Tips Cara Membuat Pelanggan Setia dan Repeat Order
Artikel Tips Marketingwirausahanesia.com - Seperti biasanya, setiap 1-2 bulan sekali saya selalu mencukur rambut di barbershop. Karena memang, saya pribadi tidak terlalu nyaman dengan rambut yang agak panjang, apalagi gondrong, gerah gimana rasanya.
Seperti biasa juga, saat ingin mencukur rambut di barbershop hampir selalu saya menunggu untuk mendapatkan giliran.
Disaat menunggu antrian, pikiran saya melanglang buana memikirkan banyak hal. Hingga akhirnya saya teringat dengan langganan tukang pangkas rambut saya sebelumnya.
Beliau sudah pensiun dari dunia cukur mencukur sejak pandemi beberapa tahun yang lalu. Tapi bisa dibilang kita cukup akrab, bahkan saya sudah menjadi pelanggan tetap beliau selama lebih dari 10 tahun.
Panggil saja beliau si Uda, karena memang beliau adalah orang minang, sama seperti saya. Saya sudah mengenal beliau sejak SMP awal hingga akhirnya saya mulai bekerja saat ini. Setiap sebulan atau dua bulan sekali, saya pasti berkunjung untuk cukur rambut dengan si Uda.
Tempat pangkas rambutnya? Cuma kios semi permanen dengan ukuran 2x2 dan dilengkapi dengan satu kipas kecil diatas yang kalau berputar pasti berisik. Bisa dibilang tempatnya tidak terlalu istimewa bahkan sederhana.
Tapi kenapa kok saya bisa menjadi pelanggan setia si Uda selama 10 tahun lebih? Apa yang membuat si Uda ini berbeda? Tanda tanya mulai bermunculan karena saking gabutnya saat itu.
Hingga akhirnya saya menemukan 2 jawaban yang paling memungkinkan. Jawaban yang terlintas adalah: Interaksi dan Kedekatan yang dibentuk oleh si Uda dulu.
Interaksi Berbuah Kedekatan, Berujung ke Loyalitas
Saya teringat dulu, saya dan si Uda dulu kalau ngobrol sangat nyambung. Karena mungkin memang kami satu suku, tapi juga bahasan yang beliau angkat juga relate dengan saya.
Dari obrolan kampung halaman hingga obrolan ekonomi yang ruwet bisa dia ikut, disana interaksi mulai terbangun dan berjalan lebih mulus dari hari ke hari.
Hingga akhirnya kita menjadi dekat dan bukan lagi hubungan pelanggan dan penjual, tapi seperti teman.
Inilah yang mungkin membuat saya berlangganan dengan si Uda dalam kurun waktu yang tidak sebentar, atau bisa dibilang saya adalah pelanggan loyal si Uda.
Bisa Kita Contoh?
Dari pengalaman dan hasil pemikiran senja saya tadi, saya bisa memetik pelajaran bisnis yang berharga dari si Uda.
Dari mulai interaksi dengan pelanggan yang dibangun dengan apik oleh si Uda, hingga akhir terbentuk kedekatan dan kepercayaan saya sebagai pelanggan, dan akhir saya menjadi pelanggan setia si Uda selama puluhan tahun.
Contoh ini mungkin adalah contoh kecil, tapi bisa kita terapkan ke bisnis yang memiliki skala yang lebih besar. Meskipun akan ada tantangan yang mungkin muncul nantinya.
Tantangannya apa?
Dalam online marketing kita kehilangan interaksi non verbal seperti intonasi, gesture, dan kontak mata dengan pelanggan. Padahal interaksi non verbal bisa menjadi faktor penting untuk membangun kedekatan.
Kebanyakan interaksi dan komunikasi yang bisa kita lakukan adalah berbentuk teks atau paling canggih video dan audio. Tapi lagi, tidak sepowerful dengan interaksi langsung.
Karena itu mungkin kita harus membuat interaksi lebih sering dan lebih intens antara kita dan pelanggan untuk membangun kedekatan kita dengan pelanggan.
Interaksi diberbagai media dan channel, di social media ataupun melalui email. Tapi kalau Anda bertanya kesaya, kira-kira apa channel yang paling penting untuk digunakan?
Mungkin saya akan mengatakan email, karena memang lebih private dan 2 arah antara kita dan pelanggan. Di email kita juga bisa saling membalas email dan ngobrol dengan pelanggan.
Ditambah, channel email adalah channel pemasaran yang paling tua dan masih bisa memberikan penjualan yang bagus bagi bisnis hingga sekarang.
Dan jika Anda saat ini masih belum menggunakan email sebagai channel promosi dan komunikasi dengan pelanggan, mungkin Anda sudah melewatkan kesempatan untuk mendapatkan pelanggan setia untuk bisnis Anda.
Terus? Saya harus mulai darimana?
Mulai saja dulu dari yang paling mudah, yang pastinya Anda akan membutuhkan tools untuk menjalankan email marketing seperti blast email, autoresponder, dan sebagainya.
Dengan tools email marketing ini, kita bisa mengotomatisasi interaksi kita dengan pelanggan melalui email dan itu akan sangat memudahkan sekaligus sangat powerful.
Banyak pilihan memang, tapi mungkin yang paling mudah dan paling hemat adalah KIRIM.EMAIL.
Penulis: Hasbi Putra
Sumber: Newsletter dari KIRIM.EMAIL.