Kenalkan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini: Mahasiswa Tim KKN-T Universitas Diponegoro Ajak Siswa SDN Tlogorejo Bermain Mitos VS Fakta Seputar Pubertas

Kenalkan Kesehatan Reproduksi Sejak Dini: Mahasiswa Tim KKN-T Universitas Diponegoro Ajak Siswa SDN Tlogorejo Bermain Mitos VS Fakta Seputar Pubertas



wirausahanesia.comHingga saat ini, kesehatan reproduksi masih menjadi topik tabu di masyarakat, tidak terkecuali bagi masyarakat Desa Tlogorejo, Kecamatan Grabag, Kabupaten Magelang. Hal ini menyebabkan munculnya banyak mitos yang beredar di masyarakat terkait kesehatan reproduksi, terutama mengenai perubahan bentuk dan fungsi tubuh saat pubertas. 

Arumdaum Mahanani, mahasiswa pelaksana program edukasi ini menjelaskan bahwa pemberian edukasi terkait kesehatan reproduksi seharusnya diberikan sebelum anak mulai memasuki fase pubertas. Oleh karenanya, usia remaja awal mulai dari 11-13 tahun menjadi momen yang tepat untuk memperkenalkan topik kesehatan reproduksi. 

“Kesehatan reproduksi bukanlah hal yang tabu. Justru seharusnya pemberian informasi terkait kesehatan reproduksi diberikan sejak dini guna mencegah penyakit atau gangguan reproduksi,” ujarnya.

Selain keluarga, sekolah merupakan tempat yang berpengaruh bagi pembentukan cara berpikir anak. SDN Tlogorejo merupakan salah satu tujuan utama bagi warga Desa Tlogorejo untuk menyekolahkan putra/putrinya. Melalui program Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) dari Universitas Diponegoro, SDN Tlogorejo memperkenalkan kesehatan reproduksi kepada siswa-siswinya. 

Kegiatan pengabdian ini mencakup pemberian materi kepada siswa/i kelas V-VI SDN Tlogorejo seputar kesehatan reproduksi, mulai dari mengenal pubertas dan penyebabnya, perubahan yang terjadi saat pubertas, dampak pubertas, dilanjut dengan permainan edukatif melalui kartu “Mitos VS Fakta”.

Tri Pawesti Utami, S.Pd. SD., Kepala SDN Tlogorejo, mengungkapkan bahwa kegiatan edukasi terkait kesehatan reproduksi belum pernah diberikan oleh pihak sekolah kepada siswa/i sehingga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk mengatasi maraknya mitos yang beredar di masyarakat terkait kesehatan reproduksi. “Untuk edukasi kesehatan reproduksi belum pernah diberikan dari sekolah, Mbak. Saya berterimakasih sekali dengan adanya program ini anak-anak bisa mempelajari kesehatan reproduksi dengan cara yang menyenangkan,” tuturnya.

Program ini diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi peningkatan pengetahuan terkait kesehatan reproduksi bagi remaja di wilayah Desa Tlogorejo. 



Editor:
Achmad Munandar