Mahasiwa KKN UNDIP Melakukan Edukasi ke Warga Terkait Optimalisasi Pembaharuan Kartu Keluarga Berbarcode di Desa Krendowahono

Mahasiwa KKN UNDIP Melakukan Edukasi ke Warga Terkait Optimalisasi Pembaharuan Kartu Keluarga Berbarcode di Desa Krendowahono



wirausahanesia.com - Desa Krendowahono, Kabupaten Karanganyar – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Diponegoro tengah melaksanakan program kerja yang bertujuan untuk mengoptimalkan edukasi pembaharuan Kartu Keluarga (KK) berbarcode di Desa Krendowahono. Program ini diadakan sebagai respons terhadap kebutuhan masyarakat akan pemahaman yang lebih baik mengenai pentingnya pembaruan KK dengan fitur barcode yang kini menjadi standar administrasi kependudukan.

Program yang diberi judul "Optimalisasi Edukasi Pembaharuan Kartu Keluarga Berbarcode di Desa Krendowahono" ini dilaksanakan pada awal tanggal 31 Juli 2024 di rumah Kepala Dusun Ngrawan, Krendowahono, Jawa Tengah. Program ini dilaksanakan oleh mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 sebagai program keilmuan dari Aurellia Indira Putri, FISIP UNDIP.  Mahasiswa KKN bekerja sama dengan perangkat desa setempat untuk memberikan pengawasan langsung kepada warga desa selama program berlangsung. 
 
Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa KKN memberikan edukasi tentang manfaat penggunaan KK berbarcode, seperti kemudahan dalam proses administrasi, pengurangan risiko pemalsuan dokumen, serta peningkatan akurasi data penduduk. Selain itu, warga juga diberikan panduan teknis untuk melakukan pembaruan KK secara mandiri melalui layanan online yang disediakan oleh pemerintah.

Mahasiswa KKN, Aurellia Indria Putri, menjelaskan bahwa program ini tidak hanya bertujuan untuk memperkenalkan teknologi baru kepada masyarakat, tetapi juga untuk memastikan bahwa seluruh warga desa memiliki dokumen kependudukan yang sesuai dengan standar terbaru. “Saya ingin memastikan bahwa warga Desa Krendowahono tidak ketinggalan dalam memanfaatkan teknologi yang dapat memudahkan kehidupan sehari-hari, terutama dalam urusan administrasi," ujar  Aurellia Indira Putri.

Luaran dari program tersebut berupa standing banner mengenai tata cara pembaharuan KK barcode yang diserahkan langsung ke Kantor Desa Krendowahono pada 1 Agustus 2024.


Kegiatan edukasi ini mendapatkan sambutan positif dari warga. Perangkat Desa Krendowahono, turut menyampaikan apresiasinya terhadap program KKN ini. Perangkat Desa  berharap bahwa edukasi seperti ini dapat terus dilakukan, sehingga masyarakat desa semakin melek teknologi dan mampu mengikuti perkembangan zaman. 

Dengan program ini, diharapkan Desa Krendowahono dapat menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam hal optimalisasi administrasi kependudukan berbasis teknologi. 




Penulis : 
Aurellia Indira Putri 

Editor:
Achmad Munandar
Mengabadikan Potensi dan Budaya Desa Sumub Lor: Etnofotografi sebagai Profil Desa

Mengabadikan Potensi dan Budaya Desa Sumub Lor: Etnofotografi sebagai Profil Desa




wirausahanesia.com - Pada 13 Juli 2024, di Desa Sumub Lor, Kecamatan Sragi, Kabupaten Pekalongan, Ardian Yoga Ksatria, seorang mahasiswa Program Studi Antropologi Sosial dari Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Diponegoro, memulai sebuah program monodisiplin dalam rangka Kuliah Kerja Nyata (KKN). Program ini berfokus pada pembuatan etnofotografi, sebuah dokumentasi visual dan naratif mengenai kehidupan dan budaya masyarakat desa, yang kemudian akan dituangkan dalam bentuk booklet. Program ini bertujuan untuk membuat profil desa yang komprehensif, memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya serta potensi yang ada di Desa Sumub Lor.

Desa Sumub Lor dikenal sebagai daerah yang sebagian besar warganya menggantungkan hidup dari sektor pertanian. Lahan pertanian yang subur di desa ini dikelola oleh kelompok-kelompok tani yang memainkan peran vital dalam menjaga produktivitas pertanian desa. Potensi besar ini tercatat dalam etnofotografi yang dibuat, memberikan gambaran mendalam tentang kehidupan sehari-hari petani dan pentingnya kelompok tani dalam menjaga keberlanjutan pertanian di Sumub Lor.

