Melonjaknya Angka Stunting Pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Edukasi Kepada Ibu Hamil Mengenai Budaya yang Meningkatkan Risiko Stunting

Melonjaknya Angka Stunting Pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Berikan Edukasi Kepada Ibu Hamil Mengenai Budaya yang Meningkatkan Risiko Stunting

 

wirausahanesia.com - Pekalongan, Jawa Tengah - Angka stunting yang terjadi di Indonesia secara terus menerus menunjukkan peningkatan yang cukup mengkhawatirkan, khususnya di daerah pedesaan. Salah satu penyebab utamanya adalah keterbatasan pengetahuan warga desa akan pola perilaku dan kebiasaan yang dapat menyebabkan anak menjadi stunting. Menanggapi permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Aulia Maulida Fitriya mengambil inisiatif untuk memberikan edukasi mengenai budaya dan kebiasaan yang dapat meningkatkan risiko stunting yang menyasar pada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati menjadi salah satu desa dengan prevalensi angka stunting tertinggi dibanding desa-desa lain yang ada di Kecamatan Wiradesa.

Mahasiswa KKN Tim II Undip dalam menjalankan program ini bekerja sama dengan bidan desa setempat, Ibu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka stunting pada anak itu kebiasaan-kebiasaan buruk dari orang tua. Jaman sekarang masih banyak masyarakat desa yang percaya mitos-mitos yang sebenarnya itu dapat berbahaya bagi anaknya,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan di Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pola perilaku dan budaya yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip menyoroti beberapa kebiasaan yang masih sering dilakukan ibu hamil yakni pantangan makanan selama kehamilan, bahayanya kebiasaan mengikat perut dengan stagen, kebiasaan meminum ramuan-ramuan tradisional, dan kebiasaan menghindari pengobatan modern.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip juga memberikan leaflet yang berisi panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka juga memberikan demonstrasi cara mengolah nugget dari ikan lele yang kaya akan nutrisi dan vitamin.

 

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang direalisasikan melalui kegiatan KKN. Melalui kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, khususnya dalam meningkatkan kesadaran masyarakat Desa Karangjati akan pentingnya menjalankan pola kebiasaan hidup yang sehat sehingga mampu menekan angka stunting pada anak-anak. 



Penulis: 
Aulia Maulida Fitriya 
Mahasiswi Jurusan Antropologi Sosiall
Fakultas Fakultas Ilmu Budaya
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan

Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan



wirausahanesia.com - Botolambat, 1 Agustus 2024 - Dalam upaya mengatasi tingginya angka stunting di Desa Botolambat, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pembuatan nugget sehat anak. Kegiatan yang bertajuk "NUSA" atau nugget sehat anak ini diadakan di Balai Desa Botolambat dan dihadiri oleh para ibu posyandu serta masyarakat setempat.

Desa Botolambat yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting karena prevalensi stunting di desa ini masih tergolong tinggi. Banyak ibu di desa tersebut yang masih belum memahami bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, program sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan solusi praktis untuk menangani masalah tersebut.

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan praktik memasak nugget sehat anak yang dipandu oleh Tim KKN Undip. Para ibu yang hadir terlibat aktif dalam proses memasak, mulai dari persiapan bahan hingga proses penggorengan. Nugget yang dibuat memiliki kandungan gizi tinggi, terdiri dari daging ayam dan ikan yang kaya akan protein, serta sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel yang kaya akan vitamin dan serat.


Setelah sesi memasak, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mengenai bahaya stunting dan manfaat dari kandungan gizi pada nugget sehat anak. Para ibu diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan makanan bergizi yang disukai anak, seperti nugget sehat ini, sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Acara diakhiri dengan pembagian nugget sehat kepada anak-anak yang hadir, yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Salah satu ibu peserta yang hadir menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat, nugget ini bisa dijadikan menu makan untuk anak karena selain sehat juga digemari oleh anak-anak."

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, angka stunting di Desa Botolambat dapat menurun secara signifikan. Tim KKN Undip berharap program ini mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di desa tersebut.



Editor:
Achmad Munandar
"UMKM Cerdik Makai SIAPIK" Sebagai Ajakan Mahasiswa KKN UNDIP Dalam Mengelola Keuangan UMKM Batang

"UMKM Cerdik Makai SIAPIK" Sebagai Ajakan Mahasiswa KKN UNDIP Dalam Mengelola Keuangan UMKM Batang


wirausahanesia.com - Desa Botolambat, Batang baru-baru ini melaksanakan kegiatan pengenalan dan pelatihan Aplikasi Sistem Informasi Aplikasi Pencatatan Informasi Keuangan (SIAPIK) yang dikembangkan oleh Bank Indonesia (BI) untuk membantu Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) dalam mencatat dan mengelola keuangan mereka. Aplikasi ini dirancang untuk memudahkan para pelaku UMKM dalam membuat laporan keuangan sederhana, yang sangat penting dalam pengembangan usaha dan pengajuan pinjaman ke perbankan.

