Mahasiswa KKN Undip Adakan Kegiatan Edukasi Mengenai Identitas Kependudukan Digital

Mahasiswa KKN Undip Adakan Kegiatan Edukasi Mengenai Identitas Kependudukan Digital


wirausahanesia.com - Pojok, 29/07/2024 - Kegiatan Karang Taruna yang diikuti oleh bapak-bapak, ibu-ibu dan juga dihadiri oleh remaja ini bertempat di Dusun Bendo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Diisi Oleh Arisan dan juga penyampaian edukasi terkait betapa pentingnya menggunakan Identitas Kependudukan Digital (IKD) untuk kemajuan dari administrasi Desa Pojok itu sendiri sebagai pelaksanaan program kerja keilmuan Riza Purnomo, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024.

Kegiatan edukasi mengenai Identitas Kependudukan Digital ini ditinjau berdasarkan obervasi lapangan yang saya lakukan di Desa Pojok yakni masih banyak nya Masyarakat disana yang tidak mengetahui adanya IKD ini maka dari itu saya putuskan untuk mengedukasi beberapa Masyarakat sekitar khusus nya anggota karang taruna yang terdiri dari 20-25 untuk Perempuan, dan 25-30 untuk laki-laki.
 

Tidak hanya menyampaikan edukasi dengan presentasi, dalam kegiatan ini juga diadakan diskusi terbuka sekaligus tanya jawab mengenai apa itu Identitas Kependudukan Digital ( IKD) secara keseluruhan, Selain itu kegiatan ini digunakan untuk menginformasikan kepada para anggota karang taruna terkait adanya teknologi terbaru seperti Identitas Kependudukan Digital ( IKD ) yang lebih simpel dan juga efisien.



Dalam Upaya menginformasikan adanya teknologi yang terbaru, telah dibagikan modul materi mengenai Pengertian dari IKD, manfaat, serta cara bagaimana aktivasi nya yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk para pembaca.
 


Penulis : 
Riza Purnomo

Lokasi : 
Desa Pojok
Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar

DPL : 
Widayanto, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Mengenai Pupuk Eco Enzim Pada Warga Dusun Bendo Karanganyar

Mahasiswa KKN Undip Beri Edukasi Mengenai Pupuk Eco Enzim Pada Warga Dusun Bendo Karanganyar


wirausahanesia.com - Pojok, 20/07/2024 Kegiatan KWT yang diikuti oleh Ibu-ibu ini bertempat di Dusun Bendo, Desa Pojok, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Diisi Oleh Arisan dan juga penyampaian edukasi mengenai manajemen lingkungan pupuk eco enzim sebagai pupuk pengganti sebagai pelaksanaan program kerja keilmuan Riza Purnomo, mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024.

Kegiatan edukasi mengenai Pupuk eco enzim ini ditinjau berdasarkan observasi lapangan yang saya lakukan terkait adanya permasalahan di Desa Pojok salah satu nya yakni sulitnya supply pupuk ke desa maka dari itu saya bertujuan mengedukasi warga sekitar khusus nya Ibu-ibu KWT yang terdiri dari 10-15 orang terkait adanya pupuk pengganti untuk mengatasi permasalahan tersebut.


Tidak hanya menyampaikan edukasi dengan presentasi, dalam kegiatan ini juga diadakan diskusi terbuka sekaligus tanya jawab mengenai apa itu pupuk eco enzim dan juga apa terbuat dari apa bahan- bahannya, Selain itu kegiatan ini digunakan untuk menginformasikan kepada para anggota KWT terkait adanya alternatif pupuk lain sebagai pupuk pengganti untuk mengatasi permasalahan sulit supply pupuk ke desa.


Dalam Upaya menginformasikan adanya alternatif pupuk lain sebagai pupuk pengganti, telat dibagikan modul materi mengenai apa itu eco enzim, manfaat eco enzim, fakta unik eco enzim lalu yang terakhir cara pembuatannya hal ini diharapkan dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat untuk para pembaca.
 


Penulis : 
Riza Purnomo

Lokasi : 
Desa Pojok
Kecamatan Mojegedang, Kabupaten Karanganyar

DPL : 
Widayanto, S.Sos., M.Si.

