Mahasiswa Tim II KKN Undip Membuat Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Desa Langkap

Mahasiswa Tim II KKN Undip Membuat Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Untuk Mendukung Pembangunan Berkelanjutan Desa Langkap

 


Gambar 1 Penyerahan Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Desa Langkap oleh Mahasiswa Tim II KKN Universitas Diponegoro Kepada Perangkat Desa Langkap, Kamis (1 Agustus 2024). (Foto : Dokumentasi Pribadi) 

wirausahanesia.comPekalongan, 14 Agustus 2024 - Desa Langkap merupakan salah satu desa yang terletak di Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan. Saat ini, Desa Langkap dihadapkan pada tantangan perencanaan yang semakin kompleks. Dengan pertumbuhan penduduk yang terus meningkat dan perubahan pola penggunaan lahan yang dinamis, pemerintah desa menghadapi kebutuhan mendesak untuk mengelola sumber daya alam lebih efisien dan berkelanjutan. Kondisi ini mendorong diperlukannya suatu informasi yang akurat dan terstruktur mengenai tata guna lahan dan kepadatan penduduk wilayah desa. 

Peta tata guna lahan menunjukkan bagaimana lahan di suatu daerah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti permukiman, persawahan, dan area konservasi. Mahasiswa KKN secara langsung turun ke lapangan untuk memetakan kondisi lahan dan mengamati penggunaan lahan di setiap wilayah desa. Dengan menggunakan perangkat GPS (Global Positioning System), mereka mencatat koordinat dan melakukan dokumentasi setiap lahan. Selanjutnya, mahasiswa melakukan pemodelan peta menggunakan perangkat lunak ArcMap 10.8 dan Google Earth. Pembuatan peta tata guna lahan menggunakan dua jenis data, yaitu data primer yang didapat dari hasil pemetaan langsung dan data sekunder, yaitu data citra satelit peta RBI (Rupa Bumi Indonesia).

Peta kepadatan penduduk merupakan suatu data yang memberikan visualisasi terkait persebaran banyaknya penduduk yang ada di suatu wilayah. Data yang dibutuhkan dalam pembuatan peta tersebut, yaitu data jumlah penduduk yang bersumber dari data sensus penduduk Desa Langkap dan data luas wilayah yang diperoleh dari hasil observasi lapangan. Kedua data tersebut kemudian diolah menggunakan aplikasi ArcMap 10.8. Kepadatan penduduk diperoleh dengan perhitungan banyaknya jumlah penduduk dibagi dengan luas per wilayah. 

Menurut salah satu anggota Tim KKN, Muhammad Rafli Febriyanto menjelaskan “Melalui peta tata guna lahan, pemerintah desa dapat menentukan area yang paling cocok untuk pengembangan permukiman, pertanian, atau konservasi. Sementara itu, peta kepadatan penduduk akan membantu dalam menentukan prioritas pembangunan infrastruktur dan pelayanan publik, memastikan bahwa setiap wilayah desa mendapatkan perhatian yang sesuai dengan kebutuhannya”.






 
Gambar 2 Poster Informasi Tata Guna Lahan dan Kepadatan Penduduk Desa Langkap (Sumber : Dokumen Penulis)

Kedua peta ini saling melengkapi dan memberikan gambaran bagi pemerintah desa dalam merencanakan pembangunan sesuai kondisi lapangan desa. Luaran dari salah satu program kerja Tim KKN ini berupa poster informasi tata guna lahan dan kepadatan penduduk Desa Langkap yang diserahkan dan diterima pada 1 Agustus 2024 oleh bapak kepala Desa Langkap, Moh Yahya. Penyerahan poster tersebut mendapatkan respons dan apresiasi yang tinggi dari perangkat desa. 

Poster informasi tata guna lahan dan kepadatan penduduk Desa langkap diharapkan dapat menjadi acuan dalam merancang kebijakan dan program pembangunan yang tidak hanya memenuhi kebutuhan saat ini, tetapi juga dapat menjaga kesejahteraan masyarakat dan keseimbangan lingkungan di masa depan. 



Penulis: 
Muhammad Rafli Febriyanto
Mahasiswa Program Studi Teknik Geologi 
Fakultas Teknik Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Mj Rizqon Hasani, S.Hum., M.I.Kom. 

Lokasi: 
Desa Langkap, Kecamatan Kedungwuni
Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar
Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

Keren! Mahasiswa Undip Ciptakan Nugget Lele Ajaib, Stunting Langsung Kalah

 


wirausahanesia.comStunting, merupakan masalah kesehatan masyarakat yang serius di banyak negara, termasuk Indonesia. Stunting mengacu pada kondisi di mana tinggi badan anak berada di bawah standar pertumbuhan yang sesuai dengan usia mereka, akibat kekurangan gizi kronis dan masalah kesehatan. Dampak jangka panjang dari stunting meliputi gangguan pertumbuhan fisik dan perkembangan kognitif, yang dapat mempengaruhi kualitas hidup dan produktivitas anak di masa depan.
 
