Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

Mahasiswa KKN TIM II UNDIP Lakukan Pemberian Edukasi, Pendampingan dan Pemberdayaan Terpadu Kepada Pelaku UMKM Di Desa Girirejo

 

Gambar 1. Dokumentasi Pelaksanaan Program

wirausahanesia.com - Wonogiri (11/8/2024) - UMKM atau Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah merupakan usaha yang dijalankan secara perorangan, kelompok, rumahan, atau badan usaha dalam skala kecil. Desa Girirejo merupakan salah satu desa di Kecamatan Tirtomoyo yang memiliki banyak UMKM di setiap dusunnya dengan potensinya masing-masing. Dengan menjamurnya UMKM di lingkup Desa Girirejo ini, maka diperlukan adanya pemberdayaan lebih lanjut kepada para pelaku UMKM untuk mendorong kemajuanya.

Dalam menangani permasalahan tersebut, mahasiswa KKN Tim II UNDIP Desa Girirejo mengambil langkah dengan mengadakan sosialisasi kepada para pelaku UMKM dengan judul “Pemberdayaan & Pendampingan Terpadu UMKM Desa Girirejo”. Pemberian edukasi ini bertujuan untuk memberikan bekal kepada pelaku UMKM untuk menapaki usahanya lebih jauh. 
 
Program yang dilaksanakan oleh Tim KKN ini dirancang berdasarkan survei yang telah dilakukan ke beberapa UMKM di setiap dusunnya selama dua migggu. Program tersebut dilaksanakan di Gedung TP PKK Desa Girirejo yang terletak di sebelah kantor Desa Girirejo pada tanggal 5 Agustus 2024. Dalam program ini dilakukan pemberian materi dan diskusi interaktif  dengan para pelaku UMKM. 

Kegiatan edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan, strategi pemasaran, serta akses ke pasar yang lebih luas. Pada program yang dilakukan disampaikan beberapa materi, yaitu “Packaging”, “Labelling Produk Pangan”, “Pentingnya Pendataan dan Pencatatan Keuangan”, “Pembiatan NIB Secara Online”, “Cerdas Mengelola UMKM”, “Pemasaran Digital UMKM”. Tidak hanya pemberian materi saja, Tim KKM Desa Girirejo juga memberikan modul yang berisikan tentang pengembangan UMKM sesuai dengan materi-materi yang telah disampaikan. 
 

Gambar 2. Dokumentasi Bersama Pelaku UMKM Desa Girirejo

Program yang dilakukan oleh KKN Tim II UNDIP ini merupakan salah satu wujud nyata partisipasi Universitas Diponegoro dalam pengabdian kepada masyarakat sekaligus pemberdayaan UMKM. Dengan dilaksanakannya program ini, diharapkan mahasiswa KKN dapat memberikan kontribusi secara langsung kepada para pelaku UMKM di Desa Girirejo dalam meningkatkan produk dan pengelolaan UMKM.



Penulis : 
Zulfiqar Amerta Rahardi
Mahasiswa Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan dan Pertanian
Universitas Diponegoro

Editor:
Achmad Munandar
Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD

Mudahkan Administrasi dan Layanan Masyarakat, Mahasiswa KKN Undip Gelar Program Aktivasi IKD



Penyerahan Banner Aktivasi Identitas Kependudukan Digital (IKD) 
Kepada Sekretaris Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali,
Sabtu (03/08/2024)

wirausahanesia.com - Identitas Kependudukan Digital (IKD) meruapakan KTP-el berbentuk digital yang berisi informasi elektronik untuk mempresentasikan dokumen kependudukan dalam aplikasi melalui smartphone dengan menampilan data pribadi sebagai identitas penggunanya. Sebelum menggunakan IKD, diperlukan aktivasi terlebih dahulu sesuai tata cara yang berlaku.

Berbagai manfaat IKD bagi masyarakat menarik perhatian mahasiswa KKN Undip untuk mengenalkan aplikasi IKD pada masyarakat desa. Pengenalan tersebut direalisasikan melalui program "Sosialisasi Aktivasi Identitas Kependudukan Digital" kepada ibu - ibu PPK Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali pada 3 Agustus 2024. Materi yang disampaikan mencakup tata cara aktivasi, manfaat, tujuan, serta layanan apa saja yang terdapat dalam aplikasi IKD.


Sosialisasi Penggunaan IKD pada ibu-ibu PPK 
Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pelaksana Program, Haura Saffanah Adinda mengungkapkan bahwa tujuan dari program kerja tersebut adalah untuk mempermudah warga desa dalam mengakses berbagai layanan dan mempermudah administrasi penduduk, seperti layanan kesehatan, pendidikan, pembayaran pajak hingga BPJS. Selain itu, penggunaan IKD juga mempermudah penyimpanan data - data pribadi masyarakat sebagai antisipasi ketika data fisik mengalami kerusakan ataupun kehilangan.

Selain melakukan sosialiasi, mahasiswa juga memberikan standing banner yang mencakup materi aktivasi IKD dan kegunaan. Standing banner tersebut diletakkan di Balai Desa Guwo sebagai pusat informasi supaya perangkat desa ataupun masyarakat dapat memahami lebih dalam terkait fungsi IKD.

Pasca pelaksanaan proker, mahasiswa memberikan kesempatan bagi warga yang ingin konsultasi atau butuh pengarahan secara langsung dalam melakukan aktivasi IKD. Program tersebut mendapatkan antusias yang tinggi dari masyarakat desa dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat untuk kedepannya.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand

Tingkatkan Pengenalan Merek, Mahasiswa KKN Universitas Diponegoro Bantu UMKM Project Bamboo di Desa Pendem dengan Pembuatan Logo Brand



wirausahanesia.com - Karanganyar, 12 Agustus 2024 - KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, membawa angin segar bagi pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) setempat. Salah satu program kerja yang menarik perhatian adalah pembuatan logo brand untuk UMKM Project Bamboo, yang digagas oleh Okti Wulandari, anggota tim KKN tersebut.

Logo yang dirancang oleh Okti ini dirancang dengan mengusung huruf "P" dan "B", yang merupakan singkatan dari Project Bamboo. Pemilihan desain ini dimaksudkan untuk mencerminkan identitas UMKM tersebut dan sekaligus meningkatkan pengenalan merek di kalangan konsumen, baik lokal maupun di luar daerah. Project Bamboo, yang berfokus pada produk kerajinan bambu, telah berhasil mengirimkan produknya hingga ke Bali. Dengan adanya logo baru ini, diharapkan UMKM Project Bamboo dapat lebih dikenal luas dan mampu bersaing di pasar yang lebih besar.

"Logo adalah elemen penting dalam membangun identitas merek. Dengan logo yang kuat dan mudah diingat, kami berharap Project Bamboo bisa lebih dikenal, tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga di daerah lain, seperti Bali, di mana produk sudah mulai dikenal," kata Okti Wulandari.

Program ini mendapat apresiasi dari Pak Anton selaku pemilik kerajinan bambu dan masyarakat Desa Pendem. Mereka berharap kehadiran logo ini dapat membawa perubahan positif dalam pemasaran dan penjualan produk mereka. Logo ini diharapkan menjadi simbol kekuatan dan inovasi dari UMKM Project Bamboo, yang selama ini telah berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal melalui produk kerajinan bambu.

KKN Universitas Diponegoro di Desa Pendem ini merupakan salah satu upaya nyata dalam membantu memberdayakan masyarakat melalui pendampingan UMKM. Dengan bantuan berupa pembuatan logo ini, diharapkan Project Bamboo dapat terus tumbuh dan berkembang, serta membawa nama baik Desa Pendem ke kancah yang lebih luas.



Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

Tingkatkan Kesadaran Politik, Mahasiswa Undip Gelar Literasi Kreasi Kelembagaan Negara

 
Pengenalan Kelembagaan Negara Melalui 
Literasi Kreasi Pembuatan Struktur Lembaga Negara
pada Siswa Kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali, Rabu (24/07/2024)

wirausahanesia.com - Memahami struktur tata negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara yang perlu dikenalkan sejak dini. Sudah saatnya generasi remaja mengenal politik supaya dapat tumbuh menjadi warga negara yang aktif dan kritis dalam membangun bangsa. Sayangnya masih banyak anak remaja yang kurang memahami fungsi setiap lembaga negara di Indonesia. 

Guna meningkatkan pemahaman para remaja, mahasiswa KKN Universitas Diponegoro berhasil mengenalkan tatanan politik Indonesia pada anak kelas 7 Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang dilaksanakan pada 24 Juli 2024 di SMPN Bhineka Karya Kemusu, Desa Guwo, Kecamatan Wonosegoro, Boyolali.