Selain sektor pertanian, potensi ekonomi lain di desa ini adalah UMKM dan konveksi rumahan. Kegiatan ini menjadi sumber penghasilan tambahan yang signifikan bagi masyarakat, menunjukkan kemandirian ekonomi yang kuat di Sumub Lor. Dalam booklet tersebut, berbagai kegiatan ekonomi ini didokumentasikan, menampilkan dinamika kerja dan kontribusi besar UMKM serta konveksi rumahan terhadap perekonomian desa.
Bagian lain yang tak kalah penting dari etnofotografi ini adalah sejarah dan budaya Desa Sumub Lor. Pendalaman dilakukan terhadap folklor dan petilasan yang ada di desa tersebut, termasuk Petilasan Kyai Santri, yang memiliki nilai historis dan spiritual bagi warga desa. Dokumentasi ini berfungsi untuk melestarikan cerita-cerita rakyat dan situs-situs bersejarah yang menjadi bagian dari identitas desa.

Selain aspek ekonomi dan sejarah, perhatian juga diberikan pada dimensi sosial dan keagamaan yang kuat di Desa Sumub Lor. Melalui etnofotografi ini, berbagai kegiatan sosial seperti posyandu dan kelas balita direkam, menunjukkan kepedulian masyarakat terhadap kesehatan dan perkembangan anak-anak. Kegiatan pengajian rutin yang diselenggarakan oleh LDII dan ibu-ibu Fatayat NU juga dicatat, yang tidak hanya berfungsi sebagai ajang untuk memperdalam pengetahuan agama, tetapi juga sebagai sarana mempererat hubungan sosial antarwarga.

Khususnya, pada peringatan 10 Muharram, dokumentasi dilakukan terhadap kegiatan santunan anak yatim yang menjadi tradisi tahunan di Desa Sumub Lor. Kegiatan ini mencerminkan solidaritas dan kepedulian masyarakat terhadap anak-anak yatim, menegaskan nilai-nilai kebersamaan dan kasih sayang yang dijunjung tinggi oleh warga desa.
Melalui etnofotografi ini, Ardian Yoga Ksatria berharap dapat memperkenalkan dan melestarikan kekayaan budaya serta nilai-nilai sosial yang ada di Desa Sumub Lor. Booklet yang dihasilkan dari program ini diharapkan tidak hanya menjadi dokumentasi, tetapi juga menjadi profil desa yang komprehensif, menginspirasi masyarakat luas untuk lebih mengenal dan menghargai warisan budaya yang ada di sekitar mereka. Dengan cara ini, kekayaan budaya Desa Sumub Lor dapat terus hidup dan berkembang, diwariskan dari generasi ke generasi.



Editor:
Achmad Munanar

Mahasiswi KKN Akuntansi Pajak Undip Membuat Program “Tabungan Cerdas” bagi Siswa-Siswi SDN Sidorejo 02 Kabupaten Batang

Mahasiswi KKN Akuntansi Pajak Undip Membuat Program “Tabungan Cerdas” bagi Siswa-Siswi SDN Sidorejo 02 Kabupaten Batang

 

wirausahanesia.comMelihat adanya potensi bagi anak usia dini untuk meciptakan kemandirian finansial, seorang Mahasiswi Akuntansi Pajak Universitas Diponegoro bernama Siti Fadillah berinisiasi membuat suatu program yang dapat membantu anak-anak Desa Sidorejo bisa mewujudkan keuangan yang mandiri. Melalui Kegiatan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II Tahun 2023/2024 yang dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Gringsing, Kabupaten Batang, mahasiswi yang akrab dengan panggilan Zea ini membuat program “Pendampingan Pembuatan Rencana Keuangan dalam Rangka Kemandirian Finansial untuk Kalangan Anak Usia Dini” dengan tajuk “Tabungan Cerdas: Muda Berkarya, Hemat Sejahtera”. Program ini dilakukan pada Rabu (31/07/2024), berpusat di SDN Sidorejo 02 dan difokuskan pada siswa-siswi kelas 3 dan 4.

Zea mengajarkan kepada para siswa tentang pentingnya budgeting dengan bahasa yang mudah dipahami oleh mereka. Para siswa diberikan pelatihan dan keterampilan praktis dalam mengelola keuangan seperti membuat anggaran pengeluaran yang lekat dengan kehidupan sehari-hari mereka. Diharapkan melalui program ini dapat membangun keuangan yang baik bagi para siswa. Selain itu, program ini juga diharapkan dapat berdampak positif bagi para siswa agar dapat mengambil keputusan yang tepat mengenai keuangan mereka di masa depan.

Tantangan yang dihadapi saat menjalankan program ini adalah pemahaman para siswa mengenai keuangan itu sendiri. Seperti kita tahu bahwa para siswa yang masih berusia 8-9 tahun ini sangat awam dan asing mengenai keuangan dan cara mengelolanya. Mereka memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda mengenai konsep keuangan. Oleh karena itu, dibutuhkan pendekatan belajar yang variatif agar mereka tertarik dan mudah memahami materi yang disampaikan. Mengatasi hal tersebut, Zea membuat materi dan poster unik dilengkapi gambar dan penjelasan yang dapat dengan mudah dimengerti oleh para siswa.


