Gerakan Menabung di SD Islam Yarohis Simbang Wetan: Persiapkan Generasi Cerdas Finansial!

Gerakan Menabung di SD Islam Yarohis Simbang Wetan: Persiapkan Generasi Cerdas Finansial!





wirausahanesia.com - Simbang Wetan, Kec. Buaran, Kab. Pekalongan, 30 Juli 2024 - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program edukasi di SD Islam Yarohis Simbang Wetan. Program ini dibawakan oleh Niken Larasati dari jurusan Akuntansi yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada siswa-siswi kelas 4 mengenai pentingnya menabung sejak dini. Niken menyampaikan materi dengan cara yang menarik, menjelaskan pengertian menabung, manfaatnya serta tips-tips praktis untuk memulai kebiasaan menabung.


Selama sesi materi, Niken aktif berinteraksi dengan siswa-siswi melalui pertanyaan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pemahaman mereka tentang topik yang akan dibahas. Interaksi ini dimaksudkan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya mendengarkan, tetapi juga memahami informasi yang disampaikan. Setelah pemaparan materi, acara berlanjut dengan sesi games yang melibatkan semua siswa. Dalam sesi ini, siswa-siswi yang kalah dalam permainan diberikan kuis, yaitu “susun kata” sebagai tantangan tambahan. Aktivitas ini bertujuan untuk membuat pembelajaran lebih menyenangkan dan interaktif.

Acara ditutup dengan tes pengetahuan tambahan, di mana Niken memberikan dua pertanyaan kepada siswa-siswi tentang materi yang telah disampaikan di awal. Beberapa siswa mampu menjawab pertanyaan tersebut dengan benar, menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan telah berhasil diterima dan dipahami. 

Setelah itu, Niken membagikan celengan plastik kepada setiap siswa sebagai simbol dukungan untuk memulai kebiasaan menabung. Pembagian celengan ini juga bertujuan untuk mendorong siswa agar dapat mempraktikkan kebiasaan menabung dalam kehidupan sehari-hari. Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa dapat membangun kebiasaan menabung dan memahami pentingnya perencanaan keuangan sejak dini.




Penulis:
Niken Larasati
Mahasiswa Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomika dan Bisnis

DPL:
Mujiono Hafidh Prasetyo., SH., M.H., LL.M

Lokasi KKN:
Desa Simbang Wetan
Kecamatan Buaran, Kabupaten Pekalongan

Editor:
Achmad Munandar
Sampah Menjadi Masalah Utama, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Lakukan Pembentukan Program Bank Sampah Dan Edukasi Pencatatan Keuangannya

Sampah Menjadi Masalah Utama, Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Lakukan Pembentukan Program Bank Sampah Dan Edukasi Pencatatan Keuangannya






wirausahanesia.com - Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (02/08/2024). Di dalam PP Nomor 27 Tahun 2020 dijelaskan bahwa sampah spesifik adalah sampah yang karena sifat, konsentrasi dan / atau volumenya memerlukan pengelolaan khusus. Sampah – sampah seperti ini biasa disebut dengan sampah B3 (Bahan Berbahaya dan Beracun), dimana penghasil utama sampah B3 berasal dari rumah tangga. 

Sampai saat ini, masalah utama dari Desa Parunggalih yang belum terkendali adalah mengenai sampah. Sebab, di Desa Parunggalih belum memiliki TPS ataupun pemulung yang biasa untuk mengambil sampah, sehingga warga disini untuk membuang sampah masih sering dibakar atau dibuang ke aliran sungai atau selokan. 

Oleh karena itu, masalah inilah yang menjadi program kerja pilihan Adinda Qudsia Nur Parsa sebagai mahasiswa Akuntansi Perpajakan yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Parunggalih. Target dalam pelaksanaan program kerja ini adalah ibu-ibu, yang diberikan edukasi tentang pengelolaan bank sampah serta pencatatan keuangan dalam bank sampah. 

Di dalam pelaksanaan program kerja ini, selain diskusi tentang program bank sampah, disinggung pula tentang pencatatan keuangan. Di dalam penjelasan saat pencatatan keuangan, ibu – ibu yang menghadiri acara tersebut terlihat semakin antusias, karena mereka mulai mengetahui bahwa pemasukan dari program bank sampah ini bisa membantu perekonomian warga disana dan mereka juga mulai paham cara pengelolaan dan pencatatan keuangan yang tepat. 
 


Setelah pelaksanaan program kerja ini, diharapkan program bank sampah akan berjalan untuk membantu mengurangi penumpukan sampah serta membantu meringankan perekonomian dari warga Desa Parunggalih. 



Penulis : 
Adinda Qudsia Nur Parsa 
Mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi – Akuntansi Perpajakan

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Melatih Digitalisasi Pencatatan Keuangan Untuk Para UMKM Desa Parunggalih

Mahasiswa KKN UNDIP TIM II Melatih Digitalisasi Pencatatan Keuangan Untuk Para UMKM Desa Parunggalih






wirausahanesia.com - Desa Parunggalih, Kecamatan Bodeh, Kabupaten Pemalang (30/07/2024). Sebagai pelaku bisnis, hal utama yang harus dilakukan adalah pemahaman tentang pencatatan keuangan agar memahami keluar masuknya transaksi penjualan yang ada dengan tepat. Banyaknya UMKM yang belum memiliki pembukuan atau pencatatan keuangan di Desa Parunggalih menjadi fokus mahasiswa KKN UNDIP untuk membantu mengatasi masalah tersebut. Pelaksanaan program kerja oleh Adinda Qudsia Nur Parsa sebagai mahasiswa Akuntansi Perpajakan, yang membantu dalam pengenalan dan pelatihan platform pencatatan keuangan digital menggunakan aplikasi BukuWarung.

