“Keuangan Nggak Dicatat, Emang Nggak Takut Rugi?” Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pendampingan Dan Pelatihan Pembukuan Akuntansi Keuangan Menggunakan Excel

“Keuangan Nggak Dicatat, Emang Nggak Takut Rugi?” Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Pendampingan Dan Pelatihan Pembukuan Akuntansi Keuangan Menggunakan Excel




wirausahanesia.com - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro melakukan kegiatan pendampingan dan pelatihan pembukuan akuntansi keuangan menggunakan excel oleh Ardian Purbo Pangestu dari jurusan D4 Akuntansi Perpajakan kepada salah satu pengusaha dagang pakaian di Desa Pajomblangan, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan pada hari Rabu, 24 Juli 2024.

Pembukuan akuntansi keuangan adalah proses pencatatan, pengklasifikasian, dan pelaporan transaksi keuangan yang terjadi dalam suatu kegiatan berwirausaha. Pembukuan ini bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang akurat dan lengkap, yang mana nantinya laporan keuangan ini menjadi perhitungan bagi pemilik usaha untuk menentukan laba atau rugi yang diperoleh.

Berdasarkan survei dan wawancara yang dilakukan pada salah satu pedagang pakaian online, pencatatan transaksi tidak dilakukan setiap hari akan tetapi pencatatan penjualan dan pembelian barang dari supplyer terbilang lengkap karena digunakan untuk melaporkan barang yang diterima dari supplyer tersebut. Pencatatan transaksi yang kurang lengkap tidak dapat menentukan laba rugi yang sesungguhnya. Selain itu, pencatatan keuangan yang masih menggunakan cara manual dapat terjadi kemungkinan salah perhitungan atau salah catat.
 







Maka dari itu Mahasiswa KKN Tim II Undip memberikan pendampingan dan pelatihan pembukuan akuntansi keuangan menggunakan excel. Program ini bertujuan untuk membantu salah satu pengusaha dagang online guna menentukan laba rugi dan pengenalan penggunaan aplikasi excel untuk memudahkan kegiatan usahanya. Program ini berlangsung sekitar dua minggu karena pengumpulan data yang kurang lengkap dan pemindahan data ke excel perlu waktu yang cukup lama.

Dengan adanya pendampingan dan pelatihan digitalisasi pembukuan ini diharapkan dapat membantu pengusaha di Desa Pajomblangan dalam membuat pembukuan keuangan usaha yang dimiliki. Sehingga dapat memudahkan proses pencatatan keuangan serta mengetahui dengan jelas keuntungan dan kerugian usahanya.



Editor:
Achmad Munandar
"Kenapa Takut Punya NPWP?" Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi dan Pendampingan Pembuatan NPWP Secara Online

"Kenapa Takut Punya NPWP?" Mahasiswa KKN UNDIP Memberikan Edukasi dan Pendampingan Pembuatan NPWP Secara Online

 


wirausahanesia.com -  Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro melaksanakan kegiatan pendampingan dan edukasi mengenai pembuatan NPWP secara online kepada pengusaha konveksi di Desa Pajomblangan, Kec. Kedungwuni, Kab. Pekalongan. Kegiatan tersebut merupakan salah satu program kerja Monodisiplin oleh Ardian Purbo Pangestu dari Jurusan D4 Akuntansi Perpajakan.

Sebagai wajib pajak, sudah menjadi kewajiban bahwa pelaku usaha harus memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Selain fungsinya sebagai syarat dalam administrasi, NPWP juga berfungsi untuk membuat surat izin dagang dan sarana administrasi pajak.

Tak sedikit pengusaha di Desa Pajomblangan yang berniat untuk menghindari pajak dan takut untuk memiliki NPWP. Padahal jika memiliki NPWP belum tentu akan dikenai pajak dan akan diperhitungkan kembali oleh petugas pajak. Maka dari itu, Ardian memberikan edukasi dan pendampingan kepada para pengusaha. Tujuan dari program ini adalah memberikan pengertian kepada pengusaha yang sudah memiliki pendapatan di atas PTKP (Penghasilan Tidak Kena Pajak) untuk memenuhi kewajiban perpajakannya serta membantu dalam pembuatan NPWP agar masyarakat taat pajak. 



 
Program ini dilaksanakan  pada hari Selasa, 23 Juli 2024 secara door to door kepada pengusaha konveksi di Desa Pajomblangan kurang lebih sebanyak 15 orang. Program dilaksanakan dengan memberikan edukasi tentang pengertian NPWP, fungsi NPWP, dan pendampingan melakukan pendaftaran NPWP secara online. 

Dengan adanya program ini, diharapkan mampu menumbuhkan kesadaran dan pengetahuan baik dari pelaku usaha maupun masyarakat Desa Pajomblangan mengenai pentingnya memiliki NPWP sebagai langkah awal menjadi warga negara yang taat pajak.