Pengenalan fungsi lembaga negara tersebut direalisasikan melalui program "Literasi Kreasi:  Pembuatan Struktur Kelembagaan Negara." Haura Saffanah Adinda selaku pelaksana program kerja menjelaskan bahwa kegiatan yang diselenggarkannya merupakan langkah awal membentuk pendidikan karakter anak sebagai generasi penerus bangsa. Anak remaja yang memahami politik secara mendalam diharapakan mampu mengemukakan pendapat atau ide kreatifnya terkait kondisi politik di masa kini maupun masa depan.


Penjelasan fungsi lembaga negara Indonesia 
pada anak kelas 7 SMPN Bhineka Karya, Boyolali

Konsep program yang diselenggarakan dapat meningkatkan kreativitas siswa sehingga semakin antusias untuk mengenal kelembagaan negara. Kegiatan dimulai dengan menjelaskan secara singkat fungsi setiap lembaga negara yang ada di Indonesia dan dilanjutkan dengan pembuatan mading yang berisi materi lembaga negara sesuai kreativitas siswa.

Sebelum kegaitan berakhir, mahasiswa memberikan pertanyaan untuk melatih daya ingat siswa terhadap materi yang telah disampaikan serta memberikan apresiasi berupa hadiah bagi siswa dengan karya mading paling kreatif dan mampu mengingat materi dengan baik.



Penulis: 
Haura Saffanah Adinda

Editor:
Achmad Munandar

Pelatihan Aplikasi Pelayanan Desa Percepat Kinerja Pemdes Kedungjaran

Pelatihan Aplikasi Pelayanan Desa Percepat Kinerja Pemdes Kedungjaran



wirausahanesia.com - Pekalongan (12/8/2024) - Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro 2024 menggelar pelatihan inovatif untuk penggunaan aplikasi pelayanan desa, hasil kolaborasi antara Pemerintah Desa Kedungjaran dan tim II KKN. Aplikasi ini diharapkan dapat meningkatkan kecepatan dan efisiensi pelayanan di Kantor Desa Kedungjaran. Pelatihan berlangsung pada Senin, 12 Agustus 2024, bertempat di Kantor Desa Kedungjaran, dan diikuti oleh seluruh perangkat desa yang akan mengoperasikan aplikasi tersebut. Zahid Muhammad Mahfudz, perwakilan mahasiswa KKN dari program studi informatika, memimpin sesi pelatihan dengan penjelasan materi yang mendalam dan aplikatif.

Sesi pemaparan dibuka dengan pengenalan aplikasi pelayanan desa yang revolusioner, dirancang untuk mengoptimalkan proses pembuatan surat dengan efisiensi tinggi. Zahid mengungkapkan bahwa aplikasi ini mampu menghasilkan surat secara otomatis hanya dengan memasukkan nama pemohon, menghilangkan kebutuhan akan proses manual yang sering kali memicu kesalahan data. 

Aplikasi ini tidak hanya menjadi solusi cerdas untuk kendala operasional, tetapi juga berperan sebagai sistem pengelolaan data utama warga Desa Kedungjaran. Dengan aplikasi ini, perangkat desa dapat dengan mudah mengedit, menambah, atau menghapus data penduduk, memastikan bahwa informasi yang digunakan dalam pembuatan surat selalu akurat dan up-to-date.
 

Materi berlanjut dengan penjelasan mendetail mengenai setiap fitur yang ditawarkan oleh aplikasi. Zahid menjelaskan bahwa fitur utama dari aplikasi pelayanan desa ini adalah kemampuan untuk secara otomatis menghasilkan surat hanya dengan memasukkan nama pemohon. Ia juga mengadakan demonstrasi langsung, menunjukkan bagaimana aplikasi ini bekerja dalam pembuatan surat. Hasilnya, surat yang dihasilkan dengan cepat menampilkan data yang tepat dan akurat, seolah-olah dihasilkan dengan keajaiban teknologi.

Selain fitur pembuatan surat otomatis, pelatihan ini juga mencakup cara mengelola data penduduk dalam aplikasi. Perangkat Desa Kedungjaran diberikan panduan lengkap tentang cara menambahkan data penduduk yang sesuai dengan informasi di Kartu Keluarga. Data ini kemudian akan menjadi dasar untuk pembuatan surat otomatis di masa depan, memastikan proses yang lebih cepat dan akurat. Pelatihan ini tidak hanya meningkatkan keterampilan perangkat desa tetapi juga memperkuat fondasi digitalisasi pelayanan desa yang efisien.