Para UMKM di Desa Parunggalih hampir semuanya sudah memiliki handphone pribadi yang mendukung dalam internet dan pengunduhan aplikasi BukuWarung, tetapi mereka masih belum memahami dan mengenal adanya aplikasi tersebut yang bisa membantu mereka dalam pencatatan keuangan yang bisa dibawa kemana-mana.  Kegiatan ini pula membantu pemerintah dalam pemberdayaan UMKM melalui digitalisasi keuangan. Penting bagi UMKM untuk bisa mengikuti arus digitalisasi keuangan saat ini agar bisa terstruktur. Maka dari itu, perlu pengenalan dan pelatihan aplikasi pembantu pencatatan keuangan untuk para UMKM. 
 

Dalam melaksanakan program kerja ini, metode door to door menjadi metode yang tepat untuk diterapkan dalam memperkenalkan dan memberikan pelatihan penggunaan aplikasi BukuWarung. Metode door to door digunakan karena keterbatasan waktu bagi para UMKM dan lebih bisa berinteraksi secara dekat untuk memberikan bimbingan secara pribadi dan sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Harapan dari pelaksanaan program kerja ini, para pelaku UMKM dapat mengikuti perkembangan zaman terutama dalam digitalisasi keuangan yang diharapkan dapat memudahkan mereka dalam mengatur keuangan dalam penjualan serta meningkatkan daya saing, sehingga dapat memajukan perekonomian khususnya di Desa Parunggalih. 




Penulis : 
Adinda Qudsia Nur Parsa 
Mahasiswa Fakultas Sekolah Vokasi – Akuntansi Perpajakan

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Aulia Vidya Almadana, S.E., M.M.

Editor :
Achmad Munandar
Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM

Optimalisasi Media Sosial sebagai Strategi Branding Efektif untuk Produk UMKM





wirausahanesia.com - Sragen (25/07/2024) - Dengan kemajuan teknologi, media sosial telah menjadi bagian integral dari strategi pemasaran dan branding, terutama bagi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Media sosial menawarkan peluang besar bagi UMKM untuk menjangkau audiens yang lebih luas, membangun citra merek yang kuat, dan berinteraksi secara langsung dengan pelanggan tanpa memerlukan biaya yang besar. 

Digital marketing dikenal sebagai strategi untuk memperluas jangkauan pasar, dengan harapan dapat meningkatkan penjualan. Potensi besar ini mendorong banyak pelaku UMKM untuk bersaing dalam memanfaatkan media sosial dan platform online dalam mempromosikan produk atau layanan mereka. UMKM sendiri merupakan sektor yang dapat memberikan banyak peluang dan pertumbuhan bagi dunia bisnis. Untuk mengoptimalkan keuntungan, diperlukan strategi pemasaran yang tepat. Salah satu metode yang saat ini populer untuk menarik minat pelanggan adalah digital marketing, yakni pemasaran menggunakan platform digital berbasis online, seperti media sosial.

Namun, banyak pelaku UMKM belum menyadari betapa pentingnya media sosial dan bagaimana cara memanfaatkannya dengan baik. Banyak dari mereka belum mengelola akun media sosial secara maksimal, sehingga kesempatan untuk memperkuat merek dan meningkatkan penjualan tidak sepenuhnya dimanfaatkan, khususnya pada platform Instagram dan TikTok yang saat ini banyak digunakan. 

Oleh karena itu, mahasiswi dari Tim KKN II UNDIP Jurusan Manajemen, Cindy Meilani Margaretha, menjalankan program KKN yang berfokus pada edukasi digital marketing, dengan penekanan pada optimalisasi media sosial untuk branding produk UMKM. Program ini bertujuan untuk mengoptimalkan potensi pemasaran produk UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, agar dapat menjangkau pasar yang lebih luas. Program ini ditujukan untuk UMKM yang baru berdiri atau sedang berkembang, namun belum memanfaatkan digital marketing

Melihat potensi yang dimiliki oleh UMKM di wilayah tersebut, Cindy Meilani Margaretha, menyelenggarakan program pelatihan dan pendampingan bertema “Optimalisasi Media Sosial untuk Branding Produk UMKM”. Program ini dilaksanakan pada hari Jumat (25/07/2024) di rumah salah satu warga yang merupakan pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam.

Program edukasi digital marketing dilakukan untuk pelaku UMKM di Desa Ngandul, Kecamatan Sumberlawang, yaitu kepada Ibu Indar, pemilik UMKM Jamu Tradisional Kunyit Asam. Sebelumnya, Ibu Indar hanya menjual produknya berdasarkan pesanan dan melakukan pemasarannya hanya dari mulut ke mulut saja. Oleh karena itu, diberikan edukasi digital marketing kepada UMKM Jamu Tradisional tersebut. Edukasi ini dilakukan secara door to door dengan memberikan materi secara langsung menggunakan poster kepada pelaku UMKM. Materi yang disampaikan mencakup pemahaman tentang apa itu digital marketing, tujuan dan manfaatnya, jenis-jenis media sosial yang dapat digunakan untuk pemasaran online, tips sukses dalam pemasaran melalui media sosial, serta strategi pembuatan konten kreatif. 

Selain memberikan edukasi, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP juga melaksanakan pendampingan pembuatan akun media sosial yaitu Instagram, TikTok, dan Linktree, serta dilakukan pembuatan logo untuk rebranding dari logo yang lama.  Dengan adanya program kerja ini diharapkan dapat membantu menambah pemahaman UMKM mengenai digital marketing dan dapat memanfaatkan media sosial untuk memasarkan produk mereka sehingga mereka dapat menjangkau konsumen yang lebih luas dan tentunya dapat meningkatkan profit penjualan UMKM. 