Editor:
Achmad Munandar
Bangkitkan Potensi UMKM ! Mahasiswa KKN Undip Wujudkan UMKM Go Digital

Bangkitkan Potensi UMKM ! Mahasiswa KKN Undip Wujudkan UMKM Go Digital




wirausahanesia.comKabupaten Batang -  25 Juli hingga 27 Juli 2024 mahasiswa KKN Undip mengadakan program pelatihan serta pendampingan pendaftaran E-commerce bagi UMKM guna mendorong pelaku usaha melek teknologi untuk dapat meningkatkan layanan secara inovatif melalui teknologi digital. UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) adalah usaha produktif yang dimiliki perorangan maupun badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro. Desa Wonokerto, Kecamatan Bandar merupakan salah satu desa yang mempunyai potensi berbasis ekonomi yang kuat. 

Ana Nur Laili Ari Antika mahasiswa program studi Administrasi Publik mengungkapkan bahwa “mayoritas pelaku UMKM di Desa Wonokerto memasarkan produk jualannya secara konvensional belum mengenal teknologi dan masih kesulitan untuk menjangkau target pasar”. Begitu juga berdasarkan wawancara dengan Kepala Desa Wonokerto, Bapak Juono mengatakan bahwa “masyarakat wonokerto belum begitu mengenal teknologi dan produk-produk UMKM masih dipasarkan secara langsung atau biasanya dititipkan di pasar” jelasnya. 

Oleh karena itu, Ana menginisiasikan program kerja yang berjudul “Mewujudkan UMKM Go Digital” yang dilakukan secara door to door pada setiap pelaku UMKM dengan membagikan booklet. Program kerja tersebut dilakukan dengan penjelasan terkait :

1. Definisi digital marketing

2. Manfaat serta kelebihan digital marketing 

3. Strategi Go Digital UMKM

4. Pengenalan aplikasi E-commerce serta alur pendaftarannya

5. Tips berjualan online dengan menekankan pada pelayanan pelanggan 

Dalam program tersebut, ternyata mampu mengubah cara pandang pelaku UMKM untuk memanfaatkan teknologi terhadap strategi pemasaran sehingga dapat menjangkau konsumen secara luas, tidak hanya di satu desa saja melainkan di luar kota. Dibuktikan dengan beberapa pelaku UMKM tertarik untuk dibuatkan akun e-commerce

Dalam proses pelatihan serta pendampingan digital marketing, Ana membantu untuk pembuatan Maps untuk UMKM terlebih dahulu sehingga publik mengetahui lokasi usaha yang diinginkan, setelah itu pendampingan pendaftaran pada akun E-Commerce. Pada sesi terakhir, Ana juga memberikan pengarahan kepada pelaku UMKM untuk lebih menekankan pada pelayanan pelanggan. Karena pelayanan yang berkualitas akan mempengaruhi kepuasan pelanggan sehingga dapat meningkatkan produktivitas usahanya. 



Penulis :
Ana Nur Laili Ari Antika / Administrasi Publik

Editor :
Achmad Munandar
Dari Desa ke Kantong: Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Mlokomanis Kulon Cerdas Kelola Keuangan Melalui Literasi Keuangan Keluarga

Dari Desa ke Kantong: Mahasiswa KKN Undip Ajak Warga Mlokomanis Kulon Cerdas Kelola Keuangan Melalui Literasi Keuangan Keluarga




Pelatihan dan pendampingan pengelolaan keuangan dan investasi 
menggunakan aplikasi Bibit kepada 
warga Mlokomanis Kulon, Senin (29/7) (Sumber: Dok. Pribadi)


wirausahanesia.comWarga Mlokomanis Kulon umumnya masih enggan menggunakan layanan perbankan. Mereka khawatir bahwa menyimpan uang di bank akan membuat saldo mereka terus berkurang karena biaya administrasi bulanan yang dianggap cukup besar. Selain itu, sebagian besar warga belum mengenal berbagai jenis instrumen investasi dan manfaatnya. Meskipun warga Mlokomanis Kulon memiliki kebiasaan menabung, kenyataannya mereka belum sepenuhnya memanfaatkan layanan perbankan secara optimal. Hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara praktek menabung yang sudah dilakukan dengan pemahaman yang mendalam tentang produk dan layanan keuangan. 

Kesenjangan ini semakin memperjelas pentingnya meningkatkan literasi keuangan di kalangan warga Mlokomanis Kulon, agar mereka dapat memanfaatkan berbagai layanan perbankan secara efektif dan bijak. Literasi keuangan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) adalah kemampuan seseorang untuk memahami konsep keuangan, seperti menabung, berinvestasi, mengelola utang, dan membuat keputusan finansial yang bijak. Ini melibatkan pengetahuan, keterampilan, dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku seseorang dalam mengelola keuangannya.

Dengan adanya masalah tersebut, dilakukan upaya untuk meningkatkan literasi keuangan di kalangan warga Mlokomanis Kulon. Salah satu upaya tersebut dilakukan dengan inisiasi program kerja monodisiplin oleh salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Irgi Riftian Ghandi, program studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn., yakni “Family Financial Literacy: Pelatihan Pengelolaan Keuangan dan Investasi”.

Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Mlokomanis Kulon tentang literasi keuangan, terlebih literasi keuangan keluarga. Program ini rampung pada Jumat (2/8) lalu secara door-to-door dengan mengunjungi setiap rumah warga di Kelurahan Mlokomanis Kulon. 

Dalam kegiatan ini, mahasiswa KKN memberikan pelatihan dan pendampingan langsung meliputi pengenalan produk perbankan, pengelolaan keuangan, serta pentingnya menabung dan berinvestasi sejak dini dengan menggunakan aplikasi Bibit. 

Melalui keberjalanan program kerja ini, diharapkan warga Mlokomanis Kulon memahami konsep-konsep dasar keuangan seperti menabung, berinvestasi, mengelola utang, dan membuat anggaran. Serta mengenal berbagai jenis produk keuangan yang sesuai dengan kebutuhan dan profil risiko keluarga. Secara keseluruhan, program pelatihan pengelolaan keuangan dan investasi diharapkan dapat memberikan bekal yang kuat bagi keluarga untuk mencapai kesejahteraan finansial yang lebih baik.



Penyerahan leaflet secara simbolis 
kepada masyarakat Mlokomanis Kulon, Senin (29/7) 
(Sumber: Dok. Pribadi)



Penulis: 
Irgi Riftian Ghandi

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn.
Muh. Fauzi, S.K.M., Ph.D.

Lokasi: 
Kelurahan Mlokomanis Kulon
Kecamatan Ngajidorjo, Kabupaten Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar

Lulusan Muda Lebih Percaya Diri, Mahasiswa KKN Undip Dampingi Karang Taruna Mlokomanis Kulon Gelar Pelatihan Praktis Membuat CV

Lulusan Muda Lebih Percaya Diri, Mahasiswa KKN Undip Dampingi Karang Taruna Mlokomanis Kulon Gelar Pelatihan Praktis Membuat CV

 


Pelatihan dan pendampingan pembuatan CV 
dan akses portal karir kepada karang taruna, Senin (29/7) (Sumber: Dok. Pribadi)

wirausahanesia.comKarang Taruna Mlokomanis Kulon adalah sebuah organisasi kepemudaan yang berperan aktif dalam berbagai kegiatan sosial, kemasyarakatan, dan pemberdayaan pemuda di wilayah Mlokomanis Kulon. Karang Taruna ini menjadi wadah bagi generasi muda di Kelurahan Mlokomanis Kulon untuk menyalurkan kreativitas, mengembangkan potensi diri, serta berkontribusi bagi lingkungan sekitar. 

Salah satu kegiatan untuk membantu mengembangkan potensi dari Karang Taruna Mlokomanis Kulon adalah dengan inisiasi program kerja monodisiplin oleh salah satu mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2023/2024, Irgi Riftian Ghandi, program studi Administrasi Bisnis, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) di bawah arahan Dosen Pembimbing Lapangan (DPL), Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn., yakni “Youth Career Empowerment: Pelatihan Pembuatan CV dan Akses Portal Karir”.
 
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya untuk memberdayakan pemuda setempat agar lebih siap memasuki dunia kerja. Pelatihan yang diikuti oleh puluhan peserta muda ini berlangsung di basecamp milik Karang Taruna pada Senin, (29/7). Materi pelatihan mencakup tips membuat CV yang menarik perhatian perekrut, cara menyusun surat lamaran yang efektif, hingga strategi mencari lowongan pekerjaan melalui portal karir. 

Melalui pelatihan pembuatan CV langkah yang sangat positif dalam upaya memberdayakan pemuda dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia di wilayah Mlokomanis Kulon. Dengan memiliki CV yang berkualitas, peserta diharapkan akan lebih percaya diri dalam melamar pekerjaan serta memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan dasar yang dibutuhkan untuk sukses dalam mencari pekerjaan.

Selain pelatihan pembuatan CV, Karang Taruna Mlokomanis Kulon juga memberikan akses bagi para peserta untuk mengakses portal karir. Hal ini bertujuan untuk mempermudah para peserta dalam mencari lowongan pekerjaan yang sesuai dengan minat dan kualifikasi mereka.

“Kami berharap dengan adanya pelatihan ini, para pemuda di Mlokomanis Kulon dapat bersaing di dunia kerja,” ujar Fajar, selaku ketua karang taruna. Kegiatan ini mendapat apresiasi positif dari berbagai pihak, termasuk pemerintah setempat dan para peserta. Mereka berharap kegiatan serupa dapat terus dilakukan secara berkala untuk mendukung pengembangan potensi pemuda di Mlokomanis Kulon. 

Hasil dari program kerja ini diharapkan akan membantu para pemuda di Mlokomanis Kulon untuk membuat CV yang menarik, informatif, dan profesional, sehingga dapat meningkatkan peluang mereka dalam proses seleksi kerja. Selain itu, memperkenalkan mereka pada berbagai portal karir yang dapat diakses untuk mencari lowongan pekerjaan akan memungkinkan mereka memanfaatkan teknologi dalam proses pencarian kerja secara lebih efektif.




 
Penyerahan Modul secara simbolis 
kepada Karang Taruna Mlokomanis Kulon, Senin (29/7) 
(Sumber: Dok. Pribadi)



Penulis: 
Irgi Riftian Ghandi

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Yuli Prasetyo Adhi, S.H., M.Kn; Muh. Fauzi, S.K.M., Ph.D.

Lokasi: 
Kelurahan Mlokomanis Kulon
Kecamatan Ngajidorjo, Kabupaten Wonogiri
Mahasiswa Tim II KKN Undip Membuat Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Desa Langkap

Mahasiswa Tim II KKN Undip Membuat Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Desa Langkap

 


Gambar 1 Penyerahan Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Desa Langkap oleh Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Kepada Perangkat Desa Langkap, Kamis (1 Agustus 2024). (Foto : Dokumentasi Pribadi) 

wirausahanesia.comPekalongan, 14 Agustus 2024 - Desa Langkap merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Saat ini, Desa Langkap dihadapkan pada tantangan perencanaan yang semakin kompleks. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan perubahan pola penggunaan lahan yang dinamis, pemerintah desa menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengelola sumber daya alam lebih efisien dan berkelanjutan. Kondisi ini mendorong diperlukannya suatu informasi yang akurat dan terstruktur mengenai tata guna lahan dan kepadatan penduduk wilayah desa. 

Peta tata guna lahan menunjukkan bagaimana lahan di suatu daerah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti permukiman, persawahan, dan area konservasi. Mahasiswa KKN secara langsung turun ke lapangan untuk memetakan kondisi lahan dan mengamati penggunaan lahan di setiap wilayah desa. Dengan menggunakan perangkat GPS (Global Positioning System), mereka mencatat koordinat dan melakukan dokumentasi setiap lahan. Selanjutnya, mahasiswa melakukan pemodelan peta menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.8 dan Google Earth. Pembuatan peta tata guna lahan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer yang didapat dari hasil pemetaan langsung dan data sekunder, yaitu data citra satelit peta RBI (Rupa Bumi Indonesia).

Peta kepadatan penduduk merupakan suatu data yang memberikan visualisasi terkait persebaran banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan peta tersebut, yaitu data jumlah penduduk yang bersumber dari data sensus penduduk Desa Langkap dan data luas wilayah yang diperoleh dari hasil observasi lapangan. Kedua data tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi ArcMap 10.8. Kepadatan penduduk diperoleh dengan perhitungan banyaknya jumlah penduduk dibagi dengan luas per wilayah. 

Menurut salah satu anggota Tim KKN, Muhammad Rafli Febriyanto menjelaskan “Melalui peta tata guna lahan, pemerintah desa dapat menentukan area yang paling cocok untuk pengembangan permukiman, pertanian, atau konservasi. Sementara itu, peta kepadatan penduduk akan membantu dalam menentukan prioritas pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, memastikan bahwa setiap wilayah desa mendapatkan perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya”.






 
Gambar 2 Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Desa Langkap (Sumber : Dokumen Penulis)

Kedua peta ini saling melengkapi dan memberikan gambaran bagi pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan sesuai kondisi lapangan desa. Luaran dari salah satu program kerja Tim KKN ini berupa poster informasi tata guna lahan dan kepadatan penduduk Desa Langkap yang diserahkan dan diterima pada 1 Agustus 2024 oleh bapak kepala Desa Langkap, Moh Yahya. Penyerahan poster tersebut mendapatkan respons dan apresiasi yang tinggi dari perangkat desa. 

Poster informasi tata guna lahan dan kepadatan penduduk Desa langkap diharapkan dapat menjadi acuan dalam merancang kebijakan dan program pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga dapat menjaga kesejahteraan masyarakat dan keseimbangan lingkungan di masa depan. 



Penulis: 
Muhammad Rafli Febriyanto
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. 

Lokasi: 
Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar
Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

 


wirausahanesia.comStunting, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Stunting mengacu pada kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah standar pertumbuhan yang sesuai dengan usia mereka, akibat kekurangan gizi kronis dan masalah kesehatan. Dampak jangka panjang dari stunting meliputi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas anak di masa depan.
 
Di Desa Pendem, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar, kasus stunting menjadi perhatian utama dengan terdeteksinya 11 kasus pada balita. Kurangan pengetahuan mengenai pentingnya asupan protein dalam pola makan balita menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di desa ini. Protein merupakan nutrisi esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta fungsi-fungsi biologis lainnya. Tanpa asupan protein yang memadai, balita berisiko mengalami gangguan pertumbuhan yang dapat berlanjut hingga dewasa.
 
Desa Pendem memiliki potensi besar dalam hal ketersediaan sumber protein melalui komoditas lokal, yaitu ikan lele. Lele adalah ikan air tawar yang banyak ditemukan di desa ini dan dikenal kaya akan protein serta nutrisi penting lainnya. Namun, pemanfaatan lele sebagai sumber protein dalam pola makan keluarga, terutama untuk balita, masih kurang optimal. Ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah ikan lele menjadi makanan yang bergizi dan menarik bagi anak-anak.

 


Untuk mengatasi masalah stunting dan memanfaatkan potensi lokal yang ada, Tim II KKN Undip mengembangkan program yang bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Posyandu di Desa Pendem mengenai pentingnya asupan protein. Program ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan pembuatan nugget ikan lele, yang diharapkan dapat menjadi alternatif makanan yang bergizi dan mudah disiapkan. Nugget lele tidak hanya memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga dirancang agar disukai oleh anak-anak, sehingga lebih mudah diterima dalam pola makan mereka.
 
Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan solusi praktis terhadap masalah stunting di Desa Pendem. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai gizi dan pemanfaatan lele, diharapkan terjadi peningkatan asupan protein pada balita, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka stunting di desa tersebut. Selain itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pemanfaatan sumber daya yang ada secara lebih efektif.
 
Dengan pelaksanaan acara ini, diharapkan dapat mengedukasi ibu-ibu Posyandu tentang cara pembuatan nugget lele, serta meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya asupan protein untuk mencegah stunting pada anak-anak. Program ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan balita di Desa Pendem.



Editor:
Achmad Munandar
Pelatihan Kewirausahaan oleh Mahasiswa KKN: Membangun Jiwa Wirausaha Muda

Pelatihan Kewirausahaan oleh Mahasiswa KKN: Membangun Jiwa Wirausaha Muda

 



wirausahanesia.com - Wonogiri (03/08/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pelatihan untuk Siswa/i SMP dan Karang Taruna di Desa Singodutan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun jiwa mandiri, kreatif, inovatif dari pemuda dan meningkatkan pemberdayaan remaja di Desa Singodutan untuk dapat mencetak pengusaha-pengusaha muda di Desa Singodutan.

Samuel Anthonius Dominic Hutapea yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis menggagas program kerja “Find your First Business” untuk Siswa/i SMP dan “The Art of Influence and Marketing Funnel” untuk Karang Taruna. Kegiatan ini berlangsung di SMPN 4 Selogiri dan Aula Kantor Desa Singodutan yang dihadiri oleh Siswa/i SMP kelas 9 dan Karang Taruna tiap-tiap RW yang ada di Desa Singodutan. Pelatihan Kewirausahaan ini disesuaikan dengan umur peserta yang dimulai dengan pengenalan, penanaman jiwa mandiri, sampai pada cara berpikir dan bertindak untuk kreatif dan inovatif di era sekarang. Pelatihan juga tertuju terhadap masalah-masalah peserta saat berjualan atau mau memulai usaha pertamanya.





Pelatihan Kewirausahaan pada hari itu juga dilengkapi dengan pemberian modul tentang bagaimana melakukan penjualan secara Online maupun Offline. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berharap dengan diadakannya kegiatan ini, Siswa-i SMP dan Karang Taruna dapat lebih kreatif dan inovatif di era digital ini. Besar harapan dengan kegiatan tersebut dapat mencetak pengusaha muda untuk memajukan Desa Singodutan mulai dari usaha sendiri sampai UMKM Desa yang tersedia.

Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam upaya membangun desa secara berkelanjutan, dengan memberdayakan Remaja yang menjadi harapan untuk Bangsa Indonesia dan Desa Singodutan.



Penulis : 
Samuel Anthonius Dominic Hutapea

Prodi : 
S-1 Manajemen

DPL : 
Rully Rahadian, M.Si., Ph.D

Lokasi : 
Desa Singodutan, Kec. Selogiri, Kab. Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswi KKN UNDIP Ajarkan Pembukuan Sederhana bagi Para Pelaku Usaha

Mahasiswi KKN UNDIP Ajarkan Pembukuan Sederhana bagi Para Pelaku Usaha

 



wirausahanesia.com - Temanggung (06/07/2024) - Mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2024 melaksanakan Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan sederhana.

Pemilik usaha yang ada di Desa Gedongsari dusun Gandok masih mengabaikan pencatatan keuangan dan pembukuan usaha. Hal tersebut dikarenakan pemilik usaha belum memiliki kemampuan dalam melakukan pencatatan yang baik dan benar, serta menganggap bahwa pencatatan keuangan dan pembukuan adalah hal yang rumit dan merepotkan, padahal pembukuan sangat penting dilakukan bagi suatu usaha untuk mengetahui kondisi keuangan usaha. Selain itu, pemilik usaha sering mencampur adukkan antara keuangan rumah tangga dan keuangan usaha. Tidak sedikit usaha yang mengalami kerugian dikarenakan tidak adanya pengelolaan keuangan yang memadai.
 





Berdasarkan permasalahan tersebut, Putri Julia Anggraini (21) yang merupakan salah satu Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024 mengadakan program " Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan sederhana.” Di Desa Gedongsai Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini menyasar pada pelaku usaha yang belum melakukan pencatatan keuangan dan pembukuan, sehingga dengan adanya program ini akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya pembukuan usaha dan tata cara melakukan pembukuan usaha yang baik dan benar. Pembukuan sederhana dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan sistem.

Pembukuan dengan bantuan sistem dapat memanfaatkan aplikasi pembukuan yang mudah dipahami dan dioperasikan. Salah satunya yaitu Dengan Pembuatan buku sederhana secara manual, yang cara ini sangat mudah dilakukan dan dapat serta merta dipahami dengan baik. Dalam pembukuan kali ini berisi menu dan akun-akun pembukuan yang sering digunakan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Selain itu, juga berisi panduan, keterangan dari tiap akun dan contoh pencatatan yang saya berikan dalam edukasi pembukuan sehingga mudah dipahami oleh pemilik usaha.
 





Pelaksanaan program optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan melaui  pembukuan dasar keuangan dilakukan secara langsung kepada pemilik usaha seperti pemilik usaha warung, jajan dan maupun usaha retail rumah tangga dilakukan secara door to door dikarenakan memiliki sektor usaha yang berbeda sehingga pelatihannya juga berbeda.
Kegiatan ini diawali dengan mengajarkan pembukuan yang sederhana dengan template pembukuan dasar agar mudah di pahami. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi akuntansi sederhana, dan tata cara penggunaannya untuk memudahkan pembukuan sederhana. 

Program ini mendapat respon yang positif dari para pemilik usaha di, Desa Gedongsari. Peserta pelatihan pembukuan sederhana sangat antusias untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana menginput pencatatan keuangan sederhana hingga melihat laporan keuangan yang dihasilkan dari hasil pencatatan tersebut.

Program Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keungan melalui pembukuan dasar keuangaan di, Desa Gedongsari Dengan respon positif tersebut, diharapkan bahwa program edukasi dan pelatihan pembukuan sederhana untuk menguatkan manajemen pelaku usaha di kelurahan sadeng dapat bermanfaat dan diterapkan oleh para pemilik usaha sehingga keuangan usaha dapat terkelola dan terkontrol dengan baik.



Penulis : 
Putri Julia Anggraini

Editor:
Achmad Munandar
Anti Ribet! Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pembayaran PBB secara Online untuk Memudahkan Masyarakat

Anti Ribet! Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pembayaran PBB secara Online untuk Memudahkan Masyarakat




wirausahanesia.com - Pekalongan (05/08/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan melakukan Pelatihan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara Online kepada Masyarakat di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sebagai program kerja monodisiplin. 

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan/atau bangunan. Semakin canggihnya teknologi turut mendorong pemerintah untuk melakukan digitalisasi perpajakan, salah satunya dengan menyediakan sarana pembayaran pajak secara online. Namun, kecanggihan teknologi tersebut tidak didukung oleh kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak dan pengetahuan masyarakat tentang pembayaran pajak secara online. Melalui pelatihan tersebut, Anggi mengajak dan melatih masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK RT 05 RW 02 Kelurahan Kepatihan untuk memanfaatkan pembayaran PBB secara online.

Pelatihan pembayaran PBB secara online dilakukan dalam upaya mendukung digitalisasi perpajakan yang digalakkan pemerintah dan mengenalkan masyarakat tentang aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk membayar PBB secara online. Selama ini, masyarakat di Kelurahan Kepatihan belum mengetahui cara mengecek dan membayar tagihan PBB secara online sehingga harus pergi ke bank untuk membayar PBB atau menitipkan ke petugas kelurahan. Oleh sebab itu, pelatihan pembayaran PBB secara online dirasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kelurahan Kepatihan agar dapat membayar PBB secara lebih efektif dan efisien. 

Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya membayar Pajak Bumi dan Bangunan tepat waktu, melatih ibu-ibu PKK untuk mengecek tagihan PBB secara online melalui aplikasi BPKD Kabupaten Pekalongan, dan dilanjutkan dengan mendampingi ibu-ibu PKK untuk mencoba membayar PBB menggunakan aplikasi Simpel PBB Kabupaten Pekalongan dan e-commerce (shopee, tokopedia, lazada, blibli, dan bukalapak).

Pelaksanaan pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik, ditunjukkan dengan keterlibatan dan antusiasme ibu-ibu PKK untuk mau mencoba mempraktikkan langsung tata cara pembayaran PBB secara online. Ibu-ibu juga aktif mengajukan beberapa pertanyaan seputar pembayaran PBB secara online. Luaran dari program kerja pelatihan ini berupa pembagian leaflet yang berisi tata cara pembayaran PBB secara online.

Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat sebagai Wajib Pajak dapat lebih taat memenuhi kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan dengan melakukan pembayaran PBB secara online melalui aplikasi Simpel PBB maupun e-commerce yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun sehingga meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat dalam digitalisasi perpajakan.



Editor:
Achmad Munandar
Go Cashless, Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan QRIS untuk Pembayaran UMKM di Kelurahan Lalung Karanganyar

Go Cashless, Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan QRIS untuk Pembayaran UMKM di Kelurahan Lalung Karanganyar

 


wirausahanesia.comKaranganyar, 1 Agustus 2024 - Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) yang tergabung dalam Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadakan program "Modernisasi Pembayaran UMKM dengan Teknologi QRIS" di Kelurahan Lalung, Karanganyar. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi QRIS sebagai metode pembayaran digital yang praktis dan aman bagi pelaku UMKM setempat.

Program ini dilaksanakan secara door to door, di mana mahasiswa KKN mengunjungi pelaku UMKM untuk memberikan pelatihan langsung tentang cara membuat dan menggunakan QR code dengan QRIS. Sambutan dari para pelaku UMKM sangat positif, dengan banyak di antaranya, seperti Bapak Fajar, pemilik warung makanan, merasa terbantu oleh kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh QRIS.
 



Selain pelatihan teknis, mahasiswa juga menyediakan panduan tertulis untuk membantu pelaku UMKM mengoperasikan QRIS secara mandiri. Program ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing UMKM di Lalung, seiring dengan meningkatnya tren pembayaran digital di masyarakat.

Lurah Kelurahan Lalung, Bapak Farid Teguh Prabowo, S.STP, M.M, menyatakan bahwa QRIS merupakan langkah maju bagi UMKM di wilayahnya, dan berkomitmen untuk terus mendukung penggunaan teknologi ini. Program ini diharapkan menjadi awal dari transformasi digital yang lebih luas di Kelurahan Lalung, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Untuk luaran materi berupa Poster dapat diakses di tautan Google Drive berikut:



Penulis: 
Rayhan Arlistya Pratama
Manajemen (Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Dosen Pembimbing KKN: 
- Zaenul Muhlisin, S.Si., M.Si., F.Med. 
- Umaira Hayuning Anggayasti, S.H.,M.KnNIP.

Lokasi KKN: 
Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar

Editor:
Achmad Munandar
Sebagai Modal keberjalanan UMKM, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tekankan Perlunya Modal Sosial dalam Mencapai Tujuan Bersama Suatu Bisnis

Sebagai Modal keberjalanan UMKM, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tekankan Perlunya Modal Sosial dalam Mencapai Tujuan Bersama Suatu Bisnis

 



wirausahanesia.comPada Senin, 12 Agustus 2024, Mahasiswa KKN TIM II program studi Antropologi Sosial bernama Ahimsa Dhiya Kamilia meneliti modal sosial yang diterapkan pada UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto di Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja monodisiplin yang dilaksanakan sesuai dengan keilmuannya. 

Luaran dari penelitian ini berupa flyer etnofotografi yang berisikan segala kegiatan dan interaksi yang terlaksana di dalam UMKM Keripik Singkong. Etnofotografi sendiri merupakan gambaran kebudayaan yang diberikan dengan jelas kepada pembaca melalui fotografi sebagai citra visual. Dalam konteks ini, sistem mata pencaharian hidup sebagai salah satu dari tujuh unsur kebudayaan digaris bawahi disini.

Singkat mengenai penjabaran etnofotografi, Pak Haryoto merupakan pemilik UMKM Keripik Singkong “Langgeng” yang telah dibangun sejak awal tahun 2000-an. Sistem kerja yang diterapkan fleksibel dan brayan dengan para pekerja untuk menciptakan rasa kekeluargaan yang erat. Menurut Pak Haryoto sebagai pemilik UMKM, “Pekerjaan yang didalamnya mencakup interaksi dengan orang lain memerlukan sikap adil yang tidak membuat masyarakat sungkan untuk mendekati karena didalam kelompok seperti ini ada orang yang saling membutuhkan satu sama lain.” tutur Pak Haryoto. Ia menambahkan bahwa budaya unggah ungguh, sopan santun dan rasa saling menghargai akan selalu dibutuhkan dalam masyarakat.





Modal sosial merupakan bagaimana suatu kelompok memerlukan kerjasama yang baik dari tiap anggota masyarakat supaya tercapai tujuan bersama, khususnya pada UMKM. Modal sosial bukanlah modal berupa harta kekayaan atau uang, namun merupakan aset atau modal nyata yang penting dalam hidup bermasyarakat berupa kemauan baik, rasa bersahabat, saling simpati, dan hubungan sosial yang erat pada suatu kelompok sosial. Dengan demikian, modal sosial yang terbangun melalui interaksi kekeluargaan dan prinsip kebudayaan melalui kebiasaan yang baik tidak hanya menciptakan iklim kerja yang positif tetapi juga mendorong keberlanjutan dan kesuksesan UMKM dalam jangka panjang.

Kini, dengan pola pikir tersebut, UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto telah tersebar di wilayah Pekalongan, Pemalang, Batang, hingga Tegal selama puluhan tahun. Pada akhirnya, interaksi pada UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto menjalankan modal sosial yang tidak hanya berorientasi pada kuantitas namun juga kualitas interaksi didalamnya. Hal ini pun perlu diterapkan pada UMKM lainnya. Flyer etnofotografi akan dipasang di Balai Desa sehingga siapapun yang berkunjung akan membaca dan menerapkan modal sosial yang telah diterapkan oleh UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto.



Editor:
Achmad Munandar



Lestarikan Budaya Lokal, Mahasiswa Undip Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak Remaja

Lestarikan Budaya Lokal, Mahasiswa Undip Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak Remaja

 


Penyerahan Leaflet Permainan Tradisional Kepada Guru SMP Bhineka Karya, Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jumat (9/08/2024).


wirausahanesia.comDi era perkembangan teknologi yang semakin pesat tentunya menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif terhadap perkembangan anak. Kemudahan akses informasi membuat masyarakat, terutama remaja semakin sulit memilah dan memilih informasi yang perlu dikembangkan. Salah satunya adalah banyaknya budaya luar yang masuk ke Indonesia, membuat sebagian besar remaja mulai melupakan berbagai budaya asli Indonesia. Permasalahan tersebut menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mulai mengenalkan kembali dan melestarikan budaya lokal melalui permainan tradisional. Sebagai generasi penerus bangsa, remaja dapat menjadi jembatan untuk terus mengenalkan budaya lokal.

Upaya tersebut direalisasikan melalui program "Pengenalan Permainan Tradisional Indonesia" untuk anak kelas 8 di SMP Bhineka Karya Kemusu, Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali pada 9 Agustus 2024. Pelaksana program, Nazma Alifia Putri mengungkapkan pelestarian budaya lokal melalui permainan tradisional bertujuan agar anak - anak tidak merasa bosan sehingga antusias mereka untuk memperdalam kebudayaan Indonesia semakin tinggi. Selain itu, dengan permainan tradisional anak - anak akan semakin terlatih menguasai diri serta menyadari kekuatan orang lain untuk mengatur strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan.





Praktik Pemainan Tradisional pada Anak Kelas 8 SMP Bhineka Karya

Beberapa jenis permainan tradisional yang dikenalkan oleh mahasiswa KKN adalah congklak, bekel, dan lompat tali. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan sejarah atau asal usul permainan tersebut dan siswa diarahkan untuk memainkannya, siswa yang menang akan mendapatkan apresiasi berupa hadiah untuk meningkatkan semangat mereka.

Program tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari para siswa dan guru yang terlibat dalam permainan. Setelah kegiatan berakhir, mahasiswa memberikan leaflet kepada guru dan murid sebagai panduan tata cara berbagai permainan tradisional yang diharapkan dapat bermanfaat dan terus berlanjut kedepannya. 


Penulis: 
Nazma Alifia Putri

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Wawasan Berbahasa, Mahasiswa Undip Kenalkan Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkatkan Wawasan Berbahasa, Mahasiswa Undip Kenalkan Bahasa dan Kebudayaan Jepang

 


Latihan Mengerjakan Soal Bahasa Jepang 
pada Anak Kelas 7 SMP Bhineka Karya, Rabu (31/07/2024).

wirausahanesia.comTim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil menyelenggarakan program kerja "Pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang" untuk anak kelas 7 SMP Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Program yang telah direalisasikan pada 31 Juli 2024 tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa serta pengetahuan tentang kebudayaan asing sehingga wawasan global anak remaja semakin luas. Pelaksana program, Nazma Alifia Putri mengungkapkan bahwa manfaat dari program ini adalah meningkatnya kreativitas siswa serta melatih kepercayaan diri.

Hal tersebut terjadi karena proses belajar bahasa tidak hanya berupa hafalan dan ingatan. Kreativitas dalam penggunaan ragam kata sesuai kaidah dan artinya juga diperlukan. Oleh karena itu, anak-anak mampu berpikir logis dan bereksperimen menggunakan kata dan ungkapan baru setiap saatnya. 



Penjelasan mengenai kosa kata dan kata sapaan 
dalam bahasa dan kebudayaan Jepang

Program kerja diawali dengan mengenalkan huruf dan kosa kata dasar dalam bahasa Jepang, seperti salam sapaan ataupun kata sapaan sehari - hari. Mahasiswa juga mengenalkan berbagai jenis musim, makanan, baju tradisional, hingga bentuk festival budaya di Jepang. Setelah itu, para siswa diberikan soal untuk melatih daya ingatnya mengenai materi yang telah disampaikan tim KKN.

Setelah mengenalkan bahasa dan budaya Jepang, para siswa juga diarahkan untuk berkreasi membuat origami sesuai kreativitas masing - masing. Keberjalanan program mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah dan antusias yang tinggi dari seluruh siswa. Pasca pelaksanaan program "Pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang" menunjukkan hasil yang positif, para siswa terlihat lebih percaya diri dalam mempelajari bahasa Jepang dan memiliki minat yang lebih dalam untuk terus belajar bahasa asing.



Penulis: 
Nazma Alifia Putri

Editor:
Achmad Munandar