Pembuatan Cairan Antiseptik Berbahan Dasar Daun Sirih Untuk Mengobati Luka Pada Sapi PMK Di Desa Ngemplak
Berita KKNwirausahanesia.com - Mahasiswa KKN Undip di Desa Ngemplak membuat cairan antiseptik berbahan dasar daun sirih untuk mengobati luka pada sapi PMK. Kembali maraknya penyakit mulut dan kuku (PMK) di Desa Ngemplak menyebabkan beberapa sapi di desa Ngemplak terjangkit PMK. Informasi ini didapatkan dari ketua KTT Ngudi Makmur (Surono) yang mengatakan bahwa dari 7 sapi yang ada di kandang koloni, ada 5 sapi yang terjangkit PMK. Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) adalah penyakit hewan menular yang disebabkan oleh virus. Penyakit ini menyerang hewan ruminansia berkuku genap, seperti sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi. Penyakit ini menyebabkan luka pada mulut, lidah, gusi, dan kuku, sehingga membuat hewan ternak sulit makan dan menjadi lemah.
Dengan permasalahan PMK yang ada di Desa Ngemplak ini, maka diperlukan pengobatan pada luka di mulut dan kuku sapi. Salah satu pengobatan alternatif yang dapat digunakan untuk mengatasi PMK pada sapi adalah dengan memanfaatkan daun sirih. Daun sirih memiliki kandungan antiseptik alami yang dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK. Daun sirih mengandung senyawa aktif seperti flavonoid, tanin, dan minyak atsiri yang memiliki sifat antiseptik, antibakteri, dan antijamur. Senyawa-senyawa ini dapat membantu mencegah infeksi pada luka akibat PMK dan mempercepat proses penyembuhan.
Pembuatan cairan antiseptik dari daun sirih cukup mudah yaitu masukkan 10 lembar daun sirih tua kedalam 1 liter air mendidih, lalu rebus selama 10-15 menit. Setelah air rebusan daun sirih dingin campurkan dengan antiseptik sebanyak 10 ml dan cairan antiseptik dari daun sirih siap digunakan. Semprotkan cairan antiseptik 2-3 kali sehari pada mulut dan kuku sapi yang PMK yang telah dibersihkan.
Penggunaan antiseptik daun sirih dapat menjadi alternatif alami dalam pengobatan sapi PMK. Namun, perlu diingat bahwa pengobatan ini perlu dilakukan secara teratur dan dikombinasikan dengan penanganan lain yang direkomendasikan oleh dokter hewan.
Penulis:
Dinda Putri Rosantri
Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP.
Editor:
Achmad Munandar
Achmad Munandar