Editor:
Achmad Munandar
Tantangan dan Peluang Perpajakan di Era Digital: Menyongsong Reformasi dan Keberlanjutan

Tantangan dan Peluang Perpajakan di Era Digital: Menyongsong Reformasi dan Keberlanjutan

  


Ditulis Oleh: Isma Nisrina Fikri¹
¹Universitas Terbuka


wirausahanesia.com - Perpajakan merupakan salah satu elemen vital dalam perekonomian suatu negara. Sebagai sumber utama pendapatan negara, pajak berfungsi untuk membiayai pengeluaran publik yang mencakup infrastruktur, kesehatan, pendidikan, dan berbagai layanan sosial lainnya. Tanpa sistem perpajakan yang efektif, suatu negara akan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat dan menjalankan pemerintahan yang stabil. Oleh karena itu, perpajakan bukan hanya sekadar kewajiban bagi warga negara dan pelaku usaha, tetapi juga fondasi penting bagi pembangunan dan kesejahteraan. Dalam konteks ini, artikel ini bertujuan untuk membahas isu-isu perpajakan yang relevan dan aktual, dengan fokus pada perubahan dalam ekonomi digital, kepatuhan pajak, serta transparansi dan integritas dalam sistem perpajakan. 

Sejarah perpajakan di Indonesia menunjukkan transformasi yang signifikan dari masa ke masa. Pada awalnya, sistem perpajakan di Indonesia diwarnai oleh pengaruh kolonial Belanda yang memperkenalkan berbagai jenis pajak seperti pajak kepala dan pajak tanah. Seiring dengan kemerdekaan dan perkembangan ekonomi, sistem perpajakan terus mengalami perubahan untuk menyesuaikan dengan dinamika ekonomi dan kebutuhan negara. Pada era Orde Baru, Indonesia mulai mengimplementasikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan Pajak Penghasilan (PPh) yang menjadi pilar utama dalam sistem perpajakan modern di Indonesia.

Namun, perkembangan ekonomi dan teknologi yang pesat pada abad ke-21 telah membawa tantangan baru bagi sistem perpajakan. Globalisasi dan digitalisasi telah menciptakan lanskap ekonomi yang semakin kompleks, di mana aktivitas ekonomi tidak lagi terbatas pada batasan geografis. Perusahaan teknologi global, seperti perusahaan digital dan e-commerce, sering kali beroperasi lintas batas negara tanpa kehadiran fisik yang signifikan di negara-negara tempat mereka memperoleh pendapatan. Kondisi ini menimbulkan tantangan besar bagi otoritas pajak dalam mengidentifikasi, menghitung, dan memungut pajak yang semestinya dari entitas-entitas tersebut.

Salah satu isu yang semakin mendesak adalah perpajakan digital. Perusahaan teknologi global sering kali memanfaatkan celah dalam regulasi perpajakan internasional untuk mengurangi kewajiban pajak mereka. Dengan model bisnis yang berbasis digital, perusahaan-perusahaan ini dapat memperoleh keuntungan besar dari negara-negara tertentu tanpa harus membayar pajak yang sebanding. Misalnya, perusahaan yang berbasis di luar negeri dapat menjual produk digital atau layanan kepada konsumen di Indonesia tanpa membayar pajak penghasilan atau PPN di Indonesia. Pemerintah Indonesia, seperti banyak negara lain, sedang berupaya memperbarui regulasi pajak digital untuk memastikan bahwa pendapatan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi digital dapat dikenai pajak secara adil. Upaya ini termasuk penerapan pajak transaksi elektronik dan pembahasan kebijakan pajak internasional melalui kerjasama dengan organisasi internasional seperti Organisation for Economic Co-operation and Development atau disebut OECD.

Selain tantangan perpajakan digital, tingkat kepatuhan pajak di Indonesia juga menjadi perhatian utama. Kepatuhan pajak yang rendah dapat menghambat penerimaan negara dan menciptakan beban tambahan bagi warga negara yang taat pajak. Salah satu faktor yang mempengaruhi kepatuhan pajak adalah tingkat kesadaran masyarakat tentang pentingnya pajak dan dampaknya terhadap pembangunan negara. Untuk meningkatkan kesadaran ini, pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai inisiatif, termasuk kampanye edukasi dan simplifikasi prosedur pajak. Melalui modernisasi administrasi pajak, seperti penggunaan teknologi informasi dalam pelaporan dan pembayaran pajak, pemerintah berharap dapat meningkatkan kemudahan dan efisiensi dalam kepatuhan pajak.

Transparansi dan integritas dalam sistem perpajakan juga merupakan isu krusial yang perlu diperhatikan. Transparansi berkaitan dengan bagaimana informasi mengenai perpajakan, termasuk penggunaan dana yang dikumpulkan, dapat diakses dan dipahami oleh publik. Integritas, di sisi lain, mencakup upaya untuk memastikan bahwa sistem perpajakan bebas dari korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Di Indonesia, upaya untuk meningkatkan transparansi telah dilakukan melalui publikasi laporan keuangan pemerintah dan pengawasan terhadap penerimaan pajak. Namun, tantangan masih ada, terutama terkait dengan penyalahgunaan wewenang oleh pejabat pajak yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem perpajakan. Kasus-kasus korupsi yang melibatkan petugas pajak menunjukkan perlunya reformasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan integritas dalam pengumpulan pajak.

Perkembangan teknologi digital telah membawa peluang besar untuk mereformasi sistem perpajakan di Indonesia. Digitalisasi proses perpajakan merupakan langkah yang krusial untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan bagi wajib pajak serta otoritas pajak. Dengan adanya sistem e-filing dan e-payment, wajib pajak kini dapat melaporkan dan membayar pajak secara online, mengurangi birokrasi dan mempercepat proses administrasi. Hal ini tidak hanya menghemat waktu dan biaya bagi para wajib pajak, tetapi juga memungkinkan pemerintah untuk mengelola data perpajakan dengan lebih efektif dan akurat. Selain itu, digitalisasi juga memudahkan identifikasi dan penanganan penghindaran pajak melalui peningkatan transparansi dan pengawasan yang lebih baik.

