Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Bahaya Judi Online kepada Karang Taruna di Dusun Blimbing

Mahasiswa KKN Undip Sosialisasikan Bahaya Judi Online kepada Karang Taruna di Dusun Blimbing

 

wirausahanesia.comKaranganyar, 12 Agustus 2024 - Mahasiswa Universitas Diponegoro (Undip) yang sedang melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Sewurejo, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, terus menggencarkan berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan dan pengetahuan masyarakat setempat. Salah satu program kerja yang diinisiasi oleh Raditya Wiryawan, anggota Tim KKN Undip, adalah sosialisasi tentang bahaya judi online dan pentingnya investasi yang tepat.

Program sosialisasi ini dilaksanakan pada Minggu, 28 Juli 2024, di Dusun Blimbing dengan target audiens utama para anggota Karang Taruna setempat. Sosialisasi ini diadakan sebagai respons terhadap tingginya kasus keterlibatan warga Dusun Blimbing dalam judi online, yang belakangan ini semakin marak. “Kami merasa perlu mengadakan penyuluhan ini karena banyak warga, terutama anak muda, yang terjebak dalam judi online. Dampaknya sangat merusak, baik dari segi ekonomi, sosial, maupun psikologis,” ujar Raditya.

Dalam sosialisasi tersebut, Raditya menjelaskan berbagai modus judi online yang sering menjebak korbannya. Ia juga memaparkan bahaya jangka panjang dari kecanduan judi online, termasuk risiko kehilangan harta benda, terjebak utang, hingga mengalami gangguan kesehatan mental. "Judi online ini seringkali tampak mudah dan menggiurkan, tapi pada akhirnya hanya akan menghancurkan pelakunya," tegas Raditya di depan 40 anggota Karang Taruna yang hadir.

Selain membahas bahaya judi online, Raditya juga memberikan edukasi mengenai pentingnya investasi yang tepat. Ia menjelaskan bahwa investasi dapat menjadi solusi finansial jangka panjang jika dilakukan dengan bijak. "Dengan memahami dan memilih instrumen investasi yang aman, kita bisa menghindari godaan judi online dan memastikan masa depan yang lebih baik," tambahnya.

Kegiatan ini mendapatkan respon positif dari para peserta yang mengaku tercerahkan dengan informasi yang disampaikan. Ketua Karang Taruna Dusun Blimbing, Mas Otong, menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan ini. "Banyak dari kami yang sebelumnya tidak sadar akan bahaya judi online, apalagi soal pentingnya investasi. Penyuluhan ini sangat membuka wawasan kami," katanya.

Sosialisasi ini merupakan bagian dari rangkaian program KKN Undip di Desa Sewurejo yang akan berlangsung selama beberapa minggu ke depan. Melalui program ini, mahasiswa Undip berharap dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam mengurangi angka kasus judi online dan meningkatkan literasi keuangan di kalangan pemuda Dusun Blimbing.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

Mahasiswa KKN UNDIP Ajari Ibu-Ibu KWT Ubah Limbah Lele Menjadi POC (Pupuk Organik Cair)

 

Gambar 1. Hasil Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele


wirausahanesia.comDesa Sidorejo, 4 Agustus 2024] Pada hari minggu di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, dilakukan Program Monodisiplin yang dilaksanakan oleh Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa program studi Akuakultur angkatan 2021. Program Monodisiplin yang dilaksanakan ialah Pembuatan Pupuk Organik Cair dari Air Limbah Kolam Lele. Memanfaatkan limbah air budidaya lele menjadi Pupuk Organik Cair untuk mengatasi pencemaran lingkungan. 

POC Air Limbah Lele (Pupuk Organik Cair Air Limbah Lele) adalah pupuk yang berbentuk cair yang dibuat secara alami melalui proses fermentasi yang dihasilkan dari larutan hasil kotoran limbah lele. Pertama-tama, air limbah lele dicampur dengan gula merah dan juga EM4. EM4 berfungsi sebagai dekomposer pupuk serta gula merah sebagai makanan dari bakteri yang terdapat pada EM4. Campuran di atas, kemudian dicampur ke dalam air dengan perbandingan 1:10 . Pupuk organik cair dari limbah air kolam lele langsung dapat digunakan.




