5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi

5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi

 


wirausahanesia.com - Suatu hari halaman beranda facebook saya memberi rekomendasi sebuah akun yang familiar karena nama dan foto profilnya menunjukkan orang yang saya kenal. 

Ia adalah teman semasa SMA saya, setelah beberapa tahun tidak aktif di facebook, kini nampaknya teman saya sudah jadi konten kreator fb pro seperti kebanyakan orang. 

Kesimpulan saya ini tidak datang begitu saja, dari berandanya yang dalam sehari setidaknya ada tiga postingan baru dengan variasi foto dan video serta komen-komennya yang selalu menyertakan key word khas, "Salam Interaksi". 

Begitulah kenyataan hari-hari ini, facebook yang dalam beberapa tahun terkhir mulai memudar pesonanya karena tergeser oleh popularitas Instagram, Youtube dan TikTok serta dianggap sebagai sosial media kaum tua dan orang desa, kini menjelma menjadi sosial media yang ramai kembali oleh pemburu dollar Meta. 

Yup, kini pengguna facebook bisa menghasilkan uang layaknya Youtube. Pengguna dengan beberapa kriteria seperti minimal jumlah pengikut dan tayangan bisa mendapatkan bayaran lewat bagi hasil tayangan iklan yang diselipkan di tengah-tengah konten seperti Youtube. 

Skema lain lewat Gift ala TikTok juga jadi peluang, pengguna yang mendapatkan hadiah bisa menukarnya dengan uang setelah memenuhi minimal nominal tertentu. 

Skema ini mendadak mendongkrak  kembali popularitas Facebook yang tadinya sudah dianggap usang. Berbeda dengan Youtube, IG atau TikTok yang didominasi pengguna usia muda, facebook jadi anomali karena kreatornya berasal dari kalangan menengah bawah dan rata-rata orang desa. 

Satu sisi hal ini menghadirkan konten-konten yang unik dan apa adanya, namun dalam beberapa hal seperti kelayakan kadang juga perlu diperhatikan. 

Karena tuntunan membuat konten sebanyak-banyaknya, ada kesan apapun jadi konten, padahal kadang ada hal-hal yang seharusnya tidak perlu dan tidak boleh dijadikan konten karena batasan norma, etika dan hukum yang berlaku. 

Nah kembali ke judul awal, apa dong tipsnya agar bisa cuan dari bikin konten di fb pro? ini dia jawabannya: 


1. Buat konten otentik
Tak perlu meniru orang lain atau mengikuti tren yang kadang tidak bermutu, buatlah konten yang otentik sesuai kepribadian sobat. 

Katakanlab sobat adalah petani dalam kehidupan sehari-hari, buatlah konten tentang dunia pertanian. 

Tidak usah ndakik-ndakik cukup hal-hal sederhana yang selama ini sudah dilakukan. 


2. Buat konten yang evergreen
Artinya buatlah konten yang tidak basi dimakan waktu, masih bisa dinikmati pengikut sobat meski sudah berlalu momennya. 

Ciri konten evergreen seputar tips dan trik melakukan sesuatu atau sharing hal bermanfaat lainnya.


3. Jauhi konten provokatif dan kontroversial
Tidak perlu senggol sana senggol sini, anteng saja dengan ciri khas sobat. Tak perlu jadi kontroversi, mengundang hujatan untuk jadi viral apalagi berbau provokasi yang bisa memicu konflik. 

Mungkin sobat bakal dapat viralitas namun percayalah konflik yang timbul dan gesekan yang terjadi tidak sebanding dengan dollar yang sobat terima.


4. Konsisten
Tips paling paten untuk semua pembuat konten adalah konsistensi. Banyak yang gagal di tengah jalan karena tidak mampu bertahan dan konsisten menyerah sebelum mendapatkan hasil yang dikejar. 

Karena butuh konsistensi untuk jadi konten kreator maka kembali lagi dibutuhkan kejujuran dan ke-otentikan dalam membuat konten.


5. Pandai mengelola hasil dari ngonten
Kemudahan mendapat cuan dari menjadi seorang konten kreator bisa jadi sebab orang kaget dalam mengelola cuan yang didapat. 

Jadi sobat harus lebih bijaksana dalam mengelola hasil yang didapat jangan sampai karena gampang mendapatkannya juga gampang dalam membelanjakannya. 

Ingat, bisnis digital sangat fragile mudah sekali terjadi perubahan dalam sekejap. Hari ini konten-konten sobat bisa dapat ribuan views dan ratusan dollar dalam waktu singkat karena banyak hal bisa hilang dalam semalam. 

Resiko banned, hak cipta, hacking hingga perubahan regulasi dan kelanjutan bisnis oleh pemilik aplikasi serta perubahan tren bisa jadi sebab berubahnya peruntungan para pengadu nasib di sosial media. 

So, saran bijak dari saya selagi dapat cuan mudah dari usaha digital salurkanlah lewat usaha real di dunia nyata, sehingga jika terjadi sesuatu setidaknya masih ada usaha real yang menyelamatkan. 

Pepatah bijak mengatakan, "taruhlah telur di keranjang yang berbeda, agar jika satu keranjang pecah, masih ada telur di keranjang yang lain". 

Oke itu tadi sobat wirausahanesia, postingan kita kali ini tentang 5 Tips Cuan Jadi Konten Kreator FB Pro, Salam Interaksi, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa

5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa

 



wirausahanesia.com - Pemerintahan era presiden Prabowo telah melaksanakan program unggulan bernama Makan Bergizi Gratis atau MBG yaitu pemberian makan gratis untuk siswa dari jenjang SD, SMP hingga SMA sederajat. 

Anggaran program ini sangat besar, budget per menu kisaran 10.000-15.000 per porsi dan konon dalam sehari membutuhkan dana hingga 1 Triliun untuk seluruh Indonesia. 

Adanya program ini bisa jadi peluang bagi sobat yang tinggal di desa, apa saja? ini dia daftarnya: 

1. Menjadi suplier bahan pangan MBG
Dengan kebutuhan harian yang besar dan berlangsung secara terus menerus, sobat bisa menjadi suplier bahan pangan MBG. Misalnya gula, telur, minyak, tepung beras dan lain sebagainya.


2. Menjadi pemasok bahan sayur dan buah
Selain bahan pangan di atas, sobat juga bisa menjadi pemasok bahan sayur mayur dan buah yang juga wajib ada di menu MBG.


3. Jual peralatan MBG
Peralatan MBG ada yang sekali beli untuk digunakan dalam waktu lama, namun ada juga yang kebutuhannya harian misalnya sendok dan garpu plastik, tisu dan printilan lainnya.  Kebutuhan seperti ini bisa jadi peluang tersendiri patut dicoba menjualnnya.


4. Menjadi Dapur MBG
Secara proses mungkin lebih rumit karena untuk menjadi Dapur MBg harus punya yayasan dan mendaftar serta di acc oleh BGN. 

Namun dengan kebutuhan MBG yang besar tidak menutup kemungkinan katering sekala rumahan kelak bakal jadi mitra program pemerintah ini.


5. Jasa antar jemput dan cuci alat MBG
Selain dapur yang digunakan untuk memasak, bahan dan peralatan kebutuhan akan transportasi pengantaran MBG juga akan ada pemintaan. 

Selain itu juga pekerjaan seperti cuci peralatan dan kebersihan nampaknya bakal jadi kebutuhan juga di masa mendatang dan bisa jadi peluang.


Oke demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang 5 Peluang Bisnis MBG untuk Masyarakat Di Desa. Semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa

Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa

 



Wirausahanesia.com - Dalam kalender Jawa dikenal "Tahun Dudo" atau Tahun Duda sebuah tahun dimana sebaiknya tidak menggelar hajatan pernikahan dan sunatan (khitan). 

Selama setahun penuh di tahun duda masyarakat tidak akan menggelar pesta hajatan, walau kadamg masih ada beberapa yang menggelar hajatan sunatan. 

Nah tahun 1447 H ini yang bertepatan dengan 2025 sudah berlalu tahun duda, jadi kalau di desa sobat terutama area Jawa Tengah banyak yang menggelar hajatan pernikahan bisa dibilang wajar. 

Kembali ke judul, musim hajatan ini membawa peluang usaha yang bisa sobat ambil untuk jadi ladang rejeki. 

Apa saja? berikut daftarnya;

1. Usaha Jasa Cetak Undangan
Setiap hajatan pasti akan membutuhkan undangan. Tidak perlu yang elit dan mewah cukup berbahan kertas HVS, BC atau Art Paper (CTS) dan Art Carton (Ivory) sudah cukup bagi masyarakat di desa. 

Alasannya karena butuhnya banyak, minimal dalam sekali hajatan bakal mengundang 1.000 tamu yang artinya butuh 1.000 lembar undangan. 

Katakanlah setiap lembar undangan untung 500 perak, setiap satu hajatan bisa untung Rp500.000 bayangkan jika dalam sebulan ada 10 orang yang menggelar hajatan, 5 juta sudah siap masuk kantong.

Pake saja aplikasi Canva yang sudah tersedia banyak template tinggal edit sesuai kebutuhan.


2. Usaha Roti untuk Undangan Hajatan
Selanjutnya adalah roti, dari yang jenis sobek dengan aneka isian, brownies hingga bolu. 

Dengan kisaran harga 8.000-15.000 per bungkus roti kini jadi pilihan paling sering untuk hantaran undangan hajatan atau di desa biasa dikenal dengan besek. 


3. Penyewaan Tratak, Meja Kursi Hajatan
Berikutnya penyewaan tratak, meja kursi, sound sistem dan perabot hajatan juga jadi primadona. 

Yang perlu dobat catat kalau mau terjun di bisnis ini adalah modal yang tidak sedikit dan kru yang harus siap kerja keras. Apalagi jika dalam satu waktu ada lebih dari satu acara bersamaan harus punya double perlengkapan dan tim yang siap bekerja ekstra. 

Soal peluang keuntungan tentu sangat manis, minimal dalam sekali hajatan bisa mengantongi uang sewa 2.000.000 hingga puluhan juta tergantung sekala pestanya.


4. Jasa Make Up dan Wedding Organizer
Jasa ini sangat populer saat ini, kalau dulu hanya dibutuhkan saat acara pernikahan, kini juga dibutuhkan saat acara tunangan jadi peluangnya semakin lebar.


5. Jasa Pawang Hujan
Mungkin bagi sobat agak nyleneh, namun percayalah belum banyak yang menyediakan jasa penangkal hujan ini. 

Siapapun yang mengadakan hajatan pasti ingin cuaca cerah setidaknya hingga acara utama usai. Jadi jasa pawang hujan akan sangat dibutuhkan agara acara berjalan lancar terutama di musim hujan. 

Demikian tadi sobat wirausahanesia postingan kita kali ini tentang Peluang 5 Bisnis Saat Musim Hajatan dan Kondangan Di Desa, semoga bermanfaat sampai jumpa.


Penulis
Nandar
UMKM Genuk Naik Kelas: Pendampingan Promosi Digital oleh Mahasiswa KKN UPGRIS

UMKM Genuk Naik Kelas: Pendampingan Promosi Digital oleh Mahasiswa KKN UPGRIS

 


wirausahanesia.com - Kabupaten Semarang – Mahasiswa Kelompok 14 KKN Tematik Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) memberikan pendampingan promosi kepada sejumlah pelaku UMKM di wilayah Kelurahan Genuk, Ungaran Barat. Kegiatan ini dilakukan secara bertahap selama tiga hari berbeda dengan fokus pada tiga UMKM lokal, yakni Papa Singkong, Selat Solo Mami Andu, dan Rumah Produksi Tempe Pak Tamrin.

Pendampingan dilakukan melalui beberapa tahapan. Tahap pertama berupa wawancara, di mana mahasiswa KKN mengenal lebih dekat usaha para pelaku UMKM, mulai dari sejarah, produk, hingga strategi penjualan. Tahap kedua, pendampingan pembuatan promosi, dilakukan dengan menyusun konsep, melakukan pengambilan gambar, serta pengolahan video promosi. Tahap terakhir, pengunggahan video ke media sosial, bertujuan memperluas jangkauan pasar dan memperkenalkan produk UMKM kepada masyarakat luas.

Pendampingan pertama dilakukan pada Kamis (4/9/2025) di UMKM Papa Singkong, dengan pembuatan video promosi yang menampilkan proses produksi serta daya tarik olahan singkong yang khas. Selanjutnya pada Sabtu (13/9/2025), mahasiswa KKN mendampingi UMKM Selat Solo Mami Andu di Genuk, membuat video promosi yang menonjolkan kelezatan kuliner tradisional khas Solo tersebut.

Kegiatan berlanjut pada Minggu (21/9/2025) di Rumah Produksi Tempe Pak Tamrin. Mahasiswa membantu membuat konten promosi berupa video yang menampilkan proses pembuatan tempe serta kualitas produk yang dihasilkan, dengan pembuatan konten video yang menampilkan proses pembuatan tempe, kualitas produk, sekaligus penyampaian rencana pembuatan banner nama usaha untuk memperkuat branding. 

Pendampingan ini diharapkan dapat membantu UMKM di Genuk semakin dikenal masyarakat luas melalui promosi digital, sehingga produk mereka bisa bersaing dan terus berkembang.

Para pelaku UMKM menyambut baik kegiatan ini. Mereka menilai dukungan mahasiswa sangat membantu dalam memanfaatkan media sosial sebagai sarana pemasaran yang efektif dan terjangkau. Kegiatan ini sekaligus menjadi bagian dari kontribusi nyata mahasiswa KKN UPGRIS dalam mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui pemanfaatan teknologi digital.

Maju terus UMKM Genuk!



Editor:
Achmad Munandar
Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo

Tim 36 KKN UNDIP Sosialisasikan dan Praktikkan BUDIKDAMBER untuk Perkuat Ketahanan Pangan Bersama Ibu-Ibu KWT Desa Kebondowo



Wirausahanesia.comBanyubiru, 26-27 Juli 2025 – Dalam rangka mendukung ketahanan pangan masyarakat desa, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 36 Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan sosialisasi dan praktik Budidaya Ikan Dan Sayuran Dalam Ember atau Budikdamber yang difokuskan bagi ibu-ibu Kelompok Wanita Tani (KWT) Desa Kebondowo, Kecamatan Banyubiru, Kabupaten Semarang. Program ini menjadi salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang memadukan pendekatan edukasi dan praktik langsung, sehingga peserta tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu menerapkannya secara mandiri di rumah.

Kegiatan berlangsung selama dua hari, yaitu pada 26 dan 27 Juli 2025. Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi terlebih dahulu sebelum masuk ke tahap praktik secara langsung. Dalam tahap sosialisasi, tim KKN memperkenalkan konsep Budidaya Ikan dan Sayuran dalam Ember (Budikdamber) sebagai teknik sederhana, tetapi efektif untuk memanfaatkan lahan sempit menjadi sumber pangan bergizi. Penjelasan meliputi latar belakang perlunya budikdamber, keunggulan metode ini, serta sistematika pelaksanaannya. Ibu-ibu KWT diajak untuk memahami bahwa metode ini mampu menghasilkan ikan lele dan sayuran seperti kangkung secara bersamaan, dengan perawatan yang relatif mudah dan biaya yang terjangkau.

Anggota Tim 36 juga memaparkan manfaat dari budikdamber. Dari sisi ketahanan pangan, metode ini memastikan ketersediaan sumber protein dan vitamin di tingkat rumah tangga. Dari sisi ekonomi, hasil panen dapat dikonsumsi sendiri maupun dijual, sehingga berpotensi menambah pendapatan keluarga. Selain itu, sistem ini ramah lingkungan karena memanfaatkan siklus alami antara ikan dan tanaman, di mana limbah ikan menjadi nutrisi bagi tanaman, sementara tanaman membantu menjaga kualitas air bagi ikan.

Kegiatan berlanjut dengan praktik langsung yang diikuti secara antusias oleh ibu-ibu KWT. Tim KKN memandu tahap demi tahap pembuatan budikdamber, mulai dari persiapan wadah, pengisian air, pemberian garam untuk menstabilkan pH air, pemberian EM4 untuk menjaga kualitas air, penempatan bibit lele, hingga penataan media tanam kangkung menggunakan rockwool dan cup plastik. Seluruh proses dilakukan menggunakan peralatan yang telah disiapkan, yakni ember berkapasitas 80 liter, bibit lele sehat, EM4, air bersih, kangkung, rockwool, cup plastik, dan garam ikan untuk menjaga kesehatan ikan.

Suasana kegiatan berlangsung hangat. Banyak ibu-ibu KWT yang aktif bertanya, terutama terkait cara pemberian pakan, waktu panen, dan cara menjaga agar ikan tetap sehat. Beberapa ibu-ibu KWT bahkan mencatat langkah-langkah yang dijelaskan, dengan harapan bisa langsung mempraktikkan di rumah masing-masing. 

Tim 36 KKN UNDIP berharap kegiatan ini tidak berhenti pada pelatihan saja, tetapi juga dapat memicu inisiatif lanjutan di kalangan warga. Budikdamber diharapkan dapat menjadi salah satu program unggulan KWT dalam memberdayakan anggotanya, sekaligus menjadi langkah konkret dalam mewujudkan desa yang lebih mandiri pangan.

Melalui kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat, kegiatan ini membuktikan bahwa inovasi sederhana seperti budikdamber mampu memberikan dampak positif yang nyata. Bukan hanya memberikan pengetahuan baru, tetapi juga membuka peluang ekonomi, memperkuat rasa kebersamaan, dan menumbuhkan kesadaran akan pentingnya mengelola sumber daya secara berkelanjutan. Dengan semangat gotong royong dan komitmen bersama, Desa Kebondowo diharapkan dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam mengembangkan ketahanan pangan berbasis potensi lokal.



Editor:
Achmad Munandar
Penguatan Branding dan Pemasaran Digital UMKM melalui Optimalisasi Sosial Media dan E-Commerce - TIM KKNT 106

Penguatan Branding dan Pemasaran Digital UMKM melalui Optimalisasi Sosial Media dan E-Commerce - TIM KKNT 106

 



wirausahanesia.comProgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Diponegoro merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan secara langsung di lapangan. Kegiatan KKN Tematik ini dilaksanakan di Desa Branjang, Kecamatan Ungaran Barat, Kabupaten Semarang, yang berlangsung dari tanggal 5 Mei hingga 21 Juni 2025. Tim mahasiswa dari Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro terlibat dalam program kerja bertema “Optimalisasi Sosial Media dan E-Commerce untuk UMKM Sigur.id,” yang merupakan bagian dari kegiatan KKN-T 106.

UMKM Sigur.id adalah usaha mikro yang bergerak di bidang produk kreatif dan kerajinan tangan berbasis bahan kayu dan resin. Meskipun memiliki potensi pasar yang besar, UMKM ini menghadapi berbagai tantangan dalam hal promosi, konsistensi branding, dan pemanfaatan platform digital secara efektif. Oleh karena itu, melalui program KKN ini, tim mahasiswa bertujuan untuk menguatkan strategi branding dan pemasaran digital guna mendukung pertumbuhan bisnis secara berkelanjutan.

Kegiatan yang dilakukan mencakup beberapa tahapan strategis. Pertama, tim melakukan analisis kondisi media sosial dan e-commerce Sigur.id untuk mengidentifikasi kelemahan serta peluang yang dapat dioptimalkan. Analisis ini meliputi evaluasi tampilan profil media sosial, konsistensi konten, serta pemanfaatan fitur-fitur seperti TikTok Shop dan Instagram Shopping.

Pada tanggal 5 Mei 2025, Azmi Dzakia Khadijah, mahasiswi Manajemen Universitas Diponegoro, melakukan analisis awal terhadap kondisi media sosial dan platform e-commerce Sigur.id. Analisis ini bertujuan untuk mengidentifikasi kelemahan dan peluang yang dapat dioptimalkan. Melalui wawancara mendalam dengan pemilik Sigur.id, yang akrab disapa Mas Janu, Azmi mengeksplorasi kondisi profil media sosial perusahaan, konsistensi konten, serta pemanfaatan fitur-fitur seperti TikTok Shop dan Instagram Shopping. Evaluasi menyeluruh ini menjadi langkah pertama dalam meningkatkan kehadiran online dan strategi e-commerce Sigur.id

 
Berdasarkan laporan kondisi aktual Sigur.id, tim mahasiswa kemudian menyusun konsep brand image yang sesuai dengan identitas produk lokal Sigur.id. Konsep ini diterjemahkan dalam bentuk visual branding, meliputi desain logo, pemilihan warna, tone desain, serta gaya komunikasi konten. Langkah ini bertujuan untuk menciptakan identitas yang kuat, profesional, dan mudah dikenali oleh konsumen digital.

Pada kunjungan kedua (17/5), Sarasifa Mashia Hermawanputri, mahasiswi program studi Manajemen Universitas Diponegoro, melaksanakan eksekusi foto produk sesuai dengan konsep yang telah disusun oleh tim e-commerce. Eksekusi foto ini bertujuan untuk mengoptimalkan tampilan e-commerce Sigur.id, agar lebih menarik dan sesuai dengan brand image yang telah dikembangkan.

Dalam aspek operasional, mahasiswa juga membantu membuat kalender konten untuk media sosial selama satu bulan ke depan, serta melakukan produksi ulang konten foto dan video produk untuk kebutuhan katalog dan promosi digital. Konten yang dibuat mengusung pendekatan storytelling, edukasi produk, dan testimoni konsumen untuk membangun kepercayaan calon pembeli. Kirana Viana, mahasiswi Manajemen Universitas Diponegoro, pada kunjungan ketiga (25/5) memandu pengambilan konten promosi untuk media sosial Sigur.id.

Pada kunjungan terakhir (16/6), mahasiswa melakukan pelatihan ringan penggunaan TikTok Shop, mulai dari cara upload produk, menyusun deskripsi yang menarik, hingga strategi penentuan harga dan promosi. Dengan pendekatan pendampingan langsung, mitra UMKM lebih mudah memahami teknis penggunaan platform digital.

Kegiatan ini menjadi bentuk nyata implementasi ilmu manajemen, khususnya dalam bidang manajemen pemasaran digital, perilaku konsumen, dan strategi merek. Mahasiswa dituntut untuk menerapkan pendekatan yang terstruktur dan berbasis data dalam membantu mitra mengelola bisnisnya secara modern dan adaptif terhadap perkembangan zaman.

Dari kegiatan ini, terlihat bahwa kolaborasi antara ilmu akademik dan praktik lapangan mampu memberikan dampak positif. Tidak hanya bagi mitra UMKM yang terbantu dalam meningkatkan eksistensi digital mereka, tetapi juga bagi mahasiswa yang memperoleh pengalaman langsung dalam memecahkan masalah riil di masyarakat.

Dengan demikian, KKN Tematik UNDIP bukan sekadar program pengabdian, tetapi juga menjadi wahana strategis untuk mencetak lulusan yang adaptif, solutif, dan siap berkontribusi dalam pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis digital. Penguatan branding dan pemasaran digital menjadi kebutuhan yang tidak dapat diabaikan oleh UMKM. Melalui optimalisasi sosial media dan e-commerce, Sigur.id memberikan solusi nyata untuk mendukung pertumbuhan UMKM yang lebih adaptif, inovatif, dan kompetitif. Inisiatif ini sejalan dengan visi Indonesia menuju ekonomi digital yang inklusif dan berkelanjutan, di mana UMKM menjadi tulang punggungnya.



Penulis : 
Azmi Dzakia Khadijah
Sarasifa Mashia Hermawanputri
Kirana Viana


Editor:
Achmad Munandar
Digitalisasi Pelayanan Publik: Inovasi Panel LED dan Media Informasi oleh Mahasiswa KKN-T IDBU UNDIP TIM 55 di Kelurahan Tlogosari Kulon

Digitalisasi Pelayanan Publik: Inovasi Panel LED dan Media Informasi oleh Mahasiswa KKN-T IDBU UNDIP TIM 55 di Kelurahan Tlogosari Kulon

 


wirausahanesia.comSemarang - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 55 menyerahkan hasil inovasi digitalisasi pelayanan publik kepada pihak Kelurahan Tlogosari Kulon, Kecamatan Pedurungan, Kota Semarang, pada Rabu (9/7). 

Pelayanan publik di kelurahan kini dituntut lebih transparan dan efisien seiring pesatnya perkembangan teknologi dan kebutuhan informasi yang cepat. Namun, masih banyak yang menggunakan sistem manual seperti pencatatan tangan dan papan informasi statis, termasuk di Kelurahan Tlogosari Kulon. Hal ini menyebabkan pelayanan berjalan kurang efektif dan sulit dipantau. 

Menjawab tantangan tersebut, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) IDBU Universitas Diponegoro (UNDIP) Tim 55 Kelompok 4 dalam Multidisiplin 2 menghadirkan inovasi teknologi sederhana dan fungsional melalui program unggulan bertajuk Digitalisasi Layanan Publik. Program ini mencakup pembuatan Panel Display LED Counter Statistik Layanan dan Waktu serta penyediaan media informasi berbasis QR code untuk mendukung transparansi dan kemudahan akses informasi pelayanan di kelurahan.



Di bawah bimbingan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yaitu Evi Setiawati, S.Si., M.Si., F.Med serta DPL kelompok 4 yaitu Ari Bawono, S.Si., M.Si. Inovasi ini dirancang mahasiswa untuk meningkatkan transparansi dan efisiensi pelayanan publik. Panel LED dipasang di ruang pelayanan guna menampilkan data jumlah layanan dan durasi pelayanan secara real-time, sehingga memudahkan monitoring oleh staf kelurahan. Tidak hanya itu, warga pun merasa lebih terbantu dalam mengakses informasi secara mandiri. 

Proses pembuatan dilakukan secara bertahap, mulai dari desain fisik panel, konsultasi teknis, perakitan modul, hingga pemrograman sistem dan uji coba alat. Untuk memastikan alat tetap berfungsi dengan baik setelah masa KKN berakhir, mahasiswa juga menyusun buku panduan penggunaan secara lengkap dan praktis.

Tak hanya berfokus pada perangkat keras, tim KKN-T IDBU UNDIP TIM 55 Kelompok 4  juga melihat pentingnya media informasi digital sebagai pendamping warga dalam memahami prosedur administrasi. Oleh karena itu, mahasiswa memproduksi video tutorial yang menjelaskan langkah-langkah pengurusan pelayanan administrasi secara visual. Video ini dilengkapi dengan subtitle dan versi terjemahan Bahasa Inggris sebagai bentuk pelayanan yang inklusif. Akses video ini diperkuat melalui QR code yang dicetak pada poster informatif dan dipasang di area pelayanan publik kelurahan.

“Kami sangat mengapresiasi sekali kontribusi nyata dari mahasiswa KKN-T UNDIP yang bermanfaat bagi Kelurahan Tlogosari Kulon, pesan dari kami tingkatkan dan teruskan perjuangan panjenengan semua yang sudah memiliki prestasi di wilayah kami agar lebih bermanfaat kedepannya untuk diri sendiri dan almamater” Ujar Lurah Tlogosari Kulon. 

Mahasiswa KKN-T IDBU UNDIP TIM 55 tidak hanya berhasil mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di bangku kuliah, tetapi juga meninggalkan kontribusi nyata yang dapat terus dimanfaatkan oleh masyarakat. Inovasi ini menjadi bukti bahwa kolaborasi antar-disiplin ilmu dan kepedulian sosial dapat melahirkan solusi relevan bagi pelayanan publik yang lebih baik. 
Dengan semangat keberlanjutan, Kelurahan Tlogosari Kulon diharapkan dapat terus memanfaatkan dan mengembangkan hasil karya mahasiswa ini guna menciptakan sistem pelayanan publik yang modern, transparan, dan ramah bagi seluruh warga.



Editor:
Achmad Munandar
Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL di Dusun Rembul, Dorong Inovasi Peternakan dan Perikanan Lokal

Pelatihan Pembuatan Probiotik RABAL di Dusun Rembul, Dorong Inovasi Peternakan dan Perikanan Lokal

 


wirausahanesia.comBatang - Semangat warga Dusun Rembul, Kecamatan Bandar, Kabupaten Batang, dalam mengembangkan sektor peternakan dan pertanian lokal terlihat jelas dalam kegiatan pelatihan pembuatan probiotik RABAL yang diselenggarakan pada hari Sabtu (27/7). Kegiatan ini merupakan kolaborasi antara mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dan pemerintah desa setempat sebagai upaya peningkatan kualitas pakan serta efisiensi usaha peternakan dan perikanan di wilayah tersebut.

Pelatihan yang bertempat di kandang kambing warga setempat ini diikuti oleh warga, khususnya peternak dan petani lokal. Probiotik RABAL (Ragi, Air kelapa, Buah, Air gula, dan LemaK) dikenalkan sebagai solusi alternatif yang ramah lingkungan dan ekonomis untuk memperbaiki sistem pencernaan hewan ternak.

Dalam pemaparannya, tim KKN UNDIP menjelaskan manfaat probiotik RABAL yang mampu meningkatkan nafsu makan, mempercepat pertumbuhan, serta menekan bau kotoran hewan. Pelatihan dilanjutkan dengan sesi praktik langsung, di mana peserta diajak membuat probiotik dengan bahan-bahan sederhana yang mudah didapat di sekitar dusun.

“Kami sangat terbantu dengan adanya pelatihan ini. Biasanya kami hanya mengandalkan pakan pabrikan. Dengan probiotik ini, semoga hasil ternak kami bisa lebih baik,” ujar Pak Suyono, salah satu peternak yang hadir.

Koordinator program, Rafi Zeva Rayyana, menyampaikan bahwa kegiatan ini tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga diharapkan dapat menjadi langkah awal menuju kemandirian pangan dan ekonomi masyarakat. “Dengan memproduksi probiotik sendiri, warga dapat mengurangi biaya operasional dan menciptakan sistem budidaya yang berkelanjutan,” ujarnya.

Kepala Dusun Rembul, Bapak Mahsun, turut mengapresiasi kegiatan ini dan berharap pelatihan serupa dapat terus dilanjutkan ke bidang lainnya. “Kami menyambut baik inisiatif ini. Semoga ilmu yang diberikan bisa diterapkan warga dan memberi dampak nyata,” katanya.

Pelatihan ditutup dengan sesi diskusi dan pembagian leaflet panduan pembuatan probiotik RABAL, yang diharapkan bisa menjadi pedoman bagi warga dalam mengembangkan produksi mereka secara mandiri di rumah masing-masing.



Editor:
Achmad Munandar
Geliat Semangat Lansia di Mranggen: Mahasiswa KKN T 136 Undip Hadirkan Pelatihan Olahan Sehat yang Inspiratif

Geliat Semangat Lansia di Mranggen: Mahasiswa KKN T 136 Undip Hadirkan Pelatihan Olahan Sehat yang Inspiratif

 

Dokumentasi Kegiatan Pendampingan Pengolahan dan Pengemasan Sehat 
bagi Lansia di Desa Mranggen


wirausahanesia.com - Mranggen, 31 Mei 2025 telah dilaksanakan kegiatan “Praktek Pendampingan Olahan Sehat Berbasis Daging, Telur, dan Sayur serta Inovasi Pengemasan bagi Lansia” yang diinisiasi oleh mahasiswa KKN-T Tim 136 Universitas Diponegoro Kelompok 2 (Hafidz, Aldant, Aliyyah, Bethara, Christian, Denyra, Fazero, Kania, Kirana, Lusiana, Chanifah, Namira, Ulyshikha, Gisca dan  Zalfa)  dengan didampingi oleh Tim Dosen Pembimbing Lapangan KKN Prof. Ir. Dwi Sunarti, M.S.,Ph.D., Ir. Teysar Adi Sarjana, S.Pt., M.Si., IPM. dan Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt. di Desa Mranggen, Kecamatan Mranggen, Kabupaten Demak. 


“Salah satu kegiatan dari rangkaian multidisiplin KKN-T Tim 136 Undip adalah pendampingan praktik pengolahan dan pengemasan produk makanan sehat untuk lansia. Melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta dapat dengan mudah berinovasi dan mempraktikkan cara memasak makanan sehat bagi lansia dan mengaplikasikannya di rumah masing-masing."  Ujar ibu Hanna selaku perwakilan DPL KKN. 





“Warga desa mranggen antusias mengikuti kegiatan demo memasak olahan sehat bagi lansia. Harapan kami semoga, kegiatan ini dapat bermanfaat bagi warga desa mranggen, utamanya bagi lansia”  Bapak Abdul Cholis selaku kepala desa dalam sambutannya.






“Kami ingin menghadirkan kegiatan yang tidak hanya bersifat edukatif, tetapi juga aplikatif, khususnya bagi lansia yang membutuhkan perhatian dalam aspek pemenuhan gizi dan keamanan pangan. Harapannya, pendampingan ini mampu meningkatkan kesadaran dan keterampilan dalam mengolah serta mengemas pangan sehat secara mandiri dan berkelanjutan,” Hafidz Anjar Purwasaputra selaku perwakilan sekaligus Ketua Tim KKN T 136 Kelompok 2.





Kegiatan ini merupakan bagian dari program pengabdian masyarakat yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup lansia melalui edukasi gizi seimbang, pelatihan memasak sehat, serta pengemasan makanan yang higienis dan praktis. Kegiatan berlangsung di rumah Pak Abdul Cholis selaku Kepala Desa Mranggen dan diikuti oleh 49 peserta yang terdiri dari lansia dan kader posyandu yang mengikuti kegiatan dengan antusias.

Kegiatan diawali dengan senam pagi bersama, dilanjutkan dengan diskusi interaktif dengan masyarakat tentang pentingnya makanan sehat dan pengemasan. Pada acara inti meliputi demo masak olahan sehat dengan menu “rolade ayam sehat” bersama peserta yang praktek secara langsung proses pengolahan, dari persiapan bahan hingga pengukusan. 

Peserta juga diberikan pelatihan pengemasan inovatif dengan teknik vakum sederhana.  Kegiatan ditutup dengan sesi award dan pembagian doorprise serta produk rolade ayam yang siap dikonsumsi. Beberapa peserta bahkan menyatakan semangatnya untuk mencoba kembali resep rolade dan teknik pengemasan di rumah bersama keluarga. Melalui program ini, mahasiswa berharap keterampilan yang diberikan dapat diterapkan secara berkelanjutan dan menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pola makan sehat serta pengemasan yang aman, khususnya untuk kelompok rentan seperti lansia.


Editor:
Achmad Munandar
Hadirkan Inovasi Pakan Ternak, Mahasiswa KKN UNDIP Latih Warga Membuat Pakan Fermentasi Guna Meningkatkan Produktivitas Ternak

Hadirkan Inovasi Pakan Ternak, Mahasiswa KKN UNDIP Latih Warga Membuat Pakan Fermentasi Guna Meningkatkan Produktivitas Ternak

 
Gambar 1. Foto Bersama Kegiatan Multidisiplin oleh Tim KKN 140
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) 

Campusnesia.co.id - Sejumlah mahasiswa Universitas Diponegoro yang tergabung dalam program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Tim 140 didampingi oleh Tim Dosen Pembimbing Lapangan Bapak Anugrah Robby Pratama, S.Pt., M.Pt., Ibu Hanna Dzawish Shihah, S.Pt., M.Pt. dan Ibu Nur Maulida Wahyuni, S.Pt., M.Pt. telah melaksanakan kegiatan pelatihan dan pendampingan pembuatan pakan fermentasi kepada masyarakat RW 6 di Kelurahan Pakintelan, Kecamatan Gunungpati, Kota Semarang. Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Rabu (9/7/2025), bertempat di Amrih Ngrembaka Farm, sebuah peternakan yang berfokus pada pembibitan (breeding) kambing dan domba.

Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, KKN tahun ini mengalami transformasi skema dari yang sebelumnya reguler menjadi tematik. Skema tematik memiliki keutamaan pada penekanan 3 fokus utama yaitu pengentasan kemiskinan, ketahanan pangan, dan kebencanaan. Tim KKN-T 140 mengusung tema peternakan terintegrasi yang berfokus untuk mendukung ketahanan pangan yang berkelanjutan. Inovasi pakan ternak menjadi salah satu program unggulan yang dilaksanakan oleh tim. Program ini dapat membantu menyelesaikan permasalahan terkait pakan ternak yang belum optimal. Pakan yang belum optimal akan berdampak terhadap produktivitas ternak yang tidak maksimal. 

Tim KKN memberikan solusi dengan memperkenalkan inovasi berupa pakan fermentasi lengkap (complete feed fermentasi). Pakan komplit disusun dari berbagai bahan lokal seperti CGF, garam, konsentrat, janggel jagung, kulit kacang hijau, tumpi jagung, kopra (bungkil kelapa), serta kulit kopi. Selanjutnya pakan komplit dicampur dengan larutan starter yang terbuat dari campuran EM4, molases, dan air yang telah didiamkan 1-2 malam. Setelah tercampur sempurna, pakan disimpan dalam wadah kedap udara dan didiamkan selama 7 hingga 14 hari untuk mencapai fermentasi yang sempurna. 

Inovasi pakan fermentasi memiliki beberapa keunggulan, yaitu meningkatkan kandungan nutrisi dan daya cerna pakan, memperpanjang masa simpan, serta menekan biaya produksi pakan dengan memanfaatkan limbah pertanian. Agung Prabowo dan Sulthan Muzakki, selaku mahasiswa pemateri menyampaikan bahwa inovasi fermentasi pakan ini tidak hanya dapat diterapkan pada kambing dan domba, tetapi juga berpotensi digunakan untuk hewan ternak lainnya seperti sapi, ayam, dan bebek, dengan menyesuaikan ketersediaan bahan pakan dan kebutuhan masing-masing ternak. Hal ini memberikan peluang bagi masyarakat untuk berdaya memanfaatkan potensi yang ada di lingkungan sekitar. 


Gambar 2. Demonstrasi Pembuatan Fermentasi Complete Feed
(Sumber: Dokumentasi Pribadi) 


Kegiatan pelatihan dan pendampingan oleh mahasiswa KKN UNDIP dikemas dalam  empat tahapan utama, yaitu pengenalan dan edukasi bahan penyusun ransum pakan ternak, pengenalan metode fermentasi, demonstrasi pembuatan complete feed fermentasi, dan edukasi mengenai SOP penggunaan pakan fermentasi. 
Ketua RW 6, Bapak Sya’roni menyambut baik kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN UNDIP. 
“Terima kasih atas kedatangan adik-adik KKN Universitas Diponegoro di Kelurahan Pakintelan, khususnya di RW 6 ini. Alhamdulillah mahasiswa KKN sangat membantu masyarakat. Semoga kegiatan yang hari ini adik-adik laksanakan kepada masyarakat dapat bermanfaat bagi warga di sini” ungkapnya. 

Tim KKN UNDIP berharap inovasi pakan fermentasi ini dapat diterapkan secara berkelanjutan  dan menjadi pemecah kebuntuan para peternak kecil yang sulit mendapatkan akses pakan berkualitas dengan harga yang murah. Dengan memanfaatkan ketersediaan bahan pakan yang ada, melalui teknologi fermentasi yang Tim KKN tawarkan, diharapkan masyarakat mampu menciptakan pakan berkualitas secara mandiri. Sehingga produktivitas ternak dapat tercapai secara optimal.

Program ini bukan hanya bentuk pengabdian kepada masyarakat, tetapi juga memberikan pengalaman langsung kepada mahasiswa untuk dapat menerapkan ilmunya secara aplikatif di masyarakat. Melalui program KKN, mahasiswa dapat melatih kepekaan sosial serta memperdalam pemahaman terhadap dinamika kehidupan yang ada dalam masyarakat. Harapannya, inovasi pakan oleh Tim KKN 140 dapat menjadi langkah awal menuju pengembangan peternakan yang lebih mandiri, efisien, dan berkelanjutan di Kelurahan Pakintelan.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN-T UNDIP Dorong Transformasi Digital Desa dengan Tingkatkan Keterampilan Komputer Perangkat Desa dan Kelompok Petani

Mahasiswa KKN-T UNDIP Dorong Transformasi Digital Desa dengan Tingkatkan Keterampilan Komputer Perangkat Desa dan Kelompok Petani

 


wirausahanesia.comSebagai bagian dari program pengabdian kepada masyarakat, kelompok mahasiswa IDBU KKN-T Tim 42 Universitas Diponegoro (UNDIP) yang diketuai oleh Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt.,M.Si., IPM melakukan pelatihan komputer untuk para perangkat pemerintah Desa dan Kelompok Tani di Sukorejo, Kecamatan Sambirejo, Kabupaten Sragen. Pelatihan ini dilaksanakan untuk meningkatkan pemahaman dan keterampilan perangkat desa dalam menggunakan komputer guna menunjang kinerja mereka sebagai perangkat desa dalam melaksanakan tugas administratif. Bukan hanya itu, pelatihan ini juga menargetkan kelompok petani desa Sukorejo dengan tujuan memberikan bekal keterampilan dasar komputer kepada mereka.

Pelatihan komputer yang dilaksanakan meliputi pelatihan aplikasi-aplikasi administratif seperti Ms Word dan Excel serta aplikasi desain grafis seperti Canva. Selain itu, perangkat desa juga mendapatkan pendampingan perawatan website daerah demi meningkatkan literasi tentang desa Sukorejo. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan kemampuan teknis peserta dalam mengoperasikan perangkat lunak komputer, tetapi juga memperkuat kapasitas mereka dalam mengelola administrasi desa dan kegiatan kelompok tani secara lebih efisien dan profesional. 


 
Baik perangkat desa maupun kelompok Tani mengikuti pelatihan dengan antusias dan interaktif. Bagai gayung bersambut, pelatihan komputer ini mendapat respon positif dari perangkat desa setempat. Sri Giyamto selaku sekretaris desa Sukorejo mengungkapkan rasa terima kasihnya atas diadakannya pelatihan ini. “Terima kasih atas pelatihannya yang berkaitan dengan word, excel, canva, dan juga penggunaan AI. Ini sangat bermanfaat bagi kami untuk pengembangan kedepannya” ujarnya di akhir sesi pelatihan. Selain itu, ketua Kelompok Tani, Sriyanto, turut menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya kegiatan ini. “Terima kasih atas diadakannya pelatihan komputer ini bagi para petani, hal tersebut sangat bermanfaat bagi kami para petani” ujarnya saat dimintai keterangan.

Program pelatihan komputer dan perawatan website ini merupakan salah satu upaya abdi mahasiswa IDBU KKN-T Tim 42 Universitas Diponegoro (UNDIP) di bawah binaan Dr. Ir. Cahya Setya Utama, S.Pt.,M.Si., IPM pada masyarakat, khususnya dalam meningkatkan literasi digital dan keterampilan teknologi informasi di tingkat desa. Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan perangkat desa dan kelompok tani dapat lebih mandiri dan terstruktur dalam mengelola data, menyampaikan informasi secara daring, serta mendukung kemajuan desa melalui pemanfaatan teknologi. 




Penulis: 
Tim 42 KKN-T Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKNT Tim 27 Universitas Diponegoro Wujudkan Pos Satelit Kesehatan di RW 5 Perumda Tembalang Semarang

Mahasiswa KKNT Tim 27 Universitas Diponegoro Wujudkan Pos Satelit Kesehatan di RW 5 Perumda Tembalang Semarang

 



wirausahanesia.com - Semarang - Upaya membentuk Pos Satelit Kesehatan (PosLitKes) di RW 5 Perumda Tembalang, Semarang, mulai menunjukkan hasil. Pada Sabtu, 21 Juni 2025, Mahasiswa Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKNT) 27 Universitas Diponegoro resmi menyerahkan sejumlah alat kesehatan kepada pengurus RW. Penyerahan ini bertepatan dengan kegiatan rutin posyandu lansia yang berlangsung di Balai RW 5. Kegiatan posyandu tersebut melibatkan para kader dan tenaga kesehatan dari Puskesmas Bulusan, dengan layanan meliputi pengukuran berat badan, tekanan darah, serta pemeriksaan kolesterol dan gula darah.

Di sela kegiatan, Claresta Frederica selaku perwakilan Tim KKNT 27 diberi kesempatan menyampaikan sambutan sebelum simbolisasi serah terima dilakukan. Dalam pernyataannya, ia menekankan bahwa kehadiran tim KKNT bertujuan untuk mendukung pembentukan PosLitKes di tingkat RT, sebagai pelengkap dari program posyandu lansia yang telah berjalan di tingkat RW.

“Kami berharap keberadaan PosLitKes ini dapat memperluas jangkauan layanan kesehatan dasar masyarakat, terutama bagi warga RW 5 yang mungkin belum terakomodasi dalam kegiatan posyandu lansia dan tentunya, warga juga akan kami fasilitasi dengan alat-alat kesehatan seperti tensimeter, pengukur LILA, pengukur tinggi badan, timbangan, dan lain sebagainya,” ungkap Claresta.

Serah terima simbolis diterima oleh Ibu Suhesti Handayani selaku Sekretaris Posyandu Lansia RW 5 Perumda Tembalang. “Alhamdulillah, kami sangat berterima kasih atas kehadiran adik-adik mahasiswa KKN Tematik. Kami senang dan mengapresiasi kegiatan ini. Terima kasih juga atas bantuan alat-alat kesehatan untuk Posyandu Lansia Perumda Tembalang. Semoga alat ini nantinya dapat digunakan tidak hanya untuk lansia, tetapi juga untuk seluruh usia,” ujar Ibu Suhesti.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan bantuan alat kesehatan dari Tim KKNT 27 Universitas Diponegoro dapat dimanfaatkan secara optimal dalam mendukung pelayanan kesehatan masyarakat, khususnya dalam upaya penguatan Pos Satelit Kesehatan di lingkungan RW 5 Perumda Tembalang.


Penulis : 
Aulia Zahra Ekaputri 
Sekolah Vokasi
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Momo Beef  Menawarkan Makan Bergizi Terjangkau di Tembalang

Momo Beef Menawarkan Makan Bergizi Terjangkau di Tembalang

 



wirausahanesia.com - Tembalang, Semarang - Goolin Food kembali mengeluarkan produk makanan yang sehat dan berkualitas melalui program terbaru bertajuk Makan Beef Bergizi (MBB). Program ini dikembangkan secara khusus bersama brand kuliner unggulannya, Momo Beef, yang berlokasi di kawasan Tembalang. Untuk saat ini, Momo Beef masih memanfaatkan metode penjualan online dan mulai resmi beroperasi sejak 21 April 2025.

Sebagai produk dari Goolin Food, Momo Beef hadir untuk menjawab kebutuhan akan gizi seimbang di tengah gaya hidup serba praktis, khususnya di kalangan mahasiswa. Dengan harga yang ramah di kantong, Momo Beef menyajikan berbagai pilihan menu berbahan dasar daging sapi yang diolah menggunakan resep khusus serta memakai 100% daging sapi segar.

“Momo Beef ke depannya diharapkan dapat membuka cabang dan menjalin kemitraan di berbagai kota yang berdekatan dengan lingkungan kampus dan area perkantoran. Insya Allah mulai 2026 apabila dimudahkan dan dilancarkan sudah ready untuk bermitra, doakan ya,” ungkap Agus Sugiharto Founder Goolin Food.




Program MBB (Makan Beef Bergizi) dari Momo Beef juga menghadirkan konsep kampanye sosial dan berbagi, di antaranya melalui promo diskon khusus setiap hari Jumat sebagai bentuk komitmen untuk menghadirkan makanan sehat dengan harga yang terjangkau. Menariknya, program ini turut mengedukasi masyarakat seputar pentingnya gizi, dengan harapan meningkatkan kesadaran akan konsumsi daging sapi yang sehat.

Saat ini, Momo Beef beroperasi di wilayah Semarang, khususnya Tembalang, yang dikenal sebagai pusat aktivitas mahasiswa, termasuk kampus Universitas Diponegoro dan beberapa institusi pendidikan lainnya. Melalui penyediaan makanan bergizi dengan harga terjangkau, Goolin Food berharap dapat mengubah persepsi masyarakat terhadap konsumsi daging – bukan hanya dari sisi rasa, tetapi juga dari segi nilai gizi dan keberlanjutan. Program ini juga direncanakan untuk diperluas ke berbagai kota lain guna menjangkau lebih banyak konsumen dengan semangat makan enak dan sehat.
Pentingnya Pembaharuan Peta Desa, Mahasiswi KKN TIM 1 UNDIP 2025 Melakukan Updating Peta Batas Administrasi Desa untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

Pentingnya Pembaharuan Peta Desa, Mahasiswi KKN TIM 1 UNDIP 2025 Melakukan Updating Peta Batas Administrasi Desa untuk Pembangunan Infrastruktur Berkelanjutan

 

Penyerahan Peta Batas Administrasi Desa kepada Pihak Perangkat Desa di Kantor Desa Beran

wirausahanesia.com - Kabupaten Wonosobo - Peta Batas Administrasi Desa merupakan data teknis yang memuat data-data spasial dalam suatu lingkup kelurahan atau desa yang sangat diperlukan untuk mengetahui letak dan batas suatu wilayah secara pasti serta akurat. Peta Batas Administrasi Desa memuat informasi mengenai batas wilayah RT, batas wilayah RW, batas wilayah dusun, sungai, serta infrastruktur desa seperti jalan, balai desa, bangunan dan pemukiman, wilayah administrasi desa dan yang lain sebagainya.

Desa Beran merupakan desa yang terletak di ujung barat Kecamatan Kepil yang berbatasan langsung dengan Kecamatan Sapuran. Desa Beran memiliki bentuk topografi yang berbukit-bukit. Bila dibandingkan dengan desa lain, Desa Beran memiliki lokasi yang cukup strategis karena dilalui oleh jalur alternatif menuju Borobudur atau Yogyakarta. Desa Beran memiliki jumlah RT sebanyak 27 dan terbagi menjadi 7 RW dari total luas area sebesar 342 Ha. Desa Beran berbatasan langsung dengan Desa Tegalgot di sebelah utara, Desa Kepil di sebelah selatan, Desa Kapulogo di sebelah timur, dan Desa Glagah di sebelah barat. Mata pencaharian penduduk Desa Beran sebagian besar adalah petani. Hal ini dapat dilihat dari luas sawah yang mendominasi tanah di desa ini.

Berdasarkan informasi yang diperoleh, Desa Beran memiliki arsip desa tak terkecuali dalam bentuk peta yaitu Peta Batas Desa. Menurut Bapak Latif Muntaqo, S.A.P. selaku Sekretaris Desa Beran menyebutkan bahwa "Peta Batas Desa yang dimiliki Desa Beran di kantor desa masih berupa peta dalam bentuk citra satelit yang belum memiliki batas-batas desa berupa batas dusun, batas RW maupun batas RT serta belum dilakukan updating data berdasarkan batas wilayah desa terbaru." ujar Bapak Latif dalam sesi diskusi yang berlangsung di Kantor Desa Beran.

Dengan latar belakang hal tersebut, mahasiswi KKN TIM 1 UNDIP 2025, Wafiya Fauziyah, dengan bantuan masukan dari dosen pembimbing lapangan yaitu Bapak Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng. berinovasi untuk melakukan dan membantu pihak desa dalam program pembuatan Peta Batas Administrasi Desa terbaru yang sesuai dengan batas wilayah saat ini agar perangkat desa dan seluruh lapisan masyarakat dapat mengetahui batasan wilayah desa, dusun, RW dan sampai lingkup terkecil yaitu batas RT.

Pelaksanaan program pembuatan Peta Batas Administrasi Desa Beran diawali dengan melakukan koordinasi dengan pihak desa mengenai batas wilayah dusun, RT dan RW. Dalam proses pembuatan Peta Batas Administrasi Desa digunakan dua jenis data yaitu data primer berupa data hasil survei lapangan dan data sekunder berupa data citra satelit yang digunakan untuk peta dasar, data dari Badan Pusat Statistik (BPS), data peta RBI (Rupa Bumi Indonesia) skala 1:25.000 daerah Kabupaten Wonosobo dengan rincian sistem proyeksi UTM zona 49S, sistem grid geografis, dan WGS 1984 untuk penggunaan datum horizontal. 

Proses analisis dan pengolahan data hasil survei lapangan maupun data sekunder dilakukan dengan menggunakan software QGIS 3.34. Selanjutnya dilakukan pelaksanaan digitasi untuk mengetahui batas wilayah RT, batas wilayah RW, batas wilayah dusun, sungai, serta infrastruktur desa seperti jalan, balai desa, bangunan dan permukiman, wilayah administrasi desa dan yang lain sebagainya.

Pelaksanaan penyerahan Peta Batas Administrasi Desa ini dilakukan pada hari Selasa, (11/02/25) yang dilaksanakan di Kantor Desa Beran. Pihak desa, Bapak Ahmad Nashir, S.Pd., merespon positif terkait pembuatan updating Peta Batas Administrasi Desa yang memuat batas-batas desa berupa batas dusun, batas RW, dan lingkup terkecil yaitu batas RT. "Ya, memang Peta Batas Desa kami perlu dilakukan pembaharuan dan diperlukan juga data-data lengkap seperti batas dusun, batas RW maupun batas RT untuk arsip kelengkapan data desa. Nantinya pihak desa ingin meminta softfile dari peta tersebut ya mbak untuk ditindak lanjuti." ujar Bapak Ahmad Nashir, S.Pd. dalam sesi penyerahan peta yang dilaksanakan di Kantor Desa Beran.
 

Penyerahan Peta Batas Administrasi Desa secara Simbolis kepada Bapak Ahmad Zaenudin, S.S. selaku Kepala Desa Beran

Program pembuatan Peta Batas Administrasi Desa terlaksana dengan baik namun dengan estimasi waktu yang cukup lama sampai dengan minggu-minggu terakhir pelaksanaan KKN karena memerlukan digitasi manual dengan acuan citra satelit sebagai peta dasar dan survei lapangan mengenai batas-batas desa berupa batas dusun, batas RW maupun batas RT.

"Peta ini dapat memberikan kejelasan mengenai batas-batas wilayah Desa Beran baik di dalam lingkup desa maupun diluar, sehingga meminimalisir potensi sengketa atau konflik dengan desa lainnya di sekitar Desa Beran terkait dengan wilayah administratif." ujar Wafiya Fauziyah selaku pembuat peta.

Harapan kedepannya, Peta Batas Administrasi Desa dapat menjadi dasar penting dalam penyusunan rencana tata ruang desa (RTRW). Dengan adanya RTRW, desa dapat mengendalikan pemanfaatan lahan secara optimal, menghindari eksploitasi sumber daya alam yang berlebihan, dan menjaga kelestarian lingkungan. 

Peta Batas Administrasi Desa dapat digunakan untuk mengidentifikasi potensi ekonomi desa, seperti sektor pertanian, pariwisata, atau industri kecil. Dengan mengetahui potensi desa, pemerintah desa dapat merencanakan program-program pengembangan ekonomi yang sesuai.



Penulis:
Wafiya Fauziyah (Teknik Geodesi – Fakultas Teknik)

Dosen Pembimbing Lapangan:
Syachril Warasambi Mispaki, S.T., M.Eng.

Lokasi Pelaksanaan KKN:
Desa Beran, Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo

Editor:
Achmad Munandar