Implementasi teknologi big data dan kecerdasan buatan (AI) dalam sistem perpajakan juga membuka peluang besar untuk meningkatkan kepatuhan dan optimalisasi pendapatan pajak. Dengan big data, pemerintah dapat menganalisis data transaksi keuangan dan ekonomi dalam jumlah besar untuk mengidentifikasi pola-pola perilaku wajib pajak. Analisis ini dapat digunakan untuk mendeteksi potensi penggelapan pajak, mengevaluasi kebijakan pajak, dan merancang strategi penegakan hukum yang lebih efektif. Sementara itu, AI dapat digunakan untuk mengotomatisasi proses audit dan pemeriksaan pajak, sehingga meminimalkan human error dan meningkatkan efisiensi proses tersebut. Penggunaan teknologi canggih ini juga memungkinkan otoritas pajak untuk memberikan layanan yang lebih baik kepada wajib pajak, seperti penentuan tarif pajak yang lebih tepat dan penanganan keluhan yang lebih responsif.

Pendidikan dan sosialisasi pajak juga menjadi komponen penting dalam reformasi perpajakan. Edukasi perpajakan bagi masyarakat umum adalah langkah yang esensial untuk meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang pentingnya pajak bagi pembangunan negara. Masyarakat yang lebih terdidik mengenai perpajakan cenderung memiliki kepatuhan yang lebih tinggi karena mereka memahami manfaat pajak dan kewajiban mereka sebagai warga negara. Pemerintah Indonesia telah meluncurkan berbagai program sosialisasi kebijakan perpajakan, termasuk kampanye publik, seminar, dan pelatihan bagi para pelaku usaha serta individu. Program-program ini tidak hanya bertujuan untuk menginformasikan kebijakan pajak yang baru, tetapi juga untuk membangun budaya kesadaran pajak di seluruh lapisan masyarakat.

Reformasi perpajakan yang baik dapat memberikan dampak signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial. Pertama-tama, reformasi perpajakan yang efektif dapat meningkatkan pendapatan negara, yang pada gilirannya dapat digunakan untuk membiayai proyek-proyek infrastruktur, pendidikan, kesehatan, dan layanan publik lainnya. Peningkatan investasi dalam sektor-sektor ini dapat menciptakan lapangan kerja baru, meningkatkan produktivitas, dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Selain itu, dengan adanya sistem perpajakan yang adil dan transparan, pelaku usaha dapat merasakan iklim usaha yang lebih stabil dan terprediksi, sehingga mendorong investasi dan inovasi.

Dampak sosial dari kebijakan perpajakan yang adil dan transparan juga sangat penting. Ketika masyarakat melihat bahwa sistem perpajakan berjalan dengan adil, di mana semua orang membayar sesuai dengan kemampuan mereka, hal ini dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah. Transparansi dalam pengelolaan dana pajak juga memastikan bahwa dana yang dikumpulkan digunakan secara efisien untuk kesejahteraan masyarakat. Kebijakan perpajakan yang adil dapat membantu mengurangi kesenjangan sosial dan ekonomi, dengan mengalokasikan sumber daya untuk program-program yang mendukung kelompok masyarakat yang kurang beruntung.


DAFTAR PUSTAKA

Aulia, R. N., & Amaliah, I. (2023). Kesiapan Masyarakat Kabupaten Sumedang dalam Melakukan Pembayaran Pajak Secara Digital melalui Aplikasi SIAPDOL. ICONOMICS: Journal of Economy and Business, 1(1), 17-26.

Astuti, A. W., Sayudin, S., & Muharam, A. (2023). Perkembangan bisnis di era digital. Jurnal Multidisiplin Indonesia, 2(9), 2787-2792.

Rahima, P., & Rismayati, R. (2023). Pemanfaatan Media Sosial Sebagai Sarana Edukasi Perpajakan Secara Digital (KP2KP Gerung Lombok Barat). Bakti Sekawan: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 3(1), 6-11.

Abdullah, R. (2021). Tantangan dan peluang bagi millenial di era revolusi 4.0 dalam bidang perpajakan di smk negeri 2 baubau, kota baubau, sulawesi tenggara. Madaniya, 2(2), 177-183.

Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

Mahasiswa Universitas Diponegoro Dampingi UMKM Pisang Aroma, Go Digital Tingkatkan Pemasaran UMKM Desa Ngadirejo

  



wirausahanesia.com - Temanggung, 2 Agustus 2024 - Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian yang bertugas di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung, berhasil menjalankan program pendampingan bagi UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”. Program ini bertujuan untuk meningkatkan pemasaran produk pisang aroma melalui strategi repackaging dan digital marketing.

Pisang aroma, produk unggulan Desa Ngadirejo, memiliki potensi pasar yang sangat besar. Namun, kendala sumber daya manusia dalam mengelola teknologi terkini dan pemasaran digital menjadi hambatan utama dalam memperluas jangkauan pasar. Selain itu, branding yang lemah dan strategi pemasaran tradisional juga turut membatasi potensi UMKM ini.

Menyadari potensi yang belum tergarap, mahasiswa KKN Undip menginisiasi program pendampingan ini. Melalui program ini, mahasiswa memberikan pelatihan kepada pelaku UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya” dalam hal pengemasan produk (repackaging), pembuatan label, dan desain banner untuk rumah produksi. Tidak hanya itu, mahasiswa juga membantu dalam pembuatan akun toko online di Shopee dan optimasi Google Maps untuk meningkatkan visibilitas produk secara online.

"Saya melihat potensi besar dari produk pisang aroma ini. Dengan pendampingan yang saya berikan, diharapkan UMKM Pisang Aroma dapat meningkatkan kualitas produk dan jangkauan pasarnya," ujar Lutfiah Syaefuddin, mahasiswa KKN Undip. 

Hasil dari program pendampingan ini sangatlah memuaskan. Produk pisang aroma kini memiliki kemasan yang lebih menarik dan profesional. Dengan adanya label yang jelas, konsumen dapat dengan mudah mengenali produk dan informasi terkait. Selain itu, banner yang dipasang di rumah produksi juga semakin memperkuat branding UMKM ini.

