Mengenalkan Konsep Green Building, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Melakukan Pelatihan dan Pendampingan Green Building Menggunakan EDGE APP di Desa Jetis
Berita KKNwirausahanesia.com - Temanggung - Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Tim 1 Tahun 2024 memperkenalkan konsep green building atau bangunan hijau sebagai progam kerja monodisiplin di Desa Jetis, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung. Dalam pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa melakukan pelatihan dan pendampingan kepada perangkat desa.
Pemanasan global adalah suatu masalah yang menjadi perhatian khusus oleh berbagai negara. Hasil studi yang dilakukan oleh International Energy Agency (IEA), pengoperasian gedung menyumbang 30% konsumsi energi dan 26% emisi global (8% merupakan emisi langsung gedung dan 18% emisi tidak langsung dari produksi listrik dan panas yang digunakan gedung). Pada tahun 2022, penggunaan energi sektor bangunan meningkat sekitar 1%. Maka dari itu, mengurangi sumbangan gas emisi penyebab pemanasan global muncul konsep bangunan hijau. Konsep green building ini diharapkan dapat menciptakan ruang yang mendukung kesehatan manusia dan ramah lingkungan.
Salah satu mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dari jurusan arsitektur, Baiq Alya Maharani (22), pada pelaksaan program kerja pelatihan dan pendampingan konsep green building dalam konservasi energi ini, dilakukan dua tahap. Tahap pertama yaitu pemberian materi mengenai konsep green building dan pengenalan EDGE APP yang diikuti oleh perangkat desa. Lalu, tahap kedua yaitu pelatihan dan pendampingan perhitungan konservasi energi menggunakan EDGE APP.
Menurut salah satu perangkat desa, Bapak Sarmin, beliau mengungkapkan bahwa konsep bangunan hijau ini merupakan ilmu yang baru dan sangat menarik untuk diketahui dan dipelajari karena sangat bermanfaat untuk kehidupan kedepannya, terutama di Desa Jetis, tuturnya ketika mahasiswa menjelaskan mengenai program kerjanya. Hasil program kerja ini berupa modul green building dan cara menggunakan EDGE APP yang kemudian diserahkan kepada perangkat desa.
Editor:
Achmad Munandar