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Safira Dyah Cahyani selaku mahasiswi KKN  prodi S1 Akuntansi yang berada di Desa Botolambat yang melakukan kerja sama dengan para penggerak UMKM untuk mengenalkan dan melakukan pelatihan singkat. Peserta pelatihan adalah para pelaku UMKM lokal, yang mayoritas adalah pengusaha rumahan seperti produsen keripik dan  usaha kecil-kecilan didepan rumah. 
 

Pengenalan dan pelatihan Aplikasi SIAPIK BI dilaksanakan pada tanggal 19 Juli 2024. Kegiatan ini berlangsung selama beberapa hari, dengan mendatangi para pelaku UMKM secara langsung.  Dimulai dari pengenalan lalu dilanjutkan pelatihan teknis. Setelah pelatihan ini, para pelaku UMKM diharapkan dapat langsung mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan dalam pengelolaan keuangan usaha mereka sehari-hari. Pelatihan ini diadakan di masing-masing tempat UMKM melakukan produksi. 

Penggunaan aplikasi SIAPIK BI diperkenalkan karena banyak pelaku UMKM di Desa Botolambat masih mengalami kesulitan dalam pencatatan keuangan secara manual, yang sering kali menghambat pengembangan usaha dan akses terhadap pembiayaan dari lembaga keuangan. Dengan adanya aplikasi ini, diharapkan para pelaku UMKM dapat lebih tertib dalam mencatat keuangan, sehingga dapat meningkatkan kredibilitas usaha mereka di mata lembaga keuangan dan memperluas peluang untuk mendapatkan modal tambahan.

Selama pelatihan, para peserta diperkenalkan dengan fitur-fitur utama dari Aplikasi SIAPIK, seperti pencatatan pendapatan dan pengeluaran, pembuatan laporan keuangan, serta analisis sederhana mengenai arus kas. Mengikuti panduan yang sudah tertera pada leaflet yang mana memberikan panduan langkah demi langkah yang dapat  diikuti langsung oleh peserta menggunakan aplikasi di perangkat mereka masing-masing. 

Dengan adanya pelatihan ini, UMKM di Desa Botolambat diharapkan dapat lebih berkembang melalui pengelolaan keuangan yang lebih baik, yang pada akhirnya akan berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa secara keseluruhan. 




Editor:
Achmad Munandar
Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik

Tim II KKN UNDIP Mengajak Warga Desa Parunggalih Memanfaatkan Kayu Manis Untuk Sabun Organik


wirausahanesia.com - (24/07/2024) TIM II KKN UNDIP 2024 di Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang, telah menjalankan Program Monodisiplin Pelatihan Pembuatan Sabun Organik dari Kayu Manis. Kegiatannya dilaksanakan di Balai Desa Parunggalih berupa pelatihan pembuatan sabun organik dari kayu manis lalu pembagian lembar prosedur serta produk sabun kepada ibu-ibu Desa Parunggalih.

Kegiatan ini dilaksanakan oleh Azka Putri Kamilah mahasiswi Jurusan Kimia angkatan 2021, Fakultas Sains dan Matematika. 

Desa Parunggalih sebagian besar masyarakat menggunakan sabun kimia untuk mandi dan mencuci tangan, sabun kimia mengandung bahan kimia yang lebih tinggi dibandingkan dengan sabun organik 20% bahan kimia 80% bahan alami. 

Sabun organik dapat dibuat dari kayu manis yang mengandung cinnamaldehyde berfungsi sebagai anti bakteri, eugenol membantu mengurangi peradangan dan kemerahan pada kulit (pada kulit sensitif), dan antioksidan yang membantu menjaga kulit agar tetap sehat. Serta produksi sabun organik dari kayu manis dapat memberikan nilai tambah ekonomi dan memberikan peluang usaha bagi UMKM masyarakat Desa Parunggalih. 
 

Pembuatan sabun organik dari kayu manis ini dapat dilakukan dirumah atau dalam skala kecil karena bahan-bahan yang digunakan mudah ditemukan. Bahannya yaitu air, minyak kelapa, soda api, dan bubuk kayu manis. 

Cara pembuatannya yaitu menuangkan air (41 mL) ke dalam mangkok. Setelah itu masukkan soda api (19 gr) secara perlahan ke dalam mangkok berisi air dengan menggunakan sendok. Lalu aduk soda api sampai larut. Setelah soda api larut, diamkan larutan selama 10-15 menit hingga larutan dingin/mencapai suhu ruang. Selagi menunggu larutan NaOH dingin, masukkan essential oil ke dalam minyak kelapa secukupnya dan bubuk kayu manis. Lalu aduk menggunakan sendok secara merata. Setelah larutan soda api dingin/mencapai suhu ruangan, campurkan minyak kelapa dan larutan soda api dengan menggunakan sendok. Lalu aduk hingga larutan mengental dan tuang larutan tersebut ke dalam cetakan sabun. Tunggu sabun mengeras selama 2 hari. Dan sabun organik dari kayu manis siap untuk digunakan. 

Pelatihan ini memberikan wawasan kepada ibu-ibu mengenai perbedaan serta dampak penggunaan dari sabun organik dan sabun kimia yang biasa digunakan dalam kehidupan sehari-hari, kayu manis tidak hanya digunakan sebagai bahan untuk masakan namun juga dapat digunakan dalam pembuatan sabun organik . Kemudian dilakukan demonstrasi pembuatan sabun organik, perwakilan dari ibu-ibu maju untuk melakukan demonstrasi pembuatan sabun organik dari kayu manis agar lebih memahami prosedur dalam pembuatan sabun organik dari kayu manis. 

Selama proses demonstrasi pembuatan sabun, ibu-ibu terlihat antusias karena kali pertama ibu-ibu melihat secara langsung proses pembuatan sabun organik dari kayu manis. Sabun organik dari kayu manis dapat menjadi sabun alternatif yang lebih sehat dan ramah lingkungan, serta dapat meningkatkan kreativitas dan perekonomian masyarakat Desa Parunggalih. 

Diharapkan dengan adanya pelatihan ini dapat mendorong warga untuk memulai usaha mandiri dalam produksi sabun organik, memanfaatkan sumber daya lokal yang tersedia, dan mengurangi ketergantungan pada produk-produk berbahan kimia yang tidak ramah lingkungan. Dengan demikian, kegiatan ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi kesejahteraan masyarakat Desa Parunggalih.



Penulis : 
Azka Putri Kamilah
Mahasiswi Fakultas Sains dan Matematika - Kimia

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Gerakan Menabung di SD Islam Yarohis Simbang Wetan: Persiapkan Generasi Cerdas Finansial!

Gerakan Menabung di SD Islam Yarohis Simbang Wetan: Persiapkan Generasi Cerdas Finansial!





wirausahanesia.com - Simbang Wetan, Kec. Buaran, Kab. Pekalongan, 30 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program edukasi di SD Islam Yarohis Simbang Wetan. Program ini dibawakan oleh Niken Larasati dari jurusan Akuntansi yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi kelas 4 mengenai pentingnya menabung sejak dini. Niken menyampaikan materi dengan cara yang menarik, menjelaskan pengertian menabung, manfaatnya serta tips-tips praktis untuk memulai kebiasaan menabung.


Selama sesi materi, Niken aktif berinteraksi dengan siswa-siswi melalui pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka tentang topik yang akan dibahas. Interaksi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memahami informasi yang disampaikan. Setelah pemaparan materi, acara berlanjut dengan sesi games yang melibatkan semua siswa. Dalam sesi ini, siswa-siswi yang kalah dalam permainan diberikan kuis, yaitu “susun kata” sebagai tantangan tambahan. Aktivitas ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif.

Acara ditutup dengan tes pengetahuan tambahan, di mana Niken memberikan dua pertanyaan kepada siswa-siswi tentang materi yang telah disampaikan di awal. Beberapa siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan telah berhasil diterima dan dipahami. 

Setelah itu, Niken membagikan celengan plastik kepada setiap siswa sebagai simbol dukungan untuk memulai kebiasaan menabung. Pembagian celengan ini juga bertujuan untuk mendorong siswa agar dapat mempraktikkan kebiasaan menabung dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat membangun kebiasaan menabung dan memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini.




Penulis:
Niken Larasati
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

DPL:
Mujiono Hafidh Prasetyo., SH., M.H., LL.M

Lokasi KKN:
Desa Simbang Wetan
Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar
Sampah Menjadi Masalah Utama, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Lakukan Pembentukan Program Bank Sampah Dan Edukasi Pencatatan Keuangannya

Sampah Menjadi Masalah Utama, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Lakukan Pembentukan Program Bank Sampah Dan Edukasi Pencatatan Keuangannya






wirausahanesia.com - Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (02/08/2024). Di dalam PP Nomor 27 Tahun 2020 dijelaskan bahwa sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan / atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah – sampah seperti ini biasa disebut dengan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dimana penghasil utama sampah B3 berasal dari rumah tangga. 

Sampai saat ini, masalah utama dari Desa Parunggalih yang belum terkendali adalah mengenai sampah. Sebab, di Desa Parunggalih belum memiliki TPS ataupun pemulung yang biasa untuk mengambil sampah, sehingga warga disini untuk membuang sampah masih sering dibakar atau dibuang ke aliran sungai atau selokan. 

Oleh karena itu, masalah inilah yang menjadi program kerja pilihan Adinda Qudsia Nur Parsa sebagai mahasiswa Akuntansi Perpajakan yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Parunggalih. Target dalam pelaksanaan program kerja ini adalah ibu-ibu, yang diberikan edukasi tentang pengelolaan bank sampah serta pencatatan keuangan dalam bank sampah. 

Di dalam pelaksanaan program kerja ini, selain diskusi tentang program bank sampah, disinggung pula tentang pencatatan keuangan. Di dalam penjelasan saat pencatatan keuangan, ibu – ibu yang menghadiri acara tersebut terlihat semakin antusias, karena mereka mulai mengetahui bahwa pemasukan dari program bank sampah ini bisa membantu perekonomian warga disana dan mereka juga mulai paham cara pengelolaan dan pencatatan keuangan yang tepat. 
 


Setelah pelaksanaan program kerja ini, diharapkan program bank sampah akan berjalan untuk membantu mengurangi penumpukan sampah serta membantu meringankan perekonomian dari warga Desa Parunggalih. 



Penulis : 
Adinda Qudsia Nur Parsa 
Mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi – Akuntansi Perpajakan

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Melatih Digitalisasi Pencatatan Keuangan Untuk Para UMKM Desa Parunggalih

Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Melatih Digitalisasi Pencatatan Keuangan Untuk Para UMKM Desa Parunggalih






wirausahanesia.com - Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (30/07/2024). Sebagai pelaku bisnis, hal utama yang harus dilakukan adalah pemahaman tentang pencatatan keuangan agar memahami keluar masuknya transaksi penjualan yang ada dengan tepat. Banyaknya UMKM yang belum memiliki pembukuan atau pencatatan keuangan di Desa Parunggalih menjadi fokus mahasiswa KKN UNDIP untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Pelaksanaan program kerja oleh Adinda Qudsia Nur Parsa sebagai mahasiswa Akuntansi Perpajakan, yang membantu dalam pengenalan dan pelatihan platform pencatatan keuangan digital menggunakan aplikasi BukuWarung.

Para UMKM di Desa Parunggalih hampir semuanya sudah memiliki handphone pribadi yang mendukung dalam internet dan pengunduhan aplikasi BukuWarung, tetapi mereka masih belum memahami dan mengenal adanya aplikasi tersebut yang bisa membantu mereka dalam pencatatan keuangan yang bisa dibawa kemana-mana.  Kegiatan ini pula membantu pemerintah dalam pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi keuangan. Penting bagi UMKM untuk bisa mengikuti arus digitalisasi keuangan saat ini agar bisa terstruktur. Maka dari itu, perlu pengenalan dan pelatihan aplikasi pembantu pencatatan keuangan untuk para UMKM. 
 

Dalam melaksanakan program kerja ini, metode door to door menjadi metode yang tepat untuk diterapkan dalam memperkenalkan dan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi BukuWarung. Metode door to door digunakan karena keterbatasan waktu bagi para UMKM dan lebih bisa berinteraksi secara dekat untuk memberikan bimbingan secara pribadi dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Harapan dari pelaksanaan program kerja ini, para pelaku UMKM dapat mengikuti perkembangan zaman terutama dalam digitalisasi keuangan yang diharapkan dapat memudahkan mereka dalam mengatur keuangan dalam penjualan serta meningkatkan daya saing, sehingga dapat memajukan perekonomian khususnya di Desa Parunggalih. 




Penulis : 
Adinda Qudsia Nur Parsa 
Mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi – Akuntansi Perpajakan

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM

Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM





wirausahanesia.com - Sragen (25/07/2024) - Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran dan branding, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Media sosial menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas, membangun citra merek yang kuat, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan tanpa memerlukan biaya yang besar. 

Digital marketing dikenal sebagai strategi untuk memperluas jangkauan pasar, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Potensi besar ini mendorong banyak pelaku UMKM untuk bersaing dalam memanfaatkan media sosial dan platform online dalam mempromosikan produk atau layanan mereka. UMKM sendiri merupakan sektor yang dapat memberikan banyak peluang dan pertumbuhan bagi dunia bisnis. Untuk mengoptimalkan keuntungan, diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu metode yang saat ini populer untuk menarik minat pelanggan adalah digital marketing, yakni pemasaran menggunakan platform digital berbasis online, seperti media sosial.

Namun, banyak pelaku UMKM belum menyadari betapa pentingnya media sosial dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik. Banyak dari mereka belum mengelola akun media sosial secara maksimal, sehingga kesempatan untuk memperkuat merek dan meningkatkan penjualan tidak sepenuhnya dimanfaatkan, khususnya pada platform Instagram dan TikTok yang saat ini banyak digunakan. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim KKN II UNDIP Jurusan Manajemen, Cindy Meilani Margaretha, menjalankan program KKN yang berfokus pada edukasi digital marketing, dengan penekanan pada optimalisasi media sosial untuk branding produk UMKM. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pemasaran produk UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Program ini ditujukan untuk UMKM yang baru berdiri atau sedang berkembang, namun belum memanfaatkan digital marketing

Melihat potensi yang dimiliki oleh UMKM di wilayah tersebut, Cindy Meilani Margaretha, menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan bertema “Optimalisasi Media Sosial untuk Branding Produk UMKM”. Program ini dilaksanakan pada hari Jumat (25/07/2024) di rumah salah satu warga yang merupakan pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam.

Program edukasi digital marketing dilakukan untuk pelaku UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, yaitu kepada Ibu Indar, pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam. Sebelumnya, Ibu Indar hanya menjual produknya berdasarkan pesanan dan melakukan pemasarannya hanya dari mulut ke mulut saja. Oleh karena itu, diberikan edukasi digital marketing kepada UMKM Jamu Tradisional tersebut. Edukasi ini dilakukan secara door to door dengan memberikan materi secara langsung menggunakan poster kepada pelaku UMKM. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang apa itu digital marketing, tujuan dan manfaatnya, jenis-jenis media sosial yang dapat digunakan untuk pemasaran online, tips sukses dalam pemasaran melalui media sosial, serta strategi pembuatan konten kreatif. 

Selain memberikan edukasi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga melaksanakan pendampingan pembuatan akun media sosial yaitu Instagram, TikTok, dan Linktree, serta dilakukan pembuatan logo untuk rebranding dari logo yang lama.  Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat membantu menambah pemahaman UMKM mengenai digital marketing dan dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka sehingga mereka dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan tentunya dapat meningkatkan profit penjualan UMKM. 



Editor:
Achmad Munandar
Tantangan dan Peluang Perpajakan di Era Digital: Menyongsong Reformasi dan Keberlanjutan

Tantangan dan Peluang Perpajakan di Era Digital: Menyongsong Reformasi dan Keberlanjutan

  


Ditulis Oleh: Isma Nisrina Fikri¹
¹Universitas Terbuka


wirausahanesia.com - Perpajakan merupakan salah satu elemen vital dalam perekonomian suatu negara. Sebagai sumber utama pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran publik yang mencakup infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan berbagai layanan sosial lainnya. Tanpa sistem perpajakan yang efektif, suatu negara akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjalankan pemerintahan yang stabil. Oleh karena itu, perpajakan bukan hanya sekadar kewajiban bagi warga negara dan pelaku usaha, tetapi juga fondasi penting bagi pembangunan dan kesejahteraan. Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk membahas isu-isu perpajakan yang relevan dan aktual, dengan fokus pada perubahan dalam ekonomi digital, kepatuhan pajak, serta transparansi dan integritas dalam sistem perpajakan. 

Sejarah perpajakan di Indonesia menunjukkan transformasi yang signifikan dari masa ke masa. Pada awalnya, sistem perpajakan di Indonesia diwarnai oleh pengaruh kolonial Belanda yang memperkenalkan berbagai jenis pajak seperti pajak kepala dan pajak tanah. Seiring dengan kemerdekaan dan perkembangan ekonomi, sistem perpajakan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan dinamika ekonomi dan kebutuhan negara. Pada era Orde Baru, Indonesia mulai mengimplementasikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) yang menjadi pilar utama dalam sistem perpajakan modern di Indonesia.

Namun, perkembangan ekonomi dan teknologi yang pesat pada abad ke-21 telah membawa tantangan baru bagi sistem perpajakan. Globalisasi dan digitalisasi telah menciptakan lanskap ekonomi yang semakin kompleks, di mana aktivitas ekonomi tidak lagi terbatas pada batasan geografis. Perusahaan teknologi global, seperti perusahaan digital dan e-commerce, sering kali beroperasi lintas batas negara tanpa kehadiran fisik yang signifikan di negara-negara tempat mereka memperoleh pendapatan. Kondisi ini menimbulkan tantangan besar bagi otoritas pajak dalam mengidentifikasi, menghitung, dan memungut pajak yang semestinya dari entitas-entitas tersebut.

Salah satu isu yang semakin mendesak adalah perpajakan digital. Perusahaan teknologi global sering kali memanfaatkan celah dalam regulasi perpajakan internasional untuk mengurangi kewajiban pajak mereka. Dengan model bisnis yang berbasis digital, perusahaan-perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan besar dari negara-negara tertentu tanpa harus membayar pajak yang sebanding. Misalnya, perusahaan yang berbasis di luar negeri dapat menjual produk digital atau layanan kepada konsumen di Indonesia tanpa membayar pajak penghasilan atau PPN di Indonesia. Pemerintah Indonesia, seperti banyak negara lain, sedang berupaya memperbarui regulasi pajak digital untuk memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi digital dapat dikenai pajak secara adil. Upaya ini termasuk penerapan pajak transaksi elektronik dan pembahasan kebijakan pajak internasional melalui kerjasama dengan organisasi internasional seperti Organisation for Economic Co-operation and Development atau disebut OECD.

Selain tantangan perpajakan digital, tingkat kepatuhan pajak di Indonesia juga menjadi perhatian utama. Kepatuhan pajak yang rendah dapat menghambat penerimaan negara dan menciptakan beban tambahan bagi warga negara yang taat pajak. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pajak adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak dan dampaknya terhadap pembangunan negara. Untuk meningkatkan kesadaran ini, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk kampanye edukasi dan simplifikasi prosedur pajak. Melalui modernisasi administrasi pajak, seperti penggunaan teknologi informasi dalam pelaporan dan pembayaran pajak, pemerintah berharap dapat meningkatkan kemudahan dan efisiensi dalam kepatuhan pajak.

Transparansi dan integritas dalam sistem perpajakan juga merupakan isu krusial yang perlu diperhatikan. Transparansi berkaitan dengan bagaimana informasi mengenai perpajakan, termasuk penggunaan dana yang dikumpulkan, dapat diakses dan dipahami oleh publik. Integritas, di sisi lain, mencakup upaya untuk memastikan bahwa sistem perpajakan bebas dari korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan transparansi telah dilakukan melalui publikasi laporan keuangan pemerintah dan pengawasan terhadap penerimaan pajak. Namun, tantangan masih ada, terutama terkait dengan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pajak yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan petugas pajak menunjukkan perlunya reformasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan integritas dalam pengumpulan pajak.

Perkembangan teknologi digital telah membawa peluang besar untuk mereformasi sistem perpajakan di Indonesia. Digitalisasi proses perpajakan merupakan langkah yang krusial untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan bagi wajib pajak serta otoritas pajak. Dengan adanya sistem e-filing dan e-payment, wajib pajak kini dapat melaporkan dan membayar pajak secara online, mengurangi birokrasi dan mempercepat proses administrasi. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya bagi para wajib pajak, tetapi juga memungkinkan pemerintah untuk mengelola data perpajakan dengan lebih efektif dan akurat. Selain itu, digitalisasi juga memudahkan identifikasi dan penanganan penghindaran pajak melalui peningkatan transparansi dan pengawasan yang lebih baik.

Implementasi teknologi big data dan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem perpajakan juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kepatuhan dan optimalisasi pendapatan pajak. Dengan big data, pemerintah dapat menganalisis data transaksi keuangan dan ekonomi dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku wajib pajak. Analisis ini dapat digunakan untuk mendeteksi potensi penggelapan pajak, mengevaluasi kebijakan pajak, dan merancang strategi penegakan hukum yang lebih efektif. Sementara itu, AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses audit dan pemeriksaan pajak, sehingga meminimalkan human error dan meningkatkan efisiensi proses tersebut. Penggunaan teknologi canggih ini juga memungkinkan otoritas pajak untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada wajib pajak, seperti penentuan tarif pajak yang lebih tepat dan penanganan keluhan yang lebih responsif.

Pendidikan dan sosialisasi pajak juga menjadi komponen penting dalam reformasi perpajakan. Edukasi perpajakan bagi masyarakat umum adalah langkah yang esensial untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pajak bagi pembangunan negara. Masyarakat yang lebih terdidik mengenai perpajakan cenderung memiliki kepatuhan yang lebih tinggi karena mereka memahami manfaat pajak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program sosialisasi kebijakan perpajakan, termasuk kampanye publik, seminar, dan pelatihan bagi para pelaku usaha serta individu. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk menginformasikan kebijakan pajak yang baru, tetapi juga untuk membangun budaya kesadaran pajak di seluruh lapisan masyarakat.

Reformasi perpajakan yang baik dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pertama-tama, reformasi perpajakan yang efektif dapat meningkatkan pendapatan negara, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya. Peningkatan investasi dalam sektor-sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, dengan adanya sistem perpajakan yang adil dan transparan, pelaku usaha dapat merasakan iklim usaha yang lebih stabil dan terprediksi, sehingga mendorong investasi dan inovasi.

Dampak sosial dari kebijakan perpajakan yang adil dan transparan juga sangat penting. Ketika masyarakat melihat bahwa sistem perpajakan berjalan dengan adil, di mana semua orang membayar sesuai dengan kemampuan mereka, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Transparansi dalam pengelolaan dana pajak juga memastikan bahwa dana yang dikumpulkan digunakan secara efisien untuk kesejahteraan masyarakat. Kebijakan perpajakan yang adil dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, dengan mengalokasikan sumber daya untuk program-program yang mendukung kelompok masyarakat yang kurang beruntung.


DAFTAR PUSTAKA

Aulia, R. N., & Amaliah, I. (2023). Kesiapan Masyarakat Kabupaten Sumedang dalam Melakukan Pembayaran Pajak Secara Digital melalui Aplikasi SIAPDOL. ICONOMICS: Journal of Economy and Business, 1(1), 17-26.

Astuti, A. W., Sayudin, S., & Muharam, A. (2023). Perkembangan bisnis di era digital. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(9), 2787-2792.

Rahima, P., & Rismayati, R. (2023). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Edukasi Perpajakan Secara Digital (KP2KP Gerung Lombok Barat). Bakti Sekawan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 6-11.

Abdullah, R. (2021). Tantangan dan peluang bagi millenial di era revolusi 4.0 dalam bidang perpajakan di smk negeri 2 baubau, kota baubau, sulawesi tenggara. Madaniya, 2(2), 177-183.

Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

  



wirausahanesia.com - Temanggung, 2 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang bertugas di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, berhasil menjalankan program pendampingan bagi UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk pisang aroma melalui strategi repackaging dan digital marketing.

Pisang aroma, produk unggulan Desa Ngadirejo, memiliki potensi pasar yang sangat besar. Namun, kendala sumber daya manusia dalam mengelola teknologi terkini dan pemasaran digital menjadi hambatan utama dalam memperluas jangkauan pasar. Selain itu, branding yang lemah dan strategi pemasaran tradisional juga turut membatasi potensi UMKM ini.

Menyadari potensi yang belum tergarap, mahasiswa KKN Undip menginisiasi program pendampingan ini. Melalui program ini, mahasiswa memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya” dalam hal pengemasan produk (repackaging), pembuatan label, dan desain banner untuk rumah produksi. Tidak hanya itu, mahasiswa juga membantu dalam pembuatan akun toko online di Shopee dan optimasi Google Maps untuk meningkatkan visibilitas produk secara online.

"Saya melihat potensi besar dari produk pisang aroma ini. Dengan pendampingan yang saya berikan, diharapkan UMKM Pisang Aroma dapat meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pasarnya," ujar Lutfiah Syaefuddin, mahasiswa KKN Undip. 

Hasil dari program pendampingan ini sangatlah memuaskan. Produk pisang aroma kini memiliki kemasan yang lebih menarik dan profesional. Dengan adanya label yang jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali produk dan informasi terkait. Selain itu, banner yang dipasang di rumah produksi juga semakin memperkuat branding UMKM ini.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan mahasiswa Undip. Dengan adanya program ini, produk kami menjadi lebih menarik dan mudah dikenal oleh konsumen. Kami berharap penjualan kami dapat meningkat," ungkap Bapak Suwarno, Pemilik UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”.

Program pendampingan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program KKN lainnya dalam memberdayakan UMKM di daerah. Dengan pemanfaatan teknologi digital, UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.



Penulis : 
Lutfiah Syaefuddin


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berdayakan Ibu PKK Desa Ngadirejo Manfaatkan Limbah Plastik untuk Budidaya Sayuran Hidroponik Sederhana

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berdayakan Ibu PKK Desa Ngadirejo Manfaatkan Limbah Plastik untuk Budidaya Sayuran Hidroponik Sederhana

  



wirausahanesia.com - Temanggung - Pada Selasa (30/07/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa KKN dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, mengadakan program "Pemberdayaan Melalui Pelatihan Budidaya Hidroponik Sederhana dengan Memanfaatkan Limbah Botol Plastik" di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

Program ini dilatarbelakangi oleh permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan alih fungsi lahan telah menyebabkan berkurangnya lahan pertanian yang tersedia. Di sisi lain, permasalahan sampah plastik juga menjadi isu global yang mendesak untuk segera diatasi.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Undip berinisiatif untuk memanfaatkan limbah botol plastik bekas sebagai media tanam hidroponik. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, budidaya hidroponik juga dapat menjadi solusi bagi keterbatasan lahan pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

"Saya memilih ibu-ibu PKK sebagai target sasaran karena mereka memiliki peran penting dalam pengelolaan rumah tangga dan memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha pertanian di tingkat rumah tangga," ujar Lutfiah Syaefuddin, seorang mahasiswa KKN Undip.

Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan secara langsung mengenai teknik pembuatan media tanam hidroponik dari botol plastik bekas, pemilihan jenis tanaman yang cocok untuk budidaya hidroponik, serta perawatan tanaman hidroponik. Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu PKK dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk membudidayakan tanaman hidroponik di rumah masing-masing.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mendapatkan pengetahuan baru, kami juga dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan perekonomian keluarga," ungkap Ibu Lusi Mulyani, Ketua PKK Desa Ngadirejo.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.



Penulis : 
Lutfiah Syaefuddin


Editor :
Achmad Munandar

Keren! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Periode 2023/2024 Berikan Edukasi Untuk Mengurangi Ketergantungan Penggunaan Plastik Di Desa Kedungjambal Dengan Mengkampanyekan “Diet Kantong Plastik”

Keren! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Periode 2023/2024 Berikan Edukasi Untuk Mengurangi Ketergantungan Penggunaan Plastik Di Desa Kedungjambal Dengan Mengkampanyekan “Diet Kantong Plastik”

  



wirausahanesia.com - Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo (2/8/2024) - Saat ini tingkat konsumtif masyarakat yang tinggi menjadikan limbah rumah tangga semakin meningkat salah satunya adalah sampah plastik. Plastik sendiri terbuat dari bahan material yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, itu pun tidak terurai sempurna melainkan hanya berubah menjadi serpihan kecil atau disebut microplastic. Hal ini mengakibatkan plastik akan terus menumpuk dan menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan demikian, sampah plastik menjadi masalah serius dan perhatian dari berbagai negara di dunia.

Ketergantungan penggunaan plastik pun masih menjadi suatu kebiasaan masyarakat Desa Kedungjambal dalam berkegiatan sehari-hari seperti ketika berbelanja ke pasar, warung, dan minimarket untuk membawa barang yang dibeli masih menggunakan kantong plastik. Sehingga jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan sampah plastik akan semakin menggunung dan mencemari lingkungan.

Dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah pada pasal 11 bahwa dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga masyarakat wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Maka karena itu, Rosita Alma Rintawati salah satu mahasiswa KKN UNDIP TIM II Tahun 2023/2024 mengedukasi dan mengajak masyarakat Desa Kedungjambal untuk mengurangi ketergantungan penggunaan plastik melalui program kedungjambal diet kantong plastik.

Program tersebut dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2024 di Balai Desa Kedungjambal yang dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan pemahaman mengenai bahaya penggunaan plastik kepada masyarakat Desa kedungjambal. Dalam praktiknya, program ini diawali dengan pembukaan, pemaparan materi, pemberian tote bag dan dokumentasi. Pelaksanaan program  berjalan sangat lancar dan mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat Desa kedungjambal.

Pada akhir program, masyarakat Desa Kedungjambal dibagikan 30 tote bag yang harapannya dapat membantu masyarakat untuk lebih mawas dalam penggunaan plastik di kehidupan sehari hari dan mengurangi sampah plastik yang salah satunya dapat dilakukan dengan cara menggunakan tote bag atau tas belanja ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari.




Penulis: 
Rosita Alma Rintawati
(Administrasi Publik, FISIP UNDIP)

DPL:
M. Ghazi Agam Sas, S.P.,M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedungjambal, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar
Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity  Yang Baik

Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity Yang Baik





wirausahanesia.com - Boyolali (30/7/2024) - Ternak yang sehat merupakan kunci kebahagian peternak. Namun berbagai masalah penyakit sering kali bisa menjangkit kesehatan ternak. Oleh karena itu pentingnya menerapkan biosecurity dengan baik dan benar. Yang dimaksud biosecurity ialah upaya untuk mencegah bibit penyakit agar tidak masuk ke area peternakan sehingga ternak selalu sehat dan produktivitas ternak dapat meningkat. 

Penerapan biosecurity yang baik akan berpengaruh pada penurunan kematian. Salah satu upaya dalam menerapkan biosecurity ialah dengan menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit, karena disinfektan merupakan cairan yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. 

Masih banyaknya peternak di Desa Klewor, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali yang belum memperhatikan tindakan pencegahan penyakit. Dalam penerapan biosecurity, peternak masih belum rutin dalam membersihkan daerah perkandangan dan terdapat pula ternak yang mati tanpa sebab. 

Padahal pada dasarnya kesehatan ternak merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen peternakan. Penggunaan disinfektan untuk menyemprot kandang sangatlah penting dilakukan karena bertujuan untuk menekan bakteri yang ada di kandang tersebut. Perlu diketahui disinfektan tidak hanya terbuat dari bahan kimia saja namun bisa dibuat dari bahan alami seperti bahan dapur yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari.
 

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari program studi S1 Peternakan melakukan pendampingan terkait cara pembuatan disinfektan alami untuk mendukung penerapan biosecurity yang baik. Pembuatan disinfektan alami ini tentunya dibuat menggunakan bahan-bahan yang alami seperti cuka, serai, jeruk nipis, dan air. Disinfektan ini dibuat dengan formula 1:4, dimana 1 adalah cuka dan 4 adalah perbandingan untuk rebusan air serai. 

Cara pembuatannya diawali dengan merebus air yang sudah dimasukkan serai. Sambil menunggu air rebusan serai mendidih, masukkan cuka sebanyak 100 ml pada wadah semprotan. Setelah air rebusan serai mendidih tuangkan kedalam wadah yang berisi cuka sebanyak 400 ml, tambahkan jeruk nipis secukupnya lalu homogenkan atau dikocok.

Perlu diketahui bahan-bahan alami yang dipilih sangat mengandung manfaat yang luar biasa. Seperti jeruk nipis mengandung saponin dan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Serai mengandung senyawa sitronelol dan geraniol untuk melawan mikroba. Sedangkan cuka mengandung senyawa asam asetat untuk membunuh mikroba.



Penulis : 
Riska Meilani

Dosen Pendamping Lapangan : 
Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pembayaran PBB-P2 Secara Online Di Desa Bandunggede

Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pembayaran PBB-P2 Secara Online Di Desa Bandunggede

 


wirausahanesia.com - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta mempermudah proses pembayaran, Tiara Putri Ramadhani, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 dari Jurusan Akuntansi Perpajakan mengadakan edukasi pembayaran pajak online secara langsung kepada warga Desa Bandunggede. 

Kegiatan ini dilakukan bersama perangkat desa secara door-to-door di RT 3 Dusun Kabunan, Desa Bandunggede pada tanggal 2 Agustus 2024 dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pajak bagi pembangunan desa. 


Selama kegiatan, Tiara memberikan penjelasan yang mudah dipahami mengenai manfaat dan tata cara pembayaran PBB-P2 secara online. Ia juga membagikan leaflet yang berisi informasi lengkap tentang berbagai metode pembayaran online yang dapat dipilih, mulai dari Shopee hingga Tokopedia.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk taat membayar pajak dan memahami manfaat pajak bagi pembangunan desa, terutama Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk pengabdian mahasiswa dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.




Editor:
Achmad Munandar