Ibu Hamil Desa Longkeyang Dapat Pencerahan: Bahaya Obat Nyamuk dan Solusi Ovitrap dari KKN Undip 2024

Ibu Hamil Desa Longkeyang Dapat Pencerahan: Bahaya Obat Nyamuk dan Solusi Ovitrap dari KKN Undip 2024

 
Azam Muzakki Naim, Mahasiswa dari Jurusan Kimia Universitas Diponegoro 
melaksanakan program kerja berupa Edukasi Mengenai Bahaya Obat Nyamuk 
pada Ibu Hamil dan Alternatif Penggunaan Ovitrap sebagai Alat Penangkap Nyamuk

wirausahanesia.com -  Longkeyang, 24 Juli 2024 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 mengadakan program edukasi bertajuk "Edukasi Mengenai Bahaya Obat Nyamuk pada Ibu Hamil dan Alternatif Penggunaan Ovitrap sebagai Alat Penangkap Nyamuk". Acara yang diselenggarakan pada kelas ibu hamil di gedung PKD Desa Longkeyang ini dihadiri oleh puluhan ibu hamil dari berbagai dusun di desa tersebut.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan obat nyamuk kimiawi selama masa kehamilan dan memberikan solusi alternatif yang lebih aman, yaitu penggunaan ovitrap, sebuah alat penangkap nyamuk yang ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Universitas Diponegoro untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat melalui kegiatan KKN yang digelar setiap tahunnya.

Para peserta yang sebagian besar merupakan ibu hamil terlihat antusias mengikuti acara ini. Mereka mendapatkan penjelasan mendalam mengenai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh obat nyamuk kimiawi. Salah satu anggota tim KKN, Azam Muzakki Naim, menjelaskan bahwa zat kimia yang terdapat dalam obat nyamuk bisa berpotensi mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil.

Pemaparan materi dan diskusi serta tanya jawab 
berdasarkan materi yang dipaparkan pemateri.

"Ada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap bahan kimia seperti DEET yang ada dalam obat nyamuk dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mencari alternatif yang lebih aman," ujar Azam dalam paparannya.

Paparan ini disampaikan dengan gaya yang interaktif, menggunakan presentasi visual yang mudah dipahami serta disertai dengan diskusi tanya jawab yang hangat. Hal ini membuat para peserta merasa lebih terlibat dan mampu memahami materi yang disampaikan dengan lebih baik. Selain itu, beberapa contoh kasus dari penelitian juga disampaikan untuk memberikan gambaran nyata mengenai risiko penggunaan obat nyamuk kimiawi.

Tim KKN Undip juga memperkenalkan ovitrap sebagai solusi efektif dan aman. Ovitrap adalah alat yang digunakan untuk memerangkap nyamuk dengan cara menarik mereka untuk bertelur di dalam perangkap tersebut, sehingga dapat mengurangi populasi nyamuk secara signifikan. Ibu-ibu hamil yang hadir juga diajak untuk mencoba membuat ovitrap sendiri dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di rumah.

Dalam sesi praktek, para peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan ovitrap mulai dari pemilihan bahan, proses pembuatan, hingga cara penggunaannya di lingkungan sekitar rumah. Mereka juga diberikan tips dan trik untuk memastikan ovitrap berfungsi dengan optimal. Para peserta tampak bersemangat saat mengikuti sesi praktek ini dan berinteraksi aktif dengan tim KKN.

Dengan adanya program ini, diharapkan ibu hamil di Desa Longkeyang dapat lebih bijak dalam memilih metode perlindungan dari gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan diri serta janin mereka. Tim KKN Monodisiplin II Undip 2024 telah berhasil memberikan kontribusi nyata melalui edukasi yang sangat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, program edukasi ini menjadi langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi ibu hamil yang rentan terhadap berbagai risiko kesehatan.




Editor:
Achmad Munandar
Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

Dari Desa ke Dunia: UMKM Desa Bandungan Go Digital di Shopee lengkap dengan Optimalisasi Foto Produk, Didampingi Mahasiswa KKN Undip

  

wirausahanesia.com -  Desa Bandungan, 10 Agustus 2024– Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Reguler dari Universitas Diponegoro sukses memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Desa  dengan membuka toko online di platform Shopee. Kegiatan yang dilakukan secara door to door ini bertujuan untuk memperluas jangkauan pasar produk UMKM lokal dan meningkatkan pendapatan para pelaku usaha. Selain itu, mahasiswa KKN juga berhasil menyusun booklet panduan yang berisi langkah-langkah lengkap untuk membuat toko online di Shopee dan mengoptimalkan foto produk. Booklet ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi UMKM lainnya yang ingin mengembangkan bisnisnya secara online.

Tahap awal program ini adalah melakukan pemetaan UMKM yang ada di Desa Bandungan. Setelah itu, mahasiswa KKN melakukan kunjungan langsung ke setiap UMKM untuk memberikan sosialisasi mengenai pentingnya berjualan online. 

Dalam program KKN ini, mahasiswa tidak hanya membantu UMKM mendaftar akun Shopee, tetapi juga memberikan pelatihan mengenai cara mengunggah produk, mengoptimalkan foto produk, serta strategi pemasaran di platform e-commerce. Pelatihan ini dilakukan secara langsung di tempat usaha masing-masing pelaku UMKM agar lebih mudah dipahami dan dipraktikkan. 

