Meningkatkan Kesadaran K3: Tim KKN Undip Gelar Sosialisasi Keselamatan Kerja bagi Pekerja Proyek Pasir di Desa Basin
Berita KKNwirausahanesia.com - Klaten, 20 Januari 2024 – Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) sering kali dianggap remeh, terutama di sektor pekerjaan lapangan seperti proyek pasir. Padahal, risiko kecelakaan dalam pekerjaan ini cukup tinggi, mulai dari terpapar debu berlebih hingga cedera akibat alat berat dan material kerja. Menyadari pentingnya aspek ini, Tim 1 KKN Universitas Diponegoro (Undip) mengadakan sosialisasi K3 bagi para pekerja proyek pasir di Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten.
Sosialisasi ini merupakan bagian dari program kerja (proker) mahasiswa KKN dalam upaya meningkatkan pemahaman dan penerapan standar keselamatan bagi pekerja yang setiap hari bergelut dengan lingkungan kerja yang penuh risiko. Para pekerja menyambut kegiatan ini dengan antusias, mengingat sosialisasi semacam ini masih jarang dilakukan di sektor pekerjaan informal seperti tambang pasir.
Pentingnya K3 dan Peran Alat Pelindung Diri (APD)
Sosialisasi ini digelar langsung di lokasi proyek pasir agar materi yang disampaikan lebih relevan dengan kondisi nyata. Dalam pemaparannya, salah satu mahasiswa dari Tim KKN Undip menekankan pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) sebagai langkah utama dalam mencegah kecelakaan kerja.
"Sering kali pekerja mengabaikan pemakaian helm, masker, atau sarung tangan karena merasa tidak nyaman atau menganggapnya tidak penting. Padahal, APD ini sangat berperan dalam melindungi diri dari berbagai bahaya di lingkungan kerja," ujar salah satu mahasiswa yang memberikan materi.
Tim KKN memperkenalkan berbagai jenis APD yang seharusnya digunakan oleh pekerja proyek pasir, antara lain:
- Helm proyek, untuk melindungi kepala dari benturan atau jatuhan material berat.
- Sarung tangan, untuk menghindari luka akibat benda tajam atau benda berat yang bisa melukai tangan.
Kesehatan di Lingkungan Kerja: Lebih dari Sekadar Kewajiban
Selain membahas alat pelindung diri dan penanganan kecelakaan kerja, Tim KKN juga menyoroti dampak kesehatan yang sering kali diabaikan dalam pekerjaan proyek pasir.
Paparan debu pasir yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan pernapasan kronis, sementara beban kerja berat tanpa istirahat cukup bisa meningkatkan risiko kelelahan, dehidrasi, hingga cedera otot. Oleh karena itu, para pekerja diimbau untuk:
- Menjaga kebersihan diri setelah bekerja agar tidak ada debu yang menempel di tubuh terlalu lama.
- Mengatur pola makan yang sehat, karena tubuh yang kuat lebih tahan terhadap risiko penyakit akibat lingkungan kerja.
- Melakukan peregangan sebelum dan sesudah bekerja, guna mengurangi risiko cedera otot dan meningkatkan fleksibilitas tubuh.
Sosialisasi ini tidak hanya menyoroti aspek teknis keselamatan, tetapi juga bagaimana pekerja bisa menjaga kesehatannya dalam jangka panjang.
Antusiasme Pekerja dan Harapan ke Depan
Sosialisasi ini mendapat respons sangat positif dari para pekerja proyek pasir. Banyak dari mereka mengakui bahwa ini adalah pertama kalinya mereka mendapatkan edukasi K3 secara langsung, terutama dalam hal penggunaan APD dan penanganan kecelakaan kerja ringan.
Harapan ke depannya, kegiatan edukasi seperti ini dapat terus dilakukan agar semakin banyak pekerja proyek yang memiliki kesadaran akan pentingnya K3. Tim KKN Undip pun berkomitmen untuk terus memberikan pendampingan dan edukasi terkait keselamatan kerja selama masa pengabdian mereka di Desa Basin.
Dengan adanya kegiatan ini, diharapkan kesadaran akan pentingnya K3 semakin meningkat di kalangan pekerja proyek pasir. Dengan penerapan standar keselamatan yang lebih baik, risiko kecelakaan kerja dapat diminimalkan, sehingga produktivitas kerja pun dapat meningkat tanpa mengorbankan kesehatan dan keselamatan pekerja.
Tentang Penulis
- Muhammad Hafiz Bayhaqie (Mahasiswa D4 Teknologi Rekayasa Konstruksi Perkapalan – SV Undip)
- Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
- Lokasi Kegiatan: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
- Editor: Achmad Munandar