Di Desa Pendem, Kec. Mojogedang, Kab. Karanganyar, kasus stunting menjadi perhatian utama dengan terdeteksinya 11 kasus pada balita. Kurangan pengetahuan mengenai pentingnya asupan protein dalam pola makan balita menjadi salah satu penyebab terjadinya stunting di desa ini. Protein merupakan nutrisi esensial yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan tubuh, serta fungsi-fungsi biologis lainnya. Tanpa asupan protein yang memadai, balita berisiko mengalami gangguan pertumbuhan yang dapat berlanjut hingga dewasa.
 
Desa Pendem memiliki potensi besar dalam hal ketersediaan sumber protein melalui komoditas lokal, yaitu ikan lele. Lele adalah ikan air tawar yang banyak ditemukan di desa ini dan dikenal kaya akan protein serta nutrisi penting lainnya. Namun, pemanfaatan lele sebagai sumber protein dalam pola makan keluarga, terutama untuk balita, masih kurang optimal. Ini sebagian besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam mengolah ikan lele menjadi makanan yang bergizi dan menarik bagi anak-anak.

 


Untuk mengatasi masalah stunting dan memanfaatkan potensi lokal yang ada, Tim II KKN Undip mengembangkan program yang bertujuan untuk mengedukasi ibu-ibu Posyandu di Desa Pendem mengenai pentingnya asupan protein. Program ini berfokus pada pengenalan dan pelatihan pembuatan nugget ikan lele, yang diharapkan dapat menjadi alternatif makanan yang bergizi dan mudah disiapkan. Nugget lele tidak hanya memenuhi kebutuhan protein, tetapi juga dirancang agar disukai oleh anak-anak, sehingga lebih mudah diterima dalam pola makan mereka.
 
Program ini dilaksanakan dengan harapan dapat memberikan solusi praktis terhadap masalah stunting di Desa Pendem. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai gizi dan pemanfaatan lele, diharapkan terjadi peningkatan asupan protein pada balita, yang pada gilirannya dapat menurunkan angka stunting di desa tersebut. Selain itu, program ini bertujuan untuk memberdayakan komunitas lokal melalui pemanfaatan sumber daya yang ada secara lebih efektif.
 
Dengan pelaksanaan acara ini, diharapkan dapat mengedukasi ibu-ibu Posyandu tentang cara pembuatan nugget lele, serta meningkatkan kesadaran mereka mengenai pentingnya asupan protein untuk mencegah stunting pada anak-anak. Program ini merupakan langkah konkret dalam upaya meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan balita di Desa Pendem.



Editor:
Achmad Munandar
Pelatihan Kewirausahaan oleh Mahasiswa KKN: Membangun Jiwa Wirausaha Muda

Pelatihan Kewirausahaan oleh Mahasiswa KKN: Membangun Jiwa Wirausaha Muda

 



wirausahanesia.com - Wonogiri (03/08/2024) - Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan kegiatan pelatihan untuk Siswa/i SMP dan Karang Taruna di Desa Singodutan. Kegiatan ini bertujuan untuk membangun jiwa mandiri, kreatif, inovatif dari pemuda dan meningkatkan pemberdayaan remaja di Desa Singodutan untuk dapat mencetak pengusaha-pengusaha muda di Desa Singodutan.

Samuel Anthonius Dominic Hutapea yang merupakan salah satu mahasiswa Universitas Diponegoro, Jurusan Manajemen dari Fakultas Ekonomika dan Bisnis menggagas program kerja “Find your First Business” untuk Siswa/i SMP dan “The Art of Influence and Marketing Funnel” untuk Karang Taruna. Kegiatan ini berlangsung di SMPN 4 Selogiri dan Aula Kantor Desa Singodutan yang dihadiri oleh Siswa/i SMP kelas 9 dan Karang Taruna tiap-tiap RW yang ada di Desa Singodutan. Pelatihan Kewirausahaan ini disesuaikan dengan umur peserta yang dimulai dengan pengenalan, penanaman jiwa mandiri, sampai pada cara berpikir dan bertindak untuk kreatif dan inovatif di era sekarang. Pelatihan juga tertuju terhadap masalah-masalah peserta saat berjualan atau mau memulai usaha pertamanya.





Pelatihan Kewirausahaan pada hari itu juga dilengkapi dengan pemberian modul tentang bagaimana melakukan penjualan secara Online maupun Offline. Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berharap dengan diadakannya kegiatan ini, Siswa-i SMP dan Karang Taruna dapat lebih kreatif dan inovatif di era digital ini. Besar harapan dengan kegiatan tersebut dapat mencetak pengusaha muda untuk memajukan Desa Singodutan mulai dari usaha sendiri sampai UMKM Desa yang tersedia.

Pelatihan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata dari Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro dalam upaya membangun desa secara berkelanjutan, dengan memberdayakan Remaja yang menjadi harapan untuk Bangsa Indonesia dan Desa Singodutan.



Penulis : 
Samuel Anthonius Dominic Hutapea

Prodi : 
S-1 Manajemen

DPL : 
Rully Rahadian, M.Si., Ph.D

Lokasi : 
Desa Singodutan, Kec. Selogiri, Kab. Wonogiri

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswi KKN UNDIP Ajarkan Pembukuan Sederhana bagi Para Pelaku Usaha

Mahasiswi KKN UNDIP Ajarkan Pembukuan Sederhana bagi Para Pelaku Usaha

 



wirausahanesia.com - Temanggung (06/07/2024) - Mahasiswi KKN TIM II Universitas Diponegoro Tahun 2024 melaksanakan Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan sederhana.

