Inovasi Pertanian Berkelanjutan : Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Seni Ecoprint pada Kain Taplak Meja
Berita KKNSumber : Dokumen Pribadi.
Foto bersama Ibu-Ibu PKK Desa Sidorejo dan Mahasiswa UNS
wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, Bendosari, Sukoharjo (07/08/2024) – Ecoprint adalah teknik memberi pola pada kain dengan menggunakan bahan-bahan yang terdapat di alam sekitar seperti daun, bunga, ranting dan pewarna alam. Sesuai namanya, Ecoprint berasal dari kata Eco yang artinya ekosistem (alam) dan print yang artinya mencetak. Masih banyak masyarakat yang belum sadar akan dampak negatif penggunaan bahan kimia pada industri tekstil. Seni Ecoprint ini dapat menjadi salah satu solusi untuk mengurangi dampak negatif industri tekstil terhadap lingkungan dengan memanfaatkan tanaman sekitar sebagai inovasi pertanian berkelanjutan.
Bulan Devi Lusiana yang merupakan Mahasiswi Tim II KKN UNDIP Periode 2023/2024 telah melaksanakan program kerja monodisiplin berupa sosialisasi pembuatan ecoprint pada media taplak meja sebagai inovasi pertanian berkelanjutan. Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Rabu, 7 Agustus 2024 ini dihadiri oleh 113 ibu-ibu yang tergabung dalam PKK.
Alat dan bahan seperti daun, bunga, tawas, ember, palu kayu, plastik, dan kain taplak meja sudah disediakan oleh Mahasiswa KKN UNDIP. Walaupun begitu, para ibu-ibu juga tetap dihimbau untuk membawa daun dan bunga untuk dijadikan bahan tambahan pembuatan ecoprint. Kegiatan ini diawali dengan memberikan edukasi mengenai ecoprint dan dilanjutkan dengan demonstrasi pembuatan ecoprint pada kain taplak meja. Teknik pembuatan ecoprint yang digunakan dalam kegiatan ini yaitu teknik pukul (pounding).
Demonstrasi diawali dengan menyiapkan alat dan bahan pembuatan ecoprint. Kain taplak meja yang digunakan harus direndam terlebih dahulu dengan tawas selama 24 jam untuk meningkatkan daya serap kain terhadap zat warna. Meja yang digunakan sebagai alas dilapisi dengan plastik dan kemudian kain dibentangkan diatasnya. Daun dan bunga ditempelkan pada kain membentuk pola yang diinginkan.
Selanjutnya, kain dilapisi lagi menggunakan plastik untuk memastikan daun dan bunga tidak bergeser dari tempatnya. Ibu-ibu PKK yang menjadi peserta dari kegiatan ini berpartisipasi secara langsung dengan ikut memukul daun menggunakan palu kayu yang sudah disediakan. Apabila warna dari daun dan bunga sudah mulai menempel pada kain, maka kain didiamkan selama 15 menit sampai kering. Daun yang masih menempel pada kain dilepas dan selanjutnya dilakukan perendaman dalam air tawas untuk proses fiksasi. Setelah satu jam direndam, kain dapat dijemur sampai kering dan siap untuk dipakai.
Penulis :
Bulan Devi Lusiana
Dosen Pembimbing :
Dr. Khabibi, S.Si., M.Si.
Lokasi KKN :
Desa Sidorejo, Kec. Bendosari, Kab. Sukoharjo
KKN Tim II Universitas Diponegoro 2023/2024
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar