Ibu Hamil Desa Longkeyang Dapat Pencerahan: Bahaya Obat Nyamuk dan Solusi Ovitrap dari KKN Undip 2024

Ibu Hamil Desa Longkeyang Dapat Pencerahan: Bahaya Obat Nyamuk dan Solusi Ovitrap dari KKN Undip 2024

 
Azam Muzakki Naim, Mahasiswa dari Jurusan Kimia Universitas Diponegoro 
melaksanakan program kerja berupa Edukasi Mengenai Bahaya Obat Nyamuk 
pada Ibu Hamil dan Alternatif Penggunaan Ovitrap sebagai Alat Penangkap Nyamuk

wirausahanesia.com -  Longkeyang, 24 Juli 2024 - Tim Kuliah Kerja Nyata (KKN) II Universitas Diponegoro (Undip) 2024 mengadakan program edukasi bertajuk "Edukasi Mengenai Bahaya Obat Nyamuk pada Ibu Hamil dan Alternatif Penggunaan Ovitrap sebagai Alat Penangkap Nyamuk". Acara yang diselenggarakan pada kelas ibu hamil di gedung PKD Desa Longkeyang ini dihadiri oleh puluhan ibu hamil dari berbagai dusun di desa tersebut.

Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan bahaya penggunaan obat nyamuk kimiawi selama masa kehamilan dan memberikan solusi alternatif yang lebih aman, yaitu penggunaan ovitrap, sebuah alat penangkap nyamuk yang ramah lingkungan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya Universitas Diponegoro untuk berkontribusi langsung kepada masyarakat melalui kegiatan KKN yang digelar setiap tahunnya.

Para peserta yang sebagian besar merupakan ibu hamil terlihat antusias mengikuti acara ini. Mereka mendapatkan penjelasan mendalam mengenai risiko kesehatan yang dapat ditimbulkan oleh obat nyamuk kimiawi. Salah satu anggota tim KKN, Azam Muzakki Naim, menjelaskan bahwa zat kimia yang terdapat dalam obat nyamuk bisa berpotensi mengganggu perkembangan janin dan menyebabkan masalah kesehatan pada ibu hamil.

Pemaparan materi dan diskusi serta tanya jawab 
berdasarkan materi yang dipaparkan pemateri.

"Ada berbagai penelitian yang menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap bahan kimia seperti DEET yang ada dalam obat nyamuk dapat menyebabkan gangguan pada perkembangan janin. Oleh karena itu, sangat penting bagi ibu hamil untuk mencari alternatif yang lebih aman," ujar Azam dalam paparannya.

Paparan ini disampaikan dengan gaya yang interaktif, menggunakan presentasi visual yang mudah dipahami serta disertai dengan diskusi tanya jawab yang hangat. Hal ini membuat para peserta merasa lebih terlibat dan mampu memahami materi yang disampaikan dengan lebih baik. Selain itu, beberapa contoh kasus dari penelitian juga disampaikan untuk memberikan gambaran nyata mengenai risiko penggunaan obat nyamuk kimiawi.

Tim KKN Undip juga memperkenalkan ovitrap sebagai solusi efektif dan aman. Ovitrap adalah alat yang digunakan untuk memerangkap nyamuk dengan cara menarik mereka untuk bertelur di dalam perangkap tersebut, sehingga dapat mengurangi populasi nyamuk secara signifikan. Ibu-ibu hamil yang hadir juga diajak untuk mencoba membuat ovitrap sendiri dengan bahan-bahan sederhana yang mudah ditemukan di rumah.

Dalam sesi praktek, para peserta diajarkan langkah-langkah pembuatan ovitrap mulai dari pemilihan bahan, proses pembuatan, hingga cara penggunaannya di lingkungan sekitar rumah. Mereka juga diberikan tips dan trik untuk memastikan ovitrap berfungsi dengan optimal. Para peserta tampak bersemangat saat mengikuti sesi praktek ini dan berinteraksi aktif dengan tim KKN.

Dengan adanya program ini, diharapkan ibu hamil di Desa Longkeyang dapat lebih bijak dalam memilih metode perlindungan dari gigitan nyamuk dan menjaga kesehatan diri serta janin mereka. Tim KKN Monodisiplin II Undip 2024 telah berhasil memberikan kontribusi nyata melalui edukasi yang sangat relevan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Dengan semangat kebersamaan dan kolaborasi, program edukasi ini menjadi langkah nyata dalam upaya meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya bagi ibu hamil yang rentan terhadap berbagai risiko kesehatan.




Editor:
Achmad Munandar