Kisah Sukses Catering Ibu Ida, Bermula Dari Hobi Memasak Hingga Buka Usaha Bersama Sang Anak

Kisah Sukses Catering Ibu Ida, Bermula Dari Hobi Memasak Hingga Buka Usaha Bersama Sang Anak



wirausahanesia.com - Salah satu alasan yang sering diungkapkan oleh orang yang hendak membuka usaha adalah bingung mulai dari mana dan usaha bidang apa yang potensial. Padahal jawabannya ada di sekitar kita, cari saja apa kegiatan yang membuat happy dan perhatikan lingkungan sekitar apa yang selalu dibutuhkan karena pada dasarnya bisnis yang baik adalah kebutuhan yang berulang.

Hal ini yang dilakukan Ibu Ida dan putrinya Mbak Dewi warga Dukuh Weron yang akhirnya memutuskan membuka usaha bernama Catering Ibu Ida.

Beliau berdua memulainya pada tahun 2022 dengan menerima pesanan dari tetangga sekitar dan kini selang dua tahun berjalan Catering Ibu Ida sudah bisa melayani beragam masakan baik dari tetangga sekitar maupun luar desa.

Memaksimalkan dapur di rumah, usaha ibu anak ini siap menerima pesanan dari snack untuk pertemuam, selapanan, yasinan, hingga nasi kotak, paket nasi berkat kondangan, ingkung ayam lengkap, menu diet sehat, tumpengan, jajanan tradisional untuk hantaran lamaran seperti wingko, ketan, jenang, bubur tuo dan masih banyak lagi yang lainnya.

Untuk harga Ibu Ida berusaha membantu pelanggan menyesuaikan kemampuan, budget berapapun selama masih memungkinkan bisa dilayani, untuk paket nasi berkat kondangan misalnya mulai harga Rp20.000 per porsi sudah komplit dapat nasi, sayur mayur dan lauk.





Seperti pepatah bijak hasil tak akan menghianati proses, berkat ketekunan dan keuletan menggeluti usaha catering ini, Ibu Ida dan Mbak Dewi kini telah memetik buah usahanya. Pelanggan semakin banyak datang dari berbagai daerah, pesanan datang silih berganti dari jumlah kecil hingga banyak untuk acara besar.

Namun namanya juga usaha, selalu ada kisah suka dan dukanya, "Alhamdulillah selama ini usaha Catering Ibu Ida berjalan lancar, sukanya bisa melayani pesanan pelanggan dengan santai, sesuai request harga dan selera menunya. Sedihnya sekarang harga bahan baku makanan meroket di sisi lain harus tetap berusaha memberikan harga yang terjangkau, jadi kadang untungnya tipis" jelas Mbak Dewi saat dihubungi wirausahanesia.com lewat pesan whatsapp.

Inspiratif sekali ya sobat pembaca, bagi yang masih bingung mau bikin usaha apa, membuka catering masakah rumahan seperti Ibu Ida dan Mbak Dewi bisa jadi pilihan menarik karena  sudah terbukti, dan barangkali ada pembaca yang membutuhkan snack atau catering bisa lho pesan ke Catering Ibu Ida dengan menghubungi nomor 082236891496 atau datang langsung ke alamatnya di RT 04 RW 05 Dukuh Weron Desa Tegalharjo Kecamatan Trangkil Kabupaten Pati. 

Demikian postingan kita kali ini, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis:
Achmad Munandar
Peluang Usaha Gerobak Kopi Keliling, Pakai Sepeda Listrik Untungnya Menarik

Peluang Usaha Gerobak Kopi Keliling, Pakai Sepeda Listrik Untungnya Menarik




wirausahanesia.com - Bagi sobat yang lagi nyari ide usaha, tren yang sedang digandrungi saat ini yaitu jualan kopi cup dengan sepeda listrik keliling bisa jadi pilihan terbaik. Saat kopi ala cafe yang harganya selangit, alternatif kopi yang diajikan dengan cup ala cafe namun dijajakan dengan keliling bisa jadi pilihan penikmat kopi kekinian.

Dengan strategi berjualan keliling dan harga yang lebih terjangkau, usaha ini cocok dijalankan di kabupaten, kecamatan hingga pedesaan ceruk pasar yang selama ini mungkin enggan membeli kopi ala cafe dengan alasan harga.

Modal awal yang dibutuhkan juga terbilang murah dibanding jika harus membuat cafe dengan sewa ruko bayar banyak karyawan dan peralatan serta perabot yang mewah.

Gerobak kopi keliling model sepeda listrik di pasaran bisa didapatkan dari harga Rp4.000.000 hingga Rp12.000.000 tergantung ukuran, spesifikasi dan apakah polosan atau sekalian branding nama usaha.

Modal berikutnya adalah alat dan bahan, bisa dimulai dengan peralatan sederhana dan kopi disiapkan dari dapur rumah dengan cara demikian sudah banyak mengurangi pengeluaran berupa dapur, alat produksi dan tenaga karyawan.

Bahan baku kopi, gula, susu dan lainnya juga bisa mencari di pasar sehingga harganya bisa ditekan. 

Untuk kemasan agar menarik bisa menggunakan cup kopi dengan penutup selaer, cup dengan sablon branding kisaran Rp500 per cup, plastik roll sealer Rp24.000 dan mesin sealernya kisaran Rp1.000.000.

Keunggulan gerobak kopi model sepeda listrik sudah dilengkapi dengan freezer sehingga menjaga produk kopi tetap dingin sehingga lebih nikmat saat dimimum. Selain itu juga penjual tak perlu mengayuh cukup putar gas layaknya sepeda listrik.

Dengan total modal antara 6 juta sampai 15 juta, sobat sudah bisa memulai usaha jualan kopi kekinian dengan merk sendiri. 

Sisi positif jualan dengan model keliling adalah jika satu lokasi kurang ramai sobat bisa mencari lokasi lainnya dan lebih fleksibel berpindah lokasi misalnya mendatangi keramaian seperti pertunjukan dan konser musik.

Demikian postingan kita kali ini tentang Peluang Usaha Gerobak Kopi Keliling, semoga bermanfaat sampai jumpa.



Penulis:
Achmad Munandar
Reportase Kegiatan Pelatihan Pembuatan Produk Nugget Dengan Olahan Ikan Lele

Reportase Kegiatan Pelatihan Pembuatan Produk Nugget Dengan Olahan Ikan Lele

 


(Sumber: Dokumentasi Penulis 2024)


wirausahanesia.com - Pekalongan (26/7/24) telah dilaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan nuggut dari bahan dasar ikan Lele di salah satu rumah warga desa Pajomblangan oleh Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024. Acara ini dadakan dalam rangka meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai pentingnya mengkonsumsi ikan sebagai salah satu mencegah stunting. Kegiatan ini dihadiri sekitar 50 ibu-ibu desa Pajomblangan.

Acara dimulai dengan kegiatan pengajian, setelah itu Ketua Fatayat memperkenalkan mahasiswa yang akan melaksanakan program kerja monodisiplin masing-masing. 

Pelatihan dilakukan oleh Rieska Deviani, Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan angkatan 2021. Dalam kegiatan ini, Rieska Deviani memperkenalkan sebuah produk nuggut yang berbahan dasar ikan lele dan menjelaskan mengenai alat bahan yang diperlukan hingga langkah-langkah pembuatan nuggut Lele.

Setelah melakukan pelatihan mengenai cara pembuatan nuggut Lele, Rieska Deviani melakukan pembagian produk nuggut Lele kepada Ibu dan Anak yang hadir pada kegiatan pelatihan. Pada saat dilakukan pembagian nuggut Lele, Rieska Deviani menampung pertanyaan, saran, dan komentar dari Ibu dan Anak yang telah mengikuti pelatihan. Rieska Deviani menjawa pertanyaan yang diberikan dengan rinci dan kegiatan diakhiri dengan sesi foto bersama.






(Sumber: Dokumentasi Penulis 2024)

Kegiatan pelatihan ini berhasil memberikan informasi mengenai inovasi terbaru pengelolaan ikan Lele menjadi olahan nuggut yang dapat dikonsumsi oleh anak. Dalam berjalannya kegiatan para peserta menunjukkan antusiasme dan aktif bertanya mengenai perbandingan resep yang digunakan pada pembuatan nuggut lele. Diharapkan pada kegiatan ini dapat bermanfaat dan diterapkan di rumah untuk meningkatkan kesadaran dan mencegah adanya stunting di masyarakat sekitar.



Editor:
Achmad Munandar
Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

 


wirausahanesia.comStunting, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Stunting mengacu pada kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah standar pertumbuhan yang sesuai dengan usia mereka, akibat kekurangan gizi kronis dan masalah kesehatan. Dampak jangka panjang dari stunting meliputi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas anak di masa depan.
 
Di Desa Pendem, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar, kasus stunting menjadi perhatian utama dengan terdeteksinya 11 kasus pada balita. Kurangan pengetahuan mengenai pentingnya asupan protein dalam pola makan balita menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di desa ini. Protein merupakan nutrisi esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta fungsi-fungsi biologis lainnya. Tanpa asupan protein yang memadai, balita berisiko mengalami gangguan pertumbuhan yang dapat berlanjut hingga dewasa.
 
Desa Pendem memiliki potensi besar dalam hal ketersediaan sumber protein melalui komoditas lokal, yaitu ikan lele. Lele adalah ikan air tawar yang banyak ditemukan di desa ini dan dikenal kaya akan protein serta nutrisi penting lainnya. Namun, pemanfaatan lele sebagai sumber protein dalam pola makan keluarga, terutama untuk balita, masih kurang optimal. Ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah ikan lele menjadi makanan yang bergizi dan menarik bagi anak-anak.

 


Untuk mengatasi masalah stunting dan memanfaatkan potensi lokal yang ada, Tim II KKN Undip mengembangkan program yang bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Posyandu di Desa Pendem mengenai pentingnya asupan protein. Program ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan pembuatan nugget ikan lele, yang diharapkan dapat menjadi alternatif makanan yang bergizi dan mudah disiapkan. Nugget lele tidak hanya memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga dirancang agar disukai oleh anak-anak, sehingga lebih mudah diterima dalam pola makan mereka.
 
Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan solusi praktis terhadap masalah stunting di Desa Pendem. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai gizi dan pemanfaatan lele, diharapkan terjadi peningkatan asupan protein pada balita, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka stunting di desa tersebut. Selain itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pemanfaatan sumber daya yang ada secara lebih efektif.
 
Dengan pelaksanaan acara ini, diharapkan dapat mengedukasi ibu-ibu Posyandu tentang cara pembuatan nugget lele, serta meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya asupan protein untuk mencegah stunting pada anak-anak. Program ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan balita di Desa Pendem.



Editor:
Achmad Munandar
Mendukung UMKM Desa Soroyudan; Pengenalan Penggunaan Pengawet Makanan oleh KKN TIM II Undip

Mendukung UMKM Desa Soroyudan; Pengenalan Penggunaan Pengawet Makanan oleh KKN TIM II Undip

 

Gambar 1. Kegiatan Program Kerja Pengenalan Pengawet Aman di UMKM

wirausahanesia.com - Pengawet merupakan salah satu jenis bahan tambahan pangan yang umum digunakan pada produk pangan olahan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan oleh mikroba. Meskipun seringkali dianggap sebagai suatu senyawa berbahaya oleh masyarakat, pengawet pada umumnya aman digunakan jika jenis yang digunakan aman dan dosisnya sesuai dengan regulasi setempat. Penggunaan pengawet yang sesuai sangat menguntungkan produk pangan, terutama pada makanan atau minuman yang mudah mengalami kerusakan. 

Mekanisme kerja pengawet pangan sangat tergantung pada jenis yang digunakan. Namun, prinsip utama pengawet cenderung sama, yakni menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk makanan. Mikroba dapat menyebabkan fermentasi, pengasaman, dan peruraian pada produk pangan sehingga lebih baik ditangani oleh adanya bahan pengawet. Kerusakan produk pangan akibat mikroorganisme sangat merugikan karena makanan tersebut akan bersifat tidak layak dikonsumsi sehingga tidak dapat dijual dan harus dibuang. 

Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Magelang merupakan salah satu desa yang memiliki beragam UMKM di bidang pangan. Beberapa produk yang diproduksi dan dijual adalah keripik talas, keripik ubi, keripik gula, bakpao, dan lain sebagainya. Namun, sebagian besar UMKM tersebut belum mengetahui tata cara penggunaan pengawet beserta dengan dosis yang disarankan sesuai regulasi. Salah satu UMKM yang banyak dikenal di desa ini adalah usaha jajanan pasar yang dikelola oleh Ibu Nur Hidayah di Dusun Soroyudan. Usaha ini menjual produk-produk jajanan seperti tiga dara, roti goreng, sengkulun, carang gesing, bakpao, dan lain sebagainya. Salah satu isu yang dihadapi UMKM ini adalah daya simpan jajanan basah yang tidak lama sehingga ketahanan penyimpanan yang kurang optimal. 



Gambar 2. Produk UMKM Carang Gesing



Gambar 3. Produk UMKM Tiga Dara


Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024, Raissa Indira Primusti, mencanangkan dan mengeksekusi program kerja berupa pengenalan penggunaan pengawet pada UMKM jajanan pasar milik Ibu Nur Hidayah. Berdasarkan produk yang diolah di usaha tersebut, terdapat beberapa pilihan pengawet yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa simpan produk-produk tersebut, seperti asam benzoat dan kalsium propionat. 

Program kerja tersebut dimulai dengan penyuluhan mengenai pengawet yang mencakup definisi, pemakaian, dan penjelasan mengenai stigma sekitar pengawet yang beredar di kalangan masyarakat. Penyuluhan pun dilanjutkan dengan pengenalan pengawet yang aman, terutama asam benzoat dan kalsium propionat. Bersama dengan pengenalan akan bahan pengawet tersebut, disertakan juga informasi mengenai dosis yang harus dipakai, sesuai dengan regulasi terkait yang berasal dari SNI maupun peraturan BPOM. Penyerahan produk berupa pengawet yang aman dan sudah melalui uji BPOM pun dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM tersebut. 

Pengenalan terhadap pengawet yang dilakukan kepada UMKM Ibu Nur Hidayah diharapkan dapat membantu berjalannya kegiatan usaha di desa Soroyudan. Keberlangsungan dan keberhasilan program tersebut sangat dibantu oleh partisipasi dan antusiasme dari pihak UMKM yang terlihat semangat dalam mempelajari dan menerapkan penggunaan pengawet yang aman.



Penulis: 
Raissa Indira Primusti
23020121130073
Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo

DPL: 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M.Psi.

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar
Pembuatan Nugget Berbahan Dasar Udang sebagai Langkah untuk Mencegah Stunting

Pembuatan Nugget Berbahan Dasar Udang sebagai Langkah untuk Mencegah Stunting

 

wirausahanesia.com - Soroyudan (29/07/2024) Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024 memberikan edukasi serta pelatihan pembuatan nugget udang kepada ibu-ibu Dusun yang bertempat tinggal di Dusun Soroyudan dan Dusun Cecelan, Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah. 

Banyaknya masyarakat yang belum menyadari bahaya stunting, menganggap bahwa stunting bukanlah masalah yang serius. Stunting yang terjadi pada balita dapat menyebabkan produktivitas juga kualitas sumber daya manusia Indonesia di masa mendatang menurun. Stunting sendiri terjadi dikarenakan beberapa faktor diantaranya karena kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada saat masa hamil, 60% anak usia 0-6 bulan tidak mendapat ekslusif, anak usia 0-24 bulan tidak menerima makanan pengganti ASI, terbatasnya layanan kesehatan, kurangnya akses pada air bersih dan sanitasi serta makanan bergizi.

Berliansyah Alfarisi Adi menyampaikan bahwa adanya program pembuatan nugget udang ini merupakan salah satu upaya untuk mengatasi masalah stunting yang terjadi di Dusun Soroyudan dan Dusun Cecelan. Nugget udang merupakan suatu olahan yang berbahan dasar udang. Udang memiliki manfaat yang baik untuk meningkatkan asupan gizi keluarga. Hal tersebut penting dilakukan peningkatan kesadaran warga dalam mengolah dan mengonsumsi makanan dari bahan dasar udang sebagai langkah untuk mencegah stunting.



Udang merupakan makanan yang bergizi tinggi karena mengandung protein, vitamin, dan mineral yang baik untuk tubuh. Warga perlu mengonsumsi udang sehingga muncul ide untuk membuat pelatihan pembuatan nugget udang oleh Berliansyah Alfarisi Adi Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024. Pelatihan pembuatan nugget berbahan dasar udang bertujuan untuk membantu warga mengonsumsi udang sebagai langkah untuk mencegah stunting.

Pelatihan pembuatan nugget berbahan dasar udang ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai manfaat kesehatan yang didapat apabila mengonsumsi udang sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat dan berkelanjutan. Kandungan gizi dan protein yang tinggi pada udang dapat membantu tumbuh kembang anak terutama balita. Hal ini dikarenakan pada usia balita dan anak-anak, masa pertumbuhan terjadi sangat pesat.

Selain penyampaian materi, kegiatan pelatihan pembuatan nugget berbahan dasar udang ini juga dilakukan dengan membagikan produk nugget berbahan dasar udang. Pelaksanaan program kerja ini mendapat respon yang sangat baik yang ditunjukkan antusiasme ibu-ibu untuk mencoba membuat nugget udang untuk anaknya. Luaran dari program kerja pelatihan pembuatan nugget udang ini berupa poster dan pembagian produk olahan nugget udang kepada ibu dan anak-anak di Dusun Soroyudan dan Dusun Cecelan.

Harapan setelah pelaksanaan kegiatan pelatihan ini yaitu mampu mengedukasi ibu-ibu mengenai pentingnya makan udang bagi tumbuh kembang anak. Selain itu, pembagian nugget udang juga diharapkan dapat menambah minat anak-anak untuk mengonsumsi udang setiap hari.



Editor:
Achmad Munandar
Menggalakan Konsumsi Ikan! Mahasiswa KKN UNDIP Demonstrasikan Pembuatan Crab Stick Rice Balls ke Ibu Rumah Tangga Desa Langkap

Menggalakan Konsumsi Ikan! Mahasiswa KKN UNDIP Demonstrasikan Pembuatan Crab Stick Rice Balls ke Ibu Rumah Tangga Desa Langkap

 
wirausahanesia.com - Langkap, Pekalongan (30/07/2024). Melihat kurangnya rasa konsumtif terhadap hasil perikanan, maka edukasi dan demonstrasi dilakukan sebagai langkah inisiatif dari salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2024 (Nabila Faiza Fayi, Program Studi Teknologi Hasil Perikanan) dengan memberikan ide cara pembuatan Crab Stick Rice Balls sebagai bekal anak maupun konsumsi sehari-hari.

Kegiatan demonstrasi ini dilakukan di Balai Desa Langkap dengan sasaran Ibu Rumah Tangga. Adanya demonstrasi ini memiliki tujuan untuk meningkatkan konsumsi hasil perikanan di Indonesia. Mengingat pentingnya mengkonsumsi ikan, dikarenakan banyaknya kandungan gizi seperti, protein, omega 3, omega 6 yang bermanfaat terutama dalam masa pertumbuhan.

Crab Stick Rice Balls merupakan bola nasi dengan isian stik kepiting berupa makanan praktis dan mudah dibawa yang dapat dimakan saat bepergian, menu ini cocok untuk piknik, perjalanan darat, dan bekal makan siang. Bola nasi juga sering dinikmati sebagai camilan atau lauk saat makan. Selain stik kepiting, isian bola nasi dapat menggunakan lumatan ikan atau bahan lainnya sesuai selera. 

 
Rangkaian kegiatan diawali dengan Sosialisasi Pentingnya PMT Sebagai Pencegahan Stunting yang dilanjutkan demonstrasi pembuatan Crab Stick Rice Balls dan pembagian PMT dari mahasiswa TIM II KKN UNDIP Desa Langkap yang berisikan Puding Susu, Jus Buah Naga, Crab Stick Rice Balls beserta Leaflet cara pembuatannya.  

Kegiatan ini dihadiri kurang lebih 30 audiens Ibu Rumah Tangga yang berasal dari dukuh Gumingsir, Blumbang, Langkap dan Legok. Adanya demonstrasi ini diharapkan dapat membuat masyarakat lebih tahu tentang manfaat mengkonsumsi ikan dan bisa lebih mengenal olahan-olahan ikan, selain proses penggorengan.



#kknTIMIIperiode2024 #p2kknundip #lppmundip #undip

Penulis : 
Nabila Faiza Fayi
(Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan – Teknologi Hasil Perikanan)

Dosen Pembimbing : 
MJ Rizqon Hasani, S.Hum.M.I.KOM

Lokasi KKN : 
Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar
Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

Melesatnya Angka Stunting pada Anak, Mahasiswa KKN Tim II Undip Beri Edukasi kepada Ibu Hamil Mengenai Regulasi Hukum yang Mengatur Persoalan Stunting di Indonesia

 

Wirausahanesia.com -  Pekalongan, Jawa Tengah - Persoalan stunting di Indonesia ini seiring berjalannya waktu terus menerus menunjukkan angka yang selalu naik dan mengkhawatirkan, terkhususnya hingga pada ranah desa. Salah satu dari banyak faktor tingginya stunting ialah adanya keterbatasan pengetahuan warga desa terhadap keberlangsungan regulasi hukum yang ada di Indonesia. Dengan kata lain, dasar hukum tentang stunting di dalam Hukum Positif Indonesia masih asing guna dapat dimengerti oleh masyarakat. 

Dalam menanggapai permasalahan tersebut, salah satu mahasiswa KKN Tim II Undip, Mohammad Belvananda Athaya Syah Putra mengambil inisiatif guna memberikan edukasi mengenai regulasi hukum terkait dengan stunting yang menyasar kepada ibu hamil.

Program tersebut berlangsung di Balai Desa Karangjati, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan. Adapun berdasarkan data dari pemerintah desa setempat, Desa Karangjati sendiri menjadi salah satu desa dengan angka stunting yang bisa dikatakan tertinggi dibandingkan dengan desa-desa lainnya yang ada di ruang lingkup Kecamatan Wiradesa.
 

Dalam keberlangsungan program, mahasiswa KKN Tim II Undip melakukan kerja sama langsung bersama dengan Bidan Desa Karangjati, yakni Bu Eka. “Hal yang perlu diperbaiki untuk mengatasi tingginya angka-angka stunting pada anak itu dimulai dari pemahaman orang tua tentunya terkait dengan dasar hukum stunting yang telah diatur oleh pemerintah,” ungkapnya.

Kegiatan edukasi yang diadakan pada Hari Sabtu, 27 Juli 2024 ini bertujuan guna meningkatkan pemahaman masyarakat tentang keberadaan peraturan hukum yang mengatur permasalahan stunting di Indonesia yang terdapat di dalam Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang Percepatan Penurunan Angka Stunting. Dalam sesi edukasi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Undip berfokus kepada peraturan pemerintah yang ada, kemudian maksud dan tujuan dibentukan peraturan tersebut, hingga pada pendefinisian mendasar stunting di dalam peraturan perundang-undangan.

Tidak berhenti di situ saja, mahasiswa KKN Tim II Undip turut memberikan leaflet yang berisikan panduan gizi seimbang untuk ibu hamil sebagai bahan bacaan. Mereka pun turut memberikan demonstrasi bagaimana mengolah nugget dari ikan lele yang mengandung banyak nutrisi dan vitamin yang baik untuk ibu hamil.

Adanya program kerja ini merupakan bagian dari komitmen Universitas Diponegoro untuk berperan aktif dalam mengurangi angka stunting di Indonesia yang diimplementasikan melalui kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN). Dengan dilaksanakannya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa KKN Tim II Undip dapat memberikan kontribusi secara langsung untuk masyarakat sekitar, terkhususnya dalam meningkatkan pemahaman masyarakat Desa Karangjati tentang hadirnya peraturan hukum yang mengatur persoalan stunting di Indonesia.



Penulis: 
Mohammad Belvananda Athaya 
Mahasiswa Ilmu Hukum
Fakultas Hukum
Universitas Diponegoro


Editor:
Achmad Munandar

Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan

Mahasiswa Tim KKN Undip Gempur Stunting di Botolambat: Nugget Sehat Jadi Senjata Andalan



wirausahanesia.com - Botolambat, 1 Agustus 2024 - Dalam upaya mengatasi tingginya angka stunting di Desa Botolambat, Kecamatan Kandeman, Kabupaten Batang, Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) melaksanakan program sosialisasi dan pelatihan pembuatan nugget sehat anak. Kegiatan yang bertajuk "NUSA" atau nugget sehat anak ini diadakan di Balai Desa Botolambat dan dihadiri oleh para ibu posyandu serta masyarakat setempat.

Desa Botolambat yang menjadi lokasi fokus (lokus) stunting karena prevalensi stunting di desa ini masih tergolong tinggi. Banyak ibu di desa tersebut yang masih belum memahami bahaya stunting dan pentingnya asupan gizi seimbang bagi tumbuh kembang anak. Oleh karena itu, program sosialisasi ini diharapkan dapat memberikan edukasi dan solusi praktis untuk menangani masalah tersebut.

Kegiatan sosialisasi dimulai dengan praktik memasak nugget sehat anak yang dipandu oleh Tim KKN Undip. Para ibu yang hadir terlibat aktif dalam proses memasak, mulai dari persiapan bahan hingga proses penggorengan. Nugget yang dibuat memiliki kandungan gizi tinggi, terdiri dari daging ayam dan ikan yang kaya akan protein, serta sayuran seperti bayam, sawi, dan wortel yang kaya akan vitamin dan serat.


Setelah sesi memasak, kegiatan dilanjutkan dengan edukasi mengenai bahaya stunting dan manfaat dari kandungan gizi pada nugget sehat anak. Para ibu diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan makanan bergizi yang disukai anak, seperti nugget sehat ini, sebagai upaya pencegahan dan penanganan stunting.

Acara diakhiri dengan pembagian nugget sehat kepada anak-anak yang hadir, yang disambut dengan antusias oleh para peserta. Salah satu ibu peserta yang hadir menyatakan, "Kegiatan ini sangat bermanfaat, nugget ini bisa dijadikan menu makan untuk anak karena selain sehat juga digemari oleh anak-anak."

Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, angka stunting di Desa Botolambat dapat menurun secara signifikan. Tim KKN Undip berharap program ini mampu memberikan dampak positif bagi kesehatan dan kesejahteraan anak-anak di desa tersebut.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pengawetan Ikan Menggunakan Asap Cair” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari

Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pengawetan Ikan Menggunakan Asap Cair” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari

 


wirausahanesia.com - Pada tanggal 2 Agustus 2024, Mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang bernama Shindu Panji Wicaksono 26050121140115 melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Purwosari, Kecamatan Comal. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan metode pengawetan ikan menggunakan asap cair kepada Ibu PKK Desa Purwosari. Kegiatan ini diadakan di Aula Balai Desa Purwosari, dengan partisipasi aktif dari anggota PKK setempat.

Sesi pertama kegiatan adalah pengenalan konsep dasar mengenai asap cair. Mahasiswa KKN Undip Shindu Panji Wicaksono, menjelaskan bahwa asap cair adalah hasil dari proses distilasi asap yang dihasilkan dari pembakaran kayu. Cairan ini mengandung senyawa antimikroba dan antioksidan yang dapat menghambat pertumbuhan mikroorganisme penyebab pembusukan, sehingga dapat digunakan untuk mengawetkan ikan.

Manfaat Pengawetan Ikan dengan Asap Cair yaitu : asap cair membantu mencegah pembusukan ikan dan memperpanjang masa simpannya. Selain itu, memberikan aroma khas yang menambah nilai rasa pada ikan dan memudahkan proses pengawetan tanpa memerlukan peralatan khusus yang rumit.
 

Setelah sesi teori, kegiatan dilanjutkan dengan demonstrasi praktik langsung. Mahasiswa KKN Undip memandu peserta melalui langkah-langkah berikut:

1. Persiapan Ikan: Membersihkan ikan dan memotongnya sesuai ukuran yang diinginkan.

2. Penerapan Asap Cair: Melakukan proses pengawetan dengan merendam ikan dalam asap cair. Peserta diajarkan cara mengukur takaran asap cair yang tepat agar ikan dapat diawetkan secara efektif.

3. Pengeringan: Setelah direndam, ikan dikeringkan menggunakan alat pengering sederhana untuk mengurangi kadar air yang dapat menyebabkan pembusukan.

4. Penyimpanan: Teknik penyimpanan ikan yang telah diawetkan untuk menjaga kualitas dan keamanannya.

Peserta dibagi dalam kelompok kecil dan diberi kesempatan untuk mencoba sendiri teknik pengawetan ikan dengan asap cair. Setiap kelompok bekerja dengan mahasiswa KKN untuk memastikan bahwa proses dilakukan dengan benar. Di akhir sesi praktik, mahasiswa kkn undip membuka kesempatan untuk tanya jawab. 

Ibu-ibu PKK mengajukan berbagai pertanyaan terkait pengawetan ikan, termasuk masalah-masalah praktis yang mungkin mereka hadapi di rumah. Mahasiswa KKN Undip memberikan penjelasan yang detail dan solusi praktis untuk mengatasi tantangan yang mungkin timbul.

Sebagai bagian dari penutupan kegiatan, dilakukan evaluasi untuk mengumpulkan umpan balik dari peserta mengenai pelaksanaan kegiatan. Ibu-ibu PKK menyatakan kepuasan mereka terhadap kegiatan ini dan menyebutkan bahwa teknik pengawetan ikan dengan asap cair sangat bermanfaat dan mudah diterapkan di rumah. 

Mereka juga mengapresiasi informasi tambahan yang diberikan, yang dianggap membantu dalam mengelola stok ikan dengan lebih efisien. Kegiatan KKN ini berhasil mencapai tujuannya dalam memberikan pengetahuan dan keterampilan baru mengenai pengawetan ikan menggunakan asap cair. Ibu-ibu PKK Desa Purwosari kini memiliki pemahaman yang lebih baik tentang cara mengawetkan ikan dengan metode yang praktis dan efektif.
 

Demikian reportase ini disusun sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilaksanakan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan ini.


Penulis : 
Shindu Panji Wicaksono 

Program Studi : 
Oseanografi 

Dosen pembimbing Lapangan : 
M. Indra Hadi Wijaya, S.T, M.PWK.
NIP H.7.198812042019091001

Editor :
Achmad Munandar

#P2KKNUNDIP
#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#Undip


Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pembuatan MPASI Dari Bahan Utama Ikan” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari

Mahasiswa KKN UNDIP Memperkenalkan “Pembuatan MPASI Dari Bahan Utama Ikan” Di Desa Purwosari Kecamatan Purwosari



wirausahanesia.com - Purwosari, 24 Juli 2024. Mahasiswa KKN Tim II Shindu Panji Wicaksono 26050121140115 dari Program Studi Oseanografi Universitas Diponegoro, melaksanakan kegiatan yaitu program monodisplin “Pembuatan Mpasi Dari Bahan Utama Ikan” pada kelas ibu dan balita di Desa Purwosari, Kecamatan Comal. Kegiatan ini fokus pada edukasi pembuatan Makanan Pendamping ASI (MPASI) berbasis ikan untuk ibu dan balita setempat. Bertempat di Aula Balai Desa Purwosari, acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai gizi balita dan teknik pembuatan MPASI yang sehat.

Pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) adalah sebuah kegiatan yang bertujuan untuk pemenuhan gizi anak, khususnya pada periode awal kehidupan. Di desa Purwosari, Kecamatan Comal, terdapat program edukasi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan ibu mengenai pembuatan MPASI berbahan dasar ikan. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan manfaat ikan sebagai sumber protein yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan perkembangan balita.

Tujuan Kegiatan adalah : 
1. Memberikan pengetahuan tentang manfaat ikan sebagai bahan MPASI.

2. Mengajarkan cara pembuatan MPASI yang bergizi dan sesuai untuk balita.

3. Meningkatkan keterampilan ibu dalam memproses ikan menjadi makanan yang aman dan sehat untuk anak. 

Pelaksanaan Kegiatan pembuatan MPASI diberikan pada saat adanya kegiatan kelas ibu dan balita di desa Purwosari, Kecamatan Comal. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 24 Juli 2024. Metode Kegiatan adalah presentasi dan diskusi mengenai pentingnya ikan dalam MPASI kemudian demonstrasi langsung pembuatan MPASI dari ikan yang melibatkan peserta, sesi tanya Jawab, dan memberikan kesempatan bagi peserta untuk bertanya dan berdiskusi tentang topik yang dibahas. 


Kegiatan pembuatan MPASI dari ikan di Desa Purwosari berhasil mencapai tujuannya dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu mengenai gizi balita. Kegiatan ini diharapkan dapat berlanjut dan menjadi model bagi desa-desa lain dalam upaya memperbaiki gizi dan kesehatan anak. Dalam hal ini, setelah melakukan sosialisasi terkait pembuatan MPASI dari bahan ikan, maka Mahasiswa akan melakukan monitoring dan evaluasi berkala untuk menilai dampak dari kegiatan ini dan mengidentifikasi kebutuhan tambahan. 

Dengan kegiatan ini, diharapkan Desa Purwosari dapat terus berkembang dalam upaya meningkatkan kualitas gizi dan kesehatan anak-anak. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pelaksanaan kegiatan ini. Demikianlah laporan ini disusun sebagai dokumentasi dan bahan evaluasi untuk kegiatan yang telah dilaksanakan. Terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam keberhasilan kegiatan ini. 


Penulis : 
Shindu Panji Wicaksono 

Program Stud i: 
Oseanografi 

Dosen pembimbing Lapangan : 
M. Indra Hadi Wijaya, S.T, M.PWK.
NIP H.7.198812042019091001

Editor :
Achmad Munandar

#P2KKNUNDIP
#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#Undip
Nyobain Camilan Bakso Goreng Mekar Gokar Yohan Mulawarman Semarang

Nyobain Camilan Bakso Goreng Mekar Gokar Yohan Mulawarman Semarang




wirausahanesia.com - Semarang 21/02/2024. Hari ini saya berkesempatan mencicipi salah satu menu dari Gokar Yohan yang merupakan kepanjangan dari Bakso Goreng Mekar usaha kuliner besutan mas Widyo yang baru saja lauching di Mulawarman Semarang.

Menu yang saya coba namanya Gokar Saos Barbeque sebuah camilan yang sangat cocok untuk cuaca Semarang yang nyaris tiap sore hujan. Siang ini tanpa basa-basi langsung saya santap bersama kopi susu hangat, sebuah kombinasi yang pas.

Saos Barbeque mewah, serius dan pantas saja karena menurut mas Widyo semuanya handmade "gak akan ada yang bisa copy paste" jelas beliau lewat pesan whatsapp.


Buat sobat yang penasaran dengan kuliner baru sekitar Tembalang Mulawarman Smearang ini, langsung saja kunjungi storenya di Jalan Mulawarwan atau kalau males datang langsung bisa pesan lewat Whatsapp di nomor 0818-4010-80 bisa juga lewat aplikasi gofood, shopeefood, maxim dan grabfood.

Oh ya Gokar Yohan membuka kemitraan siapa tahu sobat ingin buka usaha tanpa ribet dan harus mulai dari nol.

Sebagai referensi berikut menu yang disajikan di Gokar Yohan Gokar Sedang: Gokar Besar, Baso Goreng Lumer/Moza, Baso Goreng Kribo?moza , Spagetti Bologninese/keju, Makaroni Bolognese/keju dan Es teh/Teh panas.

Oke sobat wirausahanesia, keren banget ya, selamat mencoba dan jangan lupa tulis pengalamanmu kalau nantis sudah nyobain juga ya.



Penulis
Nandar
Mengatasi Stunting dengan Inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Risol Lele Bayam

Mengatasi Stunting dengan Inovasi Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Risol Lele Bayam

 


wirausahanesia.comDesa Serut, 7 Februari 2024 - Kejadian stunting yang mencapai 11 kasus di Desa Serut telah menggugah kesadaran akan pentingnya penanganan gizi anak-anak, terutama bayi dan balita. Gangguan tumbuh kembang pada bayi dan anak usia di bawah 2 tahun (baduta) membutuhkan perhatian serius, mengingat masa ini merupakan periode kritis dalam proses pertumbuhan dan perkembangan anak, baik secara fisik maupun kecerdasan. 

Salah satu langkah yang diambil untuk mengatasi permasalahan stunting adalah program Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dengan berbasis pangan lokal yang tinggi protein hewani. Program ini dilakukan dengan tujuan utama mencukupi asupan gizi, tinggi protein, vitamin, dan mineral secara bertahap, guna mencapai status gizi yang optimal bagi anak-anak.

Pemberian Makanan Tambahan (PMT) telah terbukti efektif dalam meningkatkan status gizi anak-anak, terutama dalam mengatasi masalah stunting. PMT biasanya diberikan dalam bentuk biskuit. Mahasiswa KKN Tim 1 2023/2024 membuat inovasi PMT risol menggunakan bahan pangan lokal seperti lele dan bayam. Keunggulan dari PMT ini yaitu tinggi protein hewani, terjangkau, dan mudah dibuat. 1 porsi PMT risol lele bayam ini mempunyai kandungan gizi energi sebesar 225 kkal, protein sebesar 4,7 gram, lemak sebesar 13,4 gram, dan karbohidrat sebesar 21,3 gram. 

Mahasiswa KKN Tim 1 2023/2024 melakukan edukasi kepada kader posyandu tentang prinsip Pemberian Makanan Tambahan (PMT) dan pembuatan PMT risol lele bayam. Dalam kegiatan edukasi yang dilangsungkan pada 27 Januari 2024, dihadiri oleh berbagai pihak terkait seperti kader posyandu dan bidan puskesmas. 

Melalui kerja keras bersama dan komitmen yang tinggi dari semua pihak terkait, Desa Serut akan mampu mengatasi masalah stunting dengan efektif dan mewujudkan pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang optimal. Program PMT dengan berbasis pangan lokal menjadi salah satu langkah strategis yang diharapkan mampu memberikan dampak positif dalam meningkatkan kesejahteraan anak-anak dan keluarga di Desa Serut.



Editor:
Achmad Munandar
Tips dan Trik Budidaya Jamur Dengan Media Tanam yang Mampu Bertahan Hingga 5 Bulan

Tips dan Trik Budidaya Jamur Dengan Media Tanam yang Mampu Bertahan Hingga 5 Bulan

 



wirausahanesia.comSalah satu bisnis yang paling berkembang sekarang adalah bisnis makanan. Bisa dilihat setiap kali kita berpergian pasti dipinggir-pinggir jalan banyak sekali berdiri warung-warung makan. Dari pedagang kaki lima, warung makan sederhana sampai restoran. Meskipun makanan yang dijual sama, tapi tidak ada warung yang tidak laku. Ini menandakan bahwa bisnis makanan adalah salah satu bisnis yang prospek.

Dari sekian warung makan yang ada sedikit sekali warung makan yang menjual masakan dari jamur. Padahal kebutuhan pasar akan jamur cukup tinggi. Bahkan setelah melakukan survei, produsen jamur tidak perlu menjual jamurnya ke pasar. Karena sudah ada pelanggan yang siap membeli jamurnya. Sedangkan kita tahu sendiri bahwa masih sedikit sekali orang yang membudidayakan jamur. Jadi bisnis budidaya jamur ini bisa menjadi bisnis yang menguntungkan.

Jika kita lihat juga, ternyata media tanam jamur yang dijual dipasar hanya bisa bertahan kurang lebih selama 3 bulan. Padahal kita bisa membuat media tanam jamur yang mampu bertahan kurang lebih selama 5 bulan. Ini bisa menjadi nilai tambah bagi bisnis budidaya jamur. Jadi nanti usaha ini tidak hanya menjual jamur saja, tetapi juga media tanamnya.

Bagaimana cara membuat media tanam yang mampu bertahan selama 5 bulan? Sehingga produktivitas jamur meningkat dan media tanam bisa dijual dengan harga yang lebih tinggi.

Untuk mengetahui bagaimana cara membuat media tanam jamur yang mampu bertahan selama 5 bulan.

Agar pembahasan masalah tidak melebar ke masalah lain, maka kami hanya memfokuskan untuk membahas bagaimana cara membuat media tanam jamur yang mampu bertahan samapi 5 bulan.


1. Pentingnya mengembangakan budidaya jamur
Sekarang ini masih sedikit orang yang membudidayakan jamur, padahal kebutuhan konsumen akan jamur cukup besar. Jamur juga salah satu produk makanan yang harganya lumayan mahal, meskipun tidak terlalu mahal. Ini adalah salah satu lahan bisnis yang cukup prospek untuk dikembangkan.

Jamur adalah salah satu tanaman yang tidak banyak dibudidayakan orang. Agar jamur ini tidak menghilang dari pasaran, maka perlu adanya sebuah budidaya jamur yang berkelanjutan.

Kita masih jarang sekali menemukan warung makan yang menyediakan jamur. Ini merupakan sebuah peluang bisnis yang sangat bagus untuk dikembangkan. Masalahnya tak banyak orang yang tertarik untuk membudidayakan jamur. Karena mereka beranggapan bahwa budidaya jamur itu susah. Padahal sebenarnya sangat mudah sekali.


2. Rencana inovasi yang dikembangkan
Ini adalah salah satu bentuk inovasi dari budidaya jamur. Jika media tanam jamur yang ada pada umunya hanya mampu bertahan sekitar 5 bulan maka kita akan membuat media tanam jakur yang mampu bertahan hamper kurang lebh selama 5 bulan. Ini penting karena jika kita tidak melakukan inovasi maka produk dari jamur yang kita produksi akan kalah di pasaran. Dengan adanya inovasi seperti itu maka hal tersebut bisa membuat produk jamur kita mampu bersaing dengan produk jamur yang ada dipasaran.

Dengan media tanam yang mampu bertahan selama kurang lebih 5 bulan maka hasil dari jamur yang kita budidayakan akan semakin meningkat, dengan begitu akan menambah penghasilan para petani jamur.

Seiring dengan berjalannya waktu, banyak ornag yang mulai bisnis budidaya jamur. Karena mereka mampu menganalisis bahwa pasar jamur masih luas dan bisa dibilang prospek. Karena untuk budidaya jamur tidak diperlukan modal yang begitu banyak, namun keuntungan lumayan besar.

Untuk membuat media tanam jamur yang mampu bertahan sampai 5 bulan juga tidak terlalu sulit. Tidak perlu menggunakan alat yang berteknologi tinggi. Alat dan bahan mudah untuk dibuat dan banyak dijual dipasaran. Sehingga ini akan memudahkan kita untuk membuat media tanam jamur (lok) yang mampu bertahan kurang lebih 5 bulan. Tentu saja dengan kualitas yang bagus

Sedangkan alat dan bahan yang kita butuhkan untuk membuat loknya adalah sebagai berikut:

Alat dan bahan:
1. Alat yang perlu disiapkan:
a. Drum (untuk mengopen media tanam yang sudah jadi sebelum di tanami jamur).
b. Kompor gas, untuk membakar drum.
c. Pralon 1 inchi (dipotong 2,5 cm untuk satu lok, jadi panjang disesuaikan dengan jumlah lok yang ingin dibuat).
d. Plastik 1 rol (isi sekitar 800 buah).
e. Ember, sebagai tempat untuk mencampur bahan-bahan yang digunakan untuk media tanam jamur).
f. Kain, untuk menutup lok.
g. Sebuah tempat yang tertutup, untuk meletakkan lok yang sudah diberi bibit jamur.

2. Bahan (ini dapat digunakan untuk membuat 150 lok):
a. Serbuk gergaji 100kg : Rp. 15.000
b. Dedak 25kg : Rp. 50.000
c. Gula pasir 3kg : Rp. 27.000
d. Gamping 5kg : Rp. 5.000
e. Kapur gypsum 3kg : Rp. 10.500
f. Bibit jamur 8 botol : Rp. 80.000

Total biaya yang dibutuhkan: Rp. 187.500

Sekarang setelah alat dan bahan terkumpul, saatnya untuk membuat media tanam bagi jamur, yang biasa disebut dengan lok.

3. Langkah-langkah pembuatan lok:

a. Masukkan semua bahan yang sudah ada ke dalam ember, kemudian aduk sampai bercampur semua.

b. Setelah itu masukkan bahan yang sudah dicampur tadi kedalam plastik, jangan terlalu penuh.

c. Masukkan ujung plastik yang tidak terisi bahan kedalam prlaon yang yang sudah dipotong sepanjang 2,5cm.

d. Setelah itu tutup lubang pralon dengan kain.

e. Kemudian masukkan lok yang sudah dibuat ke dalam drum, untuk dilakukan pengopenan, atau pemanasan.

f. Proses pemanasan berlangsung sekitar 8-9 jam. Jangan kawatir plastik tidak akan meleleh. Ini sudah terbukti.

g. Perlu diketahui bahwa sebelum drum dimasukin lok, drum dikasih saringan terlebih dulu dan dibawah saringan dikasih air.

h. Prosesnya hampir sama kaya orang yang menanak nasi.

i. Sekedar tips, teruslah membuat lok selama proses pengopenan. Jadi setiap kali lok yang sudah dipanaskan diturunkan. Anda tinggal masukin lok-lok yang berikutnya, tanpa harus menunggu.

j. Ini belum selesai, jadi setelah lok dipanaskan tunggu sampai dingin. Kemudian setelah dingin baru bibit jamur yang sudah ada dimasukin ke dalam lok.

k. Lok-lok yang sudah diksaih bibit lalu ditempatkan di subuah ruangan yang tertutup. Teman-teman bisa memanfaatkan pekarangan rumah yang masih kosong. Semakin lembab semakin baik.

l. Sampai disini ada pertanyaan.
m. Jika tidak maka anda tinggal menuggu hasilnya selama kurang lebih 40 hari.

Perlu diketahui bahwa lok yang dibuat diatsa bisa bertahan selama 5 bulan. Karena bahan-bahan yang digunkan lengkap. Jika anda membeli lok yang ada dipasaran, itu hanya bisa bertahan selam kurang lebih 3 bulan. Karena ada beberapa bahan yang dikurangi. Makanya lok dipasaran itu harganya murah.

Semua bahan diatas sudah melalui tahap percobaan langsung di lapangan. Oleh salah satu pengusaha jamur yang ada di Semarang. Dan dari hasilnya beliau menuturkan bahwa media tanam jamur yang beliau buat mampu bertahan selama 5 bulan.

3. Kendala yang dihadapi
Kendala atau hambatan yang dihadapi dalam proses budidaya jamur ini adalah masalah bibit. Dalam budidaya jamur ini bibitnya masih memesan. Dan pemesanan itu hanya ada di luar kota Semarang. Satu lagi tiap memesan bibit, selalu saja dari produsen mengurangi jumlah pemesanan. Misalnya kita memesan 100 botol bibit, maka dai produsen hanya dikasih 70 botol bibit.

Mungkin yang termasuk kendala adalah alat yang digunakan unuk mengopen atau memanaskan lok yang masih begitu sederhana, yaitu menggunakan drum yang dipanaskan dengan kompor gas. Sedangkan harga alat yang digunakan untuk memanaskan sendiri mahal. Jadi mau tidak mau petani jamur yang masih kecil menggunakan alat seadanya.
Untuk masalah tempat tidak begitu menjadi masalah. Karena jamur tidak perlu menggunakan tanah yang cukup luas. Ukuran 5m x 5m sudah cukup menempatkan kurang lebih sekitar 2000 lok.

Sedangkan untuk pemasaran juga tidak menjadi masalah. Karena jamur ini pasarnya masih luas. Bahkan kalau jamur kita sudah banyak dikenal orang, kita tidak perlu memasarkan lagi. Karena pasti akan didatangi oleh para pembeli.

Sebagai penutup, dari pembahasan diatas dapat kita simpulkan bahwa jamur adalah salah satu tanaman yang cukup prospek untuk dibudidayakan. Selain makanan yang jarang ditemui, jamur olahan juga memiliki harga yang lumayan. Apalagi jika sudah diolah dalam bentuk berbagai macam jenis makanan.

Oleh karena itu sekarang banyak orang yang mulai mencoba untuk berbisnis jamur. Karena memang peluang pasaranya yang lumayan luas.

Karena mulai banyak orang yang budidaya jamur, maka kita perlu sebuah inovasi dalam budidaya jamur itu sendiri, yaitu pembuatan media tanam jamur yang mampu bertahan kurang lebih selama 5 bulan.

Dengan campuran bahan-bahan yang sudah dijelaskan diatas kita bisa membuat media tanam bertahan lebih lama. Media tanam yang ada dipasaran biasanya hanya mampu bertahan selama kurang lebih 3 bulan. Karena media tanam yang dijual dipasaran memiliki komposisi yang tidak lengkap, ada beberapa bahan yang tidak diikutkan. Biasanya bahan yang tidak diikutkan adalah gula.

Ini dilakukan bukan karena mereka ingin meminimalisir modal. Tapi karena kebanyakan petani jamur tidak mengetahui akan hal ini. Dengan sedikit modifikasi ini akan meningkatkan produktivitas jamur dan juga membuat harga media tanam jamur menjadi lebih mahal.



Penulis 
Noor Cahyo



sumber foto: https://www.mongabay.co.id/wp-content/uploads/2020/05/jamur-20200506_153712_mfnr-scaled.jpg