Mahasiswa KKN UNDIP Ajak Pelaku UMKM di Desa Basin Go Digital dengan QRIS
Berita KKNwirausahanesia.com - Klaten, 20 Januari 2025 - Di era digital seperti sekarang, kemudahan dalam bertransaksi menjadi hal yang sangat penting, terutama bagi pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sayangnya, masih banyak pelaku usaha kecil yang belum familiar dengan metode pembayaran digital, sehingga masih bergantung pada transaksi tunai yang berisiko tinggi. Melihat kondisi ini, mahasiswa KKN TIM I 2025 Universitas Diponegoro dari Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomika dan Bisnis mengadakan penyuluhan mengenai penggunaan QRIS (Quick Response Code Indonesia Standard) bagi para pelaku UMKM di Warung Sembako Desa Basin, Klaten.
Penyuluhan ini bertujuan untuk memberikan edukasi mengenai manfaat QRIS dalam transaksi digital, serta bagaimana sistem ini dapat membantu para pelaku usaha dalam mencatat keuangan dengan lebih baik, mengurangi risiko kehilangan uang tunai, dan meningkatkan keamanan serta efisiensi dalam bertransaksi.
Kenapa QRIS Penting untuk UMKM?
Dalam penyuluhan ini, mahasiswa KKN UNDIP menjelaskan bahwa QRIS adalah solusi transaksi digital yang lebih praktis, cepat, dan aman. Dengan QRIS, pelaku UMKM tidak perlu repot menyediakan uang kembalian atau khawatir kehilangan uang tunai karena transaksi dilakukan langsung melalui aplikasi dompet digital atau mobile banking.
"Dengan QRIS, pembayaran jadi lebih mudah dan tidak perlu khawatir dengan uang palsu atau uang hilang. Semua transaksi langsung tercatat dan bisa dilihat kapan saja," ujar salah satu mahasiswa yang memberikan penyuluhan.
Selain itu, QRIS juga membantu pelaku UMKM dalam pencatatan keuangan yang lebih akurat. Selama ini, banyak pemilik warung dan usaha kecil masih mencatat transaksi secara manual, bahkan ada yang tidak mencatat sama sekali. Dengan QRIS, setiap transaksi otomatis terekam dalam sistem, sehingga lebih mudah dalam menyusun laporan keuangan usaha.
Mahasiswa juga menekankan bahwa penggunaan QRIS bisa membuat usaha lebih modern dan terpercaya. Banyak konsumen saat ini lebih memilih pembayaran digital karena lebih praktis dan tidak perlu membawa uang tunai dalam jumlah besar. Jika UMKM di Desa Basin bisa beradaptasi dengan metode pembayaran ini, maka usaha mereka bisa lebih berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan.
Bagaimana Cara Menggunakan QRIS?
Penyuluhan ini dilakukan dengan metode komunikasi satu arah, di mana mahasiswa menjelaskan secara rinci cara daftar, keuntungan menggunakan QRIS, serta bagaimana cara menggunakannya dalam transaksi sehari-hari.
Mahasiswa UNDIP menjelaskan bahwa pelaku UMKM bisa mendaftar QRIS melalui berbagai bank dan aplikasi dompet digital seperti OVO, GoPay, DANA, ShopeePay, hingga LinkAja. Proses pendaftaran pun cukup mudah dan cepat, tanpa biaya tambahan.
Selain itu, mahasiswa juga memberikan simulasi transaksi digital menggunakan QRIS. Para pelaku UMKM diajak untuk mencoba langsung cara memindai kode QR, memasukkan nominal pembayaran, dan melihat bagaimana transaksi otomatis tercatat di sistem.
Salah satu pemilik warung sembako, Ibu Rini, mengungkapkan rasa ketertarikannya terhadap penggunaan QRIS setelah mengikuti penyuluhan ini.
Mahasiswa KKN juga menegaskan bahwa QRIS tidak hanya bisa digunakan oleh pelanggan yang memiliki aplikasi perbankan, tetapi juga oleh mereka yang menggunakan dompet digital. Ini memudahkan semua orang untuk bertransaksi tanpa harus memiliki rekening bank.
Harapan ke Depan: UMKM Desa Basin Lebih Digital dan Efisien
Mahasiswa KKN UNDIP berharap semakin banyak pelaku UMKM di Desa Basin yang berani beralih ke sistem pembayaran digital. Dengan menggunakan QRIS, para pelaku usaha dapat lebih mudah mengelola transaksi, meningkatkan keamanan keuangan, dan membuat usaha mereka lebih modern dan kompetitif.
Jika lebih banyak pelaku UMKM yang mengadopsi metode pembayaran digital ini, maka ekonomi desa bisa berkembang lebih cepat. Selain itu, pencatatan keuangan yang lebih rapi juga bisa membantu pelaku usaha dalam mengajukan pinjaman atau mengembangkan bisnis mereka di masa depan.
Mahasiswa juga berharap bahwa penggunaan QRIS dapat menjadi langkah awal bagi pelaku UMKM untuk lebih melek digital dan terbiasa menggunakan teknologi dalam mengelola bisnis mereka. Semakin banyak UMKM yang beradaptasi dengan sistem pembayaran digital, maka semakin berkembang pula perekonomian desa dengan sistem yang lebih transparan dan efisien.
Penulis: Muhammad Ryanda Daniswara (Fakultas Ekonomika dan Bisnis, S1 Akuntansi, Universitas Diponegoro)
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Klaten, Kebonarum, Desa Basin
Editor: Achmad Munandar