Waspada Bahaya Pupuk Kimia! Mahasiswa Tim II KKN Undip Tawarkan Solusi Ubah Limbah Cucian Beras Menjadi Pupuk dan Cuan

Waspada Bahaya Pupuk Kimia! Mahasiswa Tim II KKN Undip Tawarkan Solusi Ubah Limbah Cucian Beras Menjadi Pupuk dan Cuan

 


wirausahanesia.com - Kendayakan, Tegal (21/07/2023) – Desa Kendayakan merupakan desa dengan pertanian sebagai mata pencaharian terbesar. Sebagian lahan pertanian dikembangkan dengan memanfaatkan penggunaan pupuk kimia komersial berupa pupuk urea sebagai penyokong nutrisi tanaman. 

Pupuk urea menyediakan kemudahan dan hasil yang cepat bagi para petani, namun penggunaan pupuk urea ini dapat berdampak bagi lingkungan hidup khususnya keberlangsungan hidup tanah. Permasalahan penggunaan pupuk urea ini diketahui diakibatkan oleh hidrolisis cepat urea menjadi amonia dan karbon dioksida oleh urase tanah yang diikuti dengan peningkatan pH dan akumulasi amonium dalam tanah.

Mengingat bahaya penggunaan pupuk kimia ini secara terus menerus, mahasiswa Tim II KKN Undip membawakan solusi inovatif dengan memanfaatkan limbah rumah tangga berupa air cucian beras dan peranan mikroorganisme dalam cairan EM4 (Effective Microorganism-4) sebagai katalisator, menjadi pupuk organik cair yang efektif dan ramah lingkungan. 

Air cucian beras mengandung berbagai vitamin, unsur N, P, K, C, B1, B3, B6, mangan, fosfor, dan zat besi. Senyawa ini, terutamanya unsur N, P dan K merupakan faktor penting dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan air cucian beras sebagai pupuk telah diteliti dan diketahui mampu meningkatkan proses pertumbuhan tanaman dan hasil tanam. 

Sedangkan Effective Microorganism (EM) merupakan campuran yang terdiri atas kultur hidup mikroorganisme yang diisolasi dari tanah subur alami yang berguna bagi produksi ladang. Prinsip kerja EM ini melibatkan peningkatan biodiversitas dari mikroflora tanah untuk mempercepat pembusukan dan fermentasi material organik. Kombinasi kedua bahan ini ditambah dengan larutan gula merah sebagai penyokong hidup bakteri EM4, menjadi alternatif pengganti pupuk kimia komersial. 
 
Penawaran inovatif ini diberikan kepada Ibu-ibu yang ada di Desa Kendayakan melalui sosialisasi bahaya penggunaan pupuk kimia dalam jangka panjang dan demonstrasi pembuatan pupuk organik cair (POC) pada Jumat (21/7). 

Selain itu dalam sosialisasi ini, turut dijabarkan prospek pengembangan, cara serta dosis penggunaan pupuk organik cair ini bagi tanaman. Melalui serangkaian acara ini, diharapkan masyarakat desa terutamanya ibu-ibu mampu memberdayakan limbah rumah tangga sehari-hari menjadi pupuk alternatif ramah lingkungan yang memiliki nilai jual tinggi. 



Penulis: 
Komang Diamantiarani Karyasa
Program Studi Kimia, Fakultas Sains dan Matematika
Universitas Diponegoro

Dosen Pembimbing Lapangan: 
Naintina Lisnawati S.KM., M.Gizi. 

Lokasi KKN: 
Desa Kendayakan, Kec. Warureja, Kab. Tegal