Tantangan selanjutnya adalah konsistensi para siswa dalam menabung. Hal ini dikarenakan belum adanya pengalaman menabung yang mumpuni di kalangan siswa. Oleh karena itu, selain dibekali pembelajaran mengenai keuangan, mereka juga diberikan praktik menabung dengan membuat celengan sederhana yang mereka buat sendiri dan wajib menyisihkan sebagian uang jajannya untuk ditabung di dalam celengan tersebut. Untuk menarik minat dan memeriahkan program ini, para siswa diajak untuk berkreasi menghias celengan mereka sendiri menggunakan pensil warna, spidol warna, crayon, dan kuas yang dilengkapi cat warna. Jadi, selain kegiatan menabung yang manfaatnya dapat mereka nikmati di kemudian hari, kegiatan ini juga berupaya membangun kreativitas para siswa dengan media celengan sederhana tersebut.
 

Alhasil program ini berjalan dengan baik dan kondusif serta memberikan dampak positif bagi para siswa yang mengikutinya. Mereka sangat antusias mengikuti arahan dan kegiatan yang dilaksanakan. Kepala sekolah dan guru pun menyambut baik program “Tabungan Cerdas” yang diselenggarakan di sekolah mereka. Mereka mengapresiasi dan berharap para siswa bisa menyerap dengan baik pembelajaran yang telah diberikan dan melanjutkan praktik menabung yang telah diajarkan sehingga terwujud kemandirian finansial di kalangan anak-anak Desa Sidorejo.



Editor:
Achmad Munandar
Mendukung UMKM Desa Soroyudan; Pengenalan Penggunaan Pengawet Makanan oleh KKN TIM II Undip

Mendukung UMKM Desa Soroyudan; Pengenalan Penggunaan Pengawet Makanan oleh KKN TIM II Undip

 

Gambar 1. Kegiatan Program Kerja Pengenalan Pengawet Aman di UMKM

wirausahanesia.com - Pengawet merupakan salah satu jenis bahan tambahan pangan yang umum digunakan pada produk pangan olahan untuk memperpanjang umur simpan dan mencegah kerusakan oleh mikroba. Meskipun seringkali dianggap sebagai suatu senyawa berbahaya oleh masyarakat, pengawet pada umumnya aman digunakan jika jenis yang digunakan aman dan dosisnya sesuai dengan regulasi setempat. Penggunaan pengawet yang sesuai sangat menguntungkan produk pangan, terutama pada makanan atau minuman yang mudah mengalami kerusakan. 

Mekanisme kerja pengawet pangan sangat tergantung pada jenis yang digunakan. Namun, prinsip utama pengawet cenderung sama, yakni menghambat pertumbuhan dan aktivitas mikroorganisme yang dapat menyebabkan kerusakan pada produk makanan. Mikroba dapat menyebabkan fermentasi, pengasaman, dan peruraian pada produk pangan sehingga lebih baik ditangani oleh adanya bahan pengawet. Kerusakan produk pangan akibat mikroorganisme sangat merugikan karena makanan tersebut akan bersifat tidak layak dikonsumsi sehingga tidak dapat dijual dan harus dibuang. 

Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo, Magelang merupakan salah satu desa yang memiliki beragam UMKM di bidang pangan. Beberapa produk yang diproduksi dan dijual adalah keripik talas, keripik ubi, keripik gula, bakpao, dan lain sebagainya. Namun, sebagian besar UMKM tersebut belum mengetahui tata cara penggunaan pengawet beserta dengan dosis yang disarankan sesuai regulasi. Salah satu UMKM yang banyak dikenal di desa ini adalah usaha jajanan pasar yang dikelola oleh Ibu Nur Hidayah di Dusun Soroyudan. Usaha ini menjual produk-produk jajanan seperti tiga dara, roti goreng, sengkulun, carang gesing, bakpao, dan lain sebagainya. Salah satu isu yang dihadapi UMKM ini adalah daya simpan jajanan basah yang tidak lama sehingga ketahanan penyimpanan yang kurang optimal. 



Gambar 2. Produk UMKM Carang Gesing



Gambar 3. Produk UMKM Tiga Dara


Melihat potensi tersebut, mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro 2024, Raissa Indira Primusti, mencanangkan dan mengeksekusi program kerja berupa pengenalan penggunaan pengawet pada UMKM jajanan pasar milik Ibu Nur Hidayah. Berdasarkan produk yang diolah di usaha tersebut, terdapat beberapa pilihan pengawet yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan masa simpan produk-produk tersebut, seperti asam benzoat dan kalsium propionat. 

Program kerja tersebut dimulai dengan penyuluhan mengenai pengawet yang mencakup definisi, pemakaian, dan penjelasan mengenai stigma sekitar pengawet yang beredar di kalangan masyarakat. Penyuluhan pun dilanjutkan dengan pengenalan pengawet yang aman, terutama asam benzoat dan kalsium propionat. Bersama dengan pengenalan akan bahan pengawet tersebut, disertakan juga informasi mengenai dosis yang harus dipakai, sesuai dengan regulasi terkait yang berasal dari SNI maupun peraturan BPOM. Penyerahan produk berupa pengawet yang aman dan sudah melalui uji BPOM pun dilakukan sebagai bentuk dukungan terhadap UMKM tersebut. 

Pengenalan terhadap pengawet yang dilakukan kepada UMKM Ibu Nur Hidayah diharapkan dapat membantu berjalannya kegiatan usaha di desa Soroyudan. Keberlangsungan dan keberhasilan program tersebut sangat dibantu oleh partisipasi dan antusiasme dari pihak UMKM yang terlihat semangat dalam mempelajari dan menerapkan penggunaan pengawet yang aman.