Gambar 2. Proses Pembuatan Pupuk Organik Cair 
Limbah Air Kolam Lele dan Penyerahan Kepada Ibu KWT 



Gambar 3. 
Leaflet Penjelasan Cara Membuat Pupuk Organik Cair 
dari Limbah Air Kolam Lele

Ibu-ibu sangat antusiasme selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih dalam mengetahui membuat POC langsung. Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk dapat memanfaatkan limbah budidaya lele menjadi pupuk organik cair yang lebih bernilai ekonomis dan tidak dibuang mencemari lingkungan sekitar lokasi budidaya. Dapat memberikan efek terbaik untuk lingkungan KWT di sekitar Desa Sidorejo.  



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar 

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

Mahasiswa KKN UNDIP Melaksanakan Pelatihan dan Sosialisasikan Budidaya Ikan Dalam Galon Untuk Optimalisasi Barang Bekas

 


Melaksanakan pelatihan cara budidayanya 
kepada ibu KWT dan penyerahan hasil dari budikdalon
 

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, 4 Agustus 2024. Menanggapi tantangan keterbatasan lahan dalam budidaya dan mengoptimalkan penggunaan barang bekas, mahasiswa KKN UNDIP di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo berhasil melaksanakan pelatihan dan sosialisasi budidaya ikan lele dalam galon bekas (le mineral). Kegiatan ini mengedukasi ibu-ibu, khususnya ibu-ibu KWT, mengenai pemanfaatan galon bekas sebagai wadah budidaya ikan lele dan melatih keterampilan budidaya ikan lele secara sederhana di ruang terbatas.

Pelaksanaan ini dihadiri oleh 30 ibu-ibu warga Desa Sidorejo dan termasuk ibu-ibu KWT. Dewi Titis Sri Mukti mahasiswa KKN Universitas Diponegoro jurusan Akuakultur menjelaskan secara rinci teknik budidaya ikan lele dalam galon bekas, mulai dari pengolahan galon, pemilihan bibit, persiapan media, pemberian pakan, hingga perawatan ikan lele dalam galon. 



Budidaya ikan lele dalam galon bekas adalah solusi praktis dan ekonomis bagi warga yang memiliki keterbatasan lahan, dan langkah budidaya yang dapat dilakukan yaitu pertama masukan bibit lele kedalam media, beri pakan ikan lele dengan pelet yang sudah disediakan diwaktu pagi dan sore hari, dan penggantian air setiap 2 hari sekali. Manfaatnya budidaya ikan dengan galon bekas (le mineral) biaya murah, fleksibilitas, skala kecil, kontrol kualitas air, pengelolaan nutrisi yang mudah.


Antusiasme ibu-ibu sangat terlihat selama kegiatan berlangsung. Mereka aktif bertanya untuk lebih mengetahui tentang budikdalon, karena ibu-ibu memiliki banyak galon bekas yang tidak termanfaatkan dan untuk mengisi waktu luangnya. 

Dengan terlaksananya program kerja ini, pelatihan dan sosialisasi diharapkan dapat memotivasi masyarakat di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, untuk lebih kreatif dalam memanfaatkan ruang terbatas. Kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan potensi barang bekas dan mendorong inovasi dalam pemanfaatan lahan yang sempit, sehingga dapat menginspirasi solusi kreatif dan berkelanjutan untuk tantangan ruang di lingkungan mereka.



Penulis : 
Dewi Titis Sri Mukti

DPL
Dr. Khabibi, S.Si, M.Si

Editor:
Achmad Munandar

#KKNUndipTim2
#LPPMUndip
#p2kknundip
#Undip
Peningkatan Pengetahuan Hukum Mengenai Bahaya Bullying, Pencegahan, Dan Penanggulangannya

Peningkatan Pengetahuan Hukum Mengenai Bahaya Bullying, Pencegahan, Dan Penanggulangannya

 


wirausahanesia.com - Pada tanggal 30 Juli 2024, Mahasiswa KKN Tim II Universitas Diponegoro (UNDIP) mengadakan program edukasi hukum tentang bullying di SDN 01 Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar. Program ini menyasar siswa kelas 5 dan 6 sebagai upaya pencegahan dan penanggulangan kasus bullying di lingkungan sekolah. Kegiatan ini ditujukan untuk memberikan pemahaman yang mendalam kepada para siswa mengenai dampak negatif bullying, serta langkah-langkah pencegahan dan penanggulangannya.

Paquita Stefani, salah satu mahasiswa tim II KKN UNDIP yang menginisiasi program ini, mengatakan, "Kami mendapati beberapa kasus bullying verbal di antara siswa. Meski masih dalam tahap ringan, kami merasa perlu ada tindakan pencegahan agar tidak berkembang menjadi lebih serius." 

Program ini dirancang sebagai respons terhadap beberapa kasus bullying verbal yang terjadi di kalangan siswa. SDN 01 Pendem. Dengan fokus pada siswa SD, materi yang disampaikan disesuaikan agar mudah dipahami oleh anak-anak. Para peserta diberikan pemahaman tentang definisi bullying, jenis-jenis tindakan bullying yang sering terjadi, serta dampaknya terhadap korban baik secara fisik maupun psikologis.

Kepala SDN 01 Pendem, Yeni, menyambut positif inisiatif ini. "Program ini sangat membantu kami dalam menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi siswa. Kami berharap edukasi ini bisa memberikan pengaruh positif jangka panjang," ujarnya.

Selain itu, siswa juga diajarkan tentang hak-hak mereka untuk merasa aman di lingkungan sekolah serta kewajiban mereka untuk tidak melakukan tindakan yang merugikan teman-teman mereka. Dalam sesi interaktif, para siswa diajak untuk berbagi pengalaman dan mendiskusikan cara-cara yang dapat dilakukan untuk mencegah bullying di lingkungan mereka. Pendamping juga memberikan informasi mengenai sanksi hukum yang dapat dikenakan kepada pelaku bullying, bahkan di usia sekolah. Hal ini bertujuan untuk menanamkan kesadaran sejak dini bahwa bullying adalah tindakan yang tidak hanya melanggar etika sosial, tetapi juga hukum.

Sebagai penutup, program ini menekankan pentingnya peran seluruh komunitas sekolah termasuk guru, orang tua, dan siswa dalam menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk belajar. Dengan pemahaman yang lebih baik mengenai bullying dan konsekuensinya, diharapkan para siswa SDN 01 Pendem dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanggulangan bullying, menciptakan suasana sekolah yang lebih positif dan inklusif.



Editor:
Achmad Munandar
Pendampingan Pembuatan Kontrak Pemborongan Souvenir Project Bamboo Guna Menjamin Perlindungan Konsumen Dan Pemilik Usaha

Pendampingan Pembuatan Kontrak Pemborongan Souvenir Project Bamboo Guna Menjamin Perlindungan Konsumen Dan Pemilik Usaha




wirausahanesia.comPada tanggal 25 Juli 2024, mahasiswa KKN TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang yang sedang menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, menghadirkan inovasi untuk membantu pengusaha souvenir bambu setempat. Salah satu program kerja yang diusung adalah pendampingan pembuatan kontrak pemborongan untuk proyek souvenir bamboo pada salah satu UMKM souvenir bambu di Desa Pendem, yakni “Project Bamboo”. 

Program ini dilatarbelakangi oleh kondisi UMKM “Project Bamboo” ini masih mengandalkan kesepakatan lisan dan asas kepercayaan saja dalam transaksi bisnisnya. Padahal UMKM ini telah beberapa kali menerima pesanan souvenir dalam jumlah besar dan belum menggunakan kontrak tertulis sebagai bentuk legalitas dari transaksi yang dijalankan. Hal ini sering sekali menimbulkan masalah, seperti keterlambatan pembayaran pesanan, pemesanan yang berulang tanpa menyelesaikan transaksi sebelumnya dan kendala lainnya yang mengakibatkan kekhawatiran bagi pengusaha souvenir bambu serta kurangnya perlindungan hukum bagi pengusaha bambu maupun konsumen.

