Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Petani Peternak Desa Ngaditirto

Mahasiswa KKN Tim 1 Undip Melaksanakan Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik Padat dan Pupuk Organik Cair dalam Rangka Peningkatan Pendapatan Masyarakat Petani Peternak Desa Ngaditirto

 




wirausahanesia.com - Desa Ngaditirto, Kecamatan Selopampang, Kabupaten Temanggung (04/02/2024) – Desa Ngaditirto merupakan desa yang sebagian penduduknya bekerja sebagai petani dan peternak. Potensi peternakan yang ada di Desa Ngaditirto tentunya dibarengi dengan adanya permasalahan berupa limbah yang datang dari peternakan tersebut, yang apabila tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan banyak masalah. Limbah berupa kotoran ternak menjadi sebuah permasalahan tetapi juga menjadi sebuah potensi yang dapat dimaksimalkan untuk dijadikan pupuk organik terfermentasi. Pupuk organik terfermentasi memiliki kualitas lebih baik dari pada kotoran hewan yang langsung digunakan sebagai pupuk tanpa adanya pengolahan. Sebagian besar penduduk Desa Ngaditirto yang bekerja sebagai petani cabai, jagung, dan tembakau dapat memaksimalkan potensi tersebut sehingga dapat menjadi alternatif pupuk tanaman ketika pupuk bersubsidi susah untuk didapatkan.

Selama keberlangsungan kegiatan pertanian dan peternakn yang ada di Desa Ngaditirto, diketahui bahwa pemanfaatan limbah peternakn untuk pupuk sebagian besar dilakukan tanpa adanya pengolahan. Pelatihan yang dilakukan dilakukan dengan melakukan pengolahan limbah kandang dengan menggunakan starter berupa Effective Microorganism-4 atau EM-4 yang merupakan inokulan campuran mikroorganisme (Lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, actynomycetes, dan jamur pengurai selulosa) diharapkan mampu mempercepat kematangan pupuk organik dalam proses composting atau dekomposisi bahan organik.

Menanggapi hal tersebut Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan kegiatan berupa pelatihan pembuatan pupuk organik padat dan cair dengan metode fermentasi. Pengolahan limbah kandang dengan metode fermentasi menggunakan starter berupa Effective Microorganism-4 atau EM-4 yang merupakan inokulan campuran mikroorganisme (Lactobacillus, ragi, bakteri fotosintetik, actynomycetes, dan jamur pengurai selulosa) diharapkan mampu mempercepat kematangan pupuk organik dalam proses composting atau dekomposisi bahan organik.

Pelatihan ini dilakukan dengan harapan masyarakat Desa Ngaditirto yang bekerja sebagai petani dan peternak dapat mengolah limbah kandang sehingga nilai gunanya meningkat menjadi pupuk organik yang mudah untuk terurai ditanah sehingga mudah diserap oleh tanaman. Penggunaan pupuk organik dapat menjadi salah satu solusi dari kelangkaan dan mahalnya harga pupuk yang sering terjadi, karena harganya yang terjangkau dengan kuantitas yang mencukupi. Penuruanan biaya pupuk tentunya akan menurunkan modal yang dibutuhkan untuk produksi, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani ketika panen secara keseluruhan.


Penulis: 
Medhi Gunawan Priyo Utomo
(Peternakan – Fakultas Peternakan dan Pertanian)

Dosen Pembimbing: 
Dr. Ir. Baginda Iskandar Moeda T., M.Si., IPM., ASEAN Eng.

Editor:
Achmad Munandar