"Kami sangat berterima kasih atas bantuan mahasiswa Undip. Dengan adanya program ini, produk kami menjadi lebih menarik dan mudah dikenal oleh konsumen. Kami berharap penjualan kami dapat meningkat," ungkap Bapak Suwarno, Pemilik UMKM Pisang Aroma “Rizky Jaya”.

Program pendampingan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi program-program KKN lainnya dalam memberdayakan UMKM di daerah. Dengan pemanfaatan teknologi digital, UMKM dapat bersaing di pasar yang semakin kompetitif.



Penulis : 
Lutfiah Syaefuddin


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berdayakan Ibu PKK Desa Ngadirejo Manfaatkan Limbah Plastik untuk Budidaya Sayuran Hidroponik Sederhana

Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Berdayakan Ibu PKK Desa Ngadirejo Manfaatkan Limbah Plastik untuk Budidaya Sayuran Hidroponik Sederhana

  



wirausahanesia.com - Temanggung - Pada Selasa (30/07/2024), Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II dari Universitas Diponegoro menunjukkan kepedulian mereka terhadap lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Mahasiswa KKN dari Program Studi S1 Agribisnis, Fakultas Peternakan dan Pertanian, mengadakan program "Pemberdayaan Melalui Pelatihan Budidaya Hidroponik Sederhana dengan Memanfaatkan Limbah Botol Plastik" di Desa Ngadirejo, Kecamatan Ngadirejo, Kabupaten Temanggung.

Program ini dilatarbelakangi oleh permasalahan lingkungan yang semakin kompleks. Pertumbuhan penduduk yang pesat dan alih fungsi lahan telah menyebabkan berkurangnya lahan pertanian yang tersedia. Di sisi lain, permasalahan sampah plastik juga menjadi isu global yang mendesak untuk segera diatasi.

Melihat kondisi tersebut, mahasiswa KKN Undip berinisiatif untuk memanfaatkan limbah botol plastik bekas sebagai media tanam hidroponik. Selain mengurangi jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan, budidaya hidroponik juga dapat menjadi solusi bagi keterbatasan lahan pertanian dan meningkatkan ketahanan pangan keluarga.

"Saya memilih ibu-ibu PKK sebagai target sasaran karena mereka memiliki peran penting dalam pengelolaan rumah tangga dan memiliki potensi besar untuk mengembangkan usaha pertanian di tingkat rumah tangga," ujar Lutfiah Syaefuddin, seorang mahasiswa KKN Undip.

Dalam pelatihan ini, para peserta diajarkan secara langsung mengenai teknik pembuatan media tanam hidroponik dari botol plastik bekas, pemilihan jenis tanaman yang cocok untuk budidaya hidroponik, serta perawatan tanaman hidroponik. Harapannya, dengan adanya pelatihan ini, ibu-ibu PKK dapat menerapkan ilmu yang diperoleh untuk membudidayakan tanaman hidroponik di rumah masing-masing.

"Pelatihan ini sangat bermanfaat bagi kami. Selain mendapatkan pengetahuan baru, kami juga dapat berkontribusi dalam menjaga lingkungan dan meningkatkan perekonomian keluarga," ungkap Ibu Lusi Mulyani, Ketua PKK Desa Ngadirejo.

Keberhasilan program ini diharapkan dapat menginspirasi masyarakat lainnya untuk turut serta dalam upaya pelestarian lingkungan dan pemanfaatan sumber daya secara berkelanjutan.



Penulis : 
Lutfiah Syaefuddin


Editor :
Achmad Munandar

Keren! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Periode 2023/2024 Berikan Edukasi Untuk Mengurangi Ketergantungan Penggunaan Plastik Di Desa Kedungjambal Dengan Mengkampanyekan “Diet Kantong Plastik”

Keren! Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Periode 2023/2024 Berikan Edukasi Untuk Mengurangi Ketergantungan Penggunaan Plastik Di Desa Kedungjambal Dengan Mengkampanyekan “Diet Kantong Plastik”

  



wirausahanesia.com - Kedungjambal, Tawangsari, Sukoharjo (2/8/2024) - Saat ini tingkat konsumtif masyarakat yang tinggi menjadikan limbah rumah tangga semakin meningkat salah satunya adalah sampah plastik. Plastik sendiri terbuat dari bahan material yang membutuhkan waktu lama untuk terurai, itu pun tidak terurai sempurna melainkan hanya berubah menjadi serpihan kecil atau disebut microplastic. Hal ini mengakibatkan plastik akan terus menumpuk dan menjadi limbah yang berbahaya bagi lingkungan. Dengan demikian, sampah plastik menjadi masalah serius dan perhatian dari berbagai negara di dunia.

Ketergantungan penggunaan plastik pun masih menjadi suatu kebiasaan masyarakat Desa Kedungjambal dalam berkegiatan sehari-hari seperti ketika berbelanja ke pasar, warung, dan minimarket untuk membawa barang yang dibeli masih menggunakan kantong plastik. Sehingga jika kebiasaan ini terus menerus dilakukan sampah plastik akan semakin menggunung dan mencemari lingkungan.

Dengan berpedoman pada Peraturan Daerah Kabupaten Sukoharjo Nomor 16 Tahun 2011 Tentang Pengelolaan Sampah pada pasal 11 bahwa dalam pengelolaan sampah rumah tangga dan sampah sejenis sampah rumah tangga masyarakat wajib mengurangi dan menangani sampah dengan cara yang berwawasan lingkungan. Maka karena itu, Rosita Alma Rintawati salah satu mahasiswa KKN UNDIP TIM II Tahun 2023/2024 mengedukasi dan mengajak masyarakat Desa Kedungjambal untuk mengurangi ketergantungan penggunaan plastik melalui program kedungjambal diet kantong plastik.

