Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

Penerapan Biosecurity Pada Peternakan Sapi Untuk Mengurangi Risiko PMK

 



wirausahanesia.com - Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK  Oleh Mahasiswa KKN UNDIP TIM 1 2024/2025. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan ancaman serius bagi sektor peternakan sapi di Indonesia, termasuk di Desa Ngemplak. Oleh karena itu, program kerja TEMA Multidisiplin 2 difokuskan pada "Penerapan Biosecurity pada Peternakan Sapi untuk Mengurangi Risiko PMK." Salah satu pendekatan utama dalam program ini adalah penerapan biosecurity struktural melalui pemetaan zonasi kandang ternak.


Pemetaan Biosecurity Struktural

Biosecurity PMK adalah serangkaian tindakan pencegahan untuk mengurangi risiko penularan penyakit pada hewan ternak. Dalam konteks biosecurity struktural, dilakukan pemetaan zonasi yang membagi area peternakan menjadi:

1. Zona Hijau: Area steril yang berada di dalam kandang untuk memastikan kebersihan dan kesehatan ternak.

2. Zona Kuning: Area peralihan yang menghubungkan kandang dengan pintu atau gerbang keluar, tempat dilakukan desinfeksi sebelum ternak atau pekerja berpindah ke zona lain.

3. Zona Merah: Area dengan risiko tinggi penularan PMK, biasanya berada di sekitar jalur transportasi ternak atau lokasi dengan riwayat kasus PMK.






Penerapan Biosecurity di Lapangan

Sebagai contoh, pemetaan biosecurity struktural diterapkan di KTT Ngudi Makmur dengan mempertimbangkan:

● Asumsi luas kandang dengan jari-jari 7 meter.

● Jarak kandang ke gerbang sekitar 14 meter.

● Berdasarkan penelitian, jarak aman dari zona merah berkisar antara 500 meter hingga 1 kilometer.


Arah Program Kerja

Dalam rangka meningkatkan efektivitas biosecurity PMK, program ini akan meliputi:

Sosialisasi dan Pelatihan: Edukasi bagi peternak mengenai pentingnya biosecurity dan cara menerapkannya di peternakan mereka.

● Pemasangan Zonasi Biosecurity: Membantu peternak dalam membuat batasan fisik antara zona hijau, kuning, dan merah.

● Peningkatan Infrastruktur Sanitasi: Menyediakan fasilitas desinfeksi di pintu keluar kandang serta memastikan kebersihan lingkungan peternakan.

● Monitoring dan Evaluasi: Melakukan pemantauan berkala untuk memastikan biosecurity diterapkan secara optimal.


Melalui penerapan biosecurity yang ketat, diharapkan dapat mengurangi risiko penyebaran PMK, meningkatkan produktivitas peternakan, serta menjamin kesejahteraan hewan dan ekonomi peternak di Desa Ngemplak.



Penulis: 
Aulia Syafira Rahma

Editor:
Achmad Munandar