Deteksi Dini Anemia: Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling Gizi bagi Remaja Putri di Desa Basin

Deteksi Dini Anemia: Mahasiswa KKN UNDIP Adakan Pemeriksaan Kesehatan dan Konseling Gizi bagi Remaja Putri di Desa Basin



wirausahanesia.com - Klaten, 26 Januari 2025 – Dalam upaya mencegah anemia yang menjadi salah satu faktor risiko stunting, mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) TIM 1 Universitas Diponegoro (UNDIP) tahun 2025 telah melaksanakan program kerja monodisiplin berupa pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi kepada remaja putri di Dusun Nglarang, Desa Basin. Kegiatan ini dilaksanakan di Pendopo Dusun Nglarang dan mendapat antusiasme tinggi dari para remaja putri yang hadir.

Desa Basin diketahui memiliki angka kejadian stunting yang cukup tinggi. Salah satu penyebab utama yang berkontribusi terhadap tingginya angka stunting adalah anemia pada remaja putri. Anemia dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan, serta berisiko berlanjut hingga masa kehamilan. Jika seorang ibu mengalami anemia saat hamil, maka risiko gangguan pertumbuhan janin meningkat, sehingga bayi yang lahir berpotensi mengalami berat badan lahir rendah (BBLR) dan berisiko mengalami stunting di kemudian hari.

Remaja merupakan kelompok usia yang sangat potensial dalam upaya pencegahan stunting sejak dini. Mereka tidak hanya menjadi generasi penerus yang lebih sehat, tetapi juga akan menjadi calon ibu di masa depan. Oleh karena itu, edukasi mengenai pentingnya pencegahan anemia menjadi salah satu langkah strategis dalam mengurangi angka stunting.

Kegiatan ini diawali dengan metode pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi. Pemeriksaan kesehatan mencakup pengukuran berat badan (BB), tinggi badan (TB), tekanan darah, lingkar lengan atas (LILA), serta kadar hemoglobin (Hb). Pemeriksaan ini bertujuan untuk mendeteksi dini risiko anemia dan memberikan saran yang tepat bagi peserta yang terindikasi mengalami kekurangan zat besi.

Setelah pemeriksaan kesehatan, mahasiswa KKN memberikan konseling gizi yang berfokus pada pencegahan anemia melalui pola makan yang sehat dan seimbang. Para remaja diberikan edukasi mengenai pentingnya konsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, serta makanan sumber vitamin C yang dapat membantu penyerapan zat besi. Selain itu, mahasiswa juga mengingatkan pentingnya mengurangi konsumsi teh dan kopi setelah makan, karena dapat menghambat penyerapan zat besi dalam tubuh. Remaja putri juga disarankan untuk rutin mengkonsumsi tablet tambah darah guna menjaga kadar hemoglobin. 




Mahasiswa KKN UNDIP menerapkan metode diskusi interaktif untuk meningkatkan pemahaman para peserta. Para remaja putri diberikan kesempatan untuk bertanya dan berbagi pengalaman terkait pola makan dan kesehatan mereka sehari-hari. Dengan pendekatan ini, diharapkan para remaja lebih memahami pentingnya pencegahan anemia dan mulai menerapkan gaya hidup sehat dalam keseharian mereka.

Selain itu, dalam sesi edukasi juga ditekankan bahwa pencegahan anemia bukan hanya untuk kesehatan mereka saat ini, tetapi juga untuk masa depan mereka sebagai calon ibu. Dengan memiliki status gizi yang baik sejak remaja, risiko anemia saat hamil dapat diminimalkan, sehingga turut berkontribusi dalam pencegahan stunting pada generasi mendatang.

Program pemeriksaan kesehatan dan konseling gizi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal dalam meningkatkan kesadaran remaja putri mengenai pentingnya mencegah anemia sejak dini. Mahasiswa KKN TIM 1 UNDIP berharap program ini tidak hanya dilakukan sekali, tetapi dapat menjadi awal bagi kegiatan serupa yang berkelanjutan. Dengan demikian, angka anemia pada remaja dapat ditekan, yang pada akhirnya akan membantu mengurangi angka stunting di Desa Basin dan menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas.



Penulis: Sariani Sinta Deo Sinaga – Mahasiswa S1 Ilmu Gizi, Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro
Dosen Pembimbing: Dr. Drs. Suroto, M.Pd
Lokasi: Desa Basin, Kecamatan Kebonarum, Kabupaten Klaten
Editor: Achmad Munandar