Program tersebut dilakukan pada tanggal 2 Agustus 2024 di Balai Desa Kedungjambal yang dilakukan dengan cara memberikan edukasi dan pemahaman mengenai bahaya penggunaan plastik kepada masyarakat Desa kedungjambal. Dalam praktiknya, program ini diawali dengan pembukaan, pemaparan materi, pemberian tote bag dan dokumentasi. Pelaksanaan program  berjalan sangat lancar dan mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat Desa kedungjambal.

Pada akhir program, masyarakat Desa Kedungjambal dibagikan 30 tote bag yang harapannya dapat membantu masyarakat untuk lebih mawas dalam penggunaan plastik di kehidupan sehari hari dan mengurangi sampah plastik yang salah satunya dapat dilakukan dengan cara menggunakan tote bag atau tas belanja ramah lingkungan di kehidupan sehari-hari.




Penulis: 
Rosita Alma Rintawati
(Administrasi Publik, FISIP UNDIP)

DPL:
M. Ghazi Agam Sas, S.P.,M.Si.

Lokasi KKN: 
Desa Kedungjambal, Kec. Tawangsari, Kab. Sukoharjo

Editor:
Achmad Munandar
Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity  Yang Baik

Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity Yang Baik





wirausahanesia.com - Boyolali (30/7/2024) - Ternak yang sehat merupakan kunci kebahagian peternak. Namun berbagai masalah penyakit sering kali bisa menjangkit kesehatan ternak. Oleh karena itu pentingnya menerapkan biosecurity dengan baik dan benar. Yang dimaksud biosecurity ialah upaya untuk mencegah bibit penyakit agar tidak masuk ke area peternakan sehingga ternak selalu sehat dan produktivitas ternak dapat meningkat. 

Penerapan biosecurity yang baik akan berpengaruh pada penurunan kematian. Salah satu upaya dalam menerapkan biosecurity ialah dengan menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit, karena disinfektan merupakan cairan yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. 

Masih banyaknya peternak di Desa Klewor, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali yang belum memperhatikan tindakan pencegahan penyakit. Dalam penerapan biosecurity, peternak masih belum rutin dalam membersihkan daerah perkandangan dan terdapat pula ternak yang mati tanpa sebab. 

Padahal pada dasarnya kesehatan ternak merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen peternakan. Penggunaan disinfektan untuk menyemprot kandang sangatlah penting dilakukan karena bertujuan untuk menekan bakteri yang ada di kandang tersebut. Perlu diketahui disinfektan tidak hanya terbuat dari bahan kimia saja namun bisa dibuat dari bahan alami seperti bahan dapur yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari.
 

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari program studi S1 Peternakan melakukan pendampingan terkait cara pembuatan disinfektan alami untuk mendukung penerapan biosecurity yang baik. Pembuatan disinfektan alami ini tentunya dibuat menggunakan bahan-bahan yang alami seperti cuka, serai, jeruk nipis, dan air. Disinfektan ini dibuat dengan formula 1:4, dimana 1 adalah cuka dan 4 adalah perbandingan untuk rebusan air serai. 

Cara pembuatannya diawali dengan merebus air yang sudah dimasukkan serai. Sambil menunggu air rebusan serai mendidih, masukkan cuka sebanyak 100 ml pada wadah semprotan. Setelah air rebusan serai mendidih tuangkan kedalam wadah yang berisi cuka sebanyak 400 ml, tambahkan jeruk nipis secukupnya lalu homogenkan atau dikocok.

Perlu diketahui bahan-bahan alami yang dipilih sangat mengandung manfaat yang luar biasa. Seperti jeruk nipis mengandung saponin dan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Serai mengandung senyawa sitronelol dan geraniol untuk melawan mikroba. Sedangkan cuka mengandung senyawa asam asetat untuk membunuh mikroba.



Penulis : 
Riska Meilani

Dosen Pendamping Lapangan : 
Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pembayaran PBB-P2 Secara Online Di Desa Bandunggede

Mahasiswa KKN Undip Edukasi Pembayaran PBB-P2 Secara Online Di Desa Bandunggede

 


wirausahanesia.com - Dalam upaya meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) serta mempermudah proses pembayaran, Tiara Putri Ramadhani, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro 2023/2024 dari Jurusan Akuntansi Perpajakan mengadakan edukasi pembayaran pajak online secara langsung kepada warga Desa Bandunggede. 

Kegiatan ini dilakukan bersama perangkat desa secara door-to-door di RT 3 Dusun Kabunan, Desa Bandunggede pada tanggal 2 Agustus 2024 dengan tujuan untuk memudahkan masyarakat dalam membayar Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) dan meningkatkan kesadaran akan pentingnya pajak bagi pembangunan desa. 


Selama kegiatan, Tiara memberikan penjelasan yang mudah dipahami mengenai manfaat dan tata cara pembayaran PBB-P2 secara online. Ia juga membagikan leaflet yang berisi informasi lengkap tentang berbagai metode pembayaran online yang dapat dipilih, mulai dari Shopee hingga Tokopedia.

Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan masyarakat semakin terdorong untuk taat membayar pajak dan memahami manfaat pajak bagi pembangunan desa, terutama Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2). Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bentuk pengabdian mahasiswa dalam memberikan solusi atas permasalahan yang dihadapi masyarakat.




Editor:
Achmad Munandar
KKN Undip Sukses Digitalisasi UMKM Keripik Singkong Khas Bandunggede

KKN Undip Sukses Digitalisasi UMKM Keripik Singkong Khas Bandunggede


 



wirausahanesia.com - Bandunggede, 31 Juli 2024 - Dalam upaya meningkatkan perekonomian masyarakat desa, khususnya para pelaku UMKM, mahasiswa KKN Undip melaksanakan pelatihan penjualan online melalui platform Shopee. Pelatihan yang difokuskan pada produk keripik singkong ini berlangsung pada hari Senin, 31 Juli 2024, pukul 18.30 WIB di kediaman Bapak Suwaldi, seorang pengusaha keripik singkong lokal di Desa Bandunggede.