Editor:
Achmad Munandar
Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba

Menguasai Pasar Virgin Coconut Oil (VCO): Optimalisasi Penentuan Harga Pokok Produksi dan Penetapan Harga Harga Jual dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P untuk Maksimalkan Laba


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Desa Soroyudan, Ninik Candra Kirana melakukan kegiatan edukasi terkait penentuan Harga Pokok Produksi (HPP) dan Harga Jual produk olahan Virgin Coconut Oil (VCO) dengan Strategi Pemasaran Bauran 4P yang sasarannya ibu-ibu Dusun Soroyudan dan Dusun Joglon, Tegalrejo, Magelang. Virgin Coconut Oil (VCO) adalah minyak yang diperoleh dari daging buah kelapa (Cocos nucifera L.) tua yang segar melalui proses pemerasan dengan atau tanpa penambahan air dan tanpa pemanasan atau dengan pemanasan yang tidak lebih dari 60°C, sehingga aman untuk dikonsumsi. Prospek usaha pengolahan kelapa menjadi VCO menambah nilai jual dari komoditas kelapa karena produk ini memiliki harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan kelapa mentah.

Dalam proses produksi VCO mungkin terdapat hambatan seperti pelaku usaha yang masih kesulitan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual produk yang sekiranya dapat memberikan keuntungan yang wajar dan tidak mengalami kerugian. Harga Pokok Produksi (HPP) merupakan total biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang atau jasa sebelum dijual ke konsumen. Harga Pokok Produksi juga berguna untuk menghitung laba rugi dengan mengurangkan pendapatan dengan biaya produksi. Sedangkan harga jual merupakan jumlah uang yang harus dibayar oleh konsumen untuk membeli suatu produk atau jasa dari penjual. Selisih dari harga jual dan Harga Pokok Produksi (HPP) dinamakan margin keuntungan. Penghitungan Harga Pokok Produksi (HPP) dimulai dengan menghitung biaya produksi yang biasanya terdiri dari biaya bahan baku yang digunakan, biaya tenaga kerja langsung (BTKL), dan juga biaya overhead pabrik yang tidak bisa dibebankan langsung ke produk. 

Ada dua pendekatan dalam menentukan Harga Pokok Produksi (HPP) yaitu dengan metode full costing dan variable costing. Metode full costing berarti membebankan seluruh biaya produksi yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik. Sedangkan variable costing berarti hanya membebankan biaya-biaya produksi variable saja ke dalam harga pokok produk. Candra memaparkan bahwa akan lebih mudah, simple, dan lebih komprehensif jika metode perhitungan HPP yang digunakan adalah metode full costing

Salah satu warga Dusun Soroyudan berpendapat bahwa yang paling susah adalah dari segi pemasaran, karena tidak semua orang mengetahui kegunaan dan fungsi VCO. Untuk mengatasi hal ini, dalam mendukung penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual perlu di imbangi dengan strategi pemasaran bauran 4P (Product, Price, Place, Promotion). Product berkaitan dengan kualitas, desain, fitur, merek dan manfaat Virgin Coconut Oil (VCO) yang ditawarkan kepada pelanggan. Price harus ditentukan dengan berbagai strategi yang paling tepat seperti diskon dan promosi, serta penyesuaian harga produk Virgin Coconut Oil (VCO) dengan harga pasar. Place mengacu pada bagaimana produk didistribusikan dan dijual kepada konsumen, mencakup lokasi fisik toko, saluran distribusi, pengelolaan persediaan dan logistik. Promotion dapat dilakukan melalui beberapa strategi termasuk iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat, penjualan langsung dan strategi komunikasi lainnya.
 

Candra dalam pemaparannya menyampaikan bahwa Virgin Coconut Oil (VCO) dapat dipasarkan melalui platform e-commerce Shopee. Kemudahan penggunaan dan berbagai fitur serta layanan yang disediakan menjadi keunggulan tersendiri bagi aplikasi Shopee. Pemasaran Virgin Coconut Oil (VCO) yang melalui akun Shopee menawarkan beberapa keunggulan seperti fitur iklan dan promosi yang meningkatkan visibilitas produk dan menarik perhatian pembeli; kemudahan listing produk seperti mengunggah deskripsi produk, gambar, dan informasi harga dengan cepat, serta mengupdate detail produk sesuai kebutuhan; Shopee menyediakan berbagai solusi logistik dan pengiriman yang memudahkan proses pengiriman produk; platform ini sering menyelenggarakan event musiman dan promosi besar seperti 11.11 atau 12.12, sehingga dengan menyertakan produk Virgin Coconut Oil Anda dalam event-event ini dapat meningkatkan penjualan dan eksposur.

Harapan dari adanya edukasi terkait penetapan Harga Pokok Produksi (HPP) dan harga jual dengan strategi pemasaran bauran 4P dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberhasilan usaha. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai pengelolaan biaya dan penetapan harga yang tepat, pelaku usaha diharapkan mampu meningkatkan efisiensi, mengoptimalkan profit, dan memperkuat posisi pasar mereka. Selain itu, strategi pemasaran yang terintegrasi dengan baik akan membantu menciptakan nilai tambah bagi konsumen serta mendorong pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar
UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja

UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Branding suatu produk merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada jurusan akuntansi karena berkaitan dengan integrasi strategi bisnis. Branding yang kuat dan berhasil dapat berdampak pada keuangan suatu usaha karena dapat membangun identitas yang kuat, meningkatkan daya saing, dan juga menarik minat pelanggan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membranding produk adalah melalui penentuan identitas merek seperti nama merek, logo, slogan; desain kemasan yang menarik; dan strategi pemasaran digital melalui sosial media seperti Instagram, dan lain-lain. 