Berangkat dari permasalahan tersebut, Paquita Stefani, salah satu mahasiswa KKN UNDIP memberikan pendampingan pembuatan kontrak pemborongan tertulis dengan tujuan utama untuk menciptakan kontrak yang tidak hanya legal dan sah secara hukum, tetapi juga adil dan transparan bagi kedua belah pihak, yaitu konsumen dan pemilik usaha. Dalam prosesnya, dilakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan hukum dari usaha "Project Bamboo" serta hak-hak konsumen yang harus dijaga. Paquita Stefani memberikan arahan terkait penyusunan klausul-klausul penting dalam kontrak, seperti deskripsi produk, rincian biaya, mekanisme pembayaran, hak dan kewajiban kedua pihak, hingga ketentuan mengenai permasalahan yang mungkin terjadi dan penyelesaian sengketanya.

Anton, salah satu pengrajin souvenir bambu di Desa Pendem, menyambut positif inisiatif ini. “Saya sangat terbantu dengan adanya kontrak ini. Sebelumnya, saya sering mengalami masalah dengan pembayaran dan merasa khawatir menerima kontrak besar. Dengan adanya kontrak tertulis ini, kami merasa lebih aman dalam menjalankan usaha," ungkapnya.

Kontrak yang dibuat diharapkan dapat menjadi pedoman yang jelas dalam setiap transaksi yang dilakukan oleh "Project Bamboo". Hal ini penting untuk memastikan bahwa baik pemilik usaha maupun konsumen memiliki pemahaman yang sama mengenai hak dan kewajiban mereka, sehingga dapat mengurangi potensi konflik di masa depan.

Dengan adanya kontrak jual beli yang disusun secara profesional, "Project Bamboo" dapat lebih fokus pada pengembangan produk dan perluasan pasar, sementara konsumen mendapatkan jaminan atas kualitas dan keandalan produk yang mereka beli. Program ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam menciptakan ekosistem bisnis yang lebih sehat dan berkelanjutan dalam industri kerajinan bambu.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

 

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Program

wirausahanesia.com - Wonogiri (11/8/2024) - UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha yang dijalankan secara perorangan, kelompok, rumahan, atau badan usaha dalam skala kecil. Desa Girirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirtomoyo yang memiliki banyak UMKM di setiap dusunnya dengan potensinya masing-masing. Dengan menjamurnya UMKM di lingkup Desa Girirejo ini, maka diperlukan adanya pemberdayaan lebih lanjut kepada para pelaku UMKM untuk mendorong kemajuanya.

Dalam menangani permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Girirejo mengambil langkah dengan mengadakan sosialisasi kepada para pelaku UMKM dengan judul “Pemberdayaan & Pendampingan Terpadu UMKM Desa Girirejo”. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada pelaku UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh. 
 
Program yang dilaksanakan oleh Tim KKN ini dirancang berdasarkan survei yang telah dilakukan ke beberapa UMKM di setiap dusunnya selama dua migggu. Program tersebut dilaksanakan di Gedung TP PKK Desa Girirejo yang terletak di sebelah kantor Desa Girirejo pada tanggal 5 Agustus 2024. Dalam program ini dilakukan pemberian materi dan diskusi interaktif  dengan para pelaku UMKM. 

Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, strategi pemasaran, serta akses ke pasar yang lebih luas. Pada program yang dilakukan disampaikan beberapa materi, yaitu “Packaging”, “Labelling Produk Pangan”, “Pentingnya Pendataan dan Pencatatan Keuangan”, “Pembiatan NIB Secara Online”, “Cerdas Mengelola UMKM”, “Pemasaran Digital UMKM”. Tidak hanya pemberian materi saja, Tim KKM Desa Girirejo juga memberikan modul yang berisikan tentang pengembangan UMKM sesuai dengan materi-materi yang telah disampaikan. 
 

Gambar 2. Dokumentasi Bersama Pelaku UMKM Desa Girirejo

Program yang dilakukan oleh KKN Tim II UNDIP ini merupakan salah satu wujud nyata partisipasi Universitas Diponegoro dalam pengabdian kepada masyarakat sekaligus pemberdayaan UMKM. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi secara langsung kepada para pelaku UMKM di Desa Girirejo dalam meningkatkan produk dan pengelolaan UMKM.



Penulis : 
Zulfiqar Amerta Rahardi
Mahasiswa Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD

Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD



Penyerahan Banner Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) 
Kepada Sekretaris Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali,
Sabtu (03/08/2024)

wirausahanesia.com - Identitas Kependudukan Digital (IKD) meruapakan KTP-el berbentuk digital yang berisi informasi elektronik untuk mempresentasikan dokumen kependudukan dalam aplikasi melalui smartphone dengan menampilan data pribadi sebagai identitas penggunanya. Sebelum menggunakan IKD, diperlukan aktivasi terlebih dahulu sesuai tata cara yang berlaku.

Berbagai manfaat IKD bagi masyarakat menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mengenalkan aplikasi IKD pada masyarakat desa. Pengenalan tersebut direalisasikan melalui program "Sosialisasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital" kepada ibu - ibu PPK Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali pada 3 Agustus 2024. Materi yang disampaikan mencakup tata cara aktivasi, manfaat, tujuan, serta layanan apa saja yang terdapat dalam aplikasi IKD.


Sosialisasi Penggunaan IKD pada ibu-ibu PPK 
Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pelaksana Program, Haura Saffanah Adinda mengungkapkan bahwa tujuan dari program kerja tersebut adalah untuk mempermudah warga desa dalam mengakses berbagai layanan dan mempermudah administrasi penduduk, seperti layanan kesehatan, pendidikan, pembayaran pajak hingga BPJS. Selain itu, penggunaan IKD juga mempermudah penyimpanan data - data pribadi masyarakat sebagai antisipasi ketika data fisik mengalami kerusakan ataupun kehilangan.

Selain melakukan sosialiasi, mahasiswa juga memberikan standing banner yang mencakup materi aktivasi IKD dan kegunaan. Standing banner tersebut diletakkan di Balai Desa Guwo sebagai pusat informasi supaya perangkat desa ataupun masyarakat dapat memahami lebih dalam terkait fungsi IKD.

Pasca pelaksanaan proker, mahasiswa memberikan kesempatan bagi warga yang ingin konsultasi atau butuh pengarahan secara langsung dalam melakukan aktivasi IKD. Program tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat desa dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk kedepannya.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand

Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand



wirausahanesia.com - Karanganyar, 12 Agustus 2024 - KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, membawa angin segar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja yang menarik perhatian adalah pembuatan logo brand untuk UMKM Project Bamboo, yang digagas oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut.

Logo yang dirancang oleh Okti ini dirancang dengan mengusung huruf "P" dan "B", yang merupakan singkatan dari Project Bamboo. Pemilihan desain ini dimaksudkan untuk mencerminkan identitas UMKM tersebut dan sekaligus meningkatkan pengenalan merek di kalangan konsumen, baik lokal maupun di luar daerah. Project Bamboo, yang berfokus pada produk kerajinan bambu, telah berhasil mengirimkan produknya hingga ke Bali. Dengan adanya logo baru ini, diharapkan UMKM Project Bamboo dapat lebih dikenal luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar.

"Logo adalah elemen penting dalam membangun identitas merek. Dengan logo yang kuat dan mudah diingat, kami berharap Project Bamboo bisa lebih dikenal, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di daerah lain, seperti Bali, di mana produk sudah mulai dikenal," kata Okti Wulandari.

Program ini mendapat apresiasi dari Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu dan masyarakat Desa Pendem. Mereka berharap kehadiran logo ini dapat membawa perubahan positif dalam pemasaran dan penjualan produk mereka. Logo ini diharapkan menjadi simbol kekuatan dan inovasi dari UMKM Project Bamboo, yang selama ini telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui produk kerajinan bambu.

KKN Universitas Diponegoro di Desa Pendem ini merupakan salah satu upaya nyata dalam membantu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan UMKM. Dengan bantuan berupa pembuatan logo ini, diharapkan Project Bamboo dapat terus tumbuh dan berkembang, serta membawa nama baik Desa Pendem ke kancah yang lebih luas.



Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

 
Pengenalan Kelembagaan Negara Melalui 
Literasi Kreasi Pembuatan Struktur Lembaga Negara
pada Siswa Kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali, Rabu (24/07/2024)

wirausahanesia.com - Memahami struktur tata negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara yang perlu dikenalkan sejak dini. Sudah saatnya generasi remaja mengenal politik supaya dapat tumbuh menjadi warga negara yang aktif dan kritis dalam membangun bangsa. Sayangnya masih banyak anak remaja yang kurang memahami fungsi setiap lembaga negara di Indonesia. 

Guna meningkatkan pemahaman para remaja, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berhasil mengenalkan tatanan politik Indonesia pada anak kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di SMPN Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pengenalan fungsi lembaga negara tersebut direalisasikan melalui program "Literasi Kreasi:  Pembuatan Struktur Kelembagaan Negara." Haura Saffanah Adinda selaku pelaksana program kerja menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarkannya merupakan langkah awal membentuk pendidikan karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak remaja yang memahami politik secara mendalam diharapakan mampu mengemukakan pendapat atau ide kreatifnya terkait kondisi politik di masa kini maupun masa depan.


Penjelasan fungsi lembaga negara Indonesia 
pada anak kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali

Konsep program yang diselenggarakan dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga semakin antusias untuk mengenal kelembagaan negara. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan secara singkat fungsi setiap lembaga negara yang ada di Indonesia dan dilanjutkan dengan pembuatan mading yang berisi materi lembaga negara sesuai kreativitas siswa.

Sebelum kegaitan berakhir, mahasiswa memberikan pertanyaan untuk melatih daya ingat siswa terhadap materi yang telah disampaikan serta memberikan apresiasi berupa hadiah bagi siswa dengan karya mading paling kreatif dan mampu mengingat materi dengan baik.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan Aplikasi Pelayanan Desa Percepat Kinerja Pemdes Kedungjaran

Pelatihan Aplikasi Pelayanan Desa Percepat Kinerja Pemdes Kedungjaran



wirausahanesia.com - Pekalongan (12/8/2024) - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2024 menggelar pelatihan inovatif untuk penggunaan aplikasi pelayanan desa, hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa Kedungjaran dan tim II KKN. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan di Kantor Desa Kedungjaran. Pelatihan berlangsung pada Senin, 12 Agustus 2024, bertempat di Kantor Desa Kedungjaran, dan diikuti oleh seluruh perangkat desa yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Zahid Muhammad Mahfudz, perwakilan mahasiswa KKN dari program studi informatika, memimpin sesi pelatihan dengan penjelasan materi yang mendalam dan aplikatif.

Sesi pemaparan dibuka dengan pengenalan aplikasi pelayanan desa yang revolusioner, dirancang untuk mengoptimalkan proses pembuatan surat dengan efisiensi tinggi. Zahid mengungkapkan bahwa aplikasi ini mampu menghasilkan surat secara otomatis hanya dengan memasukkan nama pemohon, menghilangkan kebutuhan akan proses manual yang sering kali memicu kesalahan data. 

Aplikasi ini tidak hanya menjadi solusi cerdas untuk kendala operasional, tetapi juga berperan sebagai sistem pengelolaan data utama warga Desa Kedungjaran. Dengan aplikasi ini, perangkat desa dapat dengan mudah mengedit, menambah, atau menghapus data penduduk, memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam pembuatan surat selalu akurat dan up-to-date.
 

Materi berlanjut dengan penjelasan mendetail mengenai setiap fitur yang ditawarkan oleh aplikasi. Zahid menjelaskan bahwa fitur utama dari aplikasi pelayanan desa ini adalah kemampuan untuk secara otomatis menghasilkan surat hanya dengan memasukkan nama pemohon. Ia juga mengadakan demonstrasi langsung, menunjukkan bagaimana aplikasi ini bekerja dalam pembuatan surat. Hasilnya, surat yang dihasilkan dengan cepat menampilkan data yang tepat dan akurat, seolah-olah dihasilkan dengan keajaiban teknologi.

Selain fitur pembuatan surat otomatis, pelatihan ini juga mencakup cara mengelola data penduduk dalam aplikasi. Perangkat Desa Kedungjaran diberikan panduan lengkap tentang cara menambahkan data penduduk yang sesuai dengan informasi di Kartu Keluarga. Data ini kemudian akan menjadi dasar untuk pembuatan surat otomatis di masa depan, memastikan proses yang lebih cepat dan akurat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan perangkat desa tetapi juga memperkuat fondasi digitalisasi pelayanan desa yang efisien.

Acara diakhiri dengan simbolis penyerahan buku panduan aplikasi oleh Zahid. Buku panduan ini berisi instruksi lengkap tentang cara menggunakan aplikasi, langkah-langkah pengisian setiap form, dan panduan teknis untuk menginstal ulang aplikasi. Penyerahan buku panduan ini menandai komitmen untuk memastikan perangkat Desa Kedungjaran dapat menggunakan aplikasi ini dengan maksimal, memberikan pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada warga.



Oleh : 
Zahid Muhammad Mahfudz

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape

Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape



wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang memberikan edukasi dan cara pembuatan probiotik rabal dari ragi tape untuk pelaku pembudidaya ikan lele di Dukuh Harjosari, Desa Pendem. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2024 pukul 16:30-17:30 dengan menggunakan media poster, penayangan video dan pemberian prototype probiotik rabal yang dibuat secara mandiri oleh mahasiswa kepada pelaku pembudidaya ikan. Kegiatan sosialisasi kepada pembudidaya ikan di Dukuh Harjosari. Bapak Triyanto selaku pemilik usaha budidaya ikan lele menyambut dengan antusias kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksakan oleh Rahayu Lintang Yuhanda. 

Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup pada media tertentu yang dapat digunakan untuk fermentasi pakan sehingga mengakibatkan terjadinya keseimbangam mikroorganisme dalam saluran prencernaan organisme yang dibudidaya. Kendala yang dihadapi oleh pembudidaya di Dukuh Harjosari adalah pembudidaya belum menerapkan pemberian probiotik baik dalam pakan maupun kolam. Probiotik rabal  dapat berperan sebagai pengontrol mikroorganisme yang tidak diperlukan didalam kolam, sehingga kondisi lingkungan kolam akan menjadi lebih baik untuk pertumbuhan mikroorganisme baik. Kolam akan didominasi oleh mikroorganinsme baik sehingga kualitas air pada kolam budidaya meningkat. 


Pembuatan probiotik rabal terbilang cukup mudah dan murah karena hanya perlu mempersiapkan alat dan bahan seperti air (9L), molase (6 Ml), yakult (2 pcs), air kelapa tua (1 buah) dan ragi tape (1 butir). Seluruh bahan kemudian dicampur didalam 1 unit wadah dan difermetasi selama 7-10 hari di ruangan yang tidak tembuh cahaya matahari dan setiap 2 atau 3 hari sekali tutup botol wadah tersebut dibuka untuk menghindari adanya ledakan lalu ditutup kembali dengan rapat hingga waktu fermentasi selesai lalu dapat diberikan langsung ke dalam kolam ikan lele atau dicampur ke dalam pakannya.

“Sangat bermanfaat sekali, karena dulu pernah mencoba membuat probiotik tapi tidak diteruskan karena biaya nya cukup mahal” ujar bapak Triyanto.

Setelah kegiatan ini, diharapkan pembudidaya dapat mengetahui manfaat probiotik, cara membuat probiotik sendiri dengan bahan yang terjangkau, dan cara mengaplikasikannya pada kolam maupun pakan untuk budidaya.



Editor:
Achmad Munandar
Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

 
Foto bersama para peserta 
pelatihan Speak Up! English Communication for Teens 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris di kalangan remaja, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan program pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens". Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris serta mengenalkan para anak dan remaja pada sastra asing yang bermanfaat bagi peningkatan wawasan global mereka.

Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Sugihan adalah rendahnya tingkat kemampuan berbahasa Inggris di kalangan remaja. Hal ini menjadi hambatan bagi mereka untuk mengakses informasi dan literatur asing yang semakin penting di era globalisasi ini. Menyadari hal tersebut, tim II KKN Universitas Diponegoro berinisiatif mengadakan pelatihan yang dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" dilaksanakan selama dua hari, dimulai pada tanggal 27 Juli dan 28 Juli 2024. Setiap sesi pelatihan diadakan di Balai Desa Sugihan dan diikuti oleh 20 anak-anak dan remaja berusia 9 hingga 14 tahun. Kegiatan ini dibimbing oleh para mahasiswa KKN yang memiliki latar belakang Sastra Inggris dan dibantu oleh beberapa relawan dari desa setempat.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi dasar-dasar komunikasi bahasa Inggris, pengenalan dan pembacaan sastra asing, serta praktek berbicara (speaking practice) melalui berbagai aktivitas menarik seperti role-playing, diskusi kelompok, dan games. Selain itu, peserta juga diajak untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris dan berdiskusi tentang isi serta pesan moral yang disampaikan.

Setelah dua hari pelaksanaan, pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" menunjukkan hasil yang positif. Para peserta tampak lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris dan memiliki minat yang lebih besar terhadap sastra asing. Salah satu peserta, Khoirul (10 tahun), mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuatnya lebih berani untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan termotivasi untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris.

Para peserta sedang melakukan sesi games 
yang dipandu oleh Andika Heka Putra
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)



Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

 
Foto bersama para peserta pelatihan Enhancing Daily Interactions
 (Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan pelatihan keterampilan bahasa Inggris untuk publik di Desa Sugihan pada hari Minggu, 28 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat desa, guna mendukung interaksi sehari-hari yang lebih baik.

Pelatihan yang bertajuk "Enhancing Daily Interactions" ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tim 2 KKN UNDIP memberikan materi yang mencakup dasar-dasar bahasa Inggris seperti pengenalan kosa kata sehari-hari, tata bahasa sederhana, hingga latihan percakapan praktis.

Kegiatan pelatihan dimulai pukul 15.30 WIB di Balai Desa Sugihan. Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah peserta yang hadir, yang melebihi ekspektasi. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris.

Sesi pelatihan dibuka dengan sambutan dari kepala desa, yang menyampaikan apresiasi dan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi warga Sugihan. Selanjutnya, Tim II KKN UNDIP memulai sesi pertama dengan pengenalan kosa kata dasar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. 

Metode pengajaran yang digunakan oleh Tim II KKN UNDIP sangat interaktif. Para peserta diajak untuk langsung mempraktekkan materi yang diajarkan melalui permainan dan simulasi percakapan. Misalnya, mereka diajak untuk melakukan percakapan dalam situasi sehari-hari seperti berbelanja di pasar atau memesan makanan di restoran.

Tim 2 KKN UNDIP berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi awal yang baik bagi masyarakat Desa Sugihan untuk lebih terbuka terhadap pembelajaran bahasa asing. Mereka juga berharap agar masyarakat terus mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka melalui berbagai media dan kesempatan yang ada.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Sugihan dapat lebih mudah berinteraksi dengan dunia luar, terutama dalam konteks pariwisata dan peluang kerja yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadakan pelatihan serupa demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pedesaan.

Dokumentasi modul pembelajaran 
yang disusun oleh Andika Heka Putra 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)




Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo - Pada 30 Juli 2024, para remaja Karang Taruna Ngesti Manunggal Desa Sidorejo menerima pengetahuan penting tentang cara mengelola waktu melalui program "PROTIME: Program Manajemen Waktu Efektif Remaja". Program ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya manajemen waktu dan cara menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, remaja diperkenalkan dengan konsep manajemen waktu yang baik, dimulai dengan pemahaman tentang apa itu manajemen waktu dan mengapa keterampilan ini sangat penting, terutama bagi remaja yang sering kali menghadapi banyak aktivitas dan tanggung jawab. Mereka juga diajari teknik dan langkah praktis untuk mengatur waktu secara efektif, seperti menyusun jadwal harian, menentukan prioritas, dan memanfaatkan teknologi untuk tetap produktif.

Salah satu tujuan utama program ini adalah membantu remaja mengatasi masalah yang sering dihadapi dalam manajemen waktu. Melalui diskusi dan tanya jawab, para remaja diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi, dan mendapatkan tips praktis untuk mengatasinya.

"Dengan manajemen waktu yang baik, kita bisa mencapai lebih banyak tanpa merasa terbebani atau stres." Merupakan salah satu kutipan dari ucapan Pemateri pada saat presentasi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh remaja Karang Taruna. Mereka aktif berpartisipasi, baik dalam sesi presentasi. Program PROTIME diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan para remaja Desa Sidorejo, membantu mereka menjadi lebih disiplin, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.



Editor:
Achmad Munandar