Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

Pembuatan Briket Dari Sekam Padi Sebagai Langkah Pemanfaatan Limbah Pertanian Di Desa Sumub Lor

 


wirausahanesia.com - Sumub Lor, Pekalongan (26 Juli 2024) - Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, dikenal sebagai daerah dengan lahan pertanian yang subur dan mayoritas penduduknya mengandalkan pertanian padi. Namun, seiring dengan melimpahnya hasil panen, limbah padi, terutama sekam padi, juga menjadi masalah yang belum terselesaikan. Limbah ini sering kali hanya dibuang begitu saja, tanpa pengelolaan yang efektif.

Melihat permasalahan tersebut, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) 2024 hadir dengan solusi inovatif untuk memanfaatkan limbah sekam padi. Mereka merancang program kerja yang berfokus pada pengolahan sekam padi menjadi briket siap pakai, yang dapat memberikan nilai ekonomis dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

Pada tanggal 26 Juli 2024, program ini dilaksanakan di Rice Mill Desa Sumub Lor. Pemaparan dan demonstrasi pembuatan briket disambut dengan baik dan antusias oleh warga. Mereka diajarkan secara langsung tentang cara membuat briket sekam padi mulai dari pembakaran hingga penjemuran. Tahapan pembuatan briket sekam padi meliputi:

1. Pembakaran Sekam Padi: Sekam padi dibakar menggunakan corong pembakaran sehingga terbentuk sekam bakar.

2. Penghalusan Sekam Padi: Sekam bakar kemudian dihaluskan dengan cara ditumbuk.

3. Penyaringan Sekam Padi: Sekam yang sudah ditumbuk disaring untuk menghilangkan kotoran dan memperluas luas permukaan reaksi pembakaran.

4. Pembuatan Perekat: Perekat dibuat dengan mencampurkan tepung tapioka dan air yang dipanaskan.

5. Pencampuran: Hasil penyaringan sekam dicampur dengan perekat.

6. Pencetakan dan Penjemuran: Campuran sekam dan perekat dicetak sesuai bentuk yang diinginkan dan dijemur selama 2-3 hari hingga kering.

Mahasiswa KKN UNDIP juga menjelaskan potensi pasar dari briket sekam padi ini, baik untuk pasar lokal maupun internasional. Produk ini tidak hanya ramah lingkungan, tetapi juga dapat menjadi sumber pendapatan baru bagi warga desa.

"Pembuatan briket ini sangat menarik dan dengan adanya demonstrasi ini, warga menjadi lebih sadar potensi pemanfaatan limbah padi sebagai sumber pendapatan tambahan," ujar salah satu warga dengan antusias.

Diharapkan, melalui sosialisasi dan pelatihan ini, masyarakat Desa Sumub Lor dapat memanfaatkan limbah padi menjadi produk bernilai ekonomis, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan mereka. Program ini juga menunjukkan bahwa dengan kreativitas dan pengetahuan, limbah dapat diubah menjadi sumber daya yang bermanfaat.



Editor:
Achmad Munandar