Penulis: 
Raissa Indira Primusti
23020121130073
Teknologi Pangan
Fakultas Peternakan dan Pertanian

Lokasi: 
Desa Soroyudan, Kecamatan Tegalrejo

DPL: 
Dito Aryo Prabowo, S.Psi., M.Psi.

KKN TIM II UNDIP Tahun 2023/2024

Editor:
Achmad Munandar
Membangun Kreativitas Remaja: Pelatihan Arduino oleh Mahasiswa KKN Undip untuk Pemuda Karang Taruna Desa Jendi

Membangun Kreativitas Remaja: Pelatihan Arduino oleh Mahasiswa KKN Undip untuk Pemuda Karang Taruna Desa Jendi

 


Dokumentasi bersama Karang Taruna Dusun Jetak, 
dengan membawa modul materi dan papan Arduino.

wirausahanesia.com - Jendi, Selogiri, Wonogiri (26/7/2024) - Program "Pelatihan Dasar Arduino untuk Remaja Karang Taruna" telah sukses dilaksanakan di balai dusun Jetak, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. Program ini merupakan bagian dari kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang bertujuan untuk memberdayakan remaja Karang Taruna di bidang teknologi, khususnya dalam pengenalan dan pemanfaatan platform Arduino.

Pemberdayaan remaja dalam bidang teknologi menjadi salah satu fokus utama dalam program KKN Tim II UNDIP ini. Remaja Karang Taruna memiliki potensi besar untuk berkontribusi dalam perkembangan teknologi di desanya. Oleh karena itu, pelatihan ini dirancang untuk memperkenalkan Arduino, sebuah platform open-source yang digunakan untuk membangun proyek-proyek elektronik interaktif.

Arduino adalah platform elektronik open-source yang terdiri dari hardware (papan sirkuit fisik) dan software (Arduino IDE) yang digunakan untuk menulis dan mengunggah kode komputer ke papan fisik tersebut. Arduino banyak digunakan dalam proyek-proyek yang melibatkan sensor, aktuator, dan komponen elektronik lainnya, sehingga memungkinkan penggunanya untuk menciptakan berbagai jenis perangkat otomatisasi. Contoh manfaat praktis dari penggunaan Arduino di kehidupan sehari-hari meliputi sistem irigasi otomatis yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan air di pertanian, serta berbagai aplikasi lain seperti alarm keamanan, pengendalian suhu ruangan, dan robotika. 

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dasar tentang Arduino, sehingga remaja Karang Taruna dapat memahami dan mempraktikkan teknologi ini dalam kehidupan sehari-hari. Dengan pelatihan ini, diharapkan mereka dapat lebih tertarik dan mampu mengembangkan berbagai inovasi berbasis Arduino yang bermanfaat bagi masyarakat desa.
 


Dokumentasi suasana pelatihan arduino di balai Dusun Jetak

Pelatihan dilaksanakan pada hari Jumat, 26 Juni 2024, di balai dusun Jetak. Peserta pelatihan terdiri dari remaja Karang Taruna dusun Jetak yang sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Sebelum pelaksanaan, telah disusun modul pelatihan yang berisi materi dasar tentang Arduino, termasuk pengenalan, sejarah singkat, jenis-jenis Arduino, serta tiga proyek sederhana yang dapat langsung dipraktikkan oleh peserta.

Materi pelatihan meliputi pengenalan tentang apa itu Arduino, sejarah singkat perkembangan Arduino, serta jenis-jenis Arduino yang umum digunakan. Selain itu, peserta juga diberikan kesempatan untuk langsung mencoba tiga proyek sederhana, yaitu:

• Lampu Kelap-Kelip: Proyek dasar ini mengajarkan peserta cara membuat lampu LED berkedip secara otomatis menggunakan Arduino.

• Lampu Otomatis: Peserta diajarkan cara membuat lampu yang dapat menyala secara otomatis ketika kondisi lingkungan menjadi gelap.

• Pompa Otomatis dengan Sensor Soil: Proyek ini memperkenalkan peserta pada penggunaan sensor tanah untuk mengontrol pompa air, yang sangat relevan dengan kebutuhan pertanian di desa.

Pelatihan dimulai dengan pemaparan materi dasar mengenai Arduino, seperti pengertian, sejarah, dan jenis-jenis. Setelah itu, saya dan para peserta bersama mempraktikkan ketiga proyek yang telah disiapkan. Pada modul yang diberikan sudah terdapat panduan dari deskripsi proyek, alat dan bahan yang digunakan, gambar rangkaian, serta source code. 

Pelatihan ini disambut dengan antusiasme tinggi oleh para Karang Taruna. Ketiga proyek sederhana dapat teralaksana dengan baik, menunjukkan pemahaman yang cukup baik terhadap materi yang diajarkan. Melalui evaluasi dan feedback yang diberikan, peserta mengaku sangat puas dengan pelatihan ini dan berharap kegiatan serupa dapat terus dilaksanakan di masa mendatang.

Pelatihan Dasar Arduino untuk Remaja Karang Taruna di Dusun Jetak ini telah berjalan dengan lancar dan mencapai tujuan yang diharapkan. Dengan semakin banyaknya remaja yang memahami teknologi Arduino, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang membawa inovasi teknologi ke dalam kehidupan sehari-hari di Desa Jendi. Terima kasih kami sampaikan kepada seluruh peserta, perangkat desa, dan pengurus Karang Taruna yang telah mendukung terlaksananya program ini.



Penulis  :
Bonaventura Emmanuel Raditya
Mahasiswa Teknik Elektro UNDIP

Dosen Pembimbing Lapangan : 
Binar Panunggal, S.Gz., M.P.H.

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Bahaya Judi Online kepada Karang Taruna di Dusun Blimbing

Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Bahaya Judi Online kepada Karang Taruna di Dusun Blimbing

 

wirausahanesia.comKaranganyar, 12 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, terus menggencarkan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat setempat. Salah satu program kerja yang diinisiasi oleh Raditya Wiryawan, anggota Tim KKN Undip, adalah sosialisasi tentang bahaya judi online dan pentingnya investasi yang tepat.

Program sosialisasi ini dilaksanakan pada Minggu, 28 Juli 2024, di Dusun Blimbing dengan target audiens utama para anggota Karang Taruna setempat. Sosialisasi ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya kasus keterlibatan warga Dusun Blimbing dalam judi online, yang belakangan ini semakin marak. “Kami merasa perlu mengadakan penyuluhan ini karena banyak warga, terutama anak muda, yang terjebak dalam judi online. Dampaknya sangat merusak, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun psikologis,” ujar Raditya.

Dalam sosialisasi tersebut, Raditya menjelaskan berbagai modus judi online yang sering menjebak korbannya. Ia juga memaparkan bahaya jangka panjang dari kecanduan judi online, termasuk risiko kehilangan harta benda, terjebak utang, hingga mengalami gangguan kesehatan mental. "Judi online ini seringkali tampak mudah dan menggiurkan, tapi pada akhirnya hanya akan menghancurkan pelakunya," tegas Raditya di depan 40 anggota Karang Taruna yang hadir.

Selain membahas bahaya judi online, Raditya juga memberikan edukasi mengenai pentingnya investasi yang tepat. Ia menjelaskan bahwa investasi dapat menjadi solusi finansial jangka panjang jika dilakukan dengan bijak. "Dengan memahami dan memilih instrumen investasi yang aman, kita bisa menghindari godaan judi online dan memastikan masa depan yang lebih baik," tambahnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta yang mengaku tercerahkan dengan informasi yang disampaikan. Ketua Karang Taruna Dusun Blimbing, Mas Otong, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Banyak dari kami yang sebelumnya tidak sadar akan bahaya judi online, apalagi soal pentingnya investasi. Penyuluhan ini sangat membuka wawasan kami," katanya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program KKN Undip di Desa Sewurejo yang akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan. Melalui program ini, mahasiswa Undip berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi angka kasus judi online dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pemuda Dusun Blimbing.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

 

Gambar 1. Hasil Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele


wirausahanesia.comDesa Sidorejo, 4 Agustus 2024] Pada hari minggu di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, dilakukan Program Monodisiplin yang dilaksanakan oleh Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa program studi Akuakultur angkatan 2021. Program Monodisiplin yang dilaksanakan ialah Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Air Limbah Kolam Lele. Memanfaatkan limbah air budidaya lele menjadi Pupuk Organik Cair untuk mengatasi pencemaran lingkungan. 

POC Air Limbah Lele (Pupuk Organik Cair Air Limbah Lele) adalah pupuk yang berbentuk cair yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi yang dihasilkan dari larutan hasil kotoran limbah lele. Pertama-tama, air limbah lele dicampur dengan gula merah dan juga EM4. EM4 berfungsi sebagai dekomposer pupuk serta gula merah sebagai makanan dari bakteri yang terdapat pada EM4. Campuran di atas, kemudian dicampur ke dalam air dengan perbandingan 1:10 . Pupuk organik cair dari limbah air kolam lele langsung dapat digunakan.




Gambar 2. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair 
Limbah Air Kolam Lele dan Penyerahan Kepada Ibu KWT 



Gambar 3. 
Leaflet Penjelasan Cara Membuat Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele

Ibu-ibu sangat antusiasme selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih dalam mengetahui membuat POC langsung. Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memanfaatkan limbah budidaya lele menjadi pupuk organik cair yang lebih bernilai ekonomis dan tidak dibuang mencemari lingkungan sekitar lokasi budidaya. Dapat memberikan efek terbaik untuk lingkungan KWT di sekitar Desa Sidorejo.  



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar 

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

 


Melaksanakan pelatihan cara budidayanya 
kepada ibu KWT dan penyerahan hasil dari budikdalon
 

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, 4 Agustus 2024. Menanggapi tantangan keterbatasan lahan dalam budidaya dan mengoptimalkan penggunaan barang bekas, mahasiswa KKN UNDIP di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo berhasil melaksanakan pelatihan dan sosialisasi budidaya ikan lele dalam galon bekas (le mineral). Kegiatan ini mengedukasi ibu-ibu, khususnya ibu-ibu KWT, mengenai pemanfaatan galon bekas sebagai wadah budidaya ikan lele dan melatih keterampilan budidaya ikan lele secara sederhana di ruang terbatas.

