Kisah Sukses Millenial yang Jualan Jajanan Sempolan
Kisah Sukses Kuliner
Wirausahanesia.com - Kemarin sore sepulang mencari peralatan listrik di daerah Wedarijaksa Pati, kami menyempatkan diri mampir di sebuah pedagang jajanan Sempolan yang terletak di pinggir jalan Kajar arah pabrik gula Trangkil.
Gerobaknya sederhana bertuliskan "Sempolan dan Batagor Capcus" namun pembelinya sudah antre ketika kami tiba padahal baru mulai jam empat sore atau tepatnya satu jam saat kami tiba.
Walau mengenakan masker, tapi dari postur dan komunikasinya sang penjual masih muda, ramah dan cekatan meladeni setiap pesanan pelanggan yang datang.
Untuk satu tusuk Sempolan yang merupakan tepung berbumbu dibalut pada sebatang bambu kecil dibandrol dengan harga 500 perak, kami sendiri pesan dengan porsi 5.000 artinya dapat 10 tusuk dengan pilihan bumbu kacang atau saos kecap.
Pemuda yang ramah ini berkisah setiap hari buka dari jam empat hingga sembilan malam, kadang jika rame jam delapan sudah tutup karena stok sempolan telah ludes. Libur hari kamis malam dan ketika badan dirasa capek.
Dalam sehari tidak kurang dari 700 tusuk bisa ia habiskan bahkan jika sedang bagus-bagusnya ia mampu menjual hingga 1.000 tusuk hanya dalam waktu kurang lebih lima jam kerja.
Sempolan merupakan jajanan yang umum ditemui di berbagai sudut kota pati hingga pelosok desa, identik juga dengan cemilan pedagang depan SD yang membuat Sempolan Capcus tidak biasa ternyata penjualnya masih muda.
Untuk pembaca yang berfikir ini bisnis sepele dan kurang prestise, coba saja hitung estimasi omset bulanannya jika sehari mampu menjual 700 tusuk saja maka Rp 500,- x 700 pcs sudah dapat Rp 350.000,- dengan 5 jam kerja, coba hitung jika dalam sebulan ia buka 26 hari sebulan bisa mengantongi omset Rp 9.100.000,- sebut saja marginya 50% kebayang keuntungannya.
Belum lagi tambahan menu lain yang juga ia jual yaitu batagor dan es buah 1000-an sebagai komplementer, belum lagi gerobak di Kajar ini merupakan cabang dari Jetak setidaknya sudah ada dua lokasi yang kita ketahui.
Menurut rekan kuliner saya yang merekomendasikan tempat ini, kelebihan sempolan capcus kajar diantaranya rasa yang lebih enak dari lainnya, pelayanan yang ramah dan cekatan walau antrian panjang serta harga terjangkau.
Ketika ditanya apakah penerpan PPKM Darurat kemarin berdampak pada bisnis Sempolan miliknya, Millenial yang saya kira usianya baru 20 tahunan ini bertutur tentu saja terkena dampaknya.
"kalau terdampak, saya yakin semua usaha terdampak ya mas, tapi ya masih alhamdulillah lah mas" jelasnya sambil terus sibuk mencelupkan sempolan dalam adonan telur dan menceburkan ke wajan berisi minyak mendidih.
Penulis: Nandar
sumber: Campusnesia.co.id