Pemilik usaha yang ada di Desa Gedongsari dusun Gandok masih mengabaikan pencatatan keuangan dan pembukuan usaha. Hal tersebut dikarenakan pemilik usaha belum memiliki kemampuan dalam melakukan pencatatan yang baik dan benar, serta menganggap bahwa pencatatan keuangan dan pembukuan adalah hal yang rumit dan merepotkan, padahal pembukuan sangat penting dilakukan bagi suatu usaha untuk mengetahui kondisi keuangan usaha. Selain itu, pemilik usaha sering mencampur adukkan antara keuangan rumah tangga dan keuangan usaha. Tidak sedikit usaha yang mengalami kerugian dikarenakan tidak adanya pengelolaan keuangan yang memadai.
 





Berdasarkan permasalahan tersebut, Putri Julia Anggraini (21) yang merupakan salah satu Mahasiswi KKN Tim II Universitas Diponegoro Tahun 2024 mengadakan program " Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan sederhana.” Di Desa Gedongsai Kecamatan Jumo, Kabupaten Temanggung. Kegiatan ini menyasar pada pelaku usaha yang belum melakukan pencatatan keuangan dan pembukuan, sehingga dengan adanya program ini akan memberikan pemahaman mengenai pentingnya pembukuan usaha dan tata cara melakukan pembukuan usaha yang baik dan benar. Pembukuan sederhana dapat dilakukan secara manual maupun dengan bantuan sistem.

Pembukuan dengan bantuan sistem dapat memanfaatkan aplikasi pembukuan yang mudah dipahami dan dioperasikan. Salah satunya yaitu Dengan Pembuatan buku sederhana secara manual, yang cara ini sangat mudah dilakukan dan dapat serta merta dipahami dengan baik. Dalam pembukuan kali ini berisi menu dan akun-akun pembukuan yang sering digunakan pada Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM). Selain itu, juga berisi panduan, keterangan dari tiap akun dan contoh pencatatan yang saya berikan dalam edukasi pembukuan sehingga mudah dipahami oleh pemilik usaha.
 





Pelaksanaan program optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keuangan melaui  pembukuan dasar keuangan dilakukan secara langsung kepada pemilik usaha seperti pemilik usaha warung, jajan dan maupun usaha retail rumah tangga dilakukan secara door to door dikarenakan memiliki sektor usaha yang berbeda sehingga pelatihannya juga berbeda.
Kegiatan ini diawali dengan mengajarkan pembukuan yang sederhana dengan template pembukuan dasar agar mudah di pahami. Setelah itu, dilanjutkan dengan pemaparan materi akuntansi sederhana, dan tata cara penggunaannya untuk memudahkan pembukuan sederhana. 

Program ini mendapat respon yang positif dari para pemilik usaha di, Desa Gedongsari. Peserta pelatihan pembukuan sederhana sangat antusias untuk mempraktikkan secara langsung bagaimana menginput pencatatan keuangan sederhana hingga melihat laporan keuangan yang dihasilkan dari hasil pencatatan tersebut.

Program Optimalisasi UMKM dalam aspek operasional pengelolaan keungan melalui pembukuan dasar keuangaan di, Desa Gedongsari Dengan respon positif tersebut, diharapkan bahwa program edukasi dan pelatihan pembukuan sederhana untuk menguatkan manajemen pelaku usaha di kelurahan sadeng dapat bermanfaat dan diterapkan oleh para pemilik usaha sehingga keuangan usaha dapat terkelola dan terkontrol dengan baik.



Penulis : 
Putri Julia Anggraini

Editor:
Achmad Munandar
Anti Ribet! Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pembayaran PBB secara Online untuk Memudahkan Masyarakat

Anti Ribet! Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pelatihan Pembayaran PBB secara Online untuk Memudahkan Masyarakat




wirausahanesia.com - Pekalongan (05/08/2024) Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024, Jovinca Anggi Dimar Kristanti dari Jurusan Akuntansi Perpajakan melakukan Pelatihan Pembayaran Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) secara Online kepada Masyarakat di Kelurahan Kepatihan, Kecamatan Wiradesa, Kabupaten Pekalongan sebagai program kerja monodisiplin. 

Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) adalah pajak yang dikenakan atas kepemilikan atau pemanfaatan tanah dan/atau bangunan. Semakin canggihnya teknologi turut mendorong pemerintah untuk melakukan digitalisasi perpajakan, salah satunya dengan menyediakan sarana pembayaran pajak secara online. Namun, kecanggihan teknologi tersebut tidak didukung oleh kesadaran masyarakat untuk taat membayar pajak dan pengetahuan masyarakat tentang pembayaran pajak secara online. Melalui pelatihan tersebut, Anggi mengajak dan melatih masyarakat, khususnya ibu-ibu PKK RT 05 RW 02 Kelurahan Kepatihan untuk memanfaatkan pembayaran PBB secara online.

Pelatihan pembayaran PBB secara online dilakukan dalam upaya mendukung digitalisasi perpajakan yang digalakkan pemerintah dan mengenalkan masyarakat tentang aplikasi-aplikasi yang dapat digunakan untuk membayar PBB secara online. Selama ini, masyarakat di Kelurahan Kepatihan belum mengetahui cara mengecek dan membayar tagihan PBB secara online sehingga harus pergi ke bank untuk membayar PBB atau menitipkan ke petugas kelurahan. Oleh sebab itu, pelatihan pembayaran PBB secara online dirasa sangat dibutuhkan oleh masyarakat Kelurahan Kepatihan agar dapat membayar PBB secara lebih efektif dan efisien. 

Pelatihan ini dilakukan dengan memberikan edukasi mengenai pentingnya membayar Pajak Bumi dan Bangunan tepat waktu, melatih ibu-ibu PKK untuk mengecek tagihan PBB secara online melalui aplikasi BPKD Kabupaten Pekalongan, dan dilanjutkan dengan mendampingi ibu-ibu PKK untuk mencoba membayar PBB menggunakan aplikasi Simpel PBB Kabupaten Pekalongan dan e-commerce (shopee, tokopedia, lazada, blibli, dan bukalapak).

Pelaksanaan pelatihan ini mendapat respon yang sangat baik, ditunjukkan dengan keterlibatan dan antusiasme ibu-ibu PKK untuk mau mencoba mempraktikkan langsung tata cara pembayaran PBB secara online. Ibu-ibu juga aktif mengajukan beberapa pertanyaan seputar pembayaran PBB secara online. Luaran dari program kerja pelatihan ini berupa pembagian leaflet yang berisi tata cara pembayaran PBB secara online.

Melalui pelatihan ini, diharapkan masyarakat sebagai Wajib Pajak dapat lebih taat memenuhi kewajiban membayar Pajak Bumi dan Bangunan dengan melakukan pembayaran PBB secara online melalui aplikasi Simpel PBB maupun e-commerce yang dapat dilakukan kapanpun dan dimanapun sehingga meningkatkan kemandirian dan kemampuan masyarakat dalam digitalisasi perpajakan.



Editor:
Achmad Munandar
Go Cashless, Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan QRIS untuk Pembayaran UMKM di Kelurahan Lalung Karanganyar

Go Cashless, Mahasiswa KKN UNDIP Perkenalkan QRIS untuk Pembayaran UMKM di Kelurahan Lalung Karanganyar

 


wirausahanesia.comKaranganyar, 1 Agustus 2024 - Salah satu mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro (FEB Undip) yang tergabung dalam Tim II KKN Universitas Diponegoro mengadakan program "Modernisasi Pembayaran UMKM dengan Teknologi QRIS" di Kelurahan Lalung, Karanganyar. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi QRIS sebagai metode pembayaran digital yang praktis dan aman bagi pelaku UMKM setempat.

Program ini dilaksanakan secara door to door, di mana mahasiswa KKN mengunjungi pelaku UMKM untuk memberikan pelatihan langsung tentang cara membuat dan menggunakan QR code dengan QRIS. Sambutan dari para pelaku UMKM sangat positif, dengan banyak di antaranya, seperti Bapak Fajar, pemilik warung makanan, merasa terbantu oleh kemudahan dan efisiensi yang ditawarkan oleh QRIS.
 



Selain pelatihan teknis, mahasiswa juga menyediakan panduan tertulis untuk membantu pelaku UMKM mengoperasikan QRIS secara mandiri. Program ini diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan meningkatkan daya saing UMKM di Lalung, seiring dengan meningkatnya tren pembayaran digital di masyarakat.

Lurah Kelurahan Lalung, Bapak Farid Teguh Prabowo, S.STP, M.M, menyatakan bahwa QRIS merupakan langkah maju bagi UMKM di wilayahnya, dan berkomitmen untuk terus mendukung penggunaan teknologi ini. Program ini diharapkan menjadi awal dari transformasi digital yang lebih luas di Kelurahan Lalung, yang dapat berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat.

Untuk luaran materi berupa Poster dapat diakses di tautan Google Drive berikut:



Penulis: 
Rayhan Arlistya Pratama
Manajemen (Fakultas Ekonomika dan Bisnis)

Dosen Pembimbing KKN: 
- Zaenul Muhlisin, S.Si., M.Si., F.Med. 
- Umaira Hayuning Anggayasti, S.H.,M.KnNIP.

Lokasi KKN: 
Kelurahan Lalung, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Karanganyar

Editor:
Achmad Munandar
Sebagai Modal keberjalanan UMKM, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tekankan Perlunya Modal Sosial dalam Mencapai Tujuan Bersama Suatu Bisnis

Sebagai Modal keberjalanan UMKM, Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Tekankan Perlunya Modal Sosial dalam Mencapai Tujuan Bersama Suatu Bisnis

 



wirausahanesia.comPada Senin, 12 Agustus 2024, Mahasiswa KKN TIM II program studi Antropologi Sosial bernama Ahimsa Dhiya Kamilia meneliti modal sosial yang diterapkan pada UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto di Desa Kalijambe, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan. Kegiatan ini merupakan bagian dari program kerja monodisiplin yang dilaksanakan sesuai dengan keilmuannya. 

Luaran dari penelitian ini berupa flyer etnofotografi yang berisikan segala kegiatan dan interaksi yang terlaksana di dalam UMKM Keripik Singkong. Etnofotografi sendiri merupakan gambaran kebudayaan yang diberikan dengan jelas kepada pembaca melalui fotografi sebagai citra visual. Dalam konteks ini, sistem mata pencaharian hidup sebagai salah satu dari tujuh unsur kebudayaan digaris bawahi disini.

Singkat mengenai penjabaran etnofotografi, Pak Haryoto merupakan pemilik UMKM Keripik Singkong “Langgeng” yang telah dibangun sejak awal tahun 2000-an. Sistem kerja yang diterapkan fleksibel dan brayan dengan para pekerja untuk menciptakan rasa kekeluargaan yang erat. Menurut Pak Haryoto sebagai pemilik UMKM, “Pekerjaan yang didalamnya mencakup interaksi dengan orang lain memerlukan sikap adil yang tidak membuat masyarakat sungkan untuk mendekati karena didalam kelompok seperti ini ada orang yang saling membutuhkan satu sama lain.” tutur Pak Haryoto. Ia menambahkan bahwa budaya unggah ungguh, sopan santun dan rasa saling menghargai akan selalu dibutuhkan dalam masyarakat.





Modal sosial merupakan bagaimana suatu kelompok memerlukan kerjasama yang baik dari tiap anggota masyarakat supaya tercapai tujuan bersama, khususnya pada UMKM. Modal sosial bukanlah modal berupa harta kekayaan atau uang, namun merupakan aset atau modal nyata yang penting dalam hidup bermasyarakat berupa kemauan baik, rasa bersahabat, saling simpati, dan hubungan sosial yang erat pada suatu kelompok sosial. Dengan demikian, modal sosial yang terbangun melalui interaksi kekeluargaan dan prinsip kebudayaan melalui kebiasaan yang baik tidak hanya menciptakan iklim kerja yang positif tetapi juga mendorong keberlanjutan dan kesuksesan UMKM dalam jangka panjang.

Kini, dengan pola pikir tersebut, UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto telah tersebar di wilayah Pekalongan, Pemalang, Batang, hingga Tegal selama puluhan tahun. Pada akhirnya, interaksi pada UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto menjalankan modal sosial yang tidak hanya berorientasi pada kuantitas namun juga kualitas interaksi didalamnya. Hal ini pun perlu diterapkan pada UMKM lainnya. Flyer etnofotografi akan dipasang di Balai Desa sehingga siapapun yang berkunjung akan membaca dan menerapkan modal sosial yang telah diterapkan oleh UMKM Keripik Singkong Pak Haryoto.



Editor:
Achmad Munandar



Lestarikan Budaya Lokal, Mahasiswa Undip Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak Remaja

Lestarikan Budaya Lokal, Mahasiswa Undip Kenalkan Permainan Tradisional pada Anak Remaja

 


Penyerahan Leaflet Permainan Tradisional Kepada Guru SMP Bhineka Karya, Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali, Jumat (9/08/2024).


wirausahanesia.comDi era perkembangan teknologi yang semakin pesat tentunya menimbulkan berbagai dampak positif maupun negatif terhadap perkembangan anak. Kemudahan akses informasi membuat masyarakat, terutama remaja semakin sulit memilah dan memilih informasi yang perlu dikembangkan. Salah satunya adalah banyaknya budaya luar yang masuk ke Indonesia, membuat sebagian besar remaja mulai melupakan berbagai budaya asli Indonesia. Permasalahan tersebut menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mulai mengenalkan kembali dan melestarikan budaya lokal melalui permainan tradisional. Sebagai generasi penerus bangsa, remaja dapat menjadi jembatan untuk terus mengenalkan budaya lokal.

Upaya tersebut direalisasikan melalui program "Pengenalan Permainan Tradisional Indonesia" untuk anak kelas 8 di SMP Bhineka Karya Kemusu, Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali pada 9 Agustus 2024. Pelaksana program, Nazma Alifia Putri mengungkapkan pelestarian budaya lokal melalui permainan tradisional bertujuan agar anak - anak tidak merasa bosan sehingga antusias mereka untuk memperdalam kebudayaan Indonesia semakin tinggi. Selain itu, dengan permainan tradisional anak - anak akan semakin terlatih menguasai diri serta menyadari kekuatan orang lain untuk mengatur strategi yang tepat dalam mengatasi permasalahan.





Praktik Pemainan Tradisional pada Anak Kelas 8 SMP Bhineka Karya

Beberapa jenis permainan tradisional yang dikenalkan oleh mahasiswa KKN adalah congklak, bekel, dan lompat tali. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan sejarah atau asal usul permainan tersebut dan siswa diarahkan untuk memainkannya, siswa yang menang akan mendapatkan apresiasi berupa hadiah untuk meningkatkan semangat mereka.

Program tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari para siswa dan guru yang terlibat dalam permainan. Setelah kegiatan berakhir, mahasiswa memberikan leaflet kepada guru dan murid sebagai panduan tata cara berbagai permainan tradisional yang diharapkan dapat bermanfaat dan terus berlanjut kedepannya. 