Acara diakhiri dengan simbolis penyerahan buku panduan aplikasi oleh Zahid. Buku panduan ini berisi instruksi lengkap tentang cara menggunakan aplikasi, langkah-langkah pengisian setiap form, dan panduan teknis untuk menginstal ulang aplikasi. Penyerahan buku panduan ini menandai komitmen untuk memastikan perangkat Desa Kedungjaran dapat menggunakan aplikasi ini dengan maksimal, memberikan pelayanan yang lebih baik dan efisien kepada warga.



Oleh : 
Zahid Muhammad Mahfudz

Editor:
Achmad Munandar
Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape

Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape



wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang memberikan edukasi dan cara pembuatan probiotik rabal dari ragi tape untuk pelaku pembudidaya ikan lele di Dukuh Harjosari, Desa Pendem. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2024 pukul 16:30-17:30 dengan menggunakan media poster, penayangan video dan pemberian prototype probiotik rabal yang dibuat secara mandiri oleh mahasiswa kepada pelaku pembudidaya ikan. Kegiatan sosialisasi kepada pembudidaya ikan di Dukuh Harjosari. Bapak Triyanto selaku pemilik usaha budidaya ikan lele menyambut dengan antusias kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksakan oleh Rahayu Lintang Yuhanda. 

Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup pada media tertentu yang dapat digunakan untuk fermentasi pakan sehingga mengakibatkan terjadinya keseimbangam mikroorganisme dalam saluran prencernaan organisme yang dibudidaya. Kendala yang dihadapi oleh pembudidaya di Dukuh Harjosari adalah pembudidaya belum menerapkan pemberian probiotik baik dalam pakan maupun kolam. Probiotik rabal  dapat berperan sebagai pengontrol mikroorganisme yang tidak diperlukan didalam kolam, sehingga kondisi lingkungan kolam akan menjadi lebih baik untuk pertumbuhan mikroorganisme baik. Kolam akan didominasi oleh mikroorganinsme baik sehingga kualitas air pada kolam budidaya meningkat. 


Pembuatan probiotik rabal terbilang cukup mudah dan murah karena hanya perlu mempersiapkan alat dan bahan seperti air (9L), molase (6 Ml), yakult (2 pcs), air kelapa tua (1 buah) dan ragi tape (1 butir). Seluruh bahan kemudian dicampur didalam 1 unit wadah dan difermetasi selama 7-10 hari di ruangan yang tidak tembuh cahaya matahari dan setiap 2 atau 3 hari sekali tutup botol wadah tersebut dibuka untuk menghindari adanya ledakan lalu ditutup kembali dengan rapat hingga waktu fermentasi selesai lalu dapat diberikan langsung ke dalam kolam ikan lele atau dicampur ke dalam pakannya.

“Sangat bermanfaat sekali, karena dulu pernah mencoba membuat probiotik tapi tidak diteruskan karena biaya nya cukup mahal” ujar bapak Triyanto.

Setelah kegiatan ini, diharapkan pembudidaya dapat mengetahui manfaat probiotik, cara membuat probiotik sendiri dengan bahan yang terjangkau, dan cara mengaplikasikannya pada kolam maupun pakan untuk budidaya.



Editor:
Achmad Munandar
Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

 
Foto bersama para peserta 
pelatihan Speak Up! English Communication for Teens 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris di kalangan remaja, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan program pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens". Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris serta mengenalkan para anak dan remaja pada sastra asing yang bermanfaat bagi peningkatan wawasan global mereka.

Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Sugihan adalah rendahnya tingkat kemampuan berbahasa Inggris di kalangan remaja. Hal ini menjadi hambatan bagi mereka untuk mengakses informasi dan literatur asing yang semakin penting di era globalisasi ini. Menyadari hal tersebut, tim II KKN Universitas Diponegoro berinisiatif mengadakan pelatihan yang dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" dilaksanakan selama dua hari, dimulai pada tanggal 27 Juli dan 28 Juli 2024. Setiap sesi pelatihan diadakan di Balai Desa Sugihan dan diikuti oleh 20 anak-anak dan remaja berusia 9 hingga 14 tahun. Kegiatan ini dibimbing oleh para mahasiswa KKN yang memiliki latar belakang Sastra Inggris dan dibantu oleh beberapa relawan dari desa setempat.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi dasar-dasar komunikasi bahasa Inggris, pengenalan dan pembacaan sastra asing, serta praktek berbicara (speaking practice) melalui berbagai aktivitas menarik seperti role-playing, diskusi kelompok, dan games. Selain itu, peserta juga diajak untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris dan berdiskusi tentang isi serta pesan moral yang disampaikan.

Setelah dua hari pelaksanaan, pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" menunjukkan hasil yang positif. Para peserta tampak lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris dan memiliki minat yang lebih besar terhadap sastra asing. Salah satu peserta, Khoirul (10 tahun), mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuatnya lebih berani untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan termotivasi untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris.

Para peserta sedang melakukan sesi games 
yang dipandu oleh Andika Heka Putra
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)



Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

 
Foto bersama para peserta pelatihan Enhancing Daily Interactions
 (Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan pelatihan keterampilan bahasa Inggris untuk publik di Desa Sugihan pada hari Minggu, 28 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat desa, guna mendukung interaksi sehari-hari yang lebih baik.

Pelatihan yang bertajuk "Enhancing Daily Interactions" ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tim 2 KKN UNDIP memberikan materi yang mencakup dasar-dasar bahasa Inggris seperti pengenalan kosa kata sehari-hari, tata bahasa sederhana, hingga latihan percakapan praktis.

Kegiatan pelatihan dimulai pukul 15.30 WIB di Balai Desa Sugihan. Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah peserta yang hadir, yang melebihi ekspektasi. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris.

Sesi pelatihan dibuka dengan sambutan dari kepala desa, yang menyampaikan apresiasi dan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi warga Sugihan. Selanjutnya, Tim II KKN UNDIP memulai sesi pertama dengan pengenalan kosa kata dasar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. 

Metode pengajaran yang digunakan oleh Tim II KKN UNDIP sangat interaktif. Para peserta diajak untuk langsung mempraktekkan materi yang diajarkan melalui permainan dan simulasi percakapan. Misalnya, mereka diajak untuk melakukan percakapan dalam situasi sehari-hari seperti berbelanja di pasar atau memesan makanan di restoran.

Tim 2 KKN UNDIP berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi awal yang baik bagi masyarakat Desa Sugihan untuk lebih terbuka terhadap pembelajaran bahasa asing. Mereka juga berharap agar masyarakat terus mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka melalui berbagai media dan kesempatan yang ada.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Sugihan dapat lebih mudah berinteraksi dengan dunia luar, terutama dalam konteks pariwisata dan peluang kerja yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadakan pelatihan serupa demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pedesaan.

Dokumentasi modul pembelajaran 
yang disusun oleh Andika Heka Putra 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)




Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo - Pada 30 Juli 2024, para remaja Karang Taruna Ngesti Manunggal Desa Sidorejo menerima pengetahuan penting tentang cara mengelola waktu melalui program "PROTIME: Program Manajemen Waktu Efektif Remaja". Program ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya manajemen waktu dan cara menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, remaja diperkenalkan dengan konsep manajemen waktu yang baik, dimulai dengan pemahaman tentang apa itu manajemen waktu dan mengapa keterampilan ini sangat penting, terutama bagi remaja yang sering kali menghadapi banyak aktivitas dan tanggung jawab. Mereka juga diajari teknik dan langkah praktis untuk mengatur waktu secara efektif, seperti menyusun jadwal harian, menentukan prioritas, dan memanfaatkan teknologi untuk tetap produktif.

Salah satu tujuan utama program ini adalah membantu remaja mengatasi masalah yang sering dihadapi dalam manajemen waktu. Melalui diskusi dan tanya jawab, para remaja diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi, dan mendapatkan tips praktis untuk mengatasinya.

"Dengan manajemen waktu yang baik, kita bisa mencapai lebih banyak tanpa merasa terbebani atau stres." Merupakan salah satu kutipan dari ucapan Pemateri pada saat presentasi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh remaja Karang Taruna. Mereka aktif berpartisipasi, baik dalam sesi presentasi. Program PROTIME diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan para remaja Desa Sidorejo, membantu mereka menjadi lebih disiplin, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Mengatur Keuangan Warung to The Next Level Melalui Program EKSIS dengan BukuWarung

Mengatur Keuangan Warung to The Next Level Melalui Program EKSIS dengan BukuWarung


wirausahanesia.com - Program kerja "EKSIS: Efektivitas Keuangan Sidorejo dengan BukuWarung" telah dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo pada Tanggal  25 Juli 2024. Program yang dilaksanakan dengan mendatangi warung secara berkala ini, bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan aplikasi BukuWarung kepada para pelaku UMKM.

Program EKSIS ini dilakukan dengan mendatangi dua UMKM secara bergilir, di mana para pelaku usaha diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan aplikasi BukuWarung, manfaat penggunaannya, serta kekurangan dari metode pencatatan keuangan yang masih konvensional.

Dalam kegiatan ini, tim pelaksana menjelaskan bahwa aplikasi BukuWarung dirancang khusus untuk membantu para pelaku UMKM dalam mencatat transaksi secara digital. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan keuangan, meningkatkan akurasi pencatatan, dan mengurangi risiko kehilangan data yang sering terjadi pada pencatatan manual.

"Melalui aplikasi BukuWarung, para pelaku UMKM dapat dengan mudah mencatat pemasukan dan pengeluaran, mengelola utang-piutang, serta memonitor arus kas dengan lebih terstruktur," ungkap Cika saat memberikan materi kepada salah satu pelaku UMKM.

Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya transisi dari pencatatan konvensional ke digital. Metode konvensional, seperti pencatatan di buku atau kertas, memiliki banyak kekurangan seperti rentan terhadap kerusakan serta kecurangan dalam mencatatnya apalagi jika warung tersebut menggunakan karyawan. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi BukuWarung dianggap sebagai solusi yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan UMKM saat ini.

Selama sesi pelatihan, para pelaku UMKM diperkenalkan dengan berbagai fitur yang ada di aplikasi BukuWarung, mulai dari cara mencatat transaksi, mengelola stok barang, hingga membuat laporan keuangan. Mereka juga diajarkan langkah demi langkah cara menggunakan aplikasi tersebut, sehingga dapat langsung diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Program EKSIS ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan keuangan UMKM di Desa Sidorejo. Dengan adopsi teknologi digital seperti BukuWarung, diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat fondasi keuangan mereka di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Sugihan Tak Mau Kalah! Gerakan Besar Melawan Judi Online Dimulai!

Sugihan Tak Mau Kalah! Gerakan Besar Melawan Judi Online Dimulai!

wirausahanesia.com - Dukuh Ngemplak, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, menjadi saksi sebuah inisiatif penting dari kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Program kerja yang berjudul "Gerakan Bersama untuk Stop Judi Online, Selamatkan Masa Depan Desa Sugihan" berhasil menarik perhatian dan partisipasi aktif dari para pemuda pemudi Karang Taruna serta bapak ibu dari Ngemplak Sugihan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 2 Agustus 2024 lalu ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif dari judi online, serta memberikan panduan praktis tentang cara menghindari kecanduan judi online. Inisiatif ini diharapkan dapat mencegah penyebaran praktik judi online di desa tersebut dan melindungi masa depan generasi muda.

Dalam acara tersebut, Tim II KKN Undip  memberikan presentasi yang komprehensif mengenai topik-topik penting terkait judi online. Para peserta mendengarkan dengan seksama penjelasan tentang bagaimana judi online dapat merusak kehidupan seseorang, baik secara ekonomi, sosial, maupun mental.

“Judi online bukan hanya menghancurkan keuangan pribadi, tetapi juga berdampak buruk pada hubungan sosial dan kesehatan mental. Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan stres, depresi, dan bahkan konflik dalam keluarga.” Jelas Lutfi dalam sosialisasinya.

Selain itu, acara ini juga menampilkan sesi diskusi interaktif di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber. Para pemuda pemudi Karang Taruna serta bapak ibu dari Ngemplak Sugihan tampak antusias dan bersemangat untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bahaya judi online dan cara-cara efektif untuk menghindarinya.
 

"Saya sangat berterima kasih atas informasi yang diberikan dalam acara ini. Sekarang saya lebih sadar akan bahaya judi online dan tahu langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindarinya," ujar salah satu peserta.

Gerakan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya bersama untuk mencegah penyebaran judi online di Desa Sugihan. Dengan kesadaran dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, masa depan yang lebih baik dan bebas dari jerat judi online dapat tercapai.



Penulis:
M. Lutfi Al Hakim
12010121130207

Editor:
Achmad Munandar
Langkah Cerdas UMKM Sugihan: Digitalisasi Pencatatan Keuangan dengan Buku Warung

Langkah Cerdas UMKM Sugihan: Digitalisasi Pencatatan Keuangan dengan Buku Warung

wirausahanesia.com - Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, terus berinovasi dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program "Transformasi Digital UMKM: Cara Mudah Mencatat Transaksi Keuangan dengan Buku Warung". Kegiatan ini dilaksanakan secara door to door, menjangkau para pelaku UMKM di desa tersebut.

Dalam kegiatan ini, para pelaku UMKM diperkenalkan dengan aplikasi Buku Warung, sebuah solusi digital untuk mencatat transaksi keuangan. Program ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan pencatatan manual yang masih banyak dilakukan oleh UMKM, sekaligus memberikan panduan praktis tentang penggunaan aplikasi tersebut.

Salah satu kekurangan utama dari pencatatan manual pada kertas adalah risiko kehilangan atau kerusakan catatan, yang dapat mengakibatkan data keuangan yang tidak akurat. Selain itu, pencatatan manual juga membutuhkan waktu dan usaha lebih, serta sulit untuk dianalisis secara cepat.

"Catatan keuangan yang akurat dan mudah diakses sangat penting bagi UMKM untuk memantau kesehatan keuangan mereka. Pencatatan manual sering kali tidak efisien dan rentan terhadap kesalahan," jelas Lutfi, fasilitator dari TIM II KKN Universitas Diponegoro 2024.

Dalam setiap kunjungan, tim program memberikan penjelasan mendalam tentang kelebihan menggunakan aplikasi Buku Warung. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi secara otomatis, tetapi juga menyediakan berbagai fitur tambahan seperti laporan keuangan harian, pengingat pembayaran hutang, dan analisis penjualan.

"Kelebihan aplikasi Buku Warung adalah kemudahannya dalam digunakan dan fitur-fitur yang sangat membantu para pelaku UMKM dalam mengelola keuangan mereka secara lebih efektif. Aplikasi ini juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui smartphone," tambah Lutfi.

Para pelaku UMKM juga diberikan demonstrasi langsung mengenai tata cara penggunaan aplikasi Buku Warung. Demonstrasi ini mencakup langkah-langkah pendaftaran, cara mencatat transaksi, hingga memanfaatkan fitur-fitur canggih lainnya. Peserta terlihat antusias dan aktif bertanya selama demonstrasi berlangsung.

"Saya merasa sangat terbantu dengan aplikasi ini. Sebelumnya, saya sering kehilangan catatan transaksi dan kesulitan mengelola keuangan. Dengan Buku Warung, semuanya jadi lebih mudah dan teratur," ujar salah satu pelaku UMKM yang mengikuti program.


Program "Transformasi Digital UMKM" ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM di Desa Sugihan. Dengan adopsi teknologi digital, para pelaku UMKM dapat lebih fokus pada pengembangan usaha mereka tanpa khawatir tentang pencatatan keuangan yang rumit.




Penulis:
M. Lutfi Al Hakim
12010121130207

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Jungke Sosialisasikan Hak Pejalan Kaki dan Optimalkan Penggunaan Trotoar

Mahasiswa KKN Undip Jungke Sosialisasikan Hak Pejalan Kaki dan Optimalkan Penggunaan Trotoar


wirausahanesia.com - Jungke, Karanganyar (2 Agustus 2024)  Masalah alih fungsi trotoar dan kurangnya fasilitas bagi pejalan kaki di Kelurahan Jungke menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Aldila, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jungke, menginisiasi kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai hak pejalan kaki serta pentingnya optimalisasi penggunaan trotoar.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah Kelurahan Jungke, khususnya Koordinator Lingkungan Bibis, yang juga merasakan permasalahan yang sama. Bersama dengan rekan-rekan KKN lainnya, Aldila berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya trotoar yang ramah pejalan kaki.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, mahasiswa KKN membuat berbagai media edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Poster-poster yang berisi informasi tentang hak pejalan kaki, tata cara penggunaan trotoar yang benar, serta dampak negatif dari alih fungsi trotoar dipasang di tempat-tempat strategis seperti persimpangan jalan, pusat keramaian, dan fasilitas umum.

Selain poster, mahasiswa KKN juga membuat video edukasi singkat yang berisi animasi dan narasi yang menarik. Video ini kemudian disebarluaskan melalui media sosial dan ditayangkan di layar-layar publik. Tujuannya adalah untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda.

Berikut adalah video edukasi

Secara umum, hak-hak pejalan kaki di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan-peraturan turunannya. Penegakan dan perlindungan terhadap hak-hak pejalan kaki ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengendara kendaraan, dan pejalan kaki itu sendiri.

Aldila berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Jungke dapat lebih menghargai hak pejalan kaki dan bersama-sama menjaga trotoar agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. "Trotoar bukan hanya sekedar fasilitas umum, tetapi juga cerminan dari kualitas hidup masyarakat. Dengan trotoar yang nyaman dan aman, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua," ujar Aldila.

Senada dengan Aldila, Bapak Korling Bibis juga menyampaikan harapannya. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN Undip. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Jungke. Kami berharap ke depannya, masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama terhadap hak pejalan kaki," ungkapnya.

Pemerintah Kelurahan Jungke berkomitmen untuk mendukung kegiatan ini dan akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Selain itu, pemerintah juga akan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait tata ruang dan penggunaan fasilitas umum.

"Kami akan melibatkan tokoh masyarakat, kelompok pemuda, dan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mewujudkan Jungke yang lebih baik. Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan trotoar," tambah Bapak/Ibu Bibis.

Harapannya kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat mewujudkan kota yang lebih nyaman dan aman bagi semua.



Editor:
Achmad Munandar

Kata Kunci: KKN Undip, hak pejalan kaki, trotoar, sosialisasi, edukasi, Kelurahan Jungke
Inovasi Sehat: Mahasiswa Undip Perkenalkan Hand Sanitizer Daun Sirih dan Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan

Inovasi Sehat: Mahasiswa Undip Perkenalkan Hand Sanitizer Daun Sirih dan Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan

wirausahanesia.com - Siswa kelas 9 SMPN 4 Selogiri mendapatkan kesempatan istimewa untuk belajar membuat hand sanitizer dari bahan alami yang aman dan efektif tanpa menggunakan alkohol dan penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terutama penerapan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan dari Pricilya Mumtaz, seorang mahasiswa jurusan Kimia dari Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan upaya memberikan pengetahuan praktis sekaligus memperkenalkan inovasi ramah lingkungan kepada para siswa.

Pada pelatihan pembuatan hand sanitizer yang dilakukan, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memastikan setiap siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan dan mendapatkan bimbingan lebih dekat dari Pricilya Mumtaz. Pembagian kelompok ini juga bertujuan untuk memudahkan pemantauan dan memastikan bahwa setiap siswa memahami teknik yang diajarkan, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sama dalam pengukuran bahan, pencampuran dan pengemasan hand sanitizer.
 

Kegiatan tersebut dilakukan dengan menjelaskan manfaat daun sirih dan jeruk nipis maupun jeruk lemon sebagai bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer. Daun sirih yang dikenal memiliki sifat antibakteri alami dan jeruk nipis yang kaya akan vitamin C serta minyak atsiri. Kombinasi kedua bahan ini dianggap efektif untuk membersihkan tangan dari kuman tanpa menimbulkan efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan alkohol, untuk menghasilkan hand sanitizer yang ramah lingkungan dan aman bagi kulit. Pemilihan pembuatan hand sanitizer alami menjadi solusi bagi orang yang kulitnya hipersensitif terhadap bahan kimia. Siswa diajak untuk mengenal lebih lanjut mengenai kandungan kimia dalam kedua bahan tersebut dan bagaimana mereka bekerja dalam melawan mikroorganisme berbahaya.

Selain pelatihan pembuatan hand sanitizer juga dilakukan pemberian edukasi tentang 6 langkah cuci tangan yang benar sebagai bagian dari PHBS. Siswa diajak untuk menyebarkan langkah-langkah ini, dimulai dari membasahi tangan hingga mengeringkannya dengan benar. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah penyebaran penyakit.

Siswa-siswa SMPN 4 Selogiri tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya belajar membuat produk kebersihan yang alami, tetapi juga memahami pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang benar. Diskusi interaktif yang dipandu oleh Pricilya membuat siswa lebih memahami alasan di balik setiap langkah mencuci tangan dan bagaimana bahan-bahan alami dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir kegiatan, setiap kelompok berhasil membuat hand sanitizer yang kemudian dibawa pulang oleh siswa untuk digunakan. Kegiatan ini diakhiri dengan apresiasi dari para guru SMPN 4 Selogiri kepada Pricilya Mumtaz atas dedikasinya dalam memberikan pengetahuan praktis dan bermanfaat kepada siswa, harapannya kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini berhasil tidak hanya dalam memberikan pengetahuan baru, tetapi juga dalam membekali siswa dengan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Penulis : 
Pricilya Mumtaz

Departemen/Fakultas : 
Kimia/Fakultas Sains dan Matematika

DPL : 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Lokasi KKN : 
Kelurahan Selogiri
Kecamatan Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar