Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape

Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape



wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang memberikan edukasi dan cara pembuatan probiotik rabal dari ragi tape untuk pelaku pembudidaya ikan lele di Dukuh Harjosari, Desa Pendem. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2024 pukul 16:30-17:30 dengan menggunakan media poster, penayangan video dan pemberian prototype probiotik rabal yang dibuat secara mandiri oleh mahasiswa kepada pelaku pembudidaya ikan. Kegiatan sosialisasi kepada pembudidaya ikan di Dukuh Harjosari. Bapak Triyanto selaku pemilik usaha budidaya ikan lele menyambut dengan antusias kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksakan oleh Rahayu Lintang Yuhanda. 

Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup pada media tertentu yang dapat digunakan untuk fermentasi pakan sehingga mengakibatkan terjadinya keseimbangam mikroorganisme dalam saluran prencernaan organisme yang dibudidaya. Kendala yang dihadapi oleh pembudidaya di Dukuh Harjosari adalah pembudidaya belum menerapkan pemberian probiotik baik dalam pakan maupun kolam. Probiotik rabal  dapat berperan sebagai pengontrol mikroorganisme yang tidak diperlukan didalam kolam, sehingga kondisi lingkungan kolam akan menjadi lebih baik untuk pertumbuhan mikroorganisme baik. Kolam akan didominasi oleh mikroorganinsme baik sehingga kualitas air pada kolam budidaya meningkat. 


Pembuatan probiotik rabal terbilang cukup mudah dan murah karena hanya perlu mempersiapkan alat dan bahan seperti air (9L), molase (6 Ml), yakult (2 pcs), air kelapa tua (1 buah) dan ragi tape (1 butir). Seluruh bahan kemudian dicampur didalam 1 unit wadah dan difermetasi selama 7-10 hari di ruangan yang tidak tembuh cahaya matahari dan setiap 2 atau 3 hari sekali tutup botol wadah tersebut dibuka untuk menghindari adanya ledakan lalu ditutup kembali dengan rapat hingga waktu fermentasi selesai lalu dapat diberikan langsung ke dalam kolam ikan lele atau dicampur ke dalam pakannya.

“Sangat bermanfaat sekali, karena dulu pernah mencoba membuat probiotik tapi tidak diteruskan karena biaya nya cukup mahal” ujar bapak Triyanto.

Setelah kegiatan ini, diharapkan pembudidaya dapat mengetahui manfaat probiotik, cara membuat probiotik sendiri dengan bahan yang terjangkau, dan cara mengaplikasikannya pada kolam maupun pakan untuk budidaya.



Editor:
Achmad Munandar
Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

Peningkatan Kesadaran Berbahasa: KKN TIM II UNDIP Mengadakan Program “English Communication" Bagi Remaja Desa Sugihan

 
Foto bersama para peserta 
pelatihan Speak Up! English Communication for Teens 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Dalam rangka meningkatkan kesadaran dan kemampuan berkomunikasi dalam bahasa Inggris di kalangan remaja, tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro mengadakan program pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens". Program ini bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris serta mengenalkan para anak dan remaja pada sastra asing yang bermanfaat bagi peningkatan wawasan global mereka.

Salah satu permasalahan yang dihadapi masyarakat Desa Sugihan adalah rendahnya tingkat kemampuan berbahasa Inggris di kalangan remaja. Hal ini menjadi hambatan bagi mereka untuk mengakses informasi dan literatur asing yang semakin penting di era globalisasi ini. Menyadari hal tersebut, tim II KKN Universitas Diponegoro berinisiatif mengadakan pelatihan yang dapat memberikan solusi atas permasalahan tersebut.

Pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" dilaksanakan selama dua hari, dimulai pada tanggal 27 Juli dan 28 Juli 2024. Setiap sesi pelatihan diadakan di Balai Desa Sugihan dan diikuti oleh 20 anak-anak dan remaja berusia 9 hingga 14 tahun. Kegiatan ini dibimbing oleh para mahasiswa KKN yang memiliki latar belakang Sastra Inggris dan dibantu oleh beberapa relawan dari desa setempat.

Materi yang disampaikan dalam pelatihan ini meliputi dasar-dasar komunikasi bahasa Inggris, pengenalan dan pembacaan sastra asing, serta praktek berbicara (speaking practice) melalui berbagai aktivitas menarik seperti role-playing, diskusi kelompok, dan games. Selain itu, peserta juga diajak untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris dan berdiskusi tentang isi serta pesan moral yang disampaikan.

Setelah dua hari pelaksanaan, pelatihan "Speak Up! English Communication for Teens" menunjukkan hasil yang positif. Para peserta tampak lebih percaya diri dalam berbicara bahasa Inggris dan memiliki minat yang lebih besar terhadap sastra asing. Salah satu peserta, Khoirul (10 tahun), mengungkapkan bahwa pelatihan ini membuatnya lebih berani untuk berbicara dalam bahasa Inggris dan termotivasi untuk bernyanyi lagu-lagu berbahasa Inggris.

Para peserta sedang melakukan sesi games 
yang dipandu oleh Andika Heka Putra
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)



Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

Melek Bahasa Asing: KKN TIM II UNDIP Membuat Modul Pembelajaran Bahasa Inggris Bagi Masyarakat Sugihan

 
Foto bersama para peserta pelatihan Enhancing Daily Interactions
 (Source: KKN TIM II UNDIP 2024)

wirausahanesia.com - Tim II KKN Universitas Diponegoro (UNDIP) melaksanakan pelatihan keterampilan bahasa Inggris untuk publik di Desa Sugihan pada hari Minggu, 28 Juli 2024. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa Inggris masyarakat desa, guna mendukung interaksi sehari-hari yang lebih baik.

Pelatihan yang bertajuk "Enhancing Daily Interactions" ini diikuti oleh berbagai kalangan masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orang dewasa. Tim 2 KKN UNDIP memberikan materi yang mencakup dasar-dasar bahasa Inggris seperti pengenalan kosa kata sehari-hari, tata bahasa sederhana, hingga latihan percakapan praktis.

Kegiatan pelatihan dimulai pukul 15.30 WIB di Balai Desa Sugihan. Antusiasme masyarakat terlihat dari jumlah peserta yang hadir, yang melebihi ekspektasi. Para peserta dibagi menjadi beberapa kelompok sesuai dengan tingkat kemampuan mereka dalam berbahasa Inggris.

Sesi pelatihan dibuka dengan sambutan dari kepala desa, yang menyampaikan apresiasi dan harapannya agar pelatihan ini dapat memberikan manfaat bagi warga Sugihan. Selanjutnya, Tim II KKN UNDIP memulai sesi pertama dengan pengenalan kosa kata dasar yang sering digunakan dalam percakapan sehari-hari. 

Metode pengajaran yang digunakan oleh Tim II KKN UNDIP sangat interaktif. Para peserta diajak untuk langsung mempraktekkan materi yang diajarkan melalui permainan dan simulasi percakapan. Misalnya, mereka diajak untuk melakukan percakapan dalam situasi sehari-hari seperti berbelanja di pasar atau memesan makanan di restoran.

Tim 2 KKN UNDIP berharap kegiatan pelatihan ini dapat menjadi awal yang baik bagi masyarakat Desa Sugihan untuk lebih terbuka terhadap pembelajaran bahasa asing. Mereka juga berharap agar masyarakat terus mengembangkan kemampuan bahasa Inggris mereka melalui berbagai media dan kesempatan yang ada.

Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan masyarakat Desa Sugihan dapat lebih mudah berinteraksi dengan dunia luar, terutama dalam konteks pariwisata dan peluang kerja yang membutuhkan kemampuan bahasa Inggris. Kegiatan ini juga diharapkan dapat menginspirasi desa-desa lain untuk mengadakan pelatihan serupa demi meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pedesaan.

Dokumentasi modul pembelajaran 
yang disusun oleh Andika Heka Putra 
(Source: KKN TIM II UNDIP 2024)




Penulis: 
Andika Heka Putra
13020121120009

Editor:
Achmad Munandar
Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

Mengembangkan Produktivitas Remaja Sidorejo melalui "PROTIME": Program Manajemen Waktu Efektif

wirausahanesia.com - Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo - Pada 30 Juli 2024, para remaja Karang Taruna Ngesti Manunggal Desa Sidorejo menerima pengetahuan penting tentang cara mengelola waktu melalui program "PROTIME: Program Manajemen Waktu Efektif Remaja". Program ini bertujuan untuk mengajarkan pentingnya manajemen waktu dan cara menerapkannya dalam aktivitas sehari-hari.

Dalam kegiatan ini, remaja diperkenalkan dengan konsep manajemen waktu yang baik, dimulai dengan pemahaman tentang apa itu manajemen waktu dan mengapa keterampilan ini sangat penting, terutama bagi remaja yang sering kali menghadapi banyak aktivitas dan tanggung jawab. Mereka juga diajari teknik dan langkah praktis untuk mengatur waktu secara efektif, seperti menyusun jadwal harian, menentukan prioritas, dan memanfaatkan teknologi untuk tetap produktif.

Salah satu tujuan utama program ini adalah membantu remaja mengatasi masalah yang sering dihadapi dalam manajemen waktu. Melalui diskusi dan tanya jawab, para remaja diberi kesempatan untuk berbagi pengalaman serta tantangan yang mereka hadapi, dan mendapatkan tips praktis untuk mengatasinya.

"Dengan manajemen waktu yang baik, kita bisa mencapai lebih banyak tanpa merasa terbebani atau stres." Merupakan salah satu kutipan dari ucapan Pemateri pada saat presentasi.

Kegiatan ini disambut antusias oleh remaja Karang Taruna. Mereka aktif berpartisipasi, baik dalam sesi presentasi. Program PROTIME diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam kehidupan para remaja Desa Sidorejo, membantu mereka menjadi lebih disiplin, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Mengatur Keuangan Warung to The Next Level Melalui Program EKSIS dengan BukuWarung

Mengatur Keuangan Warung to The Next Level Melalui Program EKSIS dengan BukuWarung


wirausahanesia.com - Program kerja "EKSIS: Efektivitas Keuangan Sidorejo dengan BukuWarung" telah dilaksanakan di Desa Sidorejo, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo pada Tanggal  25 Juli 2024. Program yang dilaksanakan dengan mendatangi warung secara berkala ini, bertujuan untuk memperkenalkan dan mengimplementasikan aplikasi BukuWarung kepada para pelaku UMKM.

Program EKSIS ini dilakukan dengan mendatangi dua UMKM secara bergilir, di mana para pelaku usaha diberikan pemahaman mendalam mengenai pentingnya manajemen keuangan yang efektif dan efisien. Materi yang disampaikan meliputi pengenalan aplikasi BukuWarung, manfaat penggunaannya, serta kekurangan dari metode pencatatan keuangan yang masih konvensional.

Dalam kegiatan ini, tim pelaksana menjelaskan bahwa aplikasi BukuWarung dirancang khusus untuk membantu para pelaku UMKM dalam mencatat transaksi secara digital. Hal ini bertujuan untuk mempermudah pengelolaan keuangan, meningkatkan akurasi pencatatan, dan mengurangi risiko kehilangan data yang sering terjadi pada pencatatan manual.

"Melalui aplikasi BukuWarung, para pelaku UMKM dapat dengan mudah mencatat pemasukan dan pengeluaran, mengelola utang-piutang, serta memonitor arus kas dengan lebih terstruktur," ungkap Cika saat memberikan materi kepada salah satu pelaku UMKM.

Selain itu, program ini juga menekankan pentingnya transisi dari pencatatan konvensional ke digital. Metode konvensional, seperti pencatatan di buku atau kertas, memiliki banyak kekurangan seperti rentan terhadap kerusakan serta kecurangan dalam mencatatnya apalagi jika warung tersebut menggunakan karyawan. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi BukuWarung dianggap sebagai solusi yang lebih modern dan sesuai dengan kebutuhan UMKM saat ini.

Selama sesi pelatihan, para pelaku UMKM diperkenalkan dengan berbagai fitur yang ada di aplikasi BukuWarung, mulai dari cara mencatat transaksi, mengelola stok barang, hingga membuat laporan keuangan. Mereka juga diajarkan langkah demi langkah cara menggunakan aplikasi tersebut, sehingga dapat langsung diterapkan dalam kegiatan usaha sehari-hari.

Program EKSIS ini diharapkan dapat memberikan dampak positif dalam pengelolaan keuangan UMKM di Desa Sidorejo. Dengan adopsi teknologi digital seperti BukuWarung, diharapkan para pelaku usaha dapat meningkatkan efisiensi operasional dan memperkuat fondasi keuangan mereka di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Sugihan Tak Mau Kalah! Gerakan Besar Melawan Judi Online Dimulai!

Sugihan Tak Mau Kalah! Gerakan Besar Melawan Judi Online Dimulai!

wirausahanesia.com - Dukuh Ngemplak, Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, menjadi saksi sebuah inisiatif penting dari kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM II Universitas Diponegoro (UNDIP). Program kerja yang berjudul "Gerakan Bersama untuk Stop Judi Online, Selamatkan Masa Depan Desa Sugihan" berhasil menarik perhatian dan partisipasi aktif dari para pemuda pemudi Karang Taruna serta bapak ibu dari Ngemplak Sugihan.

Kegiatan yang dilaksanakan pada Jumat, 2 Agustus 2024 lalu ini bertujuan untuk mengedukasi masyarakat mengenai bahaya dan dampak negatif dari judi online, serta memberikan panduan praktis tentang cara menghindari kecanduan judi online. Inisiatif ini diharapkan dapat mencegah penyebaran praktik judi online di desa tersebut dan melindungi masa depan generasi muda.

Dalam acara tersebut, Tim II KKN Undip  memberikan presentasi yang komprehensif mengenai topik-topik penting terkait judi online. Para peserta mendengarkan dengan seksama penjelasan tentang bagaimana judi online dapat merusak kehidupan seseorang, baik secara ekonomi, sosial, maupun mental.

“Judi online bukan hanya menghancurkan keuangan pribadi, tetapi juga berdampak buruk pada hubungan sosial dan kesehatan mental. Ketergantungan pada judi online dapat menyebabkan stres, depresi, dan bahkan konflik dalam keluarga.” Jelas Lutfi dalam sosialisasinya.

Selain itu, acara ini juga menampilkan sesi diskusi interaktif di mana peserta dapat berbagi pengalaman dan bertanya langsung kepada narasumber. Para pemuda pemudi Karang Taruna serta bapak ibu dari Ngemplak Sugihan tampak antusias dan bersemangat untuk mendapatkan pemahaman lebih dalam tentang bahaya judi online dan cara-cara efektif untuk menghindarinya.
 

"Saya sangat berterima kasih atas informasi yang diberikan dalam acara ini. Sekarang saya lebih sadar akan bahaya judi online dan tahu langkah-langkah yang bisa diambil untuk menghindarinya," ujar salah satu peserta.

Gerakan ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam upaya bersama untuk mencegah penyebaran judi online di Desa Sugihan. Dengan kesadaran dan kerjasama dari seluruh elemen masyarakat, masa depan yang lebih baik dan bebas dari jerat judi online dapat tercapai.



Penulis:
M. Lutfi Al Hakim
12010121130207

Editor:
Achmad Munandar
Langkah Cerdas UMKM Sugihan: Digitalisasi Pencatatan Keuangan dengan Buku Warung

Langkah Cerdas UMKM Sugihan: Digitalisasi Pencatatan Keuangan dengan Buku Warung

wirausahanesia.com - Desa Sugihan, Kecamatan Bendosari, terus berinovasi dalam memberdayakan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui program "Transformasi Digital UMKM: Cara Mudah Mencatat Transaksi Keuangan dengan Buku Warung". Kegiatan ini dilaksanakan secara door to door, menjangkau para pelaku UMKM di desa tersebut.

Dalam kegiatan ini, para pelaku UMKM diperkenalkan dengan aplikasi Buku Warung, sebuah solusi digital untuk mencatat transaksi keuangan. Program ini bertujuan untuk mengatasi kekurangan pencatatan manual yang masih banyak dilakukan oleh UMKM, sekaligus memberikan panduan praktis tentang penggunaan aplikasi tersebut.

Salah satu kekurangan utama dari pencatatan manual pada kertas adalah risiko kehilangan atau kerusakan catatan, yang dapat mengakibatkan data keuangan yang tidak akurat. Selain itu, pencatatan manual juga membutuhkan waktu dan usaha lebih, serta sulit untuk dianalisis secara cepat.

"Catatan keuangan yang akurat dan mudah diakses sangat penting bagi UMKM untuk memantau kesehatan keuangan mereka. Pencatatan manual sering kali tidak efisien dan rentan terhadap kesalahan," jelas Lutfi, fasilitator dari TIM II KKN Universitas Diponegoro 2024.

Dalam setiap kunjungan, tim program memberikan penjelasan mendalam tentang kelebihan menggunakan aplikasi Buku Warung. Aplikasi ini tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi secara otomatis, tetapi juga menyediakan berbagai fitur tambahan seperti laporan keuangan harian, pengingat pembayaran hutang, dan analisis penjualan.

"Kelebihan aplikasi Buku Warung adalah kemudahannya dalam digunakan dan fitur-fitur yang sangat membantu para pelaku UMKM dalam mengelola keuangan mereka secara lebih efektif. Aplikasi ini juga dapat diakses kapan saja dan di mana saja melalui smartphone," tambah Lutfi.

Para pelaku UMKM juga diberikan demonstrasi langsung mengenai tata cara penggunaan aplikasi Buku Warung. Demonstrasi ini mencakup langkah-langkah pendaftaran, cara mencatat transaksi, hingga memanfaatkan fitur-fitur canggih lainnya. Peserta terlihat antusias dan aktif bertanya selama demonstrasi berlangsung.

"Saya merasa sangat terbantu dengan aplikasi ini. Sebelumnya, saya sering kehilangan catatan transaksi dan kesulitan mengelola keuangan. Dengan Buku Warung, semuanya jadi lebih mudah dan teratur," ujar salah satu pelaku UMKM yang mengikuti program.


Program "Transformasi Digital UMKM" ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan bagi keberlanjutan dan pertumbuhan UMKM di Desa Sugihan. Dengan adopsi teknologi digital, para pelaku UMKM dapat lebih fokus pada pengembangan usaha mereka tanpa khawatir tentang pencatatan keuangan yang rumit.




Penulis:
M. Lutfi Al Hakim
12010121130207

Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN Undip Jungke Sosialisasikan Hak Pejalan Kaki dan Optimalkan Penggunaan Trotoar

Mahasiswa KKN Undip Jungke Sosialisasikan Hak Pejalan Kaki dan Optimalkan Penggunaan Trotoar


wirausahanesia.com - Jungke, Karanganyar (2 Agustus 2024)  Masalah alih fungsi trotoar dan kurangnya fasilitas bagi pejalan kaki di Kelurahan Jungke menjadi sorotan. Menanggapi hal ini, Aldila, mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Diponegoro (Undip) yang tengah menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jungke, menginisiasi kegiatan sosialisasi dan edukasi mengenai hak pejalan kaki serta pentingnya optimalisasi penggunaan trotoar.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh dari berbagai pihak, terutama dari pemerintah Kelurahan Jungke, khususnya Koordinator Lingkungan Bibis, yang juga merasakan permasalahan yang sama. Bersama dengan rekan-rekan KKN lainnya, Aldila berupaya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya trotoar yang ramah pejalan kaki.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, mahasiswa KKN membuat berbagai media edukasi yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat. Poster-poster yang berisi informasi tentang hak pejalan kaki, tata cara penggunaan trotoar yang benar, serta dampak negatif dari alih fungsi trotoar dipasang di tempat-tempat strategis seperti persimpangan jalan, pusat keramaian, dan fasilitas umum.

Selain poster, mahasiswa KKN juga membuat video edukasi singkat yang berisi animasi dan narasi yang menarik. Video ini kemudian disebarluaskan melalui media sosial dan ditayangkan di layar-layar publik. Tujuannya adalah untuk menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama generasi muda.

Berikut adalah video edukasi

Secara umum, hak-hak pejalan kaki di Indonesia diatur dalam Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, serta peraturan-peraturan turunannya. Penegakan dan perlindungan terhadap hak-hak pejalan kaki ini menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah, pengendara kendaraan, dan pejalan kaki itu sendiri.

Aldila berharap melalui kegiatan ini, masyarakat Jungke dapat lebih menghargai hak pejalan kaki dan bersama-sama menjaga trotoar agar tetap berfungsi sebagaimana mestinya. "Trotoar bukan hanya sekedar fasilitas umum, tetapi juga cerminan dari kualitas hidup masyarakat. Dengan trotoar yang nyaman dan aman, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih baik bagi semua," ujar Aldila.

Senada dengan Aldila, Bapak Korling Bibis juga menyampaikan harapannya. "Kami sangat mengapresiasi inisiatif dari mahasiswa KKN Undip. Kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Jungke. Kami berharap ke depannya, masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitar, terutama terhadap hak pejalan kaki," ungkapnya.

Pemerintah Kelurahan Jungke berkomitmen untuk mendukung kegiatan ini dan akan terus berupaya untuk menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Selain itu, pemerintah juga akan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan terkait tata ruang dan penggunaan fasilitas umum.

"Kami akan melibatkan tokoh masyarakat, kelompok pemuda, dan seluruh lapisan masyarakat dalam upaya mewujudkan Jungke yang lebih baik. Kami juga akan bekerja sama dengan instansi terkait untuk melakukan pengawasan terhadap penggunaan trotoar," tambah Bapak/Ibu Bibis.

Harapannya kegiatan ini dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam upaya menciptakan lingkungan yang lebih ramah pejalan kaki. Dengan kesadaran dan partisipasi aktif dari seluruh lapisan masyarakat, kita dapat mewujudkan kota yang lebih nyaman dan aman bagi semua.



Editor:
Achmad Munandar

Kata Kunci: KKN Undip, hak pejalan kaki, trotoar, sosialisasi, edukasi, Kelurahan Jungke
Inovasi Sehat: Mahasiswa Undip Perkenalkan Hand Sanitizer Daun Sirih dan Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan

Inovasi Sehat: Mahasiswa Undip Perkenalkan Hand Sanitizer Daun Sirih dan Pentingnya 6 Langkah Cuci Tangan

wirausahanesia.com - Siswa kelas 9 SMPN 4 Selogiri mendapatkan kesempatan istimewa untuk belajar membuat hand sanitizer dari bahan alami yang aman dan efektif tanpa menggunakan alkohol dan penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) terutama penerapan 6 langkah cuci tangan dengan bimbingan dari Pricilya Mumtaz, seorang mahasiswa jurusan Kimia dari Universitas Diponegoro (Undip). Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi siswa tentang pentingnya menjaga kebersihan tangan dengan upaya memberikan pengetahuan praktis sekaligus memperkenalkan inovasi ramah lingkungan kepada para siswa.

Pada pelatihan pembuatan hand sanitizer yang dilakukan, siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil untuk memastikan setiap siswa dapat berpartisipasi aktif dalam proses pembuatan dan mendapatkan bimbingan lebih dekat dari Pricilya Mumtaz. Pembagian kelompok ini juga bertujuan untuk memudahkan pemantauan dan memastikan bahwa setiap siswa memahami teknik yang diajarkan, serta memberikan kesempatan bagi mereka untuk bekerja sama dalam pengukuran bahan, pencampuran dan pengemasan hand sanitizer.
 

Kegiatan tersebut dilakukan dengan menjelaskan manfaat daun sirih dan jeruk nipis maupun jeruk lemon sebagai bahan utama dalam pembuatan hand sanitizer. Daun sirih yang dikenal memiliki sifat antibakteri alami dan jeruk nipis yang kaya akan vitamin C serta minyak atsiri. Kombinasi kedua bahan ini dianggap efektif untuk membersihkan tangan dari kuman tanpa menimbulkan efek samping yang mungkin terjadi akibat penggunaan alkohol, untuk menghasilkan hand sanitizer yang ramah lingkungan dan aman bagi kulit. Pemilihan pembuatan hand sanitizer alami menjadi solusi bagi orang yang kulitnya hipersensitif terhadap bahan kimia. Siswa diajak untuk mengenal lebih lanjut mengenai kandungan kimia dalam kedua bahan tersebut dan bagaimana mereka bekerja dalam melawan mikroorganisme berbahaya.

Selain pelatihan pembuatan hand sanitizer juga dilakukan pemberian edukasi tentang 6 langkah cuci tangan yang benar sebagai bagian dari PHBS. Siswa diajak untuk menyebarkan langkah-langkah ini, dimulai dari membasahi tangan hingga mengeringkannya dengan benar. Edukasi ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa akan pentingnya kebersihan tangan dalam mencegah penyebaran penyakit.

Siswa-siswa SMPN 4 Selogiri tampak antusias mengikuti kegiatan ini. Mereka tidak hanya belajar membuat produk kebersihan yang alami, tetapi juga memahami pentingnya menjaga kesehatan dengan cara yang benar. Diskusi interaktif yang dipandu oleh Pricilya membuat siswa lebih memahami alasan di balik setiap langkah mencuci tangan dan bagaimana bahan-bahan alami dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari.

Di akhir kegiatan, setiap kelompok berhasil membuat hand sanitizer yang kemudian dibawa pulang oleh siswa untuk digunakan. Kegiatan ini diakhiri dengan apresiasi dari para guru SMPN 4 Selogiri kepada Pricilya Mumtaz atas dedikasinya dalam memberikan pengetahuan praktis dan bermanfaat kepada siswa, harapannya kegiatan semacam ini dapat terus dilakukan untuk menumbuhkan kesadaran dan keterampilan siswa dalam menjaga kesehatan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Kegiatan ini berhasil tidak hanya dalam memberikan pengetahuan baru, tetapi juga dalam membekali siswa dengan keterampilan praktis yang dapat mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari.



Penulis : 
Pricilya Mumtaz

Departemen/Fakultas : 
Kimia/Fakultas Sains dan Matematika

DPL : 
Rully Rahadian., M.Si., PhD

Lokasi KKN : 
Kelurahan Selogiri
Kecamatan Singodutan, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Editor:
Achmad Munandar
Pedoman Praktis Manajemen Bencana untuk Anak-Anak SDN 01 Kendel

Pedoman Praktis Manajemen Bencana untuk Anak-Anak SDN 01 Kendel

 

wirausahanesia.com - Pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, Nur Meyranti, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Program Studi Administrasi Publik, sebagai salah satu Tim II Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Diponegoro (UNDIP) menyelenggarakan kegiatan penyuluhan manajemen bencana di Sekolah Dasar Negeri (SDN) 01 Kendel. Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang mitigasi bencana kepada siswa, dengan harapan mereka lebih siap menghadapi berbagai potensi bencana yang mungkin terjadi di lingkungan mereka.

Acara dimulai dengan menjelaskan pentingnya pemahaman mengenai manajemen bencana sejak dini. 

Setelah itu, mahasiswa memaparkan materi tentang berbagai jenis bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, dan tanah longsor. Penjelasan ini mencakup langkah-langkah mitigasi yang bisa diambil untuk mengurangi risiko dan dampak dari bencana tersebut.

Untuk membuat penyuluhan lebih menarik dan mudah dipahami oleh siswa, Nur Meyranti juga membuat dan membagikan leaflet yang berisi informasi penting tentang manajemen bencana. Leaflet ini dirancang dengan gambar-gambar yang menarik dan bahasa yang sederhana, sehingga siswa SD dapat dengan mudah memahaminya. Materi dalam leaflet mencakup tips-tips praktis tentang apa yang harus dilakukan sebelum, selama, dan setelah bencana terjadi.

Selain pemberian materi, kegiatan penyuluhan ini juga diisi dengan permainan tebak-tebakan yang berkaitan dengan manajemen bencana. Permainan ini tidak hanya bertujuan untuk menguji pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan, tetapi juga untuk menambah keseruan dan antusiasme mereka dalam mengikuti kegiatan. Siswa tampak sangat antusias dan aktif berpartisipasi dalam permainan tersebut, yang semakin memperkuat pemahaman mereka tentang mitigasi bencana.

Kegiatan yang melibatkan pemberian materi edukatif dan permainan interaktif ini diharapkan dapat berkontribusi dalam membentuk generasi muda yang lebih siap menghadapi bencana, serta memberikan manfaat jangka panjang dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan ketangguhan mereka terhadap situasi darurat di kemudian hari.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Infografis tentang Pelayanan Pengaduan Bullying di SDN 01 Kendel

Mahasiswa KKN UNDIP Membuat Infografis tentang Pelayanan Pengaduan Bullying di SDN 01 Kendel

 

wirausahanesia.com - Pada hari Sabtu, 3 Agustus 2024, Nur Meyranti, mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Program Studi Administrasi Publik Universitas Diponegoro (UNDIP), yang sedang menjalankan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II 2024, melaksanakan kegiatan pembuatan dan penyerahan banner terkait bullying di SDN 01 Kendel, Desa Kendel, Kecamatan Kemusu, Kabupaten Boyolali. Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa mengenai bullying dan sebagai upaya pencegahan serta meningkatkan efisiensi pelayanan publik di sekolah dasar.

Banner yang diserahkan berisikan informasi penting tentang apa itu bullying, dampak negatif bullying, contoh-contoh tindakan bullying, serta langkah-langkah yang harus diambil jika seseorang menjadi korban bullying. Dengan desain yang menarik dan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa SD, banner ini diharapkan dapat menjadi media edukasi yang efektif bagi para siswa.

Dalam kegiatan tersebut, Nur Meyranti memaparkan materi tentang bullying di hadapan siswa-siswi SDN 01 Kendel. Ia menjelaskan bahwa bullying tidak hanya berdampak negatif pada korban secara fisik dan mental, tetapi juga dapat mempengaruhi prestasi akademik dan kehidupan sosial mereka. Dengan memberikan contoh-contoh nyata, siswa diharapkan lebih mudah mengenali dan memahami tindakan bullying.

Penyerahan banner ini dilakukan secara simbolis kepada Kepala Sekolah SDN 01 Kendel, Bapak Kasno. Bapak Kasno menyampaikan apresiasinya atas inisiatif yang dilakukan oleh Nur Meyranti dan berharap banner ini dapat menjadi alat bantu yang efektif dalam pencegahan dan penanganan bullying di sekolah. Ia juga menekankan pentingnya peran guru dan orang tua dalam mendukung anak-anak agar merasa aman dan terlindungi di lingkungan sekolah.

Melalui kegiatan ini, diharapkan siswa SDN 01 Kendel dapat lebih memahami dan menyadari pentingnya menghentikan tindakan bullying. Selain itu, banner ini juga diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan khususnya dalam pengaduan bullying di sekolah, sehingga menciptakan lingkungan belajar yang lebih kondusif dan aman bagi seluruh siswa. Kegiatan ini merupakan salah satu bentuk kontribusi nyata mahasiswa KKN UNDIP dalam mendukung pendidikan yang lebih baik di daerah.



Editor:
Achmad Munandar
Membangun Generasi yang Cerdas Finansial: Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Financial Literacy pada Anak-Anak

Membangun Generasi yang Cerdas Finansial: Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Financial Literacy pada Anak-Anak

wirausahanesia.com - Pekalongan (02/08/2024). Pendidikan finansial merupakan keterampilan penting yang harus dimiliki sejak dini untuk membantu individu mengelola keuangan pribadi secara lebih bijak. Saat ini, masyarakat seringkali kurang memahami perbedaan antara kebutuhan dan keinginan, yang dapat mengarah pada pengeluaran yang tidak efektif atau pengeluaran yang melebihi kapasitas finansial. Untuk mengatasi hal ini, diperlukan adanya pendidikan sejak dini. 

Anak-anak perlu diperkenalkan dengan konsep kebutuhan (sesuatu yang diperlukan untuk hidup) dan keinginan (sesuatu yang diinginkan, tetapi tidak selalu diperlukan) agar mereka dapat membuat keputusan keuangan yang lebih baik di masa depan.  Hal ini menjadi dasar bagi mahasiswa KKN Tim II UNDIP yang bernama Shatyana Aika mengusung program dengan judul “Implementasi pemahaman terhadap Financial Literacy sebagai strategi dan langkah-langkah untuk membangun keterampilan keuangan yang lebih baik.”

Program kerja tersebut dilaksanakan secara bertahap, tahap pertama dilaksanakan pada tanggal 26 Juli yang membahas terkait pengenalan Financial Literacy terkait “Kebutuhan dan Keinginan” yang merujuk pada Menabung. Kemudian pada tanggal 27 Juli, dilakukan pembagian buku tabungan sebagai sarana praktik pengelolaan keuangan bagi anak-anak. 
 

Tahap terakhir dilaksanakan pada tanggal 02 Agustus 2024. Di hari tersebut Shatyana melakukan pengecekan terhadap buku tabungan anak-anak, ia mengatakan bahwa “Saya sangat senang melihat antusiasme anak-anak, dalam satu minggu jumlah tabungan mereka sangat bervariasi mulai dari Rp 8,000 - Rp 24,000. Hal ini menunjukkan bahwa ilmu yang mereka dapatkan pada minggu sebelumnya telah diterapkan dengan baik.”

Selanjutnya, anak-anak diminta untuk mewarnai poster kampanye menabung. Setelah itu, Shatyana memberikan reward kepada anak-anak berupa sertifikat sebagai bentuk apresiasi dan motivasi agar mereka akan lebih giat dan konsisten dalam melaksanakan menabung. Sertifikat ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak untuk terus menabung dan menerapkan keterampilan keuangan yang mereka pelajari.

Shatyana berharap program ini tidak hanya memberikan dampak positif dalam jangka pendek tetapi juga dapat terus berlanjut hingga anak-anak tersebut beranjak dewasa. Ia percaya bahwa dengan pemahaman yang baik tentang keuangan sejak dini, anak-anak akan dapat membuat keputusan keuangan yang bijaksana dan bertanggung jawab di masa depan.



Editor:
Achmad Munandar
Transformasi Digital Pembukuan UMKM Kelurahan Gumawang Melalui Aplikasi “BukuWarung” untuk Wujudkan Efisiensi Pengelolaan Keuangan

Transformasi Digital Pembukuan UMKM Kelurahan Gumawang Melalui Aplikasi “BukuWarung” untuk Wujudkan Efisiensi Pengelolaan Keuangan

wirausahanesia.com - Pekalongan (25/07/2024) - Perubahan signifikan telah terjadi dalam perilaku keuangan masyarakat, terutama sejak berkembangnya era digital yang banyak melahirkan sistem keuangan digital. Perubahan ini bukan hanya mempengaruhi cara interaksi dengan uang, tetapi juga memberikan dampak luas pada pengelolaan keuangan secara pribadi. Di era digita saat ini, teknologi mendominasi berbagai aspek kehidupan, salah satunya pengembangan aplikasi keuangan yang dapat mempermudah pengelolaan keuangan. 

Sebagian UMKM di Kelurahan Gumawang menghadapi tantangan dalam pengelolaan keuangan yang tidak efisien. Sistem pembukuan manual yang umum digunakan seringkali menghasilkan kesalahan dan kurangnya kontrol, menghambat identifikasi profitabilitas bisnis. Shatyana Aika Indryani, mahasiswa program studi S1 Akuntansi menyatakan "Saya menyadari bahwa potensi UMKM di wilayah ini sangat besar didukung dengan lokasinya yang strategis, namun sekitar 80% dari para pelaku UMKM masih menggunakan sistem pembukuan manual yang rentan terhadap kesalahan dan kesulitan dalam memonitor keuangan usaha.”

Untuk mengatasi tantangan tersebut Shatyana mencanangkan program kerja berjudul “Digitalisai pembukuan pada UMKM Kelurahan Gumawang menggunakan aplikasi BukuWarung sebagai upaya menciptakan efisiensi dalam pengelolaan keuangan”. Program ini bertujuan untuk membantu UMKM mencapai efisiensi dalam pengelolaan keuangan usaha mereka. Program kerja tersebut dilaksanakan pada 24-25 Juli 2024 dengan sasaran sejumlah  pelaku UMKM di Kelurahan Gumawang. 

Program tersebut dilaksanakan dengan memberikan penjelasan terkait digitalisai keuangan beserta manfaatnya, kemudian dilanjutkan dengan memberikan panduan pembukuan digital menggunakan Aplikasi BukuWarung. Aplikasi ini dipilih karena dirancang khusus untuk UMKM, sehingga mudah dipahami dan digunakan. Fitur-fitur yang ditawarkan seperti pencatatan pemasukan, pengeluaran, stok barang, dan laporan keuangan yang dapat diakses melalui smartphone yang diharapkan mampu membantu pelaku UMKM dalam memantau keuangan usaha mereka secara real-time. 

 
Ibu Asri selaku pemilik warung kelontong di Kelurahan Gumawang, mengungkapkan antusiasmenya terhadap program ini "Sebelumnya, saya mencatat setiap transaksi di buku tulis biasa, belum kenal aplikasi. Kalau uang hasil penjualan sudah terkumpul nanti dimodalkan kembali. Tapi kadang saya kurang memperhatikan laba yang saya peroleh. BukuWArung ini dapat membantu saya mengelola keuangan dengan lebih baik lagi, apalagi ada opsi untuk menjual produk digital yang dapat menambah pemasukan usaha saya.”

Program digitalisasi pembukuan yang dilaksanakan oleh Shatyana Aika Indryani ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan terhadap pengelolaan keuangan UMKM di Kelurahan Gumawang.



Editor:
Achmad Munandar
Mahasiswa Universitas Diponegoro Gelar Program Kreatif di Desa Kedungjeruk

Mahasiswa Universitas Diponegoro Gelar Program Kreatif di Desa Kedungjeruk

 

wirausahanesia.com - Desa Kedungjeruk, 11 Agustus 2024 – Dalam upaya mendukung pengembangan kewirausahaan di komunitas lokal, mahasiswa Universitas Diponegoro yang tengah menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Kedungjeruk, Kecamatan Mojogedang, Kabupaten Karanganyar, telah meluncurkan sebuah program yang bertajuk "Generasi Muda Kreatif: Membangun Jiwa Berwirausaha Sejak Bangku Sekolah." Program ini, yang dipimpin oleh Albirra Nurul Humaira, berfokus pada pembekalan keterampilan kewirausahaan bagi remaja putri di desa tersebut.
 
Program ini menghadirkan berbagai inisiatif untuk memfasilitasi pemahaman dan keterampilan kewirausahaan di kalangan remaja. Salah satu aspek utama dari program ini adalah pengenalan Shopee, platform e-commerce yang dapat mempermudah proses penjualan barang. Dengan memanfaatkan platform ini, peserta diharapkan dapat menjual produk-produk lokal secara lebih efisien dan luas. 
 
Selain itu, Albirra dan timnya juga mengadakan workshop praktis yang berfokus pada pembuatan gelang dari beads. Workshop ini bertujuan untuk memberikan contoh konkret mengenai produk yang dapat dihasilkan dan dijual. Dengan mempertimbangkan tren pasar saat ini, pembuatan gelang beads dianggap sebagai pilihan produk yang berpotensi menguntungkan. 


Kegiatan ini dirancang untuk melibatkan remaja putri dari seluruh desa Kedungjeruk, mengingat pentingnya peran mereka dalam masa depan ekonomi lokal. Para peserta workshop tidak hanya belajar teknik dasar pembuatan gelang, tetapi juga bagaimana cara memasarkan produk mereka melalui Shopee. Harapan dari program ini adalah agar remaja putri dapat menerapkan keterampilan yang diperoleh untuk membuka peluang usaha mereka sendiri, mengembangkan kreativitas, dan meningkatkan kemandirian ekonomi.
 
Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari warga desa, yang melihatnya sebagai langkah konkret dalam meningkatkan keterampilan dan potensi ekonomi komunitas lokal. Dengan program ini, mahasiswa Universitas Diponegoro berharap dapat memberikan kontribusi signifikan dalam pengembangan kewirausahaan dan memotivasi generasi muda untuk lebih berani dalam memulai usaha mereka sendiri.



Editor:
Achmad Munandar