Penulis: 
Nazma Alifia Putri

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Wawasan Berbahasa, Mahasiswa Undip Kenalkan Bahasa dan Kebudayaan Jepang

Tingkatkan Wawasan Berbahasa, Mahasiswa Undip Kenalkan Bahasa dan Kebudayaan Jepang

 


Latihan Mengerjakan Soal Bahasa Jepang 
pada Anak Kelas 7 SMP Bhineka Karya, Rabu (31/07/2024).

wirausahanesia.comTim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro berhasil menyelenggarakan program kerja "Pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang" untuk anak kelas 7 SMP Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali. Program yang telah direalisasikan pada 31 Juli 2024 tersebut bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa serta pengetahuan tentang kebudayaan asing sehingga wawasan global anak remaja semakin luas. Pelaksana program, Nazma Alifia Putri mengungkapkan bahwa manfaat dari program ini adalah meningkatnya kreativitas siswa serta melatih kepercayaan diri.

Hal tersebut terjadi karena proses belajar bahasa tidak hanya berupa hafalan dan ingatan. Kreativitas dalam penggunaan ragam kata sesuai kaidah dan artinya juga diperlukan. Oleh karena itu, anak-anak mampu berpikir logis dan bereksperimen menggunakan kata dan ungkapan baru setiap saatnya. 



Penjelasan mengenai kosa kata dan kata sapaan 
dalam bahasa dan kebudayaan Jepang

Program kerja diawali dengan mengenalkan huruf dan kosa kata dasar dalam bahasa Jepang, seperti salam sapaan ataupun kata sapaan sehari - hari. Mahasiswa juga mengenalkan berbagai jenis musim, makanan, baju tradisional, hingga bentuk festival budaya di Jepang. Setelah itu, para siswa diberikan soal untuk melatih daya ingatnya mengenai materi yang telah disampaikan tim KKN.

Setelah mengenalkan bahasa dan budaya Jepang, para siswa juga diarahkan untuk berkreasi membuat origami sesuai kreativitas masing - masing. Keberjalanan program mendapatkan dukungan penuh dari pihak sekolah dan antusias yang tinggi dari seluruh siswa. Pasca pelaksanaan program "Pengenalan Budaya dan Bahasa Jepang" menunjukkan hasil yang positif, para siswa terlihat lebih percaya diri dalam mempelajari bahasa Jepang dan memiliki minat yang lebih dalam untuk terus belajar bahasa asing.



Penulis: 
Nazma Alifia Putri

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media pada UMKM di Desa Wirun

Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media pada UMKM di Desa Wirun

 


wirausahanesia.com - Mojolaban, Sukoharjo - QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standarisasi pembayaran metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Hal tersebut merupakan inovasi penting dalam dunia transaksi digital di Indonesia. Bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), penerapan QRIS membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan konsumen, dan memperkuat daya saing usaha mereka di era digital. 

Berdampingan dengan hal tersebut, pencatatan keuangan merupakan hal yang penting guna lebih terstrukturnya laporan keuangan di masing-masing UMKM. Selain itu, di era digital saat ini, keberhasilan UMKM tidak hanya ditentukan oleh efisiensi transaksi, tetapi juga oleh kemampuan mereka dalam membangun dan memperkuat brand melalui media sosial. Branding yang efektif tersebut dapat meningkatkan visibilitas, menarik pelanggan baru, dan memperkuat loyalitas konsumen.

Menyadari pentingnya QRIS, pencatatan keuangan, dan branding sosial media bagi perkembangan UMKM di wilayah Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban tersebut, maka KKN TIM II Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja "Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media" yang diadakan pada tanggal 25 Juli sampai dengan 1 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan digital, tidak hanya dalam hal sistem transaksi dengan QRIS, tetapi juga dalam pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan membangun citra dan memperluas pasar melalui media sosial.






Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan door-to-door, di mana KKN TIM II Universitas Diponegoro mengunjungi UMKM secara langsung di lokasi UMKM tersebut. Selain edukasi terkait pembuatan dan penggunaan QRIS, program ini juga memberikan pendampingan khusus dalam hal branding di media sosial. UMKM di Desa Wirun memberikan respon yang positif terkait pelaksanaan program kerja tersebut. 

Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi transaksi digital melalui QRIS, tetapi juga merasa lebih siap dan percaya diri dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka di media sosial. Dengan keterampilan baru ini, UMKM di Desa Wirun diharapkan dapat lebih dikenal lebih luas, menjangkau banyak pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan secara signifikan.


Editor:
Achmad Munandar
Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Siswa dan Siswi Kelas 4 SDN Sidorejo 02 Kabupaten Batang Oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024

Menanamkan Jiwa Kewirausahaan Terhadap Siswa dan Siswi Kelas 4 SDN Sidorejo 02 Kabupaten Batang Oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024

 


wirausahanesia.comProgram Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Universitas Diponegoro tahun 2024 di Desa Sidorejo, Kabupaten Batang, tidak hanya fokus pada kegiatan pengabdian masyarakat, tetapi juga berupaya menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini pada siswa-siswi SDN Sidorejo 02. Melalui serangkaian kegiatan yang menarik dan interaktif, mahasiswa KKN berupaya membangkitkan minat dan kreativitas siswa dalam berwirausaha. 

SDN Sidorejo 02 merupakan salah satu sekolah yang berada di Desa Sidorejo, terletak di Dusun Siklayu. Antusias dan semangat terlihat sangat jelas dari murid-murid, membuktikan bahwa dengan bimbingan yang tepat, setiap anak memiliki potensi untuk menjadi seorang pengusaha muda yang kreatif dan inovatif. Menurut penelitian, anak-anak yang memiliki jiwa wirausaha cenderung lebih mandiri, percaya diri, dan mampu memecahkan masalah. Lebih lagi, di era digital saat ini, kemampuan berwirausaha menjadi keahlian yang sangat dibutuhkan di dunia kerja. 

Menanamkan jiwa kewirausahaan sejak dini merupakan langkah strategis untuk mempersiapkan generasi muda menghadapi tantangan masa depan. Di era digital yang semakin kompleks, kemampuan beradaptasi, berpikir kritis, dan berinovasi menjadi kunci keberhasilan. Oleh karena itu, program pendampingan ini dirancang untuk membekali siswa dengan pengetahuan dan keterampilan dasar dalam berwirausaha, seperti ideasi bisnis, perencanaan, produksi, dan pemasaran.

Tujuan utama dari program ini adalah menumbuhkan minat dan kesadaran siswa akan pentingnya berwirausaha, serta mengembangkan kreativitas dan keterampilan mereka dalam menciptakan produk atau jasa yang bernilai. Kegiatan yang dilakukan meliputi pemberian materi mengenai pentingnya menanamkan jiwa kewirausahaan, pendampingan simulasi pembuatan ide usaha, dan pemberian motivasi dari para pelaku usaha sukses. Melalui kegiatan-kegiatan tersebut, diharapkan siswa dapat memperoleh pengalaman langsung dalam proses berwirausaha dan terinspirasi untuk menjadi generasi penerus pengusaha Indonesia.

Hasil dari program pendampingan ini sangat menggembirakan. Siswa-siswi SDN Sidorejo 02 menunjukkan antusiasme yang tinggi dalam mengikuti setiap kegiatan. Mereka tidak hanya mampu menciptakan ide-ide kreatif, tetapi juga berani mempresentasikan hasil karya mereka di hadapan teman-teman dan mahasiswa KKN pendamping. Lebih dari itu, program ini juga berhasil meningkatkan rasa percaya diri dan kemandirian siswa. Diharapkan, semangat kewirausahaan yang telah tumbuh pada diri siswa dapat terus berkembang dan menginspirasi mereka untuk meraih kesuksesan di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Digitalisasi Pencatatan Pembukuan Keuangan Secara Sederhana Melalui Aplikasi Buku Warung Oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024

Digitalisasi Pencatatan Pembukuan Keuangan Secara Sederhana Melalui Aplikasi Buku Warung Oleh Mahasiswa KKN Tim II Undip 2024




wirausahanesia.com - Permasalahan yang dialami oleh kebanyakan pelaku UMKM di Desa Sidorejo adalah belum teroptimalisasinya pencatatan keuangan, pelaku usaha mengatakan kesulitan dalam melakukan pencatatan dikarenakan tidak adanya pendampingan dari perangkat desa terkait. Lebih lagi, telah sejak lama kepengurusan BUMDes tidak berjalan dikarenakan belum ada calon pengganti untuk menjadi ketua BUMDes Desa Sidorejo, Kabupaten Batang. 

Hal ini sangat disayangkan jika beberapa pelaku usaha yang sudah memiliki usaha namun tidak adanya edukasi dari perangkat desa mengenai pengelolaan secara maksimal. Maka dari itu, sebagai mahasiswa KKN yang ditempatkan di Desa Sidorejo melihat ini adalah salah satu permasalahan yang sebenarnya memiliki peluang untuk dituntaskan atau dioptimalkan. Salah satu cara yang paling mudah untuk dilakukan adalah sosialisasi dan pengenalan untuk pencatatan keuangan sederhana, mengingat pada zaman sekarang semua sudah serba digital, optimalisasi menggunakan aplikasi adalah solusi yang sederhana dan tepat untuk diterapkan.  

Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 6 Agustus 2024 di salah satu toko usaha obat-obat pertanian milik Mbak Agus. Berlokasi di Dusun Bendosari yang dimana mayoritas mata pencaharian penduduk adalah petani padi, petani melati, dan petani semangka. Pendampingan ini diberikan secara individu bertemu langsung dengan pelaku usaha, dilakukan dengan pemberian edukasi mendetail mengenai langkah-langkah yang harus dilakukan untuk melakukan pencatatan dengan disertai booklet yang berisi penjelasan secara rinci namun ringkas. 

Di Dusun Bendosari sendiri, hanya terdapat dua toko obat-obat pertanian yang dapat melengkapi kebutuhan petani. Namun, dikarenakan ada kendala maka dari itu hanya dilakukan pemberian edukasi terhadap salah satu pemilik usaha. Hasil dari kegiatan ini, pemilik usaha mengatakan merasa terbantu akan adanya program kerja ini dikarenakan pemberian materi mudah dipahami dan aplikasi yang dipilih juga sangat mudah untuk digunakan. 

Terdapat beberapa fitur yang dapat dimanfaatkan dari aplikasi Buku Warung, seperti pencatatan alur kas keuangan, pencatatan hutang dan piutang, dan pengelolaan stok barang. Dengan adanya aplikasi ini mahasiswa memanfaatkan untuk membantu pengoptimalan yang berfokus pada pengelolaan stok barang, dikarenakan banyaknya jumlah barang yang sering tidak diperhatikan atau dicatat oleh Mbak Agus. 

Pencatatan ini dilakukan guna untuk mengetahui sisa barang dan untuk memprediksi pembelian barang di masa yang akan mendatang. Sering juga, pelaku usaha lupa akan dana yang tertahan di pembeli atau bisa disebut piutang. Pengoptimalan performa dari usaha ini sangat dibantu dengan aplikasi Buku Warung. Aplikasi ini dengan mudah didapatkan melalui Google Play Store.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Sumub Lor, Kabupaten Pekalongan Membuat Peta Tata Guna Lahan

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Sumub Lor, Kabupaten Pekalongan Membuat Peta Tata Guna Lahan

 


wirausahanesia.comPekalongan, 12 Agustus 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, menghadirkan salah satu program kerja yang signifikan bagi masyarakat setempat. Muhammad Adam Adibowo, mahasiswa dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, berinisiatif untuk membuat peta tata guna lahan  Desa Sumub Lor sebagai salah satu program kerja utamanya selama KKN.

Desa Sumub Lor, yang dikenal memiliki berbagai potensi dari segi ekonomi dan budaya, tetapi belum memiliki peta tata guna lahan yang memadai. Tujuan dibuatnya peta tata guna lahan ini adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat sekitar untuk mengetahui potensi apa saja yang ada di Desa Sumub Lor ini dari segi lahannya.

Melihat dari kebutuhan tersebut, Muhammad Adam Adibowo mengambil inisiatif untuk dapat mengembangkan peta tata guna lahan Desa Sumub Lor. Pada program kerja ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang lebih jelas dan akurat tentang potensi tata guna lahan Desa Sumub Lor, yang diharapkan dapat membantu berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, warga setempat, dan pendatang baru.

Program pembuatan peta tata guna lahan ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal dalam pengembangan potensi desa dari berbagai aspek, baik geologi, ekonomi, maupun budaya. Dengan adanya peta ini, informasi mengenai desa akan lebih mudah diakses dan dipahami, sehingga dapat mendukung berbagai program pembangunan yang direncanakan ke depannya.

Kehadiran peta tata guna lahan ini akan menjadi aset berharga bagi Desa Sumub Lor. Selain mempermudah untuk mengetahui letak dari tata guna lahan ini dan juga sebagai gambaran untuk melihat apakah ada potensi lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk tata guna lahan dari Desa Sumub Lor ini.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Sumub Lor, Kabupaten Pekalongan Membuat Peta Administrasi Desa

Mahasiswa KKN UNDIP 2024 di Desa Sumub Lor, Kabupaten Pekalongan Membuat Peta Administrasi Desa

 


wirausahanesia.comPekalongan, 12 Agustus 2024 Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim 2 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2024 yang dilaksanakan di Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, menghadirkan salah satu program kerja yang signifikan bagi masyarakat setempat. Muhammad Adam Adibowo, mahasiswa dari Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknik, berinisiatif untuk membuat peta administrasi Desa Sumub Lor sebagai salah satu program kerja utamanya selama KKN.

Desa Sumub Lor, yang dikenal memiliki berbagai potensi dari segi ekonomi dan budaya, tetapi belum memiliki peta administrasi desa yang memadai. Meski dilengkapi dengan berbagai fasilitas administrasi seperti Kantor Kepala Desa, desa ini masih kekurangan sarana informasi yang menjelaskan secara jelas titik letak atau batas wilayahnya. Hal ini dapat menyulitkan masyarakat lokal maupun pendatang dalam memahami tata ruang desa.

Melihat dari kebutuhan tersebut, Muhammad Adam Adibowo mengambil inisiatif untuk dapat mengembangkan peta administrasi Desa Sumub Lor. Pada program kerja ini bertujuan untuk menyediakan informasi yang lebih jelas dan akurat tentang batas-batas desa, yang diharapkan dapat membantu berbagai pihak, termasuk pemerintah desa, warga setempat, dan pendatang baru.

Program pembuatan peta administrasi desa ini diharapkan dapat menjadi salah satu langkah awal dalam pengembangan potensi desa dari berbagai aspek, baik geologi, ekonomi, maupun budaya. Dengan adanya peta ini, informasi mengenai desa akan lebih mudah diakses dan dipahami, sehingga dapat mendukung berbagai program pembangunan yang direncanakan ke depannya.

Kehadiran peta administrasi ini akan menjadi aset berharga bagi Desa Sumub Lor. Selain mempermudah urusan administrasi dan perencanaan pembangunan, peta ini juga daapt digunakan sebagai bahan edukasi bagi warga dan sebagai alat bantu dalam kegiatan-kegiatan lainnya yang membutuhkan pemahaman geografis yang tepat.



Editor:
Achmad Munandar