Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga

Waspada Pinjaman Online Ilegal, Mahasiswi KKN Tim II UNDIP Berikan Edukasi Mengenai Pengelolaan Keuangan Rumah Tangga


wirausahanesia.com - Kaliancar, Kecamatan Selogiri, Kabupaten Wonogiri (27/07/2024). Maraknya masalah pinjaman online ilegal di masyarakat menjadi perhatian serius karena kerugiannya tidak hanya material tetapi juga psikologis. Data menunjukkan peningkatan kasus pinjaman ilegal yang merugikan banyak keluarga, terutama di kalangan ibu rumah tangga yang rentan terhadap jebakan utang. Oleh karena itu, program ini dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan pengelolaan keuangan dan melindungi masyarakat dari risiko pinjaman ilegal.

Mahasiswi KKN Tim II UNDIP 2024, Anggita Putri Maharani, bekerja sama dengan ibu-ibu PKK RW 4 Garon, Kelurahan Kaliancar, untuk memberikan edukasi interaktif tentang perencanaan keuangan rumah tangga. Edukasi ini dilakukan melalui diskusi interaktif dan materi visual yang memudahkan pemahaman. Pada sesi pertama, mereka membahas perbedaan antara kebutuhan masa kini dan masa depan. Kebutuhan masa kini meliputi pengeluaran rumah tangga dan biaya sekolah bulanan, sementara kebutuhan masa depan termasuk dana pensiun dan persiapan masa tua.
 

Program Periksa Dompet dari Otoritas Jasa Keuangan juga diperkenalkan dalam sesi ini. Banyak ibu-ibu PKK yang baru mengetahui tentang program ini dan menunjukkan antusiasme selama penjelasan. Mereka mengungkapkan rasa terima kasih atas informasi tersebut dan menyatakan bahwa edukasi ini sangat membantu. Selain itu, peserta diberikan indikator keuangan untuk menilai kesehatan keuangan rumah tangga dan solusi untuk kondisi keuangan yang tidak sehat. Jika tidak punya uang tunai atau kesulitan menabung, disarankan untuk menyisihkan penghasilan sebagai dana cadangan. Jika terlilit hutang, mereka disarankan meminjam hanya untuk kebutuhan penting dan produktif seperti modal usaha.
 
Selain itu, juga terdapat sesi yang mengenalkan mengenai lembaga pinjaman online legal, memberikan kontak seperti Kontak OJK 157, menjelaskan cara memeriksa kelegalan lembaga pinjaman serta kiat-kiat menghindari tawaran pinjaman online yang tidak resmi. Tindak lanjut dari program ini meliputi sesi tambahan untuk mendalami lebih lanjut topik-topik yang telah dibahas dan menyediakan materi edukasi tambahan. Harapan dari program ini adalah agar ibu-ibu rumah tangga memahami pentingnya pengelolaan keuangan, dapat menghindari pinjaman online ilegal, dan lebih bijak dalam mengelola keuangan mereka. Untuk informasi lebih lanjut, peserta dapat mengunjungi situs web OJK.



Penulis: 
Anggita Putri Maharani 
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Editor:
Achmad Munandar
Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

 

Wirausahanesia.com -  Pekalongan, Jawa Tengah - Persoalan stunting di Indonesia ini seiring berjalannya waktu terus menerus menunjukkan angka yang selalu naik dan mengkhawatirkan, terkhususnya hingga pada ranah desa. Salah satu dari banyak faktor tingginya stunting ialah adanya keterbatasan pengetahuan warga desa terhadap keberlangsungan regulasi hukum yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, dasar hukum tentang stunting di dalam Hukum Positif Indonesia masih asing guna dapat dimengerti oleh masyarakat. 

Dalam menanggapai permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil inisiatif guna memberikan edukasi mengenai regulasi hukum terkait dengan stunting yang menyasar kepada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan angka stunting yang bisa dikatakan tertinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.
 

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan Bidan Desa Karangjati, yakni Bu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka-angka stunting pada anak itu dimulai dari pemahaman orang tua tentunya terkait dengan dasar hukum stunting yang telah diatur oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan peraturan hukum yang mengatur permasalahan stunting di Indonesia yang terdapat di dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip berfokus kepada peraturan pemerintah yang ada, kemudian maksud dan tujuan dibentukan peraturan tersebut, hingga pada pendefinisian mendasar stunting di dalam peraturan perundang-undangan.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka pun turut memberikan demonstrasi bagaimana mengolah nugget dari ikan lele yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu hamil.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang hadirnya peraturan hukum yang mengatur persoalan stunting di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

UMKM sebagai Tonggak Utama Perekonomian Rakyat, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berdayakan UMKM Basreng dan Rengginang dengan Berikan Edukasi tentang Pembuatan Sertifikasi Halal

wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau kerap kali kita kenal dengan singkatan UMKM sejatinya merupakan suatu bisnis yang mana dijalankan secara perorangan, kelompok, rumah tangga, atau badan usaha kecil yang tentunya memenuhi standar sebagai usaha mikro, sesuai dengan yang telah tertuang di dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Dengan menjamurnya UMKM pada cakupan desa, maka diperlukannya pemberdayaan lebih jauh terhadap mereka para pelaku UMKM yang membutuhkan kemajuan dan keserasian akan usahanya itu. 

Dalam menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil langkah pasti guna memberikan edukasi terkait dengan sertifikasi halal sebagai langkah lanjutan UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh.

Program tersebut berlangsung di salah satu rumah pelaku UMKM yang berlokasi di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan pelaku UMKM yang menjamur dalam ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan pelaku UMKM di Desa Karangjati, yakni Ibu Daukah. “Usaha basreng dan rengginang yang saya bikin ini memang tipenya masih usaha rumahan dan tergolong sebagai usaha mikro, dengan adanya pemberdayaan UMKM yang dilakukan mahasiswa KKN Tim II Undip ini merupakan sebuah langkah pasti bagi saya untuk dapat melangkah lebih jauh kedepannya,” ungkapnya.
 

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman pelaku UMKM mengenai keberlangsungan sertifikasi halal produk makanan di Indonesia. Alur dari sertifikasi halal ini sejatinya sederhana dan mudah dimengerti, yang dimulai dari permohonan sertifikasi halal dengan kelengkapan dokumen pribadi. Lalu, Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) melakukan pengecekan selama 2 hari, yang dilanjutkan oleh Lembaga Penjamin Halal (LPH) selama 15 hari, dan terakhir Majelis Ulama Indonesia (MUI) selama 3 hari guna melaksanakan sidang Fatwa Halal. Langkah terakhirnya ialah BPJPH menerbitkan sertifikasi halal untuk pelaku UMKM yang memproduksi makanan atau minuman.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan pembuatan akun penjualan di platform e-commerce. Mereka pun turut melakukan pengemasan produk untuk basreng dan rengginang dengan disertai penempelan sticker dan pengunggahan ke platform e-commerce.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam memberdayakan UMKM yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya para pelaku UMKM di Desa Karangjati dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang alur proses sertifikasi halal produk makanan dan minuman di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi

Menyelami Tradisi Nyadran Kedungjaran lewat Lensa Etnovideografi


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (23/07/2024) -  Tim II KKN Universitas Diponegoro pada minggu kedua diisi dengan pelaksanaan beberapa program, salah satunya adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan etnovideografi dengan topik tradisi nyadran yang setiap tahun dilaksanakan oleh masyarakat desa Kedungjaran. 

Secara ringkas, etnovideografi merupakan metode penelitian mengenai suatu fenomena masyarakat yang kemudian didokumentasikan dan hasil dari penelitian tersebut adalah berupa video. Dengan mengangkat topik tersebut, diharapkan dapat menjadikan tradisi nyadran ini semakin dikenal oleh masyarakat luas dan untuk menjaga warisan budaya desa Kedungjaran supaya tidak luntur.  

Untuk terlaksananya program pembuatan etnovideografi ini, tentu saja membutuhkan bantuan dari beberapa pihak, seperti penduduk asli desa Kedungjaran, sesepuh desa dan bantuan dari rekan tim KKN dalam perekaman take video yang diperlukan. Proses ini tidak hanya melibatkan perekaman video, melainkan juga penelitian secara mendalam mengenai sejarah, makna dan pihak siapa saja yang terkait dalam tradisi nyadran di desa Kedungjaran ini. Penelitian tersebut diperlukan supaya data yang didapat merupakan data lapangan yang valid dari tahun ke tahun. 

Langkah yang dilakukan pertama kali adalah mencari tokoh yang dapat menjadi sumber data yang akurat, dalam hal ini saya menemui sesepuh desa bernama Bapak H. Muh. Toyo, dengan tujuan adalah untuk mengulik informasi yang diperlukan dan juga untuk wawancara yang digunakan untuk pembuatan video. Menemui Pak Toyo merupakan langkah yang sangat tepat, karena beliau juga merupakan penduduk asli desa Kedungjaran yang memahami betul mengenai tradisi nyadran. Setelah saya mengobrol dengan beliau, saya melakukan perekaman wawancara dan bertanya banyak mengenai tradisi nyadran.  

Setelah semua data yang diperlukan telah didapat, langkah selanjutnya adalah mencari footage yang diperlukan untuk keperluan etnovideografi. Beberapa footage yang diambil adalah tempat-tempat yang ikonik dengan desa kedungjaran, seperti jembatan yang menjadi jalur utama desa, pemandangan sawah, pendopo desa dan kuburan yang digunakan untuk tempat nyadran. Setelah semua footage dikumpulkan, langkah yang selanjutnya adalah pengeditan video, seperti penyusunan footage, voice over, penulisan script dan pengambilan gambar dari peristiwa nyadran tersebut.



Program etnovideografi diakhiri dengan upload video tersebut ke channel Youtube Desa Kedungjaran atau bisa diakses dengan link berikut https://youtu.be/o6AqdWU5nao?si=di4tlq6MAuKG9Z4O Dengan keberhasilan etnovideografi yang telah dibuat, Jericho berharap agar program serupa dapat terus dilakukan di berbagai daerah lain di Indonesia, dengan tujuan untuk mendokumentasikan dan melestarikan berbagai tradisi dan adat – istiadat yang kaya akan nilai budaya di suatu daerah tersebut.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran

Baru Pertama Kali! Program Pembuatan Leaflet Sejarah Desa Kedungjaran


wirausahanesia.com - Desa Kedungjaran, Sragi, Pekalongan (15/07/2024) - Minggu pertama kegiatan KKN Tim II Universitas Diponegoro di desa Kedungjaran adalah pelaksanaan program monodisiplin oleh mahasiswa jurusan Antropologi Sosial, Jericho Gerard Aras Anggono. Program yang dilaksanakan adalah pembuatan leaflet yang berisi cerita rakyat dari sejarah desa Kedungjaran dengan harapan meningkatkan minat baca anak-anak desa dan melestarikan kebudayaan desa. Dalam pembuatannya mahasiswa Universitas Diponegoro, Jericho bekerja sama dengan beberapa pihak desa untuk mencari informan dan pengumpulan data yang diperlukan. 

Adanya program ini bukanlah tanpa tujuan, dengan melihat fenomena modernisasi yang terjadi saat ini, Jericho memutuskan untuk memasukkan program pembuatan leaflet yang berisi sejarah desa Kedungjaran. Berdasarkan fakta yang ada, desa Kedungjaran kaya akan cerita rakyat, tradisi dan kebudayaan yang cukup menarik, di lain sisi hal tersebut juga menjadi tantangan tersendiri bagi masyarakat desa untuk melestarikan tradisi dan kebudayaan di tengah pengaruh modernisasi yang terus berkembang sampai saat ini. Maka dari itu pembuatan leaflet ini bertujuan untuk membantu masyarakat desa dalam melestarikan cerita rakyat yang dilestarikan turun temurun. Leaflet ini diharapkan dapat menjadi media edukatif yang mudah diakses oleh berbagai kalangan, terutama pada anak – anak dan remaja.

Proses pembuatan leaflet dimulai dengan penelitian lapangan dengan tujuan mengumpulkan semua data yang diperlukan. Mulai dari pencarian informan yang merupakan tokoh masyarakat asli desa Kedungjaran, setelah bertemu dengan informan, langkah selanjutnya adalah wawancara dengan informan, beliau bernama Bapak H.Muh. Toyo, selaku sesepuh desa Kedungjaran. Dalam wawancara yang dilaksanakan Jericho bertanya banyak hal mengenai kebudayaan dan tradisi dari desa Kedungjaran. Dari berbagai informasi dari beliau, cerita rakyat mengenai sejarah desa Kedungjaran merupakan topik yang sesuai dan bermanfaat bagi masyarakat banyak.  

Langkah selanjutnya adalah merancang desain leaflet, yang kemudian memilih kata – kata yang menarik untuk dibaca, sehingga masyarakat tidak merasa bosan ketika membaca leaflet yang dibuat. Dalam leaflet tersebut memuat berbagai macam informasi, mulai dari cerita sejarah, pesan moral dan kredit yang diberikan kepada Bapak H.Muh. Toyo. Selain itu juga didukung oleh unsur visual, seperti gambar dan foto guna mendukung cerita yang disampaikan. Setiap bagian dari leaflet dikemas dengan bahasa yang mudah dan ringkas, sehingga kalimat yang disampaikan mudah dipahami oleh pembaca. Leaflet yang telah dicetak kemudian dibagikan ke berbagai perangkat desa, seperti kepala desa, sesepuh desa dan target yang paling utama adalah pada anak – anak desa Kedungjaran. 
 
Foto dengan Bpk. H. Muh. Toyo

Berdasarkan fakta yang ada, KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 ini merupakan kelompok KKN pertama yang memiliki program mengulik sejarah desa Kedungjaran dan dikemas dalam bentuk leaflet. “Tim KKN sebelum – sebelumnya belum ada mas yang memiliki program seperti ini, baru kali ini ada yang buat” ujar ibu Sumirah, salah satu penduduk asli desa Kedungjaran. Harapannya adalah dengan adanya program leaflet sejarah desa yang telah dibuat dapat menjadi pemantik bagi para mahasiswa dari berbagai macam jurusan, terutama Antropologi Sosial yang lain untuk dapat lebih peka dan meneliti secara mendalam permasalahan – permasalahan maupun fenomena yang terjadi di suatu daerah.