Quinn Dib Florenza, mahasiswa jurusan  Administrasi Bisnis, selaku penanggung jawab dari program kerja ini, menjelaskan, “Saya memilih Shopee karena platform ini sangat populer di Indonesia dan memiliki banyak fitur yang memudahkan penjual pemula. Selain itu, Shopee juga sering mengadakan berbagai macam promo yang bisa dimanfaatkan oleh para UMKM.”

Salah satu fokus utama pelatihan adalah optimasi foto produk. Mahasiswa KKN mengajarkan teknik pengambilan foto produk yang menarik, penggunaan lighting yang baik, dan pemilihan angle yang tepat. Foto produk yang berkualitas tinggi sangat penting untuk menarik minat pembeli. Quinn menambahkan “Foto produk yang bagus adalah investasi yang sangat penting. Foto yang menarik bisa membuat produk kita terlihat lebih menarik dan meningkatkan kepercayaan pembeli.”

Program ini berhasil membantu enam UMKM di Desa Bandungan untuk memiliki toko online di Shopee. Para pelaku UMKM merasa sangat terbantu dengan adanya program ini. Para pelaku UMKM yang dikunjungi yaitu di antaranya Kelontong Nisa (18/07/2024), Tricell Trifashion Store (20/07/2024), UD. Kacang Kulit Semeru (22/07/2024), Ziboy Hamster (22/07/2024), Majenk Snack (22/07/2024), dan Babang Durian (23/07/2024). Setelah mengikuti pelatihan, banyak UMKM yang sudah mulai aktif berjualan Shopee dan kini semakin mudah ditemukan dan dibeli oleh konsumen.

Ibu Nyemuk pemilik UMKM Majenk Snack, mengungkapkan, “Saya sangat senang dengan adanya program ini. Semoga dengan adanya toko online dari usaha saya di Shopee, produk saya bisa dijangkau oleh banyak orang dan mengembangkan usaha saya di masa mendatang”

Mahasiswa KKN Tim II Reguler Undip berharap program ini dapat menjadi langkah awal bagi UMKM Desa Bandungan untuk memulai digitalisasi bisnis dan bersaing di pasar yang lebih luas. Ke depan, mereka berencana untuk melakukan pendampingan lanjutan dan membantu UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.




Editor:
Achmad Munandar
Menakjubkan! Mahasiswa KKN Undip Berdayakan UMKM Kremesan Pemuda Pemudi Desa Bandungan dengan Modal Kecil Berpotensi Profit Jutaan Rupiah

Menakjubkan! Mahasiswa KKN Undip Berdayakan UMKM Kremesan Pemuda Pemudi Desa Bandungan dengan Modal Kecil Berpotensi Profit Jutaan Rupiah

 
wirausahanesia.com -  Desa Bandungan, 10 Agustus 2024 – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Reguler 2024 dari Universitas Diponegoro kembali menorehkan prestasi dengan berhasil membimbing para pemuda-pemudi Desa Bandungan, Kecamatan Jatinom, dalam mengembangkan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) produk kremesan. Tidak hanya sebatas produksi, mahasiswa KKN juga turut serta melakukan edukasi terkait cara mendesain kemasan yang menarik dan unik untuk meningkatkan daya tarik produk kremesan. 

Quinn Dib Florenza, mahasiswa KKN jurusan Administrasi Bisnis, mengungkapkan, “Saya memilih kremesan sebagai produk UMKM karena memiliki potensi pasar yang cukup besar, baik di tingkat lokal maupun regional. Selain itu, pembuatan kremesan juga tidak terlalu rumit dan modal terjangkau sehingga dapat dipelajari dengan cepat oleh masyarakat.”

Program kerja untuk pemuda-pemudi ini, dilaksanakan pada 28 Juli 2024. Dalam program KKN ini, mahasiswa secara intensif memberikan pelatihan mulai dari teknik pembuatan kremesan yang higienis hingga strategi pemasaran yang efektif. Salah satu fokus utamanya adalah pada desain kemasan. Mahasiswa mengajak para pemuda pemudi untuk berkreasi dalam merancang kemasan yang tidak hanya berfungsi sebagai pelindung produk, tetapi juga sebagai media promosi yang menarik.

Quinn mengungkapkan “Kami ingin produk kremesan Desa Bandungan tidak hanya lezat, tetapi juga memiliki nilai estetika yang tinggi. Dengan desain kemasan yang menarik, produk ini akan lebih mudah diingat oleh konsumen dan memiliki nilai jual yang lebih tinggi."

Acara dimulai dengan edukasi dasar wirausaha dan pemberian tutorial membuat produk kremesan yang higienis dan mudah. Pemuda pemudi diajak mempraktikkan secara langsung pembuatan adonan kremesan serta diberikan pembelajaran terkait perhitungan HPP (Harga Pokok Produksi) serta penentuan harga jual.

Setelah itu, dilanjutkan dengan pemberian penjelasan mengenai aplikasi design yaitu Canva dan cara menggunakannya. Kemudian, dilakukan sesi praktik secara langsung dalam sesi perlombaan  desain kemasan untuk pemuda pemudi Bandungan selama 30 menit dilakukan secara bersama-sama. Mahasiswa KKN memberikan pendampingan, sementara pemuda pemudi mengeluarkan ide kreatifnya dan menuangkannya dalam design mereka sendiri. Hasilnya, lahirlah berbagai desain kemasan yang unik dan mencerminkan identitas Desa Bandungan.

Setelah mengikuti pelatihan, peserta telah mampu membuat kremesan dengan kualitas yang baik dan lezat. Selain itu, peserta juga telah mampu membuat design packaging sendiri dengan menggunakan aplikasi editing. Beberapa di antara mereka bahkan telah mulai memproduksi kremesan secara mandiri dan memasarkannya kepada masyarakat sekitar.




 


Jumlah peserta yang mengikuti pelatihan yaitu sebanyak 22 orang dari target 30 orang, menunjukkan ketercapaian hadirin peserta sebanyak lebih dari 70%. Selain itu, total design yang terkumpul yaitu sebanyak 18 design.

Mahasiswa KKN berharap program ini dapat memberikan dampak yang positif bagi perekonomian masyarakat Desa Bandungan. Ke depannya, mahasiswa KKN akan terus memberikan pendampingan kepada para pelaku UMKM agar usaha mereka semakin berkembang.

Quinn menambahkan, "Saya berharap kremesan Desa Bandungan dapat menjadi oleh-oleh khas yang dikenal oleh banyak orang. Dengan dukungan dari semua pihak, kami yakin hal ini dapat terwujud. Serta melalui kegiatan ini, diharapkan dapat memunculkan jiwa wirausaha baru di Desa Bandungan sedari dini”.




Editor:
Achmad Munandar
UMKM Makin Mandiri dengan Aplikasi Pengelolaan Keuangan

UMKM Makin Mandiri dengan Aplikasi Pengelolaan Keuangan


wirausahanesia.comUsaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan tulang punggung perekonomian Indonesia. Namun, banyak UMKM masih menghadapi tantangan dalam hal pengelolaan keuangan yang efektif. Sebuah solusi inovatif kini hadir dalam bentuk aplikasi pengelolaan keuangan yang dirancang khusus untuk membantu UMKM meningkatkan kemandirian finansial mereka.

"Aplikasi ini memungkinkan para pelaku UMKM untuk melakukan perencanaan keuangan secara lebih bijak dan efisien". 

Fitur-fitur yang ditawarkan aplikasi ini meliputi pencatatan arus kas, perencanaan anggaran, analisis laba-rugi, serta pembuatan laporan keuangan sederhana. Dengan adanya sistem yang terintegrasi, para pelaku UMKM dapat dengan mudah memantau kesehatan finansial usaha mereka.

Darmusi, pemilik UMKM Dua Saudara di Longkeyang, merasakan manfaat nyata dari penggunaan aplikasi tersebut. "Sebelumnya, saya kesulitan memisahkan uang usaha dan pribadi dengan kebutuhan sehari-hari . Sekarang, berkat aplikasi ini, saya bisa lebih disiplin mengelola keuangan dan bahkan mulai menabung untuk pengembangan usaha,agar dapat mengetahui laba ruginya tiap bulanya".

Kementerian Koperasi dan UKM menyambut positif inovasi ini, "Kami mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk mendukung pertumbuhan UMKM. Aplikasi semacam ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan literasi keuangan di kalangan pelaku usaha mikro dan kecil".


Meski demikian, tantangan tetap ada dalam hal adopsi teknologi di kalangan UMKM.  "Perlu adanya edukasi dan pendampingan agar para pelaku UMKM, terutama yang belum melek teknologi, dapat memanfaatkan aplikasi ini secara optimal", agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan .Dengan semakin banyaknya UMKM yang mengadopsi solusi digital dalam pengelolaan keuangan, diharapkan sektor ini akan semakin tangguh dan mandiri, sehingga dapat berkontribusi lebih besar terhadap perekonomian nasional.



Penulis:
Nisrina Hanin Wardhani
Fakultas Sekolah Vokasi 
Jurusan Akuntansi Perpajakan
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing:
Dr. Rahmad Nuryanto, S.Si., M.Si

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Adakan Kegiatan Edukasi Mengenai Identitas Kependudukan Digital

Mahasiswa KKN Undip Adakan Kegiatan Edukasi Mengenai Identitas Kependudukan Digital


wirausahanesia.com - Pojok, 29/07/2024 - Kegiatan Karang Taruna yang diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan juga dihadiri oleh remaja ini bertempat di Dusun Bendo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Diisi Oleh Arisan dan juga penyampaian edukasi terkait betapa pentingnya menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk kemajuan dari administrasi Desa Pojok itu sendiri sebagai pelaksanaan program kerja keilmuan Riza Purnomo, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024.

Kegiatan edukasi mengenai Identitas Kependudukan Digital ini ditinjau berdasarkan obervasi lapangan yang saya lakukan di Desa Pojok yakni masih banyak nya Masyarakat disana yang tidak mengetahui adanya IKD ini maka dari itu saya putuskan untuk mengedukasi beberapa Masyarakat sekitar khusus nya anggota karang taruna yang terdiri dari 20-25 untuk Perempuan, dan 25-30 untuk laki-laki.
 

Tidak hanya menyampaikan edukasi dengan presentasi, dalam kegiatan ini juga diadakan diskusi terbuka sekaligus tanya jawab mengenai apa itu Identitas Kependudukan Digital ( IKD) secara keseluruhan, Selain itu kegiatan ini digunakan untuk menginformasikan kepada para anggota karang taruna terkait adanya teknologi terbaru seperti Identitas Kependudukan Digital ( IKD ) yang lebih simpel dan juga efisien.



Dalam Upaya menginformasikan adanya teknologi yang terbaru, telah dibagikan modul materi mengenai Pengertian dari IKD, manfaat, serta cara bagaimana aktivasi nya yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk para pembaca.
 


Penulis : 
Riza Purnomo

Lokasi : 
Desa Pojok
Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar

DPL : 
Widayanto, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Mengenai Pupuk Eco Enzim Pada Warga Dusun Bendo Karanganyar

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Mengenai Pupuk Eco Enzim Pada Warga Dusun Bendo Karanganyar


wirausahanesia.com - Pojok, 20/07/2024 Kegiatan KWT yang diikuti oleh Ibu-ibu ini bertempat di Dusun Bendo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Diisi Oleh Arisan dan juga penyampaian edukasi mengenai manajemen lingkungan pupuk eco enzim sebagai pupuk pengganti sebagai pelaksanaan program kerja keilmuan Riza Purnomo, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024.

Kegiatan edukasi mengenai Pupuk eco enzim ini ditinjau berdasarkan observasi lapangan yang saya lakukan terkait adanya permasalahan di Desa Pojok salah satu nya yakni sulitnya supply pupuk ke desa maka dari itu saya bertujuan mengedukasi warga sekitar khusus nya Ibu-ibu KWT yang terdiri dari 10-15 orang terkait adanya pupuk pengganti untuk mengatasi permasalahan tersebut.


Tidak hanya menyampaikan edukasi dengan presentasi, dalam kegiatan ini juga diadakan diskusi terbuka sekaligus tanya jawab mengenai apa itu pupuk eco enzim dan juga apa terbuat dari apa bahan- bahannya, Selain itu kegiatan ini digunakan untuk menginformasikan kepada para anggota KWT terkait adanya alternatif pupuk lain sebagai pupuk pengganti untuk mengatasi permasalahan sulit supply pupuk ke desa.


Dalam Upaya menginformasikan adanya alternatif pupuk lain sebagai pupuk pengganti, telat dibagikan modul materi mengenai apa itu eco enzim, manfaat eco enzim, fakta unik eco enzim lalu yang terakhir cara pembuatannya hal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk para pembaca.
 


Penulis : 
Riza Purnomo

Lokasi : 
Desa Pojok
Kecamatan Mojegedang, Kabupaten Karanganyar

DPL : 
Widayanto, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar
Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba

Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Soroyudan, Ninik Candra Kirana melakukan kegiatan edukasi terkait penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual produk olahan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P yang sasarannya ibu-ibu Dusun Soroyudan dan Dusun Joglon, Tegalrejo, Magelang. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera L.) tua yang segar melalui proses pemerasan dengan atau tanpa penambahan air dan tanpa pemanasan atau dengan pemanasan yang tidak lebih dari 60°C, sehingga aman untuk dikonsumsi. Prospek usaha pengolahan kelapa menjadi VCO menambah nilai jual dari komoditas kelapa karena produk ini memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa mentah.

Dalam proses produksi VCO mungkin terdapat hambatan seperti pelaku usaha yang masih kesulitan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual produk yang sekiranya dapat memberikan keuntungan yang wajar dan tidak mengalami kerugian. Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sebelum dijual ke konsumen. Harga Pokok Produksi juga berguna untuk menghitung laba rugi dengan mengurangkan pendapatan dengan biaya produksi. Sedangkan harga jual merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa dari penjual. Selisih dari harga jual dan Harga Pokok Produksi (HPP) dinamakan margin keuntungan. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dimulai dengan menghitung biaya produksi yang biasanya terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan juga biaya overhead pabrik yang tidak bisa dibebankan langsung ke produk. 

Ada dua pendekatan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu dengan metode full costing dan variable costing. Metode full costing berarti membebankan seluruh biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan variable costing berarti hanya membebankan biaya-biaya produksi variable saja ke dalam harga pokok produk. Candra memaparkan bahwa akan lebih mudah, simple, dan lebih komprehensif jika metode perhitungan HPP yang digunakan adalah metode full costing

Salah satu warga Dusun Soroyudan berpendapat bahwa yang paling susah adalah dari segi pemasaran, karena tidak semua orang mengetahui kegunaan dan fungsi VCO. Untuk mengatasi hal ini, dalam mendukung penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual perlu di imbangi dengan strategi pemasaran bauran 4P (Product, Price, Place, Promotion). Product berkaitan dengan kualitas, desain, fitur, merek dan manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) yang ditawarkan kepada pelanggan. Price harus ditentukan dengan berbagai strategi yang paling tepat seperti diskon dan promosi, serta penyesuaian harga produk Virgin Coconut Oil (VCO) dengan harga pasar. Place mengacu pada bagaimana produk didistribusikan dan dijual kepada konsumen, mencakup lokasi fisik toko, saluran distribusi, pengelolaan persediaan dan logistik. Promotion dapat dilakukan melalui beberapa strategi termasuk iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan langsung dan strategi komunikasi lainnya.
 

Candra dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dipasarkan melalui platform e-commerce Shopee. Kemudahan penggunaan dan berbagai fitur serta layanan yang disediakan menjadi keunggulan tersendiri bagi aplikasi Shopee. Pemasaran Virgin Coconut Oil (VCO) yang melalui akun Shopee menawarkan beberapa keunggulan seperti fitur iklan dan promosi yang meningkatkan visibilitas produk dan menarik perhatian pembeli; kemudahan listing produk seperti mengunggah deskripsi produk, gambar, dan informasi harga dengan cepat, serta mengupdate detail produk sesuai kebutuhan; Shopee menyediakan berbagai solusi logistik dan pengiriman yang memudahkan proses pengiriman produk; platform ini sering menyelenggarakan event musiman dan promosi besar seperti 11.11 atau 12.12, sehingga dengan menyertakan produk Virgin Coconut Oil Anda dalam event-event ini dapat meningkatkan penjualan dan eksposur.

Harapan dari adanya edukasi terkait penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual dengan strategi pemasaran bauran 4P dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberhasilan usaha. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan biaya dan penetapan harga yang tepat, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan profit, dan memperkuat posisi pasar mereka. Selain itu, strategi pemasaran yang terintegrasi dengan baik akan membantu menciptakan nilai tambah bagi konsumen serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar
UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja

UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Branding suatu produk merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada jurusan akuntansi karena berkaitan dengan integrasi strategi bisnis. Branding yang kuat dan berhasil dapat berdampak pada keuangan suatu usaha karena dapat membangun identitas yang kuat, meningkatkan daya saing, dan juga menarik minat pelanggan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membranding produk adalah melalui penentuan identitas merek seperti nama merek, logo, slogan; desain kemasan yang menarik; dan strategi pemasaran digital melalui sosial media seperti Instagram, dan lain-lain. 

Selain branding produk, pengelolaan modal kerja yang efisien juga harus diterapkan dalam pengoperasian suatu bisnis. Cash Conversion Cycle adalah metrik yang mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sebuah bisnis untuk mengubah investasinya dalam persediaan dan sumber daya lainnya menjadi kas dari penjualan. Cash Conversion Cycle dapat membantu UMKM baik dari skala kecil hingga besar untuk mengelola arus kas secara lebih efisien dan efektif. Namun, dalam penerapannya masih banyak UMKM yang belum mengetahui apa itu Cash Conversion Cycle dan bagaimana penghitungannya. Pada dasarnya Cash Conversion Cycle dinilai baik apabila angkanya semakin kecil. Cash Conversion Cycle (CCC) dihitung dengan menambahkan Days Inventory Outstanding (DIO) dan Days Sales Outstanding (DSO) kemudian dikurang dengan Days Payable Oustanding (DPO). Days Inventory Outstanding (DIO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menjual persediaan produk atau bisa dihitung dengan rumus (Persediaan / Harga Pokok Penjualan x 365 hari), Days Sales Outstanding (DSO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan/distributor setelah penjualan dilakukan atau bisa dihitung dengan rumus (Piutang Usaha / Penjualan x 365), sedangkan Days Payable Oustanding (DPO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk membayar ke pemasok setelah menerima bahan baku untuk membuat produk atau bisa dihitung dengan rumus (Utang Usaha / Harga Pokok Penjualan x 365).

Berbagai jenis UMKM dapat ditemui di lingkungan Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil survei ada beberapa jenis UMKM yang dapat dijumpai yaitu keripik, batu-bata, tahu, dan aneka jajanan pasar lainnya. Salah satu UMKM yang memerlukan perhatian adalah produk jajanan pasar karena masih belum ada branding produk sehingga jangkauan pasarnya juga masih terbatas hanya di lingkungan sekitar desa. Belum adanya branding produk ini berdampak pada kurangnya identitas produk sehingga mudah dilupakan oleh pelanggan, penjualan yang rendah, dan keterbatasan dalam ekspansi dan pertumbuhan. Selain itu, berdasarkan survei masih terdapat masalah likuiditas terkait arus kas untuk operasional atau bisa dikatakan modal kerja belum dapat dikelola secara efisien.

Ibu Nurhidayah selaku pemilik dari UMKM ini mengatakan bahwa terkadang masih terdapat keterbatasan kas untuk modal produksi kembali karena hasil penjualan dari beberapa distributor belum dibayarkan hingga beberapa hari setelah produknya diangkut. Dengan adanya masalah tersebut, Ninik Candra Kirana selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 membantu produk jajanan pasar milik Ibu Nurhidayah untuk lebih dapat dikenal masyarakat luas melalui branding produk seperti pembuatan merek dan logo produk, penerapan strategi pemasaran digital melalui pembuatan akun Instagram, dan edukasi mengenai strategi pengelolaan modal kerja secara efisien dan efektif. 

Proses pelaksanaan program kerja branding produk dan edukasi efisiensi modal kerja dilakukan dengan cara pendampingan pembuatan nama merek, slogan, logo, banner, dan akun Instagram untuk produk jajanan pasar serta edukasi terkait pengelolaan modal kerja untuk tetap mempertahankan angka CCC yang kecil. Pendampingan dan edukasi dilakukan secara langsung kepada sasaran program kerja yaitu Ibu Nurhidayah dan karyawan selaku pengelola UMKM jajanan pasar di Dusun Soroyudan. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang pentingnya branding produk, kemudian setelahnya dilakukan pemasangan logo dan merek produk pada setiap kemasan jajanan pasar. Pemasangan banner dan juga pengoperasian akun Instagram juga dilakukan dalam pelaksanaan program kerja ini. Bersamaan dengan pemasangan logo dan merek produk, Candra juga menyampaikan  mengenai pentingnya mengelola modal kerja secara efisien dengan mempertahankan angka CCC tetap kecil dengan cara mengatur agar jumlah hari yang dibutuhkan untuk membayar hutang lebih lama dibanding dengan jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kas hasil penjualan dari distributor atau pelanggan. Program ini memiliki tujuan sebagai langkah strategis untuk membranding produk UMKM jajanan pasar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan daya saing di pasar. Selain itu, program edukasi terkait efisiensi modal kerja bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengelola UMKM jajanan pasar untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengelolaan modal kerja dalam suatu bisnis, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kinerja keuangan, efisiensi siklus operasi yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
 

Dalam berjalannya program ini, para pengelola UMKM jajanan pasar sangat antusias, menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam upaya branding produk dan pengoptimalan pengelolaan modal kerja mereka. Mereka menyadari bahwa branding produk yang kuat dan efisiensi modal kerja tidak hanya membantu dalam mengatasi tantangan keuangan sehari-hari, tetapi juga membuka jalan menuju pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh, UMKM jajanan pasar kini lebih siap untuk bersaing, berinovasi, dan mengembangkan bisnis mereka. 



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


wirausahanesia.com - Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri (27/07/2024). Maraknya masalah pinjaman online ilegal di masyarakat menjadi perhatian serius karena kerugiannya tidak hanya material tetapi juga psikologis. Data menunjukkan peningkatan kasus pinjaman ilegal yang merugikan banyak keluarga, terutama di kalangan ibu rumah tangga yang rentan terhadap jebakan utang. Oleh karena itu, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko pinjaman ilegal.

Mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2024, Anggita Putri Maharani, bekerja sama dengan ibu-ibu PKK RW 4 Garon, Kelurahan Kaliancar, untuk memberikan edukasi interaktif tentang perencanaan keuangan rumah tangga. Edukasi ini dilakukan melalui diskusi interaktif dan materi visual yang memudahkan pemahaman. Pada sesi pertama, mereka membahas perbedaan antara kebutuhan masa kini dan masa depan. Kebutuhan masa kini meliputi pengeluaran rumah tangga dan biaya sekolah bulanan, sementara kebutuhan masa depan termasuk dana pensiun dan persiapan masa tua.
 

Program Periksa Dompet dari Otoritas Jasa Keuangan juga diperkenalkan dalam sesi ini. Banyak ibu-ibu PKK yang baru mengetahui tentang program ini dan menunjukkan antusiasme selama penjelasan. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas informasi tersebut dan menyatakan bahwa edukasi ini sangat membantu. Selain itu, peserta diberikan indikator keuangan untuk menilai kesehatan keuangan rumah tangga dan solusi untuk kondisi keuangan yang tidak sehat. Jika tidak punya uang tunai atau kesulitan menabung, disarankan untuk menyisihkan penghasilan sebagai dana cadangan. Jika terlilit hutang, mereka disarankan meminjam hanya untuk kebutuhan penting dan produktif seperti modal usaha.
 
Selain itu, juga terdapat sesi yang mengenalkan mengenai lembaga pinjaman online legal, memberikan kontak seperti Kontak OJK 157, menjelaskan cara memeriksa kelegalan lembaga pinjaman serta kiat-kiat menghindari tawaran pinjaman online yang tidak resmi. Tindak lanjut dari program ini meliputi sesi tambahan untuk mendalami lebih lanjut topik-topik yang telah dibahas dan menyediakan materi edukasi tambahan. Harapan dari program ini adalah agar ibu-ibu rumah tangga memahami pentingnya pengelolaan keuangan, dapat menghindari pinjaman online ilegal, dan lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat mengunjungi situs web OJK.



Penulis: 
Anggita Putri Maharani 
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar
Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

 

Wirausahanesia.com -  Pekalongan, Jawa Tengah - Persoalan stunting di Indonesia ini seiring berjalannya waktu terus menerus menunjukkan angka yang selalu naik dan mengkhawatirkan, terkhususnya hingga pada ranah desa. Salah satu dari banyak faktor tingginya stunting ialah adanya keterbatasan pengetahuan warga desa terhadap keberlangsungan regulasi hukum yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, dasar hukum tentang stunting di dalam Hukum Positif Indonesia masih asing guna dapat dimengerti oleh masyarakat. 

Dalam menanggapai permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil inisiatif guna memberikan edukasi mengenai regulasi hukum terkait dengan stunting yang menyasar kepada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan angka stunting yang bisa dikatakan tertinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.
 

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan Bidan Desa Karangjati, yakni Bu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka-angka stunting pada anak itu dimulai dari pemahaman orang tua tentunya terkait dengan dasar hukum stunting yang telah diatur oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan peraturan hukum yang mengatur permasalahan stunting di Indonesia yang terdapat di dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip berfokus kepada peraturan pemerintah yang ada, kemudian maksud dan tujuan dibentukan peraturan tersebut, hingga pada pendefinisian mendasar stunting di dalam peraturan perundang-undangan.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka pun turut memberikan demonstrasi bagaimana mengolah nugget dari ikan lele yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu hamil.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang hadirnya peraturan hukum yang mengatur persoalan stunting di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau kerap kali kita kenal dengan singkatan UMKM sejatinya merupakan suatu bisnis yang mana dijalankan secara perorangan, kelompok, rumah tangga, atau badan usaha kecil yang tentunya memenuhi standar sebagai usaha mikro, sesuai dengan yang telah tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menjamurnya UMKM pada cakupan desa, maka diperlukannya pemberdayaan lebih jauh terhadap mereka para pelaku UMKM yang membutuhkan kemajuan dan keserasian akan usahanya itu. 

Dalam menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil langkah pasti guna memberikan edukasi terkait dengan sertifikasi halal sebagai langkah lanjutan UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh.

Program tersebut berlangsung di salah satu rumah pelaku UMKM yang berlokasi di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan pelaku UMKM yang menjamur dalam ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan pelaku UMKM di Desa Karangjati, yakni Ibu Daukah. “Usaha basreng dan rengginang yang saya bikin ini memang tipenya masih usaha rumahan dan tergolong sebagai usaha mikro, dengan adanya pemberdayaan UMKM yang dilakukan mahasiswa KKN Tim II Undip ini merupakan sebuah langkah pasti bagi saya untuk dapat melangkah lebih jauh kedepannya,” ungkapnya.
 

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman pelaku UMKM mengenai keberlangsungan sertifikasi halal produk makanan di Indonesia. Alur dari sertifikasi halal ini sejatinya sederhana dan mudah dimengerti, yang dimulai dari permohonan sertifikasi halal dengan kelengkapan dokumen pribadi. Lalu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) melakukan pengecekan selama 2 hari, yang dilanjutkan oleh Lembaga Penjamin Halal (LPH) selama 15 hari, dan terakhir Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama 3 hari guna melaksanakan sidang Fatwa Halal. Langkah terakhirnya ialah BPJPH menerbitkan sertifikasi halal untuk pelaku UMKM yang memproduksi makanan atau minuman.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan pembuatan akun penjualan di platform e-commerce. Mereka pun turut melakukan pengemasan produk untuk basreng dan rengginang dengan disertai penempelan sticker dan pengunggahan ke platform e-commerce.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam memberdayakan UMKM yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya para pelaku UMKM di Desa Karangjati dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang alur proses sertifikasi halal produk makanan dan minuman di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi

Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (23/07/2024) -  Tim II KKN Universitas Diponegoro pada minggu kedua diisi dengan pelaksanaan beberapa program, salah satunya adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan etnovideografi dengan topik tradisi nyadran yang setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat desa Kedungjaran. 

Secara ringkas, etnovideografi merupakan metode penelitian mengenai suatu fenomena masyarakat yang kemudian didokumentasikan dan hasil dari penelitian tersebut adalah berupa video. Dengan mengangkat topik tersebut, diharapkan dapat menjadikan tradisi nyadran ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan untuk menjaga warisan budaya desa Kedungjaran supaya tidak luntur.  

Untuk terlaksananya program pembuatan etnovideografi ini, tentu saja membutuhkan bantuan dari beberapa pihak, seperti penduduk asli desa Kedungjaran, sesepuh desa dan bantuan dari rekan tim KKN dalam perekaman take video yang diperlukan. Proses ini tidak hanya melibatkan perekaman video, melainkan juga penelitian secara mendalam mengenai sejarah, makna dan pihak siapa saja yang terkait dalam tradisi nyadran di desa Kedungjaran ini. Penelitian tersebut diperlukan supaya data yang didapat merupakan data lapangan yang valid dari tahun ke tahun. 

Langkah yang dilakukan pertama kali adalah mencari tokoh yang dapat menjadi sumber data yang akurat, dalam hal ini saya menemui sesepuh desa bernama Bapak H. Muh. Toyo, dengan tujuan adalah untuk mengulik informasi yang diperlukan dan juga untuk wawancara yang digunakan untuk pembuatan video. Menemui Pak Toyo merupakan langkah yang sangat tepat, karena beliau juga merupakan penduduk asli desa Kedungjaran yang memahami betul mengenai tradisi nyadran. Setelah saya mengobrol dengan beliau, saya melakukan perekaman wawancara dan bertanya banyak mengenai tradisi nyadran.  

Setelah semua data yang diperlukan telah didapat, langkah selanjutnya adalah mencari footage yang diperlukan untuk keperluan etnovideografi. Beberapa footage yang diambil adalah tempat-tempat yang ikonik dengan desa kedungjaran, seperti jembatan yang menjadi jalur utama desa, pemandangan sawah, pendopo desa dan kuburan yang digunakan untuk tempat nyadran. Setelah semua footage dikumpulkan, langkah yang selanjutnya adalah pengeditan video, seperti penyusunan footage, voice over, penulisan script dan pengambilan gambar dari peristiwa nyadran tersebut.



Program etnovideografi diakhiri dengan upload video tersebut ke channel Youtube Desa Kedungjaran atau bisa diakses dengan link berikut https://youtu.be/o6AqdWU5nao?si=di4tlq6MAuKG9Z4O Dengan keberhasilan etnovideografi yang telah dibuat, Jericho berharap agar program serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia, dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan berbagai tradisi dan adat – istiadat yang kaya akan nilai budaya di suatu daerah tersebut.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran

Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (15/07/2024) - Minggu pertama kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro di desa Kedungjaran adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan leaflet yang berisi cerita rakyat dari sejarah desa Kedungjaran dengan harapan meningkatkan minat baca anak-anak desa dan melestarikan kebudayaan desa. Dalam pembuatannya mahasiswa Universitas Diponegoro, Jericho bekerja sama dengan beberapa pihak desa untuk mencari informan dan pengumpulan data yang diperlukan. 

Adanya program ini bukanlah tanpa tujuan, dengan melihat fenomena modernisasi yang terjadi saat ini, Jericho memutuskan untuk memasukkan program pembuatan leaflet yang berisi sejarah desa Kedungjaran. Berdasarkan fakta yang ada, desa Kedungjaran kaya akan cerita rakyat, tradisi dan kebudayaan yang cukup menarik, di lain sisi hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat desa untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan di tengah pengaruh modernisasi yang terus berkembang sampai saat ini. Maka dari itu pembuatan leaflet ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa dalam melestarikan cerita rakyat yang dilestarikan turun temurun. Leaflet ini diharapkan dapat menjadi media edukatif yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, terutama pada anak – anak dan remaja.

Proses pembuatan leaflet dimulai dengan penelitian lapangan dengan tujuan mengumpulkan semua data yang diperlukan. Mulai dari pencarian informan yang merupakan tokoh masyarakat asli desa Kedungjaran, setelah bertemu dengan informan, langkah selanjutnya adalah wawancara dengan informan, beliau bernama Bapak H.Muh. Toyo, selaku sesepuh desa Kedungjaran. Dalam wawancara yang dilaksanakan Jericho bertanya banyak hal mengenai kebudayaan dan tradisi dari desa Kedungjaran. Dari berbagai informasi dari beliau, cerita rakyat mengenai sejarah desa Kedungjaran merupakan topik yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.  

Langkah selanjutnya adalah merancang desain leaflet, yang kemudian memilih kata – kata yang menarik untuk dibaca, sehingga masyarakat tidak merasa bosan ketika membaca leaflet yang dibuat. Dalam leaflet tersebut memuat berbagai macam informasi, mulai dari cerita sejarah, pesan moral dan kredit yang diberikan kepada Bapak H.Muh. Toyo. Selain itu juga didukung oleh unsur visual, seperti gambar dan foto guna mendukung cerita yang disampaikan. Setiap bagian dari leaflet dikemas dengan bahasa yang mudah dan ringkas, sehingga kalimat yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca. Leaflet yang telah dicetak kemudian dibagikan ke berbagai perangkat desa, seperti kepala desa, sesepuh desa dan target yang paling utama adalah pada anak – anak desa Kedungjaran. 
 
Foto dengan Bpk. H. Muh. Toyo

Berdasarkan fakta yang ada, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 ini merupakan kelompok KKN pertama yang memiliki program mengulik sejarah desa Kedungjaran dan dikemas dalam bentuk leaflet. “Tim KKN sebelum – sebelumnya belum ada mas yang memiliki program seperti ini, baru kali ini ada yang buat” ujar ibu Sumirah, salah satu penduduk asli desa Kedungjaran. Harapannya adalah dengan adanya program leaflet sejarah desa yang telah dibuat dapat menjadi pemantik bagi para mahasiswa dari berbagai macam jurusan, terutama Antropologi Sosial yang lain untuk dapat lebih peka dan meneliti secara mendalam permasalahan – permasalahan maupun fenomena yang terjadi di suatu daerah.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah

Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah


Gambar 1. Pemaparan Bapak Rudi Hanama selaku kepala TPS3R Banyu Urip 
kepada Jajaran Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU Desa Karangjompo

wirausahanesia.com - Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan (07/08/2024) – Masalah sampah organik sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak desa, termasuk Desa Karangjompo. Namun, sebuah solusi inovatif kini hadir di desa ini berkat program kerja multidisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Program ini hadir untuk memberikan alternatif solusi cara mengatasi masalah sampah organik dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai agen pengurai.

Dalam upaya untuk mengatasi tumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah menggunakan maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk pengelolaan sampah tetapi juga membuka peluang baru dalam ekonomi lokal.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah pelatihan dan edukasi kepada perangkat desa dan anggota IPNU IPPNU Desa Karangjompo. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.

Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa. Perangkat Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini, dengan menawarkan diri untuk terlibat aktif dalam setiap langkah implementasi ketika program ini akan berjalan. Kerjasama ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas lokal dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi.
 
Gambar 2. Dokumentasi program kerja multidisiplin budidaya maggot

Program multidisiplin ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi efektif untuk pengelolaan sampah organik di Desa Karangjompo tetapi juga model yang dapat diterapkan di desa-desa lain. Dengan bantuan mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Desa Karangjompo kini berada di jalur menuju lingkungan yang lebih bersih dan perekonomian yang lebih berkelanjutan. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar