Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape

Tingkatkan Kualitas Air Kolam Budidaya Ikan Lele, Mahasiswa KKN Undip Berikan Edukasi dan Pelatihan Pembuatan Probiotik Rabal dari Ragi Tape



wirausahanesia.com - Mahasiswa KKN TIM II UNDIP 2023/2024, Desa Pendem, Kecamatan Mojogedang memberikan edukasi dan cara pembuatan probiotik rabal dari ragi tape untuk pelaku pembudidaya ikan lele di Dukuh Harjosari, Desa Pendem. Kegiatan ini dilaksanakan pada 30 Juli 2024 pukul 16:30-17:30 dengan menggunakan media poster, penayangan video dan pemberian prototype probiotik rabal yang dibuat secara mandiri oleh mahasiswa kepada pelaku pembudidaya ikan. Kegiatan sosialisasi kepada pembudidaya ikan di Dukuh Harjosari. Bapak Triyanto selaku pemilik usaha budidaya ikan lele menyambut dengan antusias kegiatan sosialisasi ini. Kegiatan ini merupakan salah satu program kerja monodisiplin yang dilaksakan oleh Rahayu Lintang Yuhanda. 

Probiotik merupakan mikroorganisme yang hidup pada media tertentu yang dapat digunakan untuk fermentasi pakan sehingga mengakibatkan terjadinya keseimbangam mikroorganisme dalam saluran prencernaan organisme yang dibudidaya. Kendala yang dihadapi oleh pembudidaya di Dukuh Harjosari adalah pembudidaya belum menerapkan pemberian probiotik baik dalam pakan maupun kolam. Probiotik rabal  dapat berperan sebagai pengontrol mikroorganisme yang tidak diperlukan didalam kolam, sehingga kondisi lingkungan kolam akan menjadi lebih baik untuk pertumbuhan mikroorganisme baik. Kolam akan didominasi oleh mikroorganinsme baik sehingga kualitas air pada kolam budidaya meningkat. 


Pembuatan probiotik rabal terbilang cukup mudah dan murah karena hanya perlu mempersiapkan alat dan bahan seperti air (9L), molase (6 Ml), yakult (2 pcs), air kelapa tua (1 buah) dan ragi tape (1 butir). Seluruh bahan kemudian dicampur didalam 1 unit wadah dan difermetasi selama 7-10 hari di ruangan yang tidak tembuh cahaya matahari dan setiap 2 atau 3 hari sekali tutup botol wadah tersebut dibuka untuk menghindari adanya ledakan lalu ditutup kembali dengan rapat hingga waktu fermentasi selesai lalu dapat diberikan langsung ke dalam kolam ikan lele atau dicampur ke dalam pakannya.

“Sangat bermanfaat sekali, karena dulu pernah mencoba membuat probiotik tapi tidak diteruskan karena biaya nya cukup mahal” ujar bapak Triyanto.

Setelah kegiatan ini, diharapkan pembudidaya dapat mengetahui manfaat probiotik, cara membuat probiotik sendiri dengan bahan yang terjangkau, dan cara mengaplikasikannya pada kolam maupun pakan untuk budidaya.



Editor:
Achmad Munandar