Pelatihan ini bertujuan untuk membekali para pelaku UMKM, khususnya pemilik usaha keripik singkong, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk memasarkan produknya secara lebih luas melalui platform Shopee. Materi yang disampaikan meliputi langkah-langkah pendaftaran sebagai penjual, cara membuat produk menarik, strategi pemasaran yang efektif, hingga proses pengiriman pesanan.

"Kami memilih Shopee sebagai platform karena banyak masyarakat yang sudah familiar dengan aplikasi ini dan jangkauannya sangat luas," ujar Pretty, mahasiswa Akuntansi FEB Undip yang menjadi narasumber dalam pelatihan ini.

Pelatihan dilakukan secara langsung dengan metode tanya jawab dan praktik.Namun, kendala kecil ditemui saat pelatihan berlangsung, ibu dari pemilik umkm  juga sedang menerima pesanan sehingga beliau harus membagi perhatian antara mengikuti pelatihan dan menyelesaikan pesanan.

"Meskipun ada beberapa kendala, secara keseluruhan pelatihan berjalan dengan lancar. Harapannya, pelatihan ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi para pelaku UMKM Keripik singkong di desa ini, sehingga produk mereka dapat dikenal lebih luas dan meningkatkan pendapatan," tambah Pretty.


Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para pelaku UMKM keripik singkong dapat meningkatkan penjualan produknya dan keluar dari desa. Selain itu, pelatihan ini juga sejalan dengan upaya pemerintah dalam mengurangi angka kemiskinan melalui pemberdayaan ekonomi masyarakat.



Editor:
Achmad Munandar
Cepat dan Mudah! Mahasiswa KKN Tim II Undip Perkenalkan Aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara Online

Cepat dan Mudah! Mahasiswa KKN Tim II Undip Perkenalkan Aplikasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor secara Online




wirausahanesia.com - Desa Karangjati, Kabupaten Pekalongan (25/07/2024) - Kemajuan teknologi digital yang begitu pesat membawa dampak yang sangat signifikan bagi kehidupan manusia. Pembelian barang dan pembayaran beraneka ragam kebutuhan semakin dipermudah dengan berkembangnya jejaring internet. Termasuk juga dengan pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) yang dahulu harus mengantre di samsat terdekat atau harus menunggu jadwal samsat keliling, sekarang PKB dapat dibayar kapanpun dan dimanapun. Samsat Provinsi Jawa Tengah hadir dengan mengembangkan aplikasi NEWSAKPOLE untuk memudahkan masyarakat melakukan pembayaran PKB. Meskipun demikian, masyarakat Desa Karangjati masih banyak yang belum mengetahui adanya aplikasi tersebut.

Mulai tanggal 25 Julii 2024, Mahasiswa KKN Tim II Undip 2023/2024 melakukan pendampingan pembayaran Pajak Kendaran Bermotor (PKB) dan pengenalan aplikasi NEWSAKPOLE kepada masyarakat Desa Karangjati. Kegiatan ini dilakukan secara door to door kepada masyarakat dan juga perangkat Desa Karangjati. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan cara cepat dan mudah untuk membayar pajak kendaraan bermotor tanpa harus datang dan antre ke kantor samsat terdekat. Respon positif datang dari masyarakat yang dikunjungi oleh mahasiswa KKN Tim II Undip mengingat banyak dari mereka yang bekerja di perusahaan sehingga mungkin tidak punya waktu untuk membayar pajak secara langsung di kantor samsat.

Dalam kegiatan ini juga dibagikan leaflet seputar pajak kendaraan bermotor supaya materi yang disampaikan dapat mudah dimengerti. Materi yang diberikan berisi mengenai pengertian pajak kendaraan bermotor, apa saja yang harus dibayar pemilik kendaraan bermotor, pengenalan aplikasi NEWSAKPOLE, dan tata cara pembayaran PKB melalui aplikasi NEWSAKPOLE. Walaupun ada beberapa kendala seperti sinyal yang kurang memadai di wilayah Desa Karangjati, namun hal tersebut tidak mempengaruhi minat masyarakat dalam mencoba aplikasi tersebut.
 

Melalui program KKN Tim II UNDIP ini, masyarakat Desa Karangjati telah diperkenalkan pada kemudahan membayar pajak kendaraan bermotor secara online melalui aplikasi NEWSAKPOLE. Program ini tidak hanya meningkatkan kesadaran akan kewajiban perpajakan, tetapi juga memberikan solusi praktis bagi warga yang ingin membayar pajak tanpa harus antre di Samsat.

Dengan berjalannya program kerja ini, kesadaran warga Desa Karangjati akan pentingnya membayar pajak kendaraan bermotor dapat meningkat secara signifikan. Hal ini tidak hanya meringankan beban kerja perangkat desa, tetapi juga berkontribusi pada peningkatan pendapatan daerah, menunjukkan bahwa program KKN UNDIP memiliki dampak positif yang berkelanjutan bagi masyarakat dan pemerintah desa.


Penulis: 
Siad Ade Bagus Apriyoga
Akuntansi Perpajakan


Editor:
Achmad Munandar
 


#KKNUNDIPTIM2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Herbal Mineral Blok (HMB) : Teknik Manipulasi Kondisi Rumen Ternak Untuk Mewujudkan Ternak Yang Lincah dan Penuh Nutrisi

Herbal Mineral Blok (HMB) : Teknik Manipulasi Kondisi Rumen Ternak Untuk Mewujudkan Ternak Yang Lincah dan Penuh Nutrisi

 


wirausahanesia.com - Boyolali (30/7/2024) - Menjalani usaha dibidang peternakan masih sangat diminati oleh masyarakat. Kondis ternak yang lincah dan penuh nutrisi tentu menjadi fokus para peternak. Demi mendukung hal tersebut diperlukan pakan yang baik serta pasokan nutrisi yang cukup, karena kualitas dan kuantitas pakan yang diberikan sangat berpengaruh pada proses fermentasi pakan dalam rumen. Di Desa Klewor, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali pola peternakan rakyat masih mengandalkan rumput saja, namun hal ini justru dapat menyebabkan ternak kekurangan nutrient seperti energi, protein, dan mineral yang dapat mengganggu keseimbangan mikroba pada rumen, oleh karena itu diperlukannya manipulasi kondisi rumen sehingga proses fermantasi dalam rumen dapat berjalan optimal.

Dari permasalahan tersebut, Riska Meilani mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari program studi S1 Peternakan melakukan pendampingan dan praktik terkait teknik manipulasi dengan memberikan suplemen dalam bentuk blok atau dikenal dengan Herbal Mineral Blok (HMB). HMB merupakan pakan tambahan untuk ternak ruminansia seperti sapi perah, sapi potong, kerbau, kambing, maupun domba. Tujuan pemanfaatan pembuatann HMB ialah untuk memenuhi kebutuhan mineral bagi ternak yang diperkaya dengan bahan herbal untuk meningkatkan kesehatan ternak serta meningkatkan nafsu makan ternak. 

Pembuatan HMB memerlukan bahan-bahan berupa 1 kg pollard sebagai sumber energi, 1 kg mollases yang berasal dari ampas tetes tebu sebagi sumber energi serta dapat meningkatkan palatabilitas ternak, 56 g ultra mineral sebagai sumber mineral atau suplemen unutk ternak, garam 149 g untuk meningkatkan palatabilitas, kunyit 152 g merupakan tanaman herbal yang sudah terbukti dapat meningkatkan kesehatan ternak, dan bahan yang terakhir yaitu semen putih 50 g sebagai perekat.

 

Metode pembuatannya diawali dengan menuangkan mollases kedalam dedak yang kemudian dihomogenkan, setelah itu campurkan garam, ultra mineral, serta kunyit, lalu homogenkan kembali. Dan yang terakhir masukkan semen, kemudian secepatnya diaduk supaya tidak menggumpal. Setelah semua bahan sudah tercampur rata, masukkan kedalam cetakan sampai benar- benar padat sesuai dengan wadahnya. Bagian tengah cetakan diberi kayu agar nantinya saat dilepas dari cetakan ada lubang di tengah HMB yang digunakan sebagai tempat untuk memasang tali. Adonan dilepaskan dari cetakan kemudian dikeringkan selama 1-2 hari hingga benar-benar kering. Pemberian HMB untuk dikonsumsi ternak dengancara digantung di kandang sejajar dengan kepala ternak dan diusahakan agar dapat dijilati/dijangkau oleh ternak. 

Usaha dibidang peternakan merupakan potensi yang sangat dapat dikembangkan dan menjadi potensi unggulan bagi Desa Klewor nantinya. Sehingga dengan adanya pendampingan serta praktik pembuatan HMB ini diharapkan para peternak menjadi lebih paham dan sadar bahwasanya kebutuhan nutrient pada ternak sangatlah penting. Terutama pada ternak ruminansia seperti sapi dan kambing, karena selain digunakan untuk hidup pokok, kebutuhan nutrient seperti energi, protein, dan mineral juga sangat mendukung proses fermentasi didalam rumen menjadi optimal sehingga produktivitas ternak dapat tercapai dengan baik.



Penulis : 
Riska Meilani

Dosen Pendamping Lapangan : 
Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip
Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

 


wirausahanesia.com - Sumub Lor, Pekalongan (26 Juli 2024) - Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, dikenal sebagai daerah dengan lahan pertanian yang subur dan mayoritas penduduknya mengandalkan pertanian padi. Namun, seiring dengan melimpahnya hasil panen, limbah padi, terutama sekam padi, juga menjadi masalah yang belum terselesaikan. Limbah ini sering kali hanya dibuang begitu saja, tanpa pengelolaan yang efektif.

Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 hadir dengan solusi inovatif untuk memanfaatkan limbah sekam padi. Mereka merancang program kerja yang berfokus pada pengolahan sekam padi menjadi briket siap pakai, yang dapat memberikan nilai ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pada tanggal 26 Juli 2024, program ini dilaksanakan di Rice Mill Desa Sumub Lor. Pemaparan dan demonstrasi pembuatan briket disambut dengan baik dan antusias oleh warga. Mereka diajarkan secara langsung tentang cara membuat briket sekam padi mulai dari pembakaran hingga penjemuran. Tahapan pembuatan briket sekam padi meliputi:

1. Pembakaran Sekam Padi: Sekam padi dibakar menggunakan corong pembakaran sehingga terbentuk sekam bakar.

2. Penghalusan Sekam Padi: Sekam bakar kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk.

3. Penyaringan Sekam Padi: Sekam yang sudah ditumbuk disaring untuk menghilangkan kotoran dan memperluas luas permukaan reaksi pembakaran.

4. Pembuatan Perekat: Perekat dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka dan air yang dipanaskan.

5. Pencampuran: Hasil penyaringan sekam dicampur dengan perekat.

6. Pencetakan dan Penjemuran: Campuran sekam dan perekat dicetak sesuai bentuk yang diinginkan dan dijemur selama 2-3 hari hingga kering.

Mahasiswa KKN UNDIP juga menjelaskan potensi pasar dari briket sekam padi ini, baik untuk pasar lokal maupun internasional. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga desa.

"Pembuatan briket ini sangat menarik dan dengan adanya demonstrasi ini, warga menjadi lebih sadar potensi pemanfaatan limbah padi sebagai sumber pendapatan tambahan," ujar salah satu warga dengan antusias.

Diharapkan, melalui sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat Desa Sumub Lor dapat memanfaatkan limbah padi menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pengetahuan, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar