Mahasiswa KKN UNDIP Ajarkan Siswa MI Basin Kelola Keuangan: Menabung Bukan Sekadar Menyisihkan Uang!
Berita KKNwirausahanesia.com - Klaten, 16 Januari 2025 – Mengajarkan anak-anak untuk menabung memang bukan hal baru, tetapi bagaimana mereka bisa mengatur uang saku dengan bijak dan mencatat setiap pengeluaran? Ini masih menjadi tantangan bagi banyak orang tua dan guru. Oleh karena itu, mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengadakan penyuluhan keuangan bagi siswa kelas 5 di Madrasah Ibtidaiyyah (MI) Basin, Desa Basin, Klaten.
Edukasi keuangan sejak dini sangat penting agar anak-anak tidak hanya menyimpan uang di celengan, tetapi juga memahami bagaimana mengelola uang dengan cara yang lebih terstruktur. Dalam penyuluhan ini, mahasiswa UNDIP membawakan materi tentang cara menabung dengan benar, mencatat pemasukan dan pengeluaran, serta pengenalan akuntansi dasar secara interaktif dan menyenangkan.
Menabung Itu Bukan Sekadar Menyisihkan Uang
Selama ini, banyak anak-anak berpikir bahwa menabung hanyalah soal memasukkan uang ke celengan dan mengambilnya ketika ingin membeli sesuatu. Padahal, menabung lebih dari itu. Menabung harus diiringi dengan pemahaman tentang bagaimana mengelola pengeluaran agar uang yang disisihkan tidak cepat habis.
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa UNDIP mengajak siswa untuk memahami konsep pemasukan dan pengeluaran. Mereka diberi contoh bagaimana mengatur uang saku harian dengan cara mencatat setiap pengeluaran yang mereka lakukan.
"Kalau setiap hari kita dapat uang saku Rp10.000, terus kita jajan Rp7.000, artinya kita hanya bisa menabung Rp3.000. Tapi kalau setiap hari kita bisa menyisihkan Rp5.000, dalam sebulan kita bisa punya Rp150.000. Itu sudah cukup buat beli barang yang kita inginkan tanpa harus minta tambahan uang ke orang tua," jelas salah satu mahasiswa KKN.
Dengan pendekatan sederhana ini, para siswa mulai memahami bahwa uang yang mereka dapatkan tidak boleh langsung dihabiskan. Mereka harus bisa mengelola keuangannya agar tetap bisa memenuhi kebutuhan dan tetap bisa menabung.
Kenalkan Akuntansi Dasar dengan Cara Menyenangkan
Sebagai mahasiswa akuntansi, kami juga ingin mengenalkan konsep dasar pencatatan keuangan kepada siswa MI Basin. Tentunya, materi ini harus dibuat sesederhana mungkin agar mereka mudah memahami.
Mahasiswa UNDIP menjelaskan bahwa dalam keuangan ada tiga hal utama yang perlu diperhatikan: Pemasukan (uang yang kita dapatkan), Pengeluaran (uang yang kita keluarkan), dan Saldo (sisa uang setelah dikurangi pengeluaran).
Untuk memudahkan pemahaman, mahasiswa memberikan simulasi sederhana. Mereka membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan memberikan studi kasus keuangan sehari-hari, seperti bagaimana cara menyusun rencana keuangan dari uang saku yang diberikan orang tua.
Dari simulasi ini, banyak siswa mulai memahami bahwa mengatur uang itu seperti permainan strategi: jika terlalu boros di awal, maka tidak ada yang tersisa di akhir.
Respons Positif dari Guru dan Siswa
Penyuluhan ini mendapatkan respons yang luar biasa dari siswa dan guru. Para siswa tampak antusias dan aktif berdiskusi selama kegiatan berlangsung. Mereka bahkan mulai mencoba mencatat pengeluaran mereka sendiri setelah kegiatan selesai. Tak hanya siswa, beberapa orang tua juga memberikan apresiasi terhadap program ini. Mereka merasa terbantu karena anak-anak mereka mulai menunjukkan perubahan dalam kebiasaan mengelola uang saku.
Harapan ke Depan: Mewujudkan Generasi Melek Keuangan
Mahasiswa KKN UNDIP berharap bahwa penyuluhan ini dapat memberikan dampak jangka panjang bagi siswa MI Basin dan membantu mereka membentuk kebiasaan finansial yang lebih baik. Dengan memahami pentingnya mencatat pengeluaran dan menabung secara rutin, siswa dapat lebih siap dalam menghadapi masa depan yang lebih mandiri secara finansial.
Selain itu, edukasi keuangan ini diharapkan dapat diperluas ke masyarakat sekitar, terutama bagi remaja dan orang tua agar kesadaran tentang pentingnya pengelolaan keuangan semakin meningkat. Dengan literasi keuangan yang baik, masyarakat dapat lebih cerdas dalam mengelola keuangan mereka, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam merencanakan masa depan.
Penyuluhan ini menjadi bukti bahwa literasi keuangan adalah keterampilan yang penting bagi semua orang, tidak peduli usia. Dengan edukasi yang tepat, anak-anak bisa tumbuh menjadi individu yang lebih bertanggung jawab dalam mengelola keuangan mereka.
Penulis: Muhammad Ryanda Daniswara (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, S1 Akuntansi, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Klaten, Kebonarum, Desa Basin
Editor: Achmad Munandar