Penulis : 
Jericho Gerard Aras Anggono

Editor:
Achmad Munandar
Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah

Maggot: Solusi Alami untuk Pengelolaan Sampah Organik di Rumah


Gambar 1. Pemaparan Bapak Rudi Hanama selaku kepala TPS3R Banyu Urip 
kepada Jajaran Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU Desa Karangjompo

wirausahanesia.com - Desa Karangjompo, Kecamatan Tirto, Kabupaten Pekalongan (07/08/2024) – Masalah sampah organik sering kali menjadi tantangan besar bagi banyak desa, termasuk Desa Karangjompo. Namun, sebuah solusi inovatif kini hadir di desa ini berkat program kerja multidisiplin dari mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Program ini hadir untuk memberikan alternatif solusi cara mengatasi masalah sampah organik dan memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal melalui penggunaan maggot sebagai agen pengurai.

Dalam upaya untuk mengatasi tumpukan sampah organik yang mengganggu lingkungan dan kesehatan masyarakat, mahasiswa KKN TIM II UNDIP memperkenalkan metode pengelolaan sampah menggunakan maggot. Maggot merupakan larva dari lalat Black Soldier Fly (BSF), dikenal memiliki kemampuan luar biasa dalam menguraikan sampah organik dengan cepat dan efisien. Program ini tidak hanya memberikan solusi untuk pengelolaan sampah tetapi juga membuka peluang baru dalam ekonomi lokal.

Salah satu aspek utama dari program ini adalah pelatihan dan edukasi kepada perangkat desa dan anggota IPNU IPPNU Desa Karangjompo. Para peserta diberikan pemahaman mendalam tentang cara budidaya maggot, dari pemilihan bahan organik yang tepat hingga teknik pemeliharaan dan pengumpulan hasil panen. Edukasi ini juga mencakup manfaat jangka panjang dari pengelolaan sampah menggunakan maggot, baik untuk lingkungan maupun untuk perekonomian desa.

Selain manfaat lingkungan, program ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan. Kompos hasil pengolahan maggot dapat digunakan untuk meningkatkan produktivitas pertanian lokal. Lebih jauh lagi, maggot yang dihasilkan dapat menjadi pakan ternak yang bernilai tinggi, membuka peluang baru untuk usaha kecil dan menengah di desa. Perangkat Desa Karangjompo dan IPNU IPPNU menunjukkan dukungan penuh terhadap program ini, dengan menawarkan diri untuk terlibat aktif dalam setiap langkah implementasi ketika program ini akan berjalan. Kerjasama ini merupakan contoh nyata dari sinergi antara pendidikan tinggi dan komunitas lokal dalam menghadapi tantangan lingkungan dan ekonomi.
 
Gambar 2. Dokumentasi program kerja multidisiplin budidaya maggot

Program multidisiplin ini diharapkan tidak hanya menjadi solusi efektif untuk pengelolaan sampah organik di Desa Karangjompo tetapi juga model yang dapat diterapkan di desa-desa lain. Dengan bantuan mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Desa Karangjompo kini berada di jalur menuju lingkungan yang lebih bersih dan perekonomian yang lebih berkelanjutan. Inisiatif ini menunjukkan bagaimana inovasi sederhana dapat membawa perubahan besar bagi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Undip Bantu UMKM Menginovasikan Visualisasi Tempat Jualan dan Digitalisasi UMKM Untuk Mengoptimalisasi Daya Saing

Mahasiswa KKN Undip Bantu UMKM Menginovasikan Visualisasi Tempat Jualan dan Digitalisasi UMKM Untuk Mengoptimalisasi Daya Saing




wirausahanesia.com - Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar (01-08-24)  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) berkolaborasi dengan beberapa Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kelurahan Jungke, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar untuk menginovasikan visualisasi tempat jualan melalui MMT dan Digitalisasi UMKM guna meningkatkan daya saing. Kegiatan tersebut dilaksanakan secara door-to-door dengan target utama, yaitu UMKM Bakso Malang Asli Pak Slamet dan Es Degan Restu Ibu.

Visualisasi tempat jualan adalah proses perancangan dan penyusunan elemen-elemen visual seperti spanduk, banner, poster, dekorasi, tata letak produk, dan desain kios yang bertujuan untuk membuat tempat usaha terlihat lebih menarik, profesional, dan mencolok. Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen, menciptakan kesan positif, dan meningkatkan kenyamanan serta minat belanja pelanggan. 

Tujuannya adalah untuk menarik perhatian konsumen, menciptakan kesan positif, dan meningkatkan kenyamanan serta minat belanja pelanggan. Kemudian Digitalisasi UMKM kuliner melalui e-commerce seperti Grab Food dan Go Food bertujuan untuk memperluas akses pasar, meningkatkan efisiensi operasional, dan mempermudah manajemen pesanan. Dengan demikian, UMKM dapat mengoptimalkan pertumbuhan bisnis, meningkatkan daya saing, dan memenuhi kebutuhan konsumen yang semakin bergantung pada layanan digital.


Kegiatan ini diawali dengan sosialisasi tentang pentingnya visualisasi pada tempat jualan dan Digitalisasi UMKM untuk mengoptimalkan daya saing, kemudian dilanjut dengan pembuatan MMT beserta desainnya, dan selanjutnya mahasiswa KKN membantu untuk memasangkan atau mengaplikasikan di tempat jualan UMKM tersebut.

Program ini mendapat sambutan positif dari pelaku UMKM di Kelurahan Jungke karena memberikan visualisasi tempat jualan semakin menarik. Pak Didik selaku pemilik UMKM Es Degan Restu Ibu menyampaikan apresiasinya terhadap bantuan yang diberikan oleh mahasiswa KKN Undip.

Melalui adanya program ini, diharapkan UMKM di Kelurahan Jungke dapat tumbuh dan berkembang, serta meningkatkan daya saingnya. Program ini juga diharapkan dapat memberikan dampak positif, khususnya bagi pelaku UMKM lain agar untuk berinovasi mengembangkan visualisasi tempat jualannya yang berdaya ssaing dan melakukan digitalisasi UMKM.



Editor:
Achmad Munandar
 Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram

Menarik! Mahasiswa UNDIP Bantu Branding Desa Girirejo Melalui Instagram


Gambar 1. Dokumentasi Penyerahan 
Akun Media Sosial Instagram Desa Girirejo


wirausahanesia.com - WONOGIRI (10/08/2024) - Di era digital yang semakin maju ini, pemanfaatan media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita. Media sosial tidak hanya berfungsi sebagai sarana komunikasi dan interaksi, tetapi juga menjadi alat yang efektif untuk membangun citra atau branding. Potensi besar media sosial ini juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik suatu desa.

Pemanfaatan media sosial merupakan salah satu langkah strategis dalam pengembangan desa. Informasi mengenai potensi usaha dan kekayaan lokal yang disajikan melalui media sosial dapat menjadi nilai tambah yang signifikan bagi suatu desa. Dengan menampilkan beragam potensi usaha dan kekayaan lokal, desa dapat meningkatkan perekonomian masyarakat, menarik minat wisatawan, serta memperkuat citra positif di mata masyarakat luas.

Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Program Studi Manajemen mengambil inisiatif untuk memajukan desa dengan memanfaatkan media sosial Instagram sebagai sarana branding. Sebagai langkah awal, Sefira melakukan survei desa, termasuk usaha-usaha dan potensi yang ada di dalamnya, untuk menyusun konten yang relevan. Potensi yang ditemukan sangat beragam dan memiliki nilai yang besar untuk diperkenalkan kepada masyarakat luas.

Konten yang disajikan di akun Instagram Desa Girirejo sangat beragam, mulai dari foto-foto keindahan alam, produk UMKM lokal, hingga kegiatan masyarakat. Dengan sentuhan kreatif, setiap unggahan berhasil menarik perhatian pengguna Instagram. Hal ini diharapkan dapat membangkitkan rasa bangga masyarakat terhadap desa serta mendorong minat untuk berkunjung dan berbelanja produk lokal.

 Gambar 2. Feeds Instagram Desa Girirejo

Penyerahan akun Instagram dilakukan pada Kamis (08/08/24), kepada Kepala Urusan Desa Girirejo, Pak Dariswan. Dengan terlaksananya program ini, diharapkan branding desa akan semakin kuat dan informasi mengenai Desa Girirejo dapat terus disebarluaskan secara berkelanjutan. Selanjutnya, akun tersebut akan dikelola oleh Tata Usaha Desa Girirejo, sehingga dapat menjadi media yang efektif dalam memperkenalkan potensi desa kepada masyarakat luas.



Penulis: 
Sefira Nindiany 
Mahasiswa Juruan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Keren! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Infografis Potensi Desa Girirejo, Wonogiri

Keren! Mahasiswa UNDIP Ciptakan Infografis Potensi Desa Girirejo, Wonogiri


Gambar 1. Penyerahan Infografis Potensi Desa Girirejo 
Kepada Pemerintah Desa Girirejo

wirausahanesia.com - WONOGIRI (10/08/2024) - Desa Girirejo, sebuah desa yang terletak di Kecamatan Tirtomoyo, Kabupaten Wonogiri, menyimpan potensi yang sangat kaya dan beragam. Mulai dari sektor usaha mikro, kecil, dan menengah yang produktif hingga sektor peternakan dan pertanian yang subur, Desa Girirejo memiliki segala sesuatu untuk ditawarkan. Dengan kekayaan potensi ini, sudah selayaknya desa ini dikenal lebih luas lagi.

Sefira Nindiany, seorang mahasiswa KKN II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024 dari Program Studi Manajemen, melihat potensi besar yang dimiliki Desa Girirejo. Sebagai bentuk kontribusi, ia menginisiasi sebuah program untuk meningkatkan visibilitas desa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan membuat X-banner yang informatif. X-banner ini dirancang untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai potensi desa, terutama usaha yang ada di dalamnya. Tujuan utama dari pembuatan X-banner ini adalah untuk mengatasi kurangnya informasi mengenai Desa Girirejo, terutama bagi masyarakat desa sendiri.

Dengan adanya X-banner yang dipasang di Kantor Desa ini, diharapkan masyarakat Desa Girirejo maupun pengunjung dari luar desa dapat dengan mudah mengakses informasi tentang potensi desa. Informasi yang disajikan secara visual dan ringkas ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan kekayaan yang dimiliki desanya. Selain itu, X-banner ini juga berfungsi sebagai media promosi yang efektif untuk menarik minat wisatawan, investor, dan berbagai pihak yang tertarik untuk mengembangkan potensi desa.

  
Gambar 2. 
Infografis Potensi Desa Girirejo

Infografis statistik kependudukan ini diserahkan kepada Kepala Urusan Desa Girirejo, Bapak Dariswan pada Kamis (08/08/24).  Program pembuatan X-banner ini merupakan langkah awal yang baik untuk membangun branding Desa Girirejo. Dengan branding yang kuat, diharapkan Desa Girirejo dapat semakin dikenal dan dihargai sebagai desa yang mandiri dan berdaya saing. Keberadaan X-banner ini juga diharapkan dapat menginspirasi program-program pengembangan desa lainnya, sehingga Desa Girirejo dapat terus tumbuh dan berkembang.



Penulis: 
Sefira Nindiany 
Mahasiswa Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomika dan Bisnis 
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar
Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

Dari Rumah ke Industri: Mahasiswa KKN Tim II Undip Bantu UMKM Rumahan Raih Sukses di Pasar Global

 
wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Desa Karangjati merupakan salah satu desa yang mana sebagian besar warganya banyak yang mengembangkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM. Oleh karena itu, Mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya, mencoba menunjukkan kontribusinya dalam pengembangan UMKM rumahan yang terdapat di Desa Karangjati dalam menembus pasar global.

Mahasiswa KKN Tim II Undip menyasar UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah yang beralamat di RT 11 Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sebagai sasaran utama dalam program kerja ini.

Dalam proses pengembangan usaha, perlu dilakukan studi etnografi mengenai usaha yang dijalankan mulai dari produksi, pengemasan, hingga pemasaran produk. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui langkah tepat apa yang harus diambil dalam mengembangkan usaha. 

Setelah diketahui permasalahan yang dialami oleh pelaku usaha maka mahasiswa dapat mengambil langkah untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Selama periode KKN, mahasiswa memberikan pemahaman mengenai bagaimana cara mengemas produk yang menarik serta bagaimana cara memasarkan produk secara online untuk menunjang penjualan. Mahasiswa memberi dampingan kepada Ibu Daukah untuk membuat pengemasan produk menggunakan plastik ziplock dengan ditempel logo produk serta bagaimana memasarkan produk melalui platform online seperti shopee.

 

Program yang terlaksana pada Sabtu (27/07/2024) mendapat sambutan baik dari Ibu Daukah selaku pelaku usaha. “Saya pribadi sangat terbuka dengan adanya program kerja dari mahasiswa KKN ini, karena sangat membantu saya untuk mengembangkan usaha saya menjadi lebih besar lagi,” ungkapnya.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan pendampingan kepada Ibu Daukah mengenai bagaimana cara mendapatkan sertfikasi halal untuk produk rengginang dan basreng agar dapat dipasarkan lebih luas lagi. Tentu saja langkah ini sangat penting untuk UMKM rumahan dalam mencapai kesuksesan di pasar global.

Melalui program kerja ini, diharapkan UMKM rengginang dan basreng milik Ibu Daukah bisa sukses di pasar global. Tidak hanya UMKM rengging dan basreng saja, diharapkan seluruh UMKM yang berada di Desa Karangjati dapat terus berkembang untuk menghadapi persaingan global hingga dapat mencapai ke kancah internasional.



Penulis: 
Aulia Maulida Fitriya 
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosiall
Fakultas Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Melonjaknya Angka Stunting Pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Edukasi Kepada Ibu Hamil Mengenai Budaya yang Meningkatkan Risiko Stunting

Melonjaknya Angka Stunting Pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Edukasi Kepada Ibu Hamil Mengenai Budaya yang Meningkatkan Risiko Stunting

 

wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Angka stunting yang terjadi di Indonesia secara terus menerus menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, khususnya di daerah pedesaan. Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan pengetahuan warga desa akan pola perilaku dan kebiasaan yang dapat menyebabkan anak menjadi stunting. Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya mengambil inisiatif untuk memberikan edukasi mengenai budaya dan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stunting yang menyasar pada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati menjadi salah satu desa dengan prevalensi angka stunting tertinggi dibanding desa-desa lain yang ada di Kecamatan Wiradesa.

Mahasiswa KKN Tim II Undip dalam menjalankan program ini bekerja sama dengan bidan desa setempat, Ibu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka stunting pada anak itu kebiasaan-kebiasaan buruk dari orang tua. Jaman sekarang masih banyak masyarakat desa yang percaya mitos-mitos yang sebenarnya itu dapat berbahaya bagi anaknya,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan di Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pola perilaku dan budaya yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip menyoroti beberapa kebiasaan yang masih sering dilakukan ibu hamil yakni pantangan makanan selama kehamilan, bahayanya kebiasaan mengikat perut dengan stagen, kebiasaan meminum ramuan-ramuan tradisional, dan kebiasaan menghindari pengobatan modern.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan leaflet yang berisi panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka juga memberikan demonstrasi cara mengolah nugget dari ikan lele yang kaya akan nutrisi dan vitamin.

 

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang direalisasikan melalui kegiatan KKN. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Karangjati akan pentingnya menjalankan pola kebiasaan hidup yang sehat sehingga mampu menekan angka stunting pada anak-anak. 



Penulis: 
Aulia Maulida Fitriya 
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosiall
Fakultas Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan

Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan



wirausahanesia.com - Botolambat, 1 Agustus 2024 - Dalam upaya mengatasi tingginya angka stunting di Desa Botolambat, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pembuatan nugget sehat anak. Kegiatan yang bertajuk "NUSA" atau nugget sehat anak ini diadakan di Balai Desa Botolambat dan dihadiri oleh para ibu posyandu serta masyarakat setempat.

Desa Botolambat yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting karena prevalensi stunting di desa ini masih tergolong tinggi. Banyak ibu di desa tersebut yang masih belum memahami bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, program sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan solusi praktis untuk menangani masalah tersebut.

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan praktik memasak nugget sehat anak yang dipandu oleh Tim KKN Undip. Para ibu yang hadir terlibat aktif dalam proses memasak, mulai dari persiapan bahan hingga proses penggorengan. Nugget yang dibuat memiliki kandungan gizi tinggi, terdiri dari daging ayam dan ikan yang kaya akan protein, serta sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel yang kaya akan vitamin dan serat.


Setelah sesi memasak, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mengenai bahaya stunting dan manfaat dari kandungan gizi pada nugget sehat anak. Para ibu diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan makanan bergizi yang disukai anak, seperti nugget sehat ini, sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Acara diakhiri dengan pembagian nugget sehat kepada anak-anak yang hadir, yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Salah satu ibu peserta yang hadir menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat, nugget ini bisa dijadikan menu makan untuk anak karena selain sehat juga digemari oleh anak-anak."

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, angka stunting di Desa Botolambat dapat menurun secara signifikan. Tim KKN Undip berharap program ini mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di desa tersebut.



Editor:
Achmad Munandar
"UMKM Cerdik Makai SIAPIK" Sebagai Ajakan Mahasiswa KKN UNDIP Dalam Mengelola Keuangan UMKM Batang

"UMKM Cerdik Makai SIAPIK" Sebagai Ajakan Mahasiswa KKN UNDIP Dalam Mengelola Keuangan UMKM Batang


wirausahanesia.com - Desa Botolambat, Batang baru-baru ini melaksanakan kegiatan pengenalan dan pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mencatat dan mengelola keuangan mereka. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan sederhana, yang sangat penting dalam pengembangan usaha dan pengajuan pinjaman ke perbankan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Safira Dyah Cahyani selaku mahasiswi KKN  prodi S1 Akuntansi yang berada di Desa Botolambat yang melakukan kerja sama dengan para penggerak UMKM untuk mengenalkan dan melakukan pelatihan singkat. Peserta pelatihan adalah para pelaku UMKM lokal, yang mayoritas adalah pengusaha rumahan seperti produsen keripik dan  usaha kecil-kecilan didepan rumah. 
 

Pengenalan dan pelatihan Aplikasi SIAPIK BI dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari, dengan mendatangi para pelaku UMKM secara langsung.  Dimulai dari pengenalan lalu dilanjutkan pelatihan teknis. Setelah pelatihan ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dalam pengelolaan keuangan usaha mereka sehari-hari. Pelatihan ini diadakan di masing-masing tempat UMKM melakukan produksi. 

Penggunaan aplikasi SIAPIK BI diperkenalkan karena banyak pelaku UMKM di Desa Botolambat masih mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan secara manual, yang sering kali menghambat pengembangan usaha dan akses terhadap pembiayaan dari lembaga keuangan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih tertib dalam mencatat keuangan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas usaha mereka di mata lembaga keuangan dan memperluas peluang untuk mendapatkan modal tambahan.

Selama pelatihan, para peserta diperkenalkan dengan fitur-fitur utama dari Aplikasi SIAPIK, seperti pencatatan pendapatan dan pengeluaran, pembuatan laporan keuangan, serta analisis sederhana mengenai arus kas. Mengikuti panduan yang sudah tertera pada leaflet yang mana memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat  diikuti langsung oleh peserta menggunakan aplikasi di perangkat mereka masing-masing. 

Dengan adanya pelatihan ini, UMKM di Desa Botolambat diharapkan dapat lebih berkembang melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. 




Editor:
Achmad Munandar
Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik

Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik


wirausahanesia.com - (24/07/2024) TIM II KKN UNDIP 2024 di Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, telah menjalankan Program Monodisiplin Pelatihan Pembuatan Sabun Organik dari Kayu Manis. Kegiatannya dilaksanakan di Balai Desa Parunggalih berupa pelatihan pembuatan sabun organik dari kayu manis lalu pembagian lembar prosedur serta produk sabun kepada ibu-ibu Desa Parunggalih.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Azka Putri Kamilah mahasiswi Jurusan Kimia angkatan 2021, Fakultas Sains dan Matematika. 

Desa Parunggalih sebagian besar masyarakat menggunakan sabun kimia untuk mandi dan mencuci tangan, sabun kimia mengandung bahan kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan sabun organik 20% bahan kimia 80% bahan alami. 

Sabun organik dapat dibuat dari kayu manis yang mengandung cinnamaldehyde berfungsi sebagai anti bakteri, eugenol membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit (pada kulit sensitif), dan antioksidan yang membantu menjaga kulit agar tetap sehat. Serta produksi sabun organik dari kayu manis dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan memberikan peluang usaha bagi UMKM masyarakat Desa Parunggalih. 
 

Pembuatan sabun organik dari kayu manis ini dapat dilakukan dirumah atau dalam skala kecil karena bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan. Bahannya yaitu air, minyak kelapa, soda api, dan bubuk kayu manis. 

Cara pembuatannya yaitu menuangkan air (41 mL) ke dalam mangkok. Setelah itu masukkan soda api (19 gr) secara perlahan ke dalam mangkok berisi air dengan menggunakan sendok. Lalu aduk soda api sampai larut. Setelah soda api larut, diamkan larutan selama 10-15 menit hingga larutan dingin/mencapai suhu ruang. Selagi menunggu larutan NaOH dingin, masukkan essential oil ke dalam minyak kelapa secukupnya dan bubuk kayu manis. Lalu aduk menggunakan sendok secara merata. Setelah larutan soda api dingin/mencapai suhu ruangan, campurkan minyak kelapa dan larutan soda api dengan menggunakan sendok. Lalu aduk hingga larutan mengental dan tuang larutan tersebut ke dalam cetakan sabun. Tunggu sabun mengeras selama 2 hari. Dan sabun organik dari kayu manis siap untuk digunakan. 

Pelatihan ini memberikan wawasan kepada ibu-ibu mengenai perbedaan serta dampak penggunaan dari sabun organik dan sabun kimia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kayu manis tidak hanya digunakan sebagai bahan untuk masakan namun juga dapat digunakan dalam pembuatan sabun organik . Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan sabun organik, perwakilan dari ibu-ibu maju untuk melakukan demonstrasi pembuatan sabun organik dari kayu manis agar lebih memahami prosedur dalam pembuatan sabun organik dari kayu manis. 

Selama proses demonstrasi pembuatan sabun, ibu-ibu terlihat antusias karena kali pertama ibu-ibu melihat secara langsung proses pembuatan sabun organik dari kayu manis. Sabun organik dari kayu manis dapat menjadi sabun alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan, serta dapat meningkatkan kreativitas dan perekonomian masyarakat Desa Parunggalih. 

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat mendorong warga untuk memulai usaha mandiri dalam produksi sabun organik, memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia, dan mengurangi ketergantungan pada produk-produk berbahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Desa Parunggalih.



Penulis : 
Azka Putri Kamilah
Mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika - Kimia

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar