Persiapan Menghadapi Musim Kemarau, Mahasiswi KKN UNDIP Ajak Kader Kelompok Tani Membuat Silase Untuk Persediaan Pakan

Persiapan Menghadapi Musim Kemarau, Mahasiswi KKN UNDIP Ajak Kader Kelompok Tani Membuat Silase Untuk Persediaan Pakan


Pelaksanaan Program Edukasi dan Pendampingan 
Pembuatan Pakan Silase Untuk Menghadapi Musim Kemarau


wirausahanesia.com - Tanjungrejo, (20/01/2024) – Saat musim kemarau, banyak sekali peternak yang kesulitan dalam persediaan pakan ternaknya khususnya untuk hijauan. Berdasarkan hal tersebut, selama musim penghujan diharapkan para peternak dapat memanfaatkan kondisi ini untuk mengumpulkan pakan dan sebagai persediaan saat kemarau nanti. Akan tetapi, masa penyimpanan hijauan serta bahan pakan lainnya saat musim penghujan ini cenderung lebih cepat membusuk dan tidak layak apabila diberikan kepada ternak. Melihat permasalahan ini, maka kita perlu untuk membuat suatu inovasi dengan memanfaatkan teknologi pengolahan pakan yaitu dengan Silase. 

Silase merupakan proses pengolahan hijauan atau bahan pakan lainnya dengan cara diawetkan melalui proses fermentasi dan dapat disimpan dalam waktu yang lama. Umumnya silase dibuat menggunakan hijauan rumput, daun, dan hasil samping pertanian maupun perkebunan lainnya. Proses pengawetan ini tidak menggunakan udara (anaerob), sehingga untuk memaksimalkan dalam proses fermentasi diperlukan tempat yang tertutup dan kedap udara.

Program ini dilaksanakan bersamaan dengan gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Tanjungrejo yang dilaksanakan di rumah salah satu kader. Program kerja ini menargetkan kelompok sasaran berupa para petani dan peternak yang ada di Desa Tanjungrejo. Karena para petani juga memiliki hewan ternak di rumahnya. Metode yang digunakan berupa edukasi dan pendampingan dalam pembuatan pakan silase.

Poster Cara Pembuatan Pakan Silase

Pelaksanaan program ini mendapatkan respon positif dari Kader Kelompok Tani Desa Tanjungrejo. Mereka memperhatikan dan bertanya terkait apa saja yang masih dirasa belum jelas. Berdasarkan hasil diskusi dan belajar bersama para kader gabungan kelompok tani (GAPOKTAN) Desa Tanjungrejo, terdapat permasalahan dalam proses pengemasan dan pengawetan. 

Pak Budi menyampaikan bahwa “Permasalahan ini berupa hasil dari proses pengawetan yang gagal dan berbau tidak sedap serta saat dilakukan pengemasan menggunakan plastik yang mengalami kegagalan”. Hal ini selanjutnya saya diskusikan kepada Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) yang saat itu berkunjung dan ditemukan jawabannya. Kemudian, hasil dari diskusi bersama DPL saya sampaikan ke para kader dan kami belajar banyak mengenai permasalahan permasalahan yang berada di Lapangan.




Penulis:
Annisa Maulita Tri Utami 

Fakultas / Prodi:
Peternakan dan Pertanian / Peternakan

Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. Dra. Nurhayati, M.Si

Editor:
Achmad Munandar