Petani Bahagia, Mahasiswa KKN POLMAN Bandung Kembangkan Alat Pengendali Aliran Pupuk Cair Otomatis dengan Pemanfaatan Internet

Petani Bahagia, Mahasiswa KKN POLMAN Bandung Kembangkan Alat Pengendali Aliran Pupuk Cair Otomatis dengan Pemanfaatan Internet



wirausahanesia.comDesa Cibodas, yang terletak di Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dikenal dengan alamnya yang subur dan memiliki potensi besar di sektor pertanian. Sebagian besar masyarakat Desa Cibodas bermata penceharian sebagai petani. Namun, tantangan seperti keterbatasan lahan, efisiensi sumber daya, dan perubahan iklim menjadi kendala utama dalam meningkatkan produktivitas pertanian. Dalam rangka mendukung perkembangan desa sekaligus memberdayakan masyarakat, sekelompok mahasiswa Politeknik Manufaktur Bandung melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) membangun proyek pembuatan sistem pengendalian aliran pupuk cair aquaponik otomatis berbasis IoT sebagai solusi inovatif untuk pertanian di desa tersebut.

Aquaponik adalah sebuah sistem yang menggabungkan budidaya ikan lele dan tanaman dalam satu ekosistem terpadu. Sistem Aquaponik ini juga memanfaatkan teknologi internet sehingga pemberian pupuk dapat dimonitoring dari jarak jauh. Mengembangkan alat ini dipilih sebagai solusi karena sistem ini tidak memerlukan lahan yang luas. Selain itu, petani dapat menggunakan kembali air dari kolam ikan lele untuk menyuburkan tanaman. Aquaponik juga dapat mengurangi biaya yang harus dikeluarkan petani dengan meminimalkan penggunaan pupuk dan pestisida kimia. Dengan teknologi internet dan otomatisasi petani juga dapat menghemat waktu dan tenaga karena tidak perlu pergi ke lahan tani.

Mahasiswa terlibat penuh dalam mengembangkan alat Aquaponik ini. Mulai dari merencanakan sistem, membuat alat sirkulasi air dan pupuk dengan menggunakan pompa, serta membuat kolam dan membudidayakan ikan lele sebagai sumber nutrisi bagi tanaman. Setelah selesai dibuat, alat Aquaponik diujicobakan dengan menanam sayuran seperti pakcoy, bayam, dan kangkung. Mahasiswa juga melakukan pemeliharaan harian, seperti memberi makan ikan, memantau pertumbuhan tanaman, dan memastikan sistem sirkulasi berjalan lancar.

Selain menciptakan alat, mahasiswa juga mengadakan sosialisasi mengenai alat Aquaponik kepada kelompok tani yang terdapat di Desa Cibodas. Kegiatan ini memiliki tujuan untuk mengedukasi dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang teknologi Aquaponik. Melalui kegiatan sosialisasi ini juga diharapkan masyarakat menjadi lebih peduli terhadap pentingnya teknologi ramah lingkungan.

Program KKN pembuatan sistem pengendalian aliran pupuk cair aquaponik otomatis berbasis IoT di Desa Cibodas ini berhasil memberikan solusi inovatif bagi masyarakat dalam menghadapi keterbatasan lahan dan sumber daya. Kolaborasi antara mahasiswa dan warga desa tidak hanya memperkenalkan teknologi baru tetapi juga memberdayakan masyarakat untuk mengadopsi pertanian berkelanjutan. Diharapkan, sistem aquaponik ini dapat terus dikembangkan dan menjadi model untuk desa lain di sekitar Lembang.



Editor:
Achmad Munandar