Selain branding produk, pengelolaan modal kerja yang efisien juga harus diterapkan dalam pengoperasian suatu bisnis. Cash Conversion Cycle adalah metrik yang mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sebuah bisnis untuk mengubah investasinya dalam persediaan dan sumber daya lainnya menjadi kas dari penjualan. Cash Conversion Cycle dapat membantu UMKM baik dari skala kecil hingga besar untuk mengelola arus kas secara lebih efisien dan efektif. Namun, dalam penerapannya masih banyak UMKM yang belum mengetahui apa itu Cash Conversion Cycle dan bagaimana penghitungannya. Pada dasarnya Cash Conversion Cycle dinilai baik apabila angkanya semakin kecil. Cash Conversion Cycle (CCC) dihitung dengan menambahkan Days Inventory Outstanding (DIO) dan Days Sales Outstanding (DSO) kemudian dikurang dengan Days Payable Oustanding (DPO). Days Inventory Outstanding (DIO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menjual persediaan produk atau bisa dihitung dengan rumus (Persediaan / Harga Pokok Penjualan x 365 hari), Days Sales Outstanding (DSO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan/distributor setelah penjualan dilakukan atau bisa dihitung dengan rumus (Piutang Usaha / Penjualan x 365), sedangkan Days Payable Oustanding (DPO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk membayar ke pemasok setelah menerima bahan baku untuk membuat produk atau bisa dihitung dengan rumus (Utang Usaha / Harga Pokok Penjualan x 365).

Berbagai jenis UMKM dapat ditemui di lingkungan Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil survei ada beberapa jenis UMKM yang dapat dijumpai yaitu keripik, batu-bata, tahu, dan aneka jajanan pasar lainnya. Salah satu UMKM yang memerlukan perhatian adalah produk jajanan pasar karena masih belum ada branding produk sehingga jangkauan pasarnya juga masih terbatas hanya di lingkungan sekitar desa. Belum adanya branding produk ini berdampak pada kurangnya identitas produk sehingga mudah dilupakan oleh pelanggan, penjualan yang rendah, dan keterbatasan dalam ekspansi dan pertumbuhan. Selain itu, berdasarkan survei masih terdapat masalah likuiditas terkait arus kas untuk operasional atau bisa dikatakan modal kerja belum dapat dikelola secara efisien.

Ibu Nurhidayah selaku pemilik dari UMKM ini mengatakan bahwa terkadang masih terdapat keterbatasan kas untuk modal produksi kembali karena hasil penjualan dari beberapa distributor belum dibayarkan hingga beberapa hari setelah produknya diangkut. Dengan adanya masalah tersebut, Ninik Candra Kirana selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 membantu produk jajanan pasar milik Ibu Nurhidayah untuk lebih dapat dikenal masyarakat luas melalui branding produk seperti pembuatan merek dan logo produk, penerapan strategi pemasaran digital melalui pembuatan akun Instagram, dan edukasi mengenai strategi pengelolaan modal kerja secara efisien dan efektif. 

Proses pelaksanaan program kerja branding produk dan edukasi efisiensi modal kerja dilakukan dengan cara pendampingan pembuatan nama merek, slogan, logo, banner, dan akun Instagram untuk produk jajanan pasar serta edukasi terkait pengelolaan modal kerja untuk tetap mempertahankan angka CCC yang kecil. Pendampingan dan edukasi dilakukan secara langsung kepada sasaran program kerja yaitu Ibu Nurhidayah dan karyawan selaku pengelola UMKM jajanan pasar di Dusun Soroyudan. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang pentingnya branding produk, kemudian setelahnya dilakukan pemasangan logo dan merek produk pada setiap kemasan jajanan pasar. Pemasangan banner dan juga pengoperasian akun Instagram juga dilakukan dalam pelaksanaan program kerja ini. Bersamaan dengan pemasangan logo dan merek produk, Candra juga menyampaikan  mengenai pentingnya mengelola modal kerja secara efisien dengan mempertahankan angka CCC tetap kecil dengan cara mengatur agar jumlah hari yang dibutuhkan untuk membayar hutang lebih lama dibanding dengan jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kas hasil penjualan dari distributor atau pelanggan. Program ini memiliki tujuan sebagai langkah strategis untuk membranding produk UMKM jajanan pasar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan daya saing di pasar. Selain itu, program edukasi terkait efisiensi modal kerja bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengelola UMKM jajanan pasar untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengelolaan modal kerja dalam suatu bisnis, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kinerja keuangan, efisiensi siklus operasi yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
 

Dalam berjalannya program ini, para pengelola UMKM jajanan pasar sangat antusias, menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam upaya branding produk dan pengoptimalan pengelolaan modal kerja mereka. Mereka menyadari bahwa branding produk yang kuat dan efisiensi modal kerja tidak hanya membantu dalam mengatasi tantangan keuangan sehari-hari, tetapi juga membuka jalan menuju pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh, UMKM jajanan pasar kini lebih siap untuk bersaing, berinovasi, dan mengembangkan bisnis mereka. 



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar

Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


wirausahanesia.com - Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri (27/07/2024). Maraknya masalah pinjaman online ilegal di masyarakat menjadi perhatian serius karena kerugiannya tidak hanya material tetapi juga psikologis. Data menunjukkan peningkatan kasus pinjaman ilegal yang merugikan banyak keluarga, terutama di kalangan ibu rumah tangga yang rentan terhadap jebakan utang. Oleh karena itu, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko pinjaman ilegal.

Mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2024, Anggita Putri Maharani, bekerja sama dengan ibu-ibu PKK RW 4 Garon, Kelurahan Kaliancar, untuk memberikan edukasi interaktif tentang perencanaan keuangan rumah tangga. Edukasi ini dilakukan melalui diskusi interaktif dan materi visual yang memudahkan pemahaman. Pada sesi pertama, mereka membahas perbedaan antara kebutuhan masa kini dan masa depan. Kebutuhan masa kini meliputi pengeluaran rumah tangga dan biaya sekolah bulanan, sementara kebutuhan masa depan termasuk dana pensiun dan persiapan masa tua.
 

Program Periksa Dompet dari Otoritas Jasa Keuangan juga diperkenalkan dalam sesi ini. Banyak ibu-ibu PKK yang baru mengetahui tentang program ini dan menunjukkan antusiasme selama penjelasan. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas informasi tersebut dan menyatakan bahwa edukasi ini sangat membantu. Selain itu, peserta diberikan indikator keuangan untuk menilai kesehatan keuangan rumah tangga dan solusi untuk kondisi keuangan yang tidak sehat. Jika tidak punya uang tunai atau kesulitan menabung, disarankan untuk menyisihkan penghasilan sebagai dana cadangan. Jika terlilit hutang, mereka disarankan meminjam hanya untuk kebutuhan penting dan produktif seperti modal usaha.
 
Selain itu, juga terdapat sesi yang mengenalkan mengenai lembaga pinjaman online legal, memberikan kontak seperti Kontak OJK 157, menjelaskan cara memeriksa kelegalan lembaga pinjaman serta kiat-kiat menghindari tawaran pinjaman online yang tidak resmi. Tindak lanjut dari program ini meliputi sesi tambahan untuk mendalami lebih lanjut topik-topik yang telah dibahas dan menyediakan materi edukasi tambahan. Harapan dari program ini adalah agar ibu-ibu rumah tangga memahami pentingnya pengelolaan keuangan, dapat menghindari pinjaman online ilegal, dan lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat mengunjungi situs web OJK.



Penulis: 
Anggita Putri Maharani 
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar
Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

 

Wirausahanesia.com -  Pekalongan, Jawa Tengah - Persoalan stunting di Indonesia ini seiring berjalannya waktu terus menerus menunjukkan angka yang selalu naik dan mengkhawatirkan, terkhususnya hingga pada ranah desa. Salah satu dari banyak faktor tingginya stunting ialah adanya keterbatasan pengetahuan warga desa terhadap keberlangsungan regulasi hukum yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, dasar hukum tentang stunting di dalam Hukum Positif Indonesia masih asing guna dapat dimengerti oleh masyarakat. 

Dalam menanggapai permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil inisiatif guna memberikan edukasi mengenai regulasi hukum terkait dengan stunting yang menyasar kepada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan angka stunting yang bisa dikatakan tertinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.
 

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan Bidan Desa Karangjati, yakni Bu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka-angka stunting pada anak itu dimulai dari pemahaman orang tua tentunya terkait dengan dasar hukum stunting yang telah diatur oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan peraturan hukum yang mengatur permasalahan stunting di Indonesia yang terdapat di dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip berfokus kepada peraturan pemerintah yang ada, kemudian maksud dan tujuan dibentukan peraturan tersebut, hingga pada pendefinisian mendasar stunting di dalam peraturan perundang-undangan.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka pun turut memberikan demonstrasi bagaimana mengolah nugget dari ikan lele yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu hamil.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang hadirnya peraturan hukum yang mengatur persoalan stunting di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau kerap kali kita kenal dengan singkatan UMKM sejatinya merupakan suatu bisnis yang mana dijalankan secara perorangan, kelompok, rumah tangga, atau badan usaha kecil yang tentunya memenuhi standar sebagai usaha mikro, sesuai dengan yang telah tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menjamurnya UMKM pada cakupan desa, maka diperlukannya pemberdayaan lebih jauh terhadap mereka para pelaku UMKM yang membutuhkan kemajuan dan keserasian akan usahanya itu. 

Dalam menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil langkah pasti guna memberikan edukasi terkait dengan sertifikasi halal sebagai langkah lanjutan UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh.

Program tersebut berlangsung di salah satu rumah pelaku UMKM yang berlokasi di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan pelaku UMKM yang menjamur dalam ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan pelaku UMKM di Desa Karangjati, yakni Ibu Daukah. “Usaha basreng dan rengginang yang saya bikin ini memang tipenya masih usaha rumahan dan tergolong sebagai usaha mikro, dengan adanya pemberdayaan UMKM yang dilakukan mahasiswa KKN Tim II Undip ini merupakan sebuah langkah pasti bagi saya untuk dapat melangkah lebih jauh kedepannya,” ungkapnya.
 

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman pelaku UMKM mengenai keberlangsungan sertifikasi halal produk makanan di Indonesia. Alur dari sertifikasi halal ini sejatinya sederhana dan mudah dimengerti, yang dimulai dari permohonan sertifikasi halal dengan kelengkapan dokumen pribadi. Lalu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) melakukan pengecekan selama 2 hari, yang dilanjutkan oleh Lembaga Penjamin Halal (LPH) selama 15 hari, dan terakhir Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama 3 hari guna melaksanakan sidang Fatwa Halal. Langkah terakhirnya ialah BPJPH menerbitkan sertifikasi halal untuk pelaku UMKM yang memproduksi makanan atau minuman.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan pembuatan akun penjualan di platform e-commerce. Mereka pun turut melakukan pengemasan produk untuk basreng dan rengginang dengan disertai penempelan sticker dan pengunggahan ke platform e-commerce.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam memberdayakan UMKM yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya para pelaku UMKM di Desa Karangjati dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang alur proses sertifikasi halal produk makanan dan minuman di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi

Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (23/07/2024) -  Tim II KKN Universitas Diponegoro pada minggu kedua diisi dengan pelaksanaan beberapa program, salah satunya adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan etnovideografi dengan topik tradisi nyadran yang setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat desa Kedungjaran. 

Secara ringkas, etnovideografi merupakan metode penelitian mengenai suatu fenomena masyarakat yang kemudian didokumentasikan dan hasil dari penelitian tersebut adalah berupa video. Dengan mengangkat topik tersebut, diharapkan dapat menjadikan tradisi nyadran ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan untuk menjaga warisan budaya desa Kedungjaran supaya tidak luntur.  

Untuk terlaksananya program pembuatan etnovideografi ini, tentu saja membutuhkan bantuan dari beberapa pihak, seperti penduduk asli desa Kedungjaran, sesepuh desa dan bantuan dari rekan tim KKN dalam perekaman take video yang diperlukan. Proses ini tidak hanya melibatkan perekaman video, melainkan juga penelitian secara mendalam mengenai sejarah, makna dan pihak siapa saja yang terkait dalam tradisi nyadran di desa Kedungjaran ini. Penelitian tersebut diperlukan supaya data yang didapat merupakan data lapangan yang valid dari tahun ke tahun. 

Langkah yang dilakukan pertama kali adalah mencari tokoh yang dapat menjadi sumber data yang akurat, dalam hal ini saya menemui sesepuh desa bernama Bapak H. Muh. Toyo, dengan tujuan adalah untuk mengulik informasi yang diperlukan dan juga untuk wawancara yang digunakan untuk pembuatan video. Menemui Pak Toyo merupakan langkah yang sangat tepat, karena beliau juga merupakan penduduk asli desa Kedungjaran yang memahami betul mengenai tradisi nyadran. Setelah saya mengobrol dengan beliau, saya melakukan perekaman wawancara dan bertanya banyak mengenai tradisi nyadran.  

Setelah semua data yang diperlukan telah didapat, langkah selanjutnya adalah mencari footage yang diperlukan untuk keperluan etnovideografi. Beberapa footage yang diambil adalah tempat-tempat yang ikonik dengan desa kedungjaran, seperti jembatan yang menjadi jalur utama desa, pemandangan sawah, pendopo desa dan kuburan yang digunakan untuk tempat nyadran. Setelah semua footage dikumpulkan, langkah yang selanjutnya adalah pengeditan video, seperti penyusunan footage, voice over, penulisan script dan pengambilan gambar dari peristiwa nyadran tersebut.



Program etnovideografi diakhiri dengan upload video tersebut ke channel Youtube Desa Kedungjaran atau bisa diakses dengan link berikut https://youtu.be/o6AqdWU5nao?si=di4tlq6MAuKG9Z4O Dengan keberhasilan etnovideografi yang telah dibuat, Jericho berharap agar program serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia, dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan berbagai tradisi dan adat – istiadat yang kaya akan nilai budaya di suatu daerah tersebut.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran

Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (15/07/2024) - Minggu pertama kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro di desa Kedungjaran adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan leaflet yang berisi cerita rakyat dari sejarah desa Kedungjaran dengan harapan meningkatkan minat baca anak-anak desa dan melestarikan kebudayaan desa. Dalam pembuatannya mahasiswa Universitas Diponegoro, Jericho bekerja sama dengan beberapa pihak desa untuk mencari informan dan pengumpulan data yang diperlukan. 

Adanya program ini bukanlah tanpa tujuan, dengan melihat fenomena modernisasi yang terjadi saat ini, Jericho memutuskan untuk memasukkan program pembuatan leaflet yang berisi sejarah desa Kedungjaran. Berdasarkan fakta yang ada, desa Kedungjaran kaya akan cerita rakyat, tradisi dan kebudayaan yang cukup menarik, di lain sisi hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat desa untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan di tengah pengaruh modernisasi yang terus berkembang sampai saat ini. Maka dari itu pembuatan leaflet ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa dalam melestarikan cerita rakyat yang dilestarikan turun temurun. Leaflet ini diharapkan dapat menjadi media edukatif yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, terutama pada anak – anak dan remaja.

Proses pembuatan leaflet dimulai dengan penelitian lapangan dengan tujuan mengumpulkan semua data yang diperlukan. Mulai dari pencarian informan yang merupakan tokoh masyarakat asli desa Kedungjaran, setelah bertemu dengan informan, langkah selanjutnya adalah wawancara dengan informan, beliau bernama Bapak H.Muh. Toyo, selaku sesepuh desa Kedungjaran. Dalam wawancara yang dilaksanakan Jericho bertanya banyak hal mengenai kebudayaan dan tradisi dari desa Kedungjaran. Dari berbagai informasi dari beliau, cerita rakyat mengenai sejarah desa Kedungjaran merupakan topik yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.  

Langkah selanjutnya adalah merancang desain leaflet, yang kemudian memilih kata – kata yang menarik untuk dibaca, sehingga masyarakat tidak merasa bosan ketika membaca leaflet yang dibuat. Dalam leaflet tersebut memuat berbagai macam informasi, mulai dari cerita sejarah, pesan moral dan kredit yang diberikan kepada Bapak H.Muh. Toyo. Selain itu juga didukung oleh unsur visual, seperti gambar dan foto guna mendukung cerita yang disampaikan. Setiap bagian dari leaflet dikemas dengan bahasa yang mudah dan ringkas, sehingga kalimat yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca. Leaflet yang telah dicetak kemudian dibagikan ke berbagai perangkat desa, seperti kepala desa, sesepuh desa dan target yang paling utama adalah pada anak – anak desa Kedungjaran. 
 
Foto dengan Bpk. H. Muh. Toyo

Berdasarkan fakta yang ada, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 ini merupakan kelompok KKN pertama yang memiliki program mengulik sejarah desa Kedungjaran dan dikemas dalam bentuk leaflet. “Tim KKN sebelum – sebelumnya belum ada mas yang memiliki program seperti ini, baru kali ini ada yang buat” ujar ibu Sumirah, salah satu penduduk asli desa Kedungjaran. Harapannya adalah dengan adanya program leaflet sejarah desa yang telah dibuat dapat menjadi pemantik bagi para mahasiswa dari berbagai macam jurusan, terutama Antropologi Sosial yang lain untuk dapat lebih peka dan meneliti secara mendalam permasalahan – permasalahan maupun fenomena yang terjadi di suatu daerah.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah

Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah


Gambar 1. Pemaparan Bapak Rudi Hanama selaku kepala TPS3R Banyu Urip 
kepada Jajaran Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU Desa Karangjompo

wirausahanesia.com - Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan (07/08/2024) – Masalah sampah organik sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak desa, termasuk Desa Karangjompo. Namun, sebuah solusi inovatif kini hadir di desa ini berkat program kerja multidisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Program ini hadir untuk memberikan alternatif solusi cara mengatasi masalah sampah organik dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai agen pengurai.

Dalam upaya untuk mengatasi tumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah menggunakan maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk pengelolaan sampah tetapi juga membuka peluang baru dalam ekonomi lokal.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah pelatihan dan edukasi kepada perangkat desa dan anggota IPNU IPPNU Desa Karangjompo. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.

Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa. Perangkat Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini, dengan menawarkan diri untuk terlibat aktif dalam setiap langkah implementasi ketika program ini akan berjalan. Kerjasama ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas lokal dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi.
 
Gambar 2. Dokumentasi program kerja multidisiplin budidaya maggot

Program multidisiplin ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi efektif untuk pengelolaan sampah organik di Desa Karangjompo tetapi juga model yang dapat diterapkan di desa-desa lain. Dengan bantuan mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Desa Karangjompo kini berada di jalur menuju lingkungan yang lebih bersih dan perekonomian yang lebih berkelanjutan. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Bantu UMKM Menginovasikan Visualisasi Tempat Jualan dan Digitalisasi UMKM Untuk Mengoptimalisasi Daya Saing

Mahasiswa KKN Undip Bantu UMKM Menginovasikan Visualisasi Tempat Jualan dan Digitalisasi UMKM Untuk Mengoptimalisasi Daya Saing




wirausahanesia.com - Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar (01-08-24)  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berkolaborasi dengan beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar untuk menginovasikan visualisasi tempat jualan melalui MMT dan Digitalisasi UMKM guna meningkatkan daya saing. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara door-to-door dengan target utama, yaitu UMKM Bakso Malang Asli Pak Slamet dan Es Degan Restu Ibu.

Visualisasi tempat jualan adalah proses perancangan dan penyusunan elemen-elemen visual seperti spanduk, banner, poster, dekorasi, tata letak produk, dan desain kios yang bertujuan untuk membuat tempat usaha terlihat lebih menarik, profesional, dan mencolok. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen, menciptakan kesan positif, dan meningkatkan kenyamanan serta minat belanja pelanggan. 

Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen, menciptakan kesan positif, dan meningkatkan kenyamanan serta minat belanja pelanggan. Kemudian Digitalisasi UMKM kuliner melalui e-commerce seperti Grab Food dan Go Food bertujuan untuk memperluas akses pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempermudah manajemen pesanan. Dengan demikian, UMKM dapat mengoptimalkan pertumbuhan bisnis, meningkatkan daya saing, dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin bergantung pada layanan digital.


Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya visualisasi pada tempat jualan dan Digitalisasi UMKM untuk mengoptimalkan daya saing, kemudian dilanjut dengan pembuatan MMT beserta desainnya, dan selanjutnya mahasiswa KKN membantu untuk memasangkan atau mengaplikasikan di tempat jualan UMKM tersebut.

Program ini mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM di Kelurahan Jungke karena memberikan visualisasi tempat jualan semakin menarik. Pak Didik selaku pemilik UMKM Es Degan Restu Ibu menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan yang diberikan oleh mahasiswa KKN Undip.

Melalui adanya program ini, diharapkan UMKM di Kelurahan Jungke dapat tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan daya saingnya. Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi pelaku UMKM lain agar untuk berinovasi mengembangkan visualisasi tempat jualannya yang berdaya ssaing dan melakukan digitalisasi UMKM.



Editor:
Achmad Munandar
 Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram

Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram


Gambar 1. Dokumentasi Penyerahan 
Akun Media Sosial Instagram Desa Girirejo


wirausahanesia.com - WONOGIRI (10/08/2024) - Di era digital yang semakin maju ini, pemanfaatan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dan interaksi, tetapi juga menjadi alat yang efektif untuk membangun citra atau branding. Potensi besar media sosial ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik suatu desa.

Pemanfaatan media sosial merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan desa. Informasi mengenai potensi usaha dan kekayaan lokal yang disajikan melalui media sosial dapat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi suatu desa. Dengan menampilkan beragam potensi usaha dan kekayaan lokal, desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menarik minat wisatawan, serta memperkuat citra positif di mata masyarakat luas.

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Program Studi Manajemen mengambil inisiatif untuk memajukan desa dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana branding. Sebagai langkah awal, Sefira melakukan survei desa, termasuk usaha-usaha dan potensi yang ada di dalamnya, untuk menyusun konten yang relevan. Potensi yang ditemukan sangat beragam dan memiliki nilai yang besar untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Konten yang disajikan di akun Instagram Desa Girirejo sangat beragam, mulai dari foto-foto keindahan alam, produk UMKM lokal, hingga kegiatan masyarakat. Dengan sentuhan kreatif, setiap unggahan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap desa serta mendorong minat untuk berkunjung dan berbelanja produk lokal.

 Gambar 2. Feeds Instagram Desa Girirejo

Penyerahan akun Instagram dilakukan pada Kamis (08/08/24), kepada Kepala Urusan Desa Girirejo, Pak Dariswan. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan branding desa akan semakin kuat dan informasi mengenai Desa Girirejo dapat terus disebarluaskan secara berkelanjutan. Selanjutnya, akun tersebut akan dikelola oleh Tata Usaha Desa Girirejo, sehingga dapat menjadi media yang efektif dalam memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat luas.



Penulis: 
Sefira Nindiany 
Mahasiswa Juruan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Keren! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Infografis Potensi Desa Girirejo, Wonogiri

Keren! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Infografis Potensi Desa Girirejo, Wonogiri


Gambar 1. Penyerahan Infografis Potensi Desa Girirejo 
Kepada Pemerintah Desa Girirejo

wirausahanesia.com - WONOGIRI (10/08/2024) - Desa Girirejo, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, menyimpan potensi yang sangat kaya dan beragam. Mulai dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah yang produktif hingga sektor peternakan dan pertanian yang subur, Desa Girirejo memiliki segala sesuatu untuk ditawarkan. Dengan kekayaan potensi ini, sudah selayaknya desa ini dikenal lebih luas lagi.

Sefira Nindiany, seorang mahasiswa KKN II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Program Studi Manajemen, melihat potensi besar yang dimiliki Desa Girirejo. Sebagai bentuk kontribusi, ia menginisiasi sebuah program untuk meningkatkan visibilitas desa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat X-banner yang informatif. X-banner ini dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai potensi desa, terutama usaha yang ada di dalamnya. Tujuan utama dari pembuatan X-banner ini adalah untuk mengatasi kurangnya informasi mengenai Desa Girirejo, terutama bagi masyarakat desa sendiri.

Dengan adanya X-banner yang dipasang di Kantor Desa ini, diharapkan masyarakat Desa Girirejo maupun pengunjung dari luar desa dapat dengan mudah mengakses informasi tentang potensi desa. Informasi yang disajikan secara visual dan ringkas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan yang dimiliki desanya. Selain itu, X-banner ini juga berfungsi sebagai media promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan, investor, dan berbagai pihak yang tertarik untuk mengembangkan potensi desa.

  
Gambar 2. 
Infografis Potensi Desa Girirejo

Infografis statistik kependudukan ini diserahkan kepada Kepala Urusan Desa Girirejo, Bapak Dariswan pada Kamis (08/08/24).  Program pembuatan X-banner ini merupakan langkah awal yang baik untuk membangun branding Desa Girirejo. Dengan branding yang kuat, diharapkan Desa Girirejo dapat semakin dikenal dan dihargai sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing. Keberadaan X-banner ini juga diharapkan dapat menginspirasi program-program pengembangan desa lainnya, sehingga Desa Girirejo dapat terus tumbuh dan berkembang.



Penulis: 
Sefira Nindiany 
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

 
wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Desa Karangjati merupakan salah satu desa yang mana sebagian besar warganya banyak yang mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya, mencoba menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan UMKM rumahan yang terdapat di Desa Karangjati dalam menembus pasar global.

Mahasiswa KKN Tim II Undip menyasar UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah yang beralamat di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sebagai sasaran utama dalam program kerja ini.

Dalam proses pengembangan usaha, perlu dilakukan studi etnografi mengenai usaha yang dijalankan mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui langkah tepat apa yang harus diambil dalam mengembangkan usaha. 

Setelah diketahui permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha maka mahasiswa dapat mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama periode KKN, mahasiswa memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara mengemas produk yang menarik serta bagaimana cara memasarkan produk secara online untuk menunjang penjualan. Mahasiswa memberi dampingan kepada Ibu Daukah untuk membuat pengemasan produk menggunakan plastik ziplock dengan ditempel logo produk serta bagaimana memasarkan produk melalui platform online seperti shopee.

 

Program yang terlaksana pada Sabtu (27/07/2024) mendapat sambutan baik dari Ibu Daukah selaku pelaku usaha. “Saya pribadi sangat terbuka dengan adanya program kerja dari mahasiswa KKN ini, karena sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha saya menjadi lebih besar lagi,” ungkapnya.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan pendampingan kepada Ibu Daukah mengenai bagaimana cara mendapatkan sertfikasi halal untuk produk rengginang dan basreng agar dapat dipasarkan lebih luas lagi. Tentu saja langkah ini sangat penting untuk UMKM rumahan dalam mencapai kesuksesan di pasar global.

Melalui program kerja ini, diharapkan UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah bisa sukses di pasar global. Tidak hanya UMKM rengging dan basreng saja, diharapkan seluruh UMKM yang berada di Desa Karangjati dapat terus berkembang untuk menghadapi persaingan global hingga dapat mencapai ke kancah internasional.



Penulis: 
Aulia Maulida Fitriya 
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosiall
Fakultas Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar