Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity Yang Baik

Disinfektan Alami : Alternatif Menjaga Ternak Sehat, Untuk Mendukung Penerapan Biosecurity Yang Baik





wirausahanesia.com - Boyolali (30/7/2024) - Ternak yang sehat merupakan kunci kebahagian peternak. Namun berbagai masalah penyakit sering kali bisa menjangkit kesehatan ternak. Oleh karena itu pentingnya menerapkan biosecurity dengan baik dan benar. Yang dimaksud biosecurity ialah upaya untuk mencegah bibit penyakit agar tidak masuk ke area peternakan sehingga ternak selalu sehat dan produktivitas ternak dapat meningkat. 

Penerapan biosecurity yang baik akan berpengaruh pada penurunan kematian. Salah satu upaya dalam menerapkan biosecurity ialah dengan menggunakan disinfektan untuk mencegah penyebaran penyakit, karena disinfektan merupakan cairan yang berfungsi untuk membunuh mikroorganisme yang dapat menyebabkan penyakit. 

Masih banyaknya peternak di Desa Klewor, Kec. Kemusu, Kab. Boyolali yang belum memperhatikan tindakan pencegahan penyakit. Dalam penerapan biosecurity, peternak masih belum rutin dalam membersihkan daerah perkandangan dan terdapat pula ternak yang mati tanpa sebab. 

Padahal pada dasarnya kesehatan ternak merupakan aspek yang sangat penting dalam manajemen peternakan. Penggunaan disinfektan untuk menyemprot kandang sangatlah penting dilakukan karena bertujuan untuk menekan bakteri yang ada di kandang tersebut. Perlu diketahui disinfektan tidak hanya terbuat dari bahan kimia saja namun bisa dibuat dari bahan alami seperti bahan dapur yang biasa kita temukan di kehidupan sehari-hari.
 

Oleh karena itu dari permasalahan tersebut Mahasiswi Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (Undip) dari program studi S1 Peternakan melakukan pendampingan terkait cara pembuatan disinfektan alami untuk mendukung penerapan biosecurity yang baik. Pembuatan disinfektan alami ini tentunya dibuat menggunakan bahan-bahan yang alami seperti cuka, serai, jeruk nipis, dan air. Disinfektan ini dibuat dengan formula 1:4, dimana 1 adalah cuka dan 4 adalah perbandingan untuk rebusan air serai. 

Cara pembuatannya diawali dengan merebus air yang sudah dimasukkan serai. Sambil menunggu air rebusan serai mendidih, masukkan cuka sebanyak 100 ml pada wadah semprotan. Setelah air rebusan serai mendidih tuangkan kedalam wadah yang berisi cuka sebanyak 400 ml, tambahkan jeruk nipis secukupnya lalu homogenkan atau dikocok.

Perlu diketahui bahan-bahan alami yang dipilih sangat mengandung manfaat yang luar biasa. Seperti jeruk nipis mengandung saponin dan flavonoid yang berperan sebagai antibakteri. Serai mengandung senyawa sitronelol dan geraniol untuk melawan mikroba. Sedangkan cuka mengandung senyawa asam asetat untuk membunuh mikroba.



Penulis : 
Riska Meilani

Dosen Pendamping Lapangan : 
Dr. Ir. Dwi Haryo Ismunarti M.Si.

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#p2kknundip
#lppmundip
#undip