UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja

UMKM Cerdas: Branding Efektif melalui Media Sosial Instagram dan Pengaplikasian Cash Conversion Cycle sebagai Langkah Solutif Efisiensi Modal Kerja


wirausahanesia.com - Soroyudan, Tegalrejo, Magelang (29/07/2024) – Branding suatu produk merupakan salah satu ilmu yang dipelajari pada jurusan akuntansi karena berkaitan dengan integrasi strategi bisnis. Branding yang kuat dan berhasil dapat berdampak pada keuangan suatu usaha karena dapat membangun identitas yang kuat, meningkatkan daya saing, dan juga menarik minat pelanggan. Beberapa strategi yang dapat diterapkan untuk membranding produk adalah melalui penentuan identitas merek seperti nama merek, logo, slogan; desain kemasan yang menarik; dan strategi pemasaran digital melalui sosial media seperti Instagram, dan lain-lain. 

Selain branding produk, pengelolaan modal kerja yang efisien juga harus diterapkan dalam pengoperasian suatu bisnis. Cash Conversion Cycle adalah metrik yang mengukur waktu yang dibutuhkan bagi sebuah bisnis untuk mengubah investasinya dalam persediaan dan sumber daya lainnya menjadi kas dari penjualan. Cash Conversion Cycle dapat membantu UMKM baik dari skala kecil hingga besar untuk mengelola arus kas secara lebih efisien dan efektif. Namun, dalam penerapannya masih banyak UMKM yang belum mengetahui apa itu Cash Conversion Cycle dan bagaimana penghitungannya. Pada dasarnya Cash Conversion Cycle dinilai baik apabila angkanya semakin kecil. Cash Conversion Cycle (CCC) dihitung dengan menambahkan Days Inventory Outstanding (DIO) dan Days Sales Outstanding (DSO) kemudian dikurang dengan Days Payable Oustanding (DPO). Days Inventory Outstanding (DIO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk menjual persediaan produk atau bisa dihitung dengan rumus (Persediaan / Harga Pokok Penjualan x 365 hari), Days Sales Outstanding (DSO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk mengumpulkan pembayaran dari pelanggan/distributor setelah penjualan dilakukan atau bisa dihitung dengan rumus (Piutang Usaha / Penjualan x 365), sedangkan Days Payable Oustanding (DPO) merupakan jumlah hari rata-rata yang dibutuhkan untuk membayar ke pemasok setelah menerima bahan baku untuk membuat produk atau bisa dihitung dengan rumus (Utang Usaha / Harga Pokok Penjualan x 365).

Berbagai jenis UMKM dapat ditemui di lingkungan Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang. Berdasarkan hasil survei ada beberapa jenis UMKM yang dapat dijumpai yaitu keripik, batu-bata, tahu, dan aneka jajanan pasar lainnya. Salah satu UMKM yang memerlukan perhatian adalah produk jajanan pasar karena masih belum ada branding produk sehingga jangkauan pasarnya juga masih terbatas hanya di lingkungan sekitar desa. Belum adanya branding produk ini berdampak pada kurangnya identitas produk sehingga mudah dilupakan oleh pelanggan, penjualan yang rendah, dan keterbatasan dalam ekspansi dan pertumbuhan. Selain itu, berdasarkan survei masih terdapat masalah likuiditas terkait arus kas untuk operasional atau bisa dikatakan modal kerja belum dapat dikelola secara efisien.

Ibu Nurhidayah selaku pemilik dari UMKM ini mengatakan bahwa terkadang masih terdapat keterbatasan kas untuk modal produksi kembali karena hasil penjualan dari beberapa distributor belum dibayarkan hingga beberapa hari setelah produknya diangkut. Dengan adanya masalah tersebut, Ninik Candra Kirana selaku mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024 membantu produk jajanan pasar milik Ibu Nurhidayah untuk lebih dapat dikenal masyarakat luas melalui branding produk seperti pembuatan merek dan logo produk, penerapan strategi pemasaran digital melalui pembuatan akun Instagram, dan edukasi mengenai strategi pengelolaan modal kerja secara efisien dan efektif. 

Proses pelaksanaan program kerja branding produk dan edukasi efisiensi modal kerja dilakukan dengan cara pendampingan pembuatan nama merek, slogan, logo, banner, dan akun Instagram untuk produk jajanan pasar serta edukasi terkait pengelolaan modal kerja untuk tetap mempertahankan angka CCC yang kecil. Pendampingan dan edukasi dilakukan secara langsung kepada sasaran program kerja yaitu Ibu Nurhidayah dan karyawan selaku pengelola UMKM jajanan pasar di Dusun Soroyudan. Kegiatan ini diawali dengan penjelasan tentang pentingnya branding produk, kemudian setelahnya dilakukan pemasangan logo dan merek produk pada setiap kemasan jajanan pasar. Pemasangan banner dan juga pengoperasian akun Instagram juga dilakukan dalam pelaksanaan program kerja ini. Bersamaan dengan pemasangan logo dan merek produk, Candra juga menyampaikan  mengenai pentingnya mengelola modal kerja secara efisien dengan mempertahankan angka CCC tetap kecil dengan cara mengatur agar jumlah hari yang dibutuhkan untuk membayar hutang lebih lama dibanding dengan jumlah hari yang dibutuhkan untuk mengumpulkan kas hasil penjualan dari distributor atau pelanggan. Program ini memiliki tujuan sebagai langkah strategis untuk membranding produk UMKM jajanan pasar, sehingga diharapkan dapat meningkatkan pangsa pasar, membangun kepercayaan dan loyalitas pelanggan, serta meningkatkan daya saing di pasar. Selain itu, program edukasi terkait efisiensi modal kerja bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada pengelola UMKM jajanan pasar untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan pengelolaan modal kerja dalam suatu bisnis, sehingga dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kinerja keuangan, efisiensi siklus operasi yang pada akhirnya berkontribusi pada stabilitas dan pertumbuhan bisnis jangka panjang.
 

Dalam berjalannya program ini, para pengelola UMKM jajanan pasar sangat antusias, menunjukkan dedikasi dan semangat tinggi dalam upaya branding produk dan pengoptimalan pengelolaan modal kerja mereka. Mereka menyadari bahwa branding produk yang kuat dan efisiensi modal kerja tidak hanya membantu dalam mengatasi tantangan keuangan sehari-hari, tetapi juga membuka jalan menuju pertumbuhan dan kesuksesan jangka panjang. Dengan memanfaatkan pengetahuan dan keterampilan baru yang mereka peroleh, UMKM jajanan pasar kini lebih siap untuk bersaing, berinovasi, dan mengembangkan bisnis mereka. 



Penulis : 
Ninik Candra Kirana 
(12030121140273) / Akuntansi

Lokasi : 
Desa Soroyudan
Kecamatan Tegalrejo, Kabupaten Magelang

DPL : 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M. Psi

KKN TIM II UNDIP 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar