. Kami lalu meminta scan untuk data-data yang dibutuhkan. Kemudian data-data tersebut akan dikirimkan ke pihak Dukcapil via Whatsapp agar diproses lebih lanjut. Terakhir, Dukcapil akan melakukan konfirmasi setelah data diterima.

Kegiatan IKD di Desa Plumbon dilaksanakan pada tanggal 26 Januari 2024 yang bertempat di Balai Desa Plumbon. Kegiatan ini diawali dengan pemberian pengumuman terlebih dahulu oleh pihak Balai Desa menggunakan pengeras suara. Setelah beberapa warga hadir, kami bersama dengan beberapa perangkat desa ikut serta dalam mendampingi para warga untuk melaksanakan aktivasi IKD, mulai dari tahap awal sampai selesai. Di tengah pendaftaran aktivasi IKD, kami juga turut menghubungi pihak Dukcapil dalam menscan barcode pendaftaran. Meskipun IKD Desa Plumbon sebenarnya sudah memenuhi target 25% tetapi pihak Dukcapil meminta mahasiswa KKN UNDIP tetap melaksanakannya. Menurut Ibu Ria Fitria selaku salah satu pengurus Dukcapil Temanggung mengatakan “Untuk aktivasi IKD walaupun sudah mencapai 25%, aktivasi tetap dapat dilakukan karena mulai pertengahan tahun ini IKD akan segera diberlakukan secara nasional”.

Adapun kegiatan KIA di Desa Plumbon dilaksanakan pada tanggal 29 Januari – 5 Februari 2024 melalui kerja sama dengan pihak SDN Plumbon dalam mengkoordinir anak-anak yang belum memiliki KIA. Kami awalnya mendatangi sekolah untuk meminta kepada Kepala Sekolah dan beberapa guru dalam mengumumkan pendaftaran KIA. Persyaratan-persyaratan data yang dibutuhkan antara lain nama lengkap, tempat tanggal lahir, NIK, nomor KK, beserta pas foto anak yang bersangkutan dengan ketentuan background merah bagi tahun kelahiran ganjil dan background biru bagi tahun kelahiran genap. Setelah semua data-data terpenuhi, kami baru akan mengirimkan file dalam format excel yang memuat informasi tadi kepada pihak Dukcapil melalui link yang telah disediakan.

Adanya kegiatan pelaksanaan penerapan program Zero Kilometer ini merupakan bentuk nyata dari kolaborasi antara mahasiswa, perangkat desa, dan masyarakat untuk meningkatkan akses pelayanan publik berbasis teknologi. Dengan begitu, diharapkan masyarakat bisa mengenal lebih jauh tentang sistem kepengurusan digital ini untuk mewujudkan Indonesia yang maju sekaligus mengurangi tindak kecurangan seperti aksi suap oleh berbagai oknum yang kerap terjadi untuk kasus serupa.



Penulis:
1. Andika Purnama Putra (Administrasi Bisnis – FISIP)
2. Putri Hawa Ashila (Arsitektur – FT)
3. Oppy Musi Janetti (Matematika – FSM)
4. Fellycia Andrea Poespa (Manajemen – FEB)
5. Sauzan Zahra Izdiar (Akuntansi – FEB)
6. Nur Rohmatun 'Aliyah (Kesehatan Masyarakat – FKM)
7. Silva Fiqri Ardana (Peternakan – FPP)

DPL (Dosen Pembimbing Lapangan):
Dr. dra. Rr. Hermini Susiatiningsih., M.Si

Lokasi KKN:
Desa Plumbon, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung

Editor:
Achmad Munandar