Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media pada UMKM di Desa Wirun

Mahasiswa KKN UNDIP Lakukan Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media pada UMKM di Desa Wirun

 


wirausahanesia.com - Mojolaban, Sukoharjo - QRIS (Quick Response Code Indonesian Standard) merupakan standarisasi pembayaran metode QR Code dari Bank Indonesia agar proses transaksi dengan QR Code menjadi lebih mudah, cepat, dan terjaga keamanannya. Hal tersebut merupakan inovasi penting dalam dunia transaksi digital di Indonesia. Bagi UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah), penerapan QRIS membuka peluang besar untuk meningkatkan efisiensi operasional, memperluas jangkauan konsumen, dan memperkuat daya saing usaha mereka di era digital. 

Berdampingan dengan hal tersebut, pencatatan keuangan merupakan hal yang penting guna lebih terstrukturnya laporan keuangan di masing-masing UMKM. Selain itu, di era digital saat ini, keberhasilan UMKM tidak hanya ditentukan oleh efisiensi transaksi, tetapi juga oleh kemampuan mereka dalam membangun dan memperkuat brand melalui media sosial. Branding yang efektif tersebut dapat meningkatkan visibilitas, menarik pelanggan baru, dan memperkuat loyalitas konsumen.

Menyadari pentingnya QRIS, pencatatan keuangan, dan branding sosial media bagi perkembangan UMKM di wilayah Desa Wirun, Kecamatan Mojolaban tersebut, maka KKN TIM II Universitas Diponegoro telah melaksanakan program kerja "Pemberdayaan UMKM dengan Digitalisasi Sistem Transaksi dan Branding Sosial Media" yang diadakan pada tanggal 25 Juli sampai dengan 1 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk membekali pelaku UMKM dengan keterampilan digital, tidak hanya dalam hal sistem transaksi dengan QRIS, tetapi juga dalam pengelolaan keuangan yang lebih terstruktur dan membangun citra dan memperluas pasar melalui media sosial.






Kegiatan ini dilakukan dengan pendekatan door-to-door, di mana KKN TIM II Universitas Diponegoro mengunjungi UMKM secara langsung di lokasi UMKM tersebut. Selain edukasi terkait pembuatan dan penggunaan QRIS, program ini juga memberikan pendampingan khusus dalam hal branding di media sosial. UMKM di Desa Wirun memberikan respon yang positif terkait pelaksanaan program kerja tersebut. 

Mereka tidak hanya mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang teknologi transaksi digital melalui QRIS, tetapi juga merasa lebih siap dan percaya diri dalam membangun dan mengembangkan usaha mereka di media sosial. Dengan keterampilan baru ini, UMKM di Desa Wirun diharapkan dapat lebih dikenal lebih luas, menjangkau banyak pelanggan baru, dan meningkatkan penjualan secara signifikan.


Editor:
Achmad Munandar