Pelaksanaan ini dihadiri oleh 30 ibu-ibu warga Desa Sidorejo dan termasuk ibu-ibu KWT. Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa KKN Universitas Diponegoro jurusan Akuakultur menjelaskan secara rinci teknik budidaya ikan lele dalam galon bekas, mulai dari pengolahan galon, pemilihan bibit, persiapan media, pemberian pakan, hingga perawatan ikan lele dalam galon. 



Budidaya ikan lele dalam galon bekas adalah solusi praktis dan ekonomis bagi warga yang memiliki keterbatasan lahan, dan langkah budidaya yang dapat dilakukan yaitu pertama masukan bibit lele kedalam media, beri pakan ikan lele dengan pelet yang sudah disediakan diwaktu pagi dan sore hari, dan penggantian air setiap 2 hari sekali. Manfaatnya budidaya ikan dengan galon bekas (le mineral) biaya murah, fleksibilitas, skala kecil, kontrol kualitas air, pengelolaan nutrisi yang mudah.


Antusiasme ibu-ibu sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih mengetahui tentang budikdalon, karena ibu-ibu memiliki banyak galon bekas yang tidak termanfaatkan dan untuk mengisi waktu luangnya. 

Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi barang bekas dan mendorong inovasi dalam pemanfaatan lahan yang sempit, sehingga dapat menginspirasi solusi kreatif dan berkelanjutan untuk tantangan ruang di lingkungan mereka.



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip
Peningkatan Pengetahuan Hukum Mengenai Bahaya Bullying, Pencegahan, Dan Penanggulangannya

Peningkatan Pengetahuan Hukum Mengenai Bahaya Bullying, Pencegahan, Dan Penanggulangannya

 


wirausahanesia.com - Pada tanggal 30 Juli 2024, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program edukasi hukum tentang bullying di SDN 01 Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Program ini menyasar siswa kelas 5 dan 6 sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kasus bullying di lingkungan sekolah. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para siswa mengenai dampak negatif bullying, serta langkah-langkah pencegahan dan penanggulangannya.

Paquita Stefani, salah satu mahasiswa tim II KKN UNDIP yang menginisiasi program ini, mengatakan, "Kami mendapati beberapa kasus bullying verbal di antara siswa. Meski masih dalam tahap ringan, kami merasa perlu ada tindakan pencegahan agar tidak berkembang menjadi lebih serius." 

Program ini dirancang sebagai respons terhadap beberapa kasus bullying verbal yang terjadi di kalangan siswa. SDN 01 Pendem. Dengan fokus pada siswa SD, materi yang disampaikan disesuaikan agar mudah dipahami oleh anak-anak. Para peserta diberikan pemahaman tentang definisi bullying, jenis-jenis tindakan bullying yang sering terjadi, serta dampaknya terhadap korban baik secara fisik maupun psikologis.

Kepala SDN 01 Pendem, Yeni, menyambut positif inisiatif ini. "Program ini sangat membantu kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Kami berharap edukasi ini bisa memberikan pengaruh positif jangka panjang," ujarnya.

Selain itu, siswa juga diajarkan tentang hak-hak mereka untuk merasa aman di lingkungan sekolah serta kewajiban mereka untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan teman-teman mereka. Dalam sesi interaktif, para siswa diajak untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying di lingkungan mereka. Pendamping juga memberikan informasi mengenai sanksi hukum yang dapat dikenakan kepada pelaku bullying, bahkan di usia sekolah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini bahwa bullying adalah tindakan yang tidak hanya melanggar etika sosial, tetapi juga hukum.

Sebagai penutup, program ini menekankan pentingnya peran seluruh komunitas sekolah termasuk guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai bullying dan konsekuensinya, diharapkan para siswa SDN 01 Pendem dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bullying, menciptakan suasana sekolah yang lebih positif dan inklusif.



Editor:
Achmad Munandar
Pendampingan Pembuatan Kontrak Pemborongan Souvenir Project Bamboo Guna Menjamin Perlindungan Konsumen Dan Pemilik Usaha

Pendampingan Pembuatan Kontrak Pemborongan Souvenir Project Bamboo Guna Menjamin Perlindungan Konsumen Dan Pemilik Usaha




wirausahanesia.comPada tanggal 25 Juli 2024, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, menghadirkan inovasi untuk membantu pengusaha souvenir bambu setempat. Salah satu program kerja yang diusung adalah pendampingan pembuatan kontrak pemborongan untuk proyek souvenir bamboo pada salah satu UMKM souvenir bambu di Desa Pendem, yakni “Project Bamboo”. 

Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi UMKM “Project Bamboo” ini masih mengandalkan kesepakatan lisan dan asas kepercayaan saja dalam transaksi bisnisnya. Padahal UMKM ini telah beberapa kali menerima pesanan souvenir dalam jumlah besar dan belum menggunakan kontrak tertulis sebagai bentuk legalitas dari transaksi yang dijalankan. Hal ini sering sekali menimbulkan masalah, seperti keterlambatan pembayaran pesanan, pemesanan yang berulang tanpa menyelesaikan transaksi sebelumnya dan kendala lainnya yang mengakibatkan kekhawatiran bagi pengusaha souvenir bambu serta kurangnya perlindungan hukum bagi pengusaha bambu maupun konsumen.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Paquita Stefani, salah satu mahasiswa KKN UNDIP memberikan pendampingan pembuatan kontrak pemborongan tertulis dengan tujuan utama untuk menciptakan kontrak yang tidak hanya legal dan sah secara hukum, tetapi juga adil dan transparan bagi kedua belah pihak, yaitu konsumen dan pemilik usaha. Dalam prosesnya, dilakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan hukum dari usaha "Project Bamboo" serta hak-hak konsumen yang harus dijaga. Paquita Stefani memberikan arahan terkait penyusunan klausul-klausul penting dalam kontrak, seperti deskripsi produk, rincian biaya, mekanisme pembayaran, hak dan kewajiban kedua pihak, hingga ketentuan mengenai permasalahan yang mungkin terjadi dan penyelesaian sengketanya.

Anton, salah satu pengrajin souvenir bambu di Desa Pendem, menyambut positif inisiatif ini. “Saya sangat terbantu dengan adanya kontrak ini. Sebelumnya, saya sering mengalami masalah dengan pembayaran dan merasa khawatir menerima kontrak besar. Dengan adanya kontrak tertulis ini, kami merasa lebih aman dalam menjalankan usaha," ungkapnya.

Kontrak yang dibuat diharapkan dapat menjadi pedoman yang jelas dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh "Project Bamboo". Hal ini penting untuk memastikan bahwa baik pemilik usaha maupun konsumen memiliki pemahaman yang sama mengenai hak dan kewajiban mereka, sehingga dapat mengurangi potensi konflik di masa depan.

Dengan adanya kontrak jual beli yang disusun secara profesional, "Project Bamboo" dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan perluasan pasar, sementara konsumen mendapatkan jaminan atas kualitas dan keandalan produk yang mereka beli. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam industri kerajinan bambu.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

 

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Program

wirausahanesia.com - Wonogiri (11/8/2024) - UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha yang dijalankan secara perorangan, kelompok, rumahan, atau badan usaha dalam skala kecil. Desa Girirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirtomoyo yang memiliki banyak UMKM di setiap dusunnya dengan potensinya masing-masing. Dengan menjamurnya UMKM di lingkup Desa Girirejo ini, maka diperlukan adanya pemberdayaan lebih lanjut kepada para pelaku UMKM untuk mendorong kemajuanya.

Dalam menangani permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Girirejo mengambil langkah dengan mengadakan sosialisasi kepada para pelaku UMKM dengan judul “Pemberdayaan & Pendampingan Terpadu UMKM Desa Girirejo”. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada pelaku UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh. 
 
Program yang dilaksanakan oleh Tim KKN ini dirancang berdasarkan survei yang telah dilakukan ke beberapa UMKM di setiap dusunnya selama dua migggu. Program tersebut dilaksanakan di Gedung TP PKK Desa Girirejo yang terletak di sebelah kantor Desa Girirejo pada tanggal 5 Agustus 2024. Dalam program ini dilakukan pemberian materi dan diskusi interaktif  dengan para pelaku UMKM. 

Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, strategi pemasaran, serta akses ke pasar yang lebih luas. Pada program yang dilakukan disampaikan beberapa materi, yaitu “Packaging”, “Labelling Produk Pangan”, “Pentingnya Pendataan dan Pencatatan Keuangan”, “Pembiatan NIB Secara Online”, “Cerdas Mengelola UMKM”, “Pemasaran Digital UMKM”. Tidak hanya pemberian materi saja, Tim KKM Desa Girirejo juga memberikan modul yang berisikan tentang pengembangan UMKM sesuai dengan materi-materi yang telah disampaikan. 
 

Gambar 2. Dokumentasi Bersama Pelaku UMKM Desa Girirejo

Program yang dilakukan oleh KKN Tim II UNDIP ini merupakan salah satu wujud nyata partisipasi Universitas Diponegoro dalam pengabdian kepada masyarakat sekaligus pemberdayaan UMKM. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi secara langsung kepada para pelaku UMKM di Desa Girirejo dalam meningkatkan produk dan pengelolaan UMKM.



Penulis : 
Zulfiqar Amerta Rahardi
Mahasiswa Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD

Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD



Penyerahan Banner Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) 
Kepada Sekretaris Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali,
Sabtu (03/08/2024)

wirausahanesia.com - Identitas Kependudukan Digital (IKD) meruapakan KTP-el berbentuk digital yang berisi informasi elektronik untuk mempresentasikan dokumen kependudukan dalam aplikasi melalui smartphone dengan menampilan data pribadi sebagai identitas penggunanya. Sebelum menggunakan IKD, diperlukan aktivasi terlebih dahulu sesuai tata cara yang berlaku.

Berbagai manfaat IKD bagi masyarakat menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mengenalkan aplikasi IKD pada masyarakat desa. Pengenalan tersebut direalisasikan melalui program "Sosialisasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital" kepada ibu - ibu PPK Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali pada 3 Agustus 2024. Materi yang disampaikan mencakup tata cara aktivasi, manfaat, tujuan, serta layanan apa saja yang terdapat dalam aplikasi IKD.


Sosialisasi Penggunaan IKD pada ibu-ibu PPK 
Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pelaksana Program, Haura Saffanah Adinda mengungkapkan bahwa tujuan dari program kerja tersebut adalah untuk mempermudah warga desa dalam mengakses berbagai layanan dan mempermudah administrasi penduduk, seperti layanan kesehatan, pendidikan, pembayaran pajak hingga BPJS. Selain itu, penggunaan IKD juga mempermudah penyimpanan data - data pribadi masyarakat sebagai antisipasi ketika data fisik mengalami kerusakan ataupun kehilangan.

Selain melakukan sosialiasi, mahasiswa juga memberikan standing banner yang mencakup materi aktivasi IKD dan kegunaan. Standing banner tersebut diletakkan di Balai Desa Guwo sebagai pusat informasi supaya perangkat desa ataupun masyarakat dapat memahami lebih dalam terkait fungsi IKD.

Pasca pelaksanaan proker, mahasiswa memberikan kesempatan bagi warga yang ingin konsultasi atau butuh pengarahan secara langsung dalam melakukan aktivasi IKD. Program tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat desa dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk kedepannya.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand

Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand



wirausahanesia.com - Karanganyar, 12 Agustus 2024 - KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, membawa angin segar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja yang menarik perhatian adalah pembuatan logo brand untuk UMKM Project Bamboo, yang digagas oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut.

Logo yang dirancang oleh Okti ini dirancang dengan mengusung huruf "P" dan "B", yang merupakan singkatan dari Project Bamboo. Pemilihan desain ini dimaksudkan untuk mencerminkan identitas UMKM tersebut dan sekaligus meningkatkan pengenalan merek di kalangan konsumen, baik lokal maupun di luar daerah. Project Bamboo, yang berfokus pada produk kerajinan bambu, telah berhasil mengirimkan produknya hingga ke Bali. Dengan adanya logo baru ini, diharapkan UMKM Project Bamboo dapat lebih dikenal luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar.

"Logo adalah elemen penting dalam membangun identitas merek. Dengan logo yang kuat dan mudah diingat, kami berharap Project Bamboo bisa lebih dikenal, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di daerah lain, seperti Bali, di mana produk sudah mulai dikenal," kata Okti Wulandari.

Program ini mendapat apresiasi dari Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu dan masyarakat Desa Pendem. Mereka berharap kehadiran logo ini dapat membawa perubahan positif dalam pemasaran dan penjualan produk mereka. Logo ini diharapkan menjadi simbol kekuatan dan inovasi dari UMKM Project Bamboo, yang selama ini telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui produk kerajinan bambu.

KKN Universitas Diponegoro di Desa Pendem ini merupakan salah satu upaya nyata dalam membantu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan UMKM. Dengan bantuan berupa pembuatan logo ini, diharapkan Project Bamboo dapat terus tumbuh dan berkembang, serta membawa nama baik Desa Pendem ke kancah yang lebih luas.



Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

 
Pengenalan Kelembagaan Negara Melalui 
Literasi Kreasi Pembuatan Struktur Lembaga Negara
pada Siswa Kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali, Rabu (24/07/2024)

wirausahanesia.com - Memahami struktur tata negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara yang perlu dikenalkan sejak dini. Sudah saatnya generasi remaja mengenal politik supaya dapat tumbuh menjadi warga negara yang aktif dan kritis dalam membangun bangsa. Sayangnya masih banyak anak remaja yang kurang memahami fungsi setiap lembaga negara di Indonesia. 

Guna meningkatkan pemahaman para remaja, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berhasil mengenalkan tatanan politik Indonesia pada anak kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di SMPN Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pengenalan fungsi lembaga negara tersebut direalisasikan melalui program "Literasi Kreasi:  Pembuatan Struktur Kelembagaan Negara." Haura Saffanah Adinda selaku pelaksana program kerja menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarkannya merupakan langkah awal membentuk pendidikan karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak remaja yang memahami politik secara mendalam diharapakan mampu mengemukakan pendapat atau ide kreatifnya terkait kondisi politik di masa kini maupun masa depan.


Penjelasan fungsi lembaga negara Indonesia 
pada anak kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali

Konsep program yang diselenggarakan dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga semakin antusias untuk mengenal kelembagaan negara. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan secara singkat fungsi setiap lembaga negara yang ada di Indonesia dan dilanjutkan dengan pembuatan mading yang berisi materi lembaga negara sesuai kreativitas siswa.

Sebelum kegaitan berakhir, mahasiswa memberikan pertanyaan untuk melatih daya ingat siswa terhadap materi yang telah disampaikan serta memberikan apresiasi berupa hadiah bagi siswa dengan karya mading paling kreatif dan mampu